You are on page 1of 29

MANAJEMEN PROYEK

(SIL 306)
KELAS REGULER B
SESI 5 : 19/11/20

Pengajar
Ir. H. HERMAN HIDAYAT, MT.

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL - FAKULTAS TEKNIK DAN SAINS


UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR
Materi Kuliah Sesi 5

Bentuk Organisasi Proyek


Menurut PM-BOK

Tim Proyek
BENTUK ORGANISASI PROYEK
MENURUT PM-BOK
Bentuk Organisasi Proyek
Menurut PM-BOK

 PM-BOK (Project Management – Body of Knowledge)


adalah suatu model manajemen proyek yang
dikembangkan oleh Project Management Institute (PMI).

 Menurut PM-BOK, bentuk-bentuk organisasi proyek


terdiri dari :
1. Organisasi Proyek Fungsional
2. Organisasi Proyek Murni
3. Organisasi Proyek Matriks.
Organisasi Proyek Fungsional
 Pada Organisasi Proyek Fungsional, lingkup kegiatan
proyek menjadi bagian dari kegiatan fungsional pada
bagian atau bidang fungsional yang mempunyai jenis
kegiatan serupa dengan kegiatan proyek tersebut.

 Pengelolaan proyek dipimpin oleh manajer bidang


fungsional yang juga bertindak sebagai penanggung
jawab proyek. Contoh : manajer konstruksi merangkap
sebagai pemimpin proyek dan didukung para stafnya.

 Semua kegiatan proyek dilakukan dengan mengikuti jalur


fungsional.
Contoh Struktur Organisasi Proyek Fungsional
Pemimpin
Umum

Manajer Manajer Manajer


Engineering Konstruksi
Pimpro Adm. & Keu.

Staf Staf Staf

Staf Staf Staf

Staf Staf Staf


Organisasi Proyek Fungsional
Kelebihan :
 Untuk proyek dengan jenis dan volume yang masih bisa
ditangani oleh salah satu bidang fungsional, maka
penggunaan organisasi proyek fungsional dianggap
paling baik karena tidak memerlukan restrukturisasi atau
modifikasi organisasi perusahaan.

 Memudahkan pengawasan dan pengendalian karena


personil melapor hanya kepada satu atasan.

 Penggunaan sumberdaya yang efisien sebagai akibat


pekerjaan yang sejenis dan berulang-ulang.
Organisasi Proyek Fungsional
Kekurangan :
 Dengan adanya perangkapan jabatan manajer fungsional
sebagai pemimpin proyek, maka dapat mengakibatkan
terbatasnya perhatian untuk kepentingan proyek. Manajer
fungsional cenderung akan lebih mendahulukan
kepentingan bidang fungsional yang menjadi tanggung
jawabnya.

 Struktur organisasi proyek fungsional kurang efektif untuk


menangani proyek-proyek yang berukuran besar,
kompleks, dan multidisiplin.
Organisasi Proyek Murni
 Pada Organisasi Proyek Murni, proyek memiliki posisi
yang terpisah dan sejajar dengan departemen atau
bidang-bidang yang lainnya dalam perusahaan.

 Pemimpin proyek berfungsi seperti manajer fungsional


yang lain dan mempunyai wewenang penuh atas
pengelolaan proyek.

 Tenaga pelaksana pada perusahaan sebagian besar


dipindahkan kedalam organisasi proyek dan khusus
menangani pekerjaan proyek sesuai dengan wewenang
dan tanggung jawabnya dalam perusahaan tersebut.
Contoh Struktur Organisasi Proyek Murni
Pemimpin
Umum

Manajer Manajer Manajer


Pemimpin Proyek
Engineering Konstruksi Adm. & Keu.

Staf Staf Staf Engineering

Staf Staf Staf Konstruksi

Staf Staf Staf Pengadaan


Organisasi Proyek Murni
Kelebihan :
 Dianggap efektif untuk pengelolaan proyek, sehingga
kemungkinan tercapainya sasaran proyek cukup besar.

 Dengan dipindahkannya tenaga-tenaga spesialis dari


organisasi fungsional ke satu wadah tim proyek, maka jalur
komunikasi dan arus kegiatan menjadi lebih pendek. Hal ini
akan memungkinkan kegiatan pengawasan dan
pengendalian menjadi lebih efektif.

 Adanya status yang mandiri akan menumbuhkan identitas tim


dan komitmen para anggotanya untuk menyelesaikan proyek
dengan baik.
Organisasi Proyek Murni
Kekurangan :
 Dilihat dari sudut perusahaan secara keseluruhan,
penggunaan sumberdaya, khususnya tenaga ahli dan
peralatan, menjadi mahal dan tidak efisien ketika harus
didistribusikan kepada setiap proyek yang dikelola.

 Departemen proyek yang dibentuk sebagai departemen


fungsional tambahan pada organisasi proyek murni,
mempunyai masa kerja yang terbatas sesuai dengan
jangka waktu pelaksanaan proyek.
Organisasi Proyek Matriks
 Pada Organisasi Proyek Matriks tergabung dua unsur
dasar, yaitu unsur organisasi fungsional dan proyek.

 Setiap staf atau spesialis didalam perusahaan secara


administratif bernaung dibawah departemen fungsional
yang bersangkutan sebagai induk organisasinya dan
sekaligus memberikan pelayanan kepada proyek.

 Dengan demikian terjadi arus kerja, wewenang, tanggung


jawab, koordinasi dan komunikasi baik secara vertikal
maupun horisontal.
Contoh Struktur Organisasi Proyek Matriks
Pemimpin
Umum

Dept. Dept. Dept. Departemen


Engineering Konstruksi Adm. & Keu. Proyek-Proyek

------- ---------- ----------


Staf Staf Staf Proyek A

------- ---------- ----------


Staf Staf Staf Proyek B

Staf ------- Staf ---------- Staf ---------- Proyek C


Organisasi Proyek Matriks
Kelebihan :
 Dilihat dari kepentingan perusahaan secara keseluruhan,
organisasi proyek matriks akan menghasilkan efisiensi
didalam penggunaan sumberdaya yang ada.

 Tanggapan atas persoalan yang timbul dapat dilakukan


dengan cepat.

 Pada saat proyek selesai personil proyek masih memiliki


tempat bernaung yaitu induk organisasinya.
Organisasi Proyek Matriks
Kekurangan :
 Akibat kompleksnya struktur organisasi proyek matriks,
terutama adanya jalur pelaporan ganda, maka
pelaksanaannya akan sulit apabila tidak disertai dengan
persiapan dan pembinaan personil yang cukup. Hal ini
bahkan dapat menimbulkan kekacauan arus kerja dan
pertanggungjawaban.

 Meskipun tanggung jawab tercapainya sasaran proyek


berada di tangan pemimpin proyek, akan tetapi keputusan
mengenai pelaksanaan pekerjaan berada pada bidang
atau departemen lain yang berada diluar kendalinya.
TIM PROYEK
Tim Proyek
 Tim Proyek apabila dilihat secara luas dapat diartikan
sebagai semua pihak yang berkepentingan dan terlibat
dalam penyelenggaraan proyek. (Soeharto, 1997).

 Dalam pengertian ini, tim proyek terdiri dari pemilik


proyek, kontraktor, konsultan, penyandang dana, dan lain-
lain.

 Sedangkan tim proyek dalam arti terbatas, meliputi


pemimpin proyek, anggota tim inti, bidang-bidang
fungsional dan bagian-bagiannya yang ikut serta secara
langsung dalam menangani proyek.
Tim Proyek
 Tim inti dapat terdiri dari :
- pemimpin proyek
- manajer lapangan atau manajer konstruksi
- manajer engineering
- manajer pengadaan
- proyek kontrol
- manajer administrasi dan keuangan.

 Komposisi tim inti tergantung kepada jenis dan ukuran


proyek.
Tugas dan Tanggung Jawab Tim Proyek
1. Pemimpin Proyek
a. Memiliki tugas dan tanggung jawab memimpin
pelaksanaan proyek sesuai kontrak.

b. Dalam menjalankan tugasnya pemimpin proyek harus


memperhatikan :
- kepentingan perusahaan
- kepentingan pemilik proyek
- peraturan-peraturan pemerintah
- situasi lingkungan di lokasi proyek.
Tugas dan Tanggung Jawab Tim Proyek

c. Mengelola berbagai macam kegiatan, baik dalam


aspek perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian
untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan, yaitu
jadwal, biaya, dan mutu.

d. Mengintegrasikan dan mensinkronkan semua


kegiatan menjadi satu kegiatan yang terpadu dalam
rangka mencapai sasaran proyek.
Tugas dan Tanggung Jawab Tim Proyek

e. Pemimpin proyek merupakan titik pusat kontak dari


semua organisasi peserta proyek, baik didalam
perusahaan, maupun dengan pemilik, konsultan,
rekanan, instansi pemerintah, dan lain-lain.
Tugas dan Tanggung Jawab Tim Proyek
2. Bagian Desain Engineering
Dipimpin oleh seorang senior engineer yang membawahi

beberapa tenaga ahli teknik, yaitu sipil, mekanikal,


elektrikal, peralatan, dan sebagainya yang bertugas :

a. Menyiapkan desain teknik dari lingkup pekerjaan


proyek berikut gambar-gambar teknik.

b. Membuat perkiraan harga material untuk keperluan


pembelian material, paket lelang, dan subkontrak.
Tugas dan Tanggung Jawab Tim Proyek
3. Bagian Perencanaan dan Pengendalian (Project Control)
a. Kepala Bagian ini memimpin sejumlah tenaga ahli yang
bertugas menyusun perkiraan biaya, perencanaan
penggunaan dana, dan perencanaan jadwal.

b. Melakukan kegiatan-kegiatan pengendalian biaya dan


jadwal.

c. Bertanggung jawab atas terkumpulnya data tentang


biaya, jadwal, dan kemajuan pekerjaan, serta
mengevaluasinya sebagai bahan masukan bagi
pemimpin proyek.
Tugas dan Tanggung Jawab Tim Proyek
4. Bagian Pengadaan
Bertanggung jawab atas kegiatan-kegiatan pembelian,
pengangkutan, dan ekspedisi semua material dan
peralatan, baik di kantor pusat maupun di lapangan.

5. Bagian Administrasi dan Personalia


Bertanggung jawab atas administrasi, dokumentasi, dan
personalia proyek.
Tugas dan Tanggung Jawab Tim Proyek
6. Bagian Keuangan dan Akuntansi
a. Mengurus dan bertanggung jawab atas keuangan dan
akuntansi proyek, seperti gaji tenaga kerja,
pencatatan penggunaan dana, serta ikatan-ikatan
yang diadakan.
b. Menyiapkan laporan keuangan.

7. Bagian Pengawasan dan Pengendalian Mutu


Mengkoordinasikan kegiatan pengendalian mutu dan
memastikan standar mutu telah sesuai dengan kontrak.
Tugas dan Tanggung Jawab Tim Proyek
8. Manajer Lapangan
a. Memimpin dan mengkoordinasikan semua kegiatan
proyek di lapangan, diantaranya :
- hubungan dengan masyarakat dan instansi setempat
- keselamatan kerja
- keuangan dan akuntansi
- administrasi umum dan personalia
- pengawasan dan pengendalian mutu.

b. Mewakili perusahaan dalam hubungan dengan pihak


ketiga yang ada di lapangan.
Tugas dan Tanggung Jawab Tim Proyek
Selain itu, terdapat beberapa anggota Tim Proyek lainnya
yang juga ikut mendukung kelancaran pelaksanaan proyek,
diantaranya :
 Surveyor
 Drafter
 Kepala gudang
 Operator peralatan
 Pengemudi
 Dan lain-lain.
Terima Kasih

You might also like