Berdiri pada tahun

569 H/1174 M
 Dimulai dengan
berkuasanya Sultan
Salahuddin Yusuf Al-
Ayyubi atau Salah Ad-Din
Al-Ayubi atau Saladdin
 Berdiri di atas
Puing- puing
Dinasti Fathimiyah
 Salahuddin Al-Ayyubi
membangun benteng
di bukit Mukattam

Tempat yang menjadi pusat

pemerintahan dan
kemiliteran
Ia terkenal di kalangan
Kristen karena bersifat
ksatria dan
pengampun
 Ia juga seorang ulama yang
memberikan catatan kaki dan
berbagai macam penjelasan
dalam kitab hadits Abu
Dawud
Sultan Salahuddin berasal
dari bangsa Kurdi

Ia dilahirkan di Benteng
Tikrit, Irak tahun 532 H/1138
M
Ayahnya, Najmuddin, dan pamannya,
Assaduddin Syirkuh mengabdi
kepada Imaduddin Zangi, Gubernur
Seljuk Kota Mousul (Irak)

Kemudian Najmuddin diangkat menjadi

Gubernur Balbek
Masa muda Salahuddin diisi oleh
:
Menekuni teknik
perang, strategi, dan
politik. pendidikan di Damaskus
Ia melanjutkan
untuk mempelajari teologi Sunni
selama 10 tahun.
Ia menjadi seorang Wazir (Konselor)
pada tahun 1169
Selama bertahun-
tahun
Salahuddin selalu bersama
ayahnya di medan
pertempuran melawan
Tentara perang Salib
untuk menumpas para
pemberontak
Pada 559-564 H/1164-1168
M
Assaduddin melawan tentara
perang salib dan berhasil
mengusirnya dari Mesir.
Kemudian beliau diangkat menjadi
Perdana Menteri Khalifah Fathimiyah
Salahuddin juga berhasil mematahkan
serangan Tentara Romawi Bizantium
yang melancarkan Perang Salib II di
Mesir.
 Sultan Nuruddin
memerintahkan Salahuddin
untuk mengambil kekuasaan
dari tangan Khalifah
Fatimiyah
Dan mengembalikan kepada
Khalifah Abbasiyah di
Bagdad pada tahun 567
 Setelah Khalifah Al-Adid
(Khalifah Fathimiyah terakhir)
meninggal, kekuasaan
ditangan sepenuhnya
Salahuddin Al-Ayyubi

Pada 569 H/1174 M, Sultan Nuruddin

meninggal.

Salahuddin melakukan perlawanan

terhadap pengikut Nuruddin yang tidak
menginginkan persatuan.
 Menyatakan diri sebagai
Raja wilayah Mesir dan
Syam pada tahun 571 H/1176
M

Memperluas wilayah hingga Mousul,

Irak bagian utara
 Ia merupakan Panglima
Islam
yang besar.
Beliau memiliki sifat : berani,
wara’, zuhud, khusyu’, pemurah,
pemaaf, tegas, dan sebagainya.