You are on page 1of 11

LAPORAN PENDAHULUAN

KAJIAN PENYERAPAN TENAGA KERJA PADA


INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH
KABUPATEN KETAPANG
DEFINISI INDUSTRI KECIL

Industri Kecil adalah kegiatan ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan Industri yang bukan merupakan anak
perIndustrian atau bukan cabang perIndustrian yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi
bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Industri Menengah atau Industri
Besar yang memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000,00 (lima puluh juta
rupiah) sampai dengan paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat Industri; atau memiliki hasil penjualan tahunan
lebih dari Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak
Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus
juta rupiah). ………………………………………………………………………….

Sumber : Undang-undang No. 20 Tahun 2008 tentang Industri Mikro, Kecil,


dan Menengah
DEFINISI INDUSTRI MENENGAH

Industri Menengah adalah kegiatan ekonomi produktif yang berdiri sendiri,


yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan Industri yang bukan merupakan anak
perIndustrian atau bukan cabang perIndustrian yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi
bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Industri Kecil atau Industri Besar
yang memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)
sampai dengan paling banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat Industri; atau memiliki hasil penjualan tahunan
lebih dari Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan
paling banyak Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah).
…………………………………….……………………

Sumber : Undang-undang No. 20 Tahun 2008 tentang Industri Mikro, Kecil,


dan Menengah
MANFAAT INDUSTRI KECIL & MENENGAH

Manfaat dari industri kecil dan menengah adalah sebagai berikut :


1. Tersedianya lowongan pekerjaan.
Dengan adanya UKM, tentu memiliki peran penting bagi suatu individu maupun negara.
UKM dapat dikatakan sebagai penyedia lapangan pekerjaan secara luas bagi masyarakat dan
tak pelak, juga mengurangi dan mengatasi pengangguran.

2. Penyumbang terbesar nilai produk domestik Bruto.


Secara khusus, Indonesia, UKM telah berperan besar pada perpajakan negara Indonesia. Data
ini menunjukan bahwa UKM sangat berperan dalam membantu dan membangun
pertumbuhan, perkembangan dan pembangunan di Indonesia.

3. Solusi bagi masyarakat ekonomi menengah


Pada suatu penelitian yang dilakukan oleh para pakar-pakar ekonomi terhadap realita atas
UKM menunjukan bahwa, adanya UKM menandakan bahwa perekonomian suatu negara
akan tumbuh dan berkembang dikarenakan adanya inovasi dalam produksi. Dan ini jelas,
karena UKM menjelaskan ini ada pada UKM.
LANDASAN HUKUM

Landasan hukum tentang Industri Kecil dan Menengah adalah sebagai berikut:
1. UU No. 9 Tahun 1995 tentang Industri Kecil
2. PP No. 44 Tahun 1997 tentang Kemitraan
3. PP No. 32 Tahun 1998 tentang Pembinaan dan Pengembangan Industri Kecil
4. Inpres No. 10 Tahun 1999 tentang Pemberdayaan Industri Menengah
5. Keppres No. 127 Tahun 2001 tentang Bidang/Jenis Industri Yang Dicadangkan
Untuk Industri Kecil dan Bidang/Jenis Industri Yang Terbuka Untuk Industri
Menengah atau Besar Dengan Syarat Kemitraan
6. Keppres No. 56 Tahun 2002 tentang Restrukturisasi Kredit Industri Kecil dan
Menengah
7. Permenneg BUMN Per-05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan Badan
Industri Milik Negara dengan Industri Kecil dan Program Bina Lingkungan
8. Permenneg BUMN Per-05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan Badan
Industri Milik Negara
9. Undang-undang No. 20 Tahun 2008 tentang Industri Mikro, Kecil, dan
Menengah
10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2013 Tentang
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Industri Mikro,
Kecil, Dan Menengah
PENELITIAN
Maksud
Menggali data dan informasi mengenai Industri Kecil dan Menengah yang ada di Kabupaten
Ketapang dan kapasitas penyerapan tenaga kerjanya.

Tujuan
1. Mengidentifikasi dan memetakan industri kecil dan menengah di Kabupaten
Ketapang.
2. Menyusun data dan informasi industri kecil dan menengah di Kabupaten
Ketapang.
3. Melakukan pendataan jumlah tenaga kerja usia produktif 5 (lima) tahun
terakhir.
4. Melakukan pendataan jumlah tenaga kerja yang dipekerjakan oleh industri
kecil dan menengah di Kabupaten Ketapang.
5. Mengidentifikasi konflik hubungan Industri Kecil dan Menengah.

Manfaat
Sebagai bahan masukan bagi Pemerintah Kabupaten Ketapang dalam merumuskan kebijakan
pembangunan melalui program dan kegiatan yang lebih mengutamakan kepada usaha pembinaan dan
pemberdayaan industi kecil menengah serta ketenagakerjaan.
METODE PELAKSANAAN
Metode
1. Studi literatur;
2. Melakukan survei/observasi lapangan dalam rangka mengumpulkan data
dan informasi yang berkaitan dengan kegiatan;
3. Pendataan tentang jumlah angkatan kerja serta serapan tenaga kerja oleh
Industri kecil dan menengah yang ada di Kabupaten Ketapang.
4. Pendataan jumlah serta bentuk-bentuk Industri kecil dan menengah yang
ada di Kabupaten Ketapang.
5. Melakukan tinjauan kebijakan terkait ketenagakerjaan, peraturan
perundang-undangan terkait Industri kecil dan menengah.
6. Melakukan diskusi intensif/wawancara dengan pemerintah Kabupaten
Ketapang dan seluruh pemangku kepentingan pihak-pihak terkait dengan
ketenagakerjaan dan perindustrian.
7. Menginventarisir konflik hubungan Industri Kecil dan Menengah.

Objek dan Lokasi Penelitian


Kondisi existing industri kecil dan menegah dan Ketenagakerjaan di Kabupaten Ketapang Provinsi
Kalimantan Barat.
Informan Penelitian

1. Informan Kunci (key informan), yaitu mereka yang mengetahui dan memiliki berbagai informasi
pokok yang diperlukan dalam penelitian.
 Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Ketapang
 Kelapa Bidang Ketenagakerjaan
 Kepala Seksi Bidang Ketenagakerjaan
 Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kab. Ketapang
 Kelapa Bidang UKM
 Kepala Seksi Bidang UKM

2. Informan utama, yaitu mereka yang terlibat secara langsung dalam interaksi sosial yang diteliti.
 Para Pengusaha Industri Kecil dan Menengah
 Para Pekerja Industri Kecil dan Menengah

3. Informan tambahan, yaitu mereka yang dapat memberikan informasi walaupun tidak langsung
terlibat dalam interaksi sosial yang diteliti.
 Masyarakat sekitar lokasi Industri Kecil dan Menengah
Teknik Pengumpulan Data
1. Pengumpulan data primer adalah pengumpulan data yang dilakukan secara langsung pada lokasi
penelitian. Pengumpulan data primer dilakukan dengan instrumen sebagai berikut:
 Wawancara Mendalam,
 Observasi atau Pengamatan.

2. Pengumpulan data sekunder adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui studi
bahan-bahan kepustakaan yang perlu untuk mendukung data primer. Pengumpulan data
sekunder dilakukan dengan instrumen sebagai berikut:
 Studi Kepustakaan,
 Studi Dokumentasi.

Teknik Analisis Data


teknik analisis data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah menggunakan analisis
data kualitatif. Analisis data kualitatif ini adalah analisis terhadap data yang diperoleh berdasarkan
kemampuan nalar peneliti dalam menghubungkan fakta-fakta, data dan informasi. Yaitu dengan
menyajikan hasil wawancara dan melakukan analisis terhadap masalah yang ditemukan di lapangan
sehingga akan diperoleh gambaran yang jelas tentang objek yang diteliti dan kemudian akan ditarik
kesimpulan.
Materi Wawancara

1. Identitas Narasumber,
2. Lokasi Wawancara
3. Rona Lingkungan Awal
4. Kondisi Existing (saat sekarang)
5. Perkembangan Bidang Ekonomi, Sosial Budaya, Mental dan
Spiritual, Kelembagaan Pemerintah, Pengelolaan Sumber
Daya Alam.
TERIMA
KASIH

You might also like