You are on page 1of 44

PEMILIHAN - PERENCANAAN –

PENGADAAN
Perbekalan Farmasi
PEMILIHAN
PERBEKALAN FARMASI
PENDAHULUAN

Pemilihan merupakan proses


kolaboratif
antara dokter, apoteker sebagai
salah satu kegiatan utama KFT
untuk menetapkan jenis sediaan
farmasi sesuai dengan kebutuhan.
Pemilihan berdasarkan pertimbangan:

 Formularium dan standar pengobatan/pedoman


tatalaksana terapi
 Standar sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan
habis pakai yang telah ditetapkan
 Pola penyakit
 Efektifitas dan keamanan
 Pengobatan berbasis bukti ilmiah
 Mutu obat, prinsipal dan distributor
 Harga dengan perhitungan Cost effectiveness
 Ketersediaan di pasaran
Seleksi Perbekalan Farmasi :
Hasil berupa :
 Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN)
 Standar Terapi
 Formularium Obat

 yang aman, efektif, rasional, bermutu


dan ekonomis
Seleksi Perbekalan Farmasi perlu alasan

  70% produk obat adalah “mee to drug”,


jumlah yang sangat banyak
• Memudahkan klinisi dalam memilih obat
• Anggaran yang tersedia terbatas
• Memudahkan pengelola Perbekalan
Farmasi untuk mengoptimalkan anggaran
• Terapi penyakit yang bervariasi
STANDAR TERAPI :
Standar pengobatan berorientasi kepada
penyakit dan menggambarkan konsensi
yang ditetapkan untuk pengobatan atas
dasar “drug of choice”
Keuntungan :
a. Pembuat kebijakan kesehatan :
a) Identifikasi untuk biaya pengobatan
b) Sebagai dasar untuk
menilai/membandingkan kualitas perawatan
c) Sarana untuk mengintegrasikan program
khusus
b. bagi pengelola obat :
a) Identifikasi obat mana yang harus ada
untuk masalah pengobatan yang paling
umum
b) Sarana untuk kemas ulang sesuai dengan
jumlah yang paling sering diresepkan
c) Kebutuhan obat lebih dapat diperkirakan
sehingga perencanaan lebih dapat
dipercaya
c. bagi Dokter :
a) Untuk merancang pengobatan yang efektif
dan ekonomis
b) Dapat berkonsentrasi terhadap diagnosa
yang tepat
c) Kualitas standar perawatan lebih terjamin
d) Sebagai dasar untuk monitoring dan
supervise
d. bagi pasien :
a) Adanya pengobatan yang lebih
konsisten
b) Pengobatan lebih efektif
c) Memperbaiki ketersediaan obat (obat
selalu ada)
d) Pengobatan lebih baik
FORMULARIUM RUMAH SAKIT
Dokumen berisi kumpulan produk obat yang
dipilih, disertai informasi penggunaan
obat.
Penggunaan nama generik dalam seleksi
obat :
• Lebih informatif
• Lebih murah
• Memungkinkan penggantian dengan obat
lain yang sesuai
Penerapan Formularium Obat di Rumah
Sakit , keuntungannya :
1)Jenis obat lebih lengkap, sehingga pengetahuan
petugas medis tentang obat yang digunakan
lebih baik
2)Jenis obat yang dikelola lebih sedikit, sehingga
biaya pengelolaan menurun
3)Kualitas dan informasi obat terjamin dan lengkap
4)Penggunaan dan pengelolaan obat dapat lebih
efisien
5)Kepatuhan dan monitoring untuk pasien dapat
lbih diperhatikan
Pemilihan obat, harus
memperhatikan
• Memiliki rasio cost-efektif yang baik
• Khasiat,
• Keamanan,
• Kualitas,
• Harga,
• Mudah diperoleh.
Pemanfaatan Daftar Obat Esensial
• Untuk perencanaan obat di tingkat
pelayanan kesehatan dasar, misal
puskesmas.
• Ketersediaan obat esensial cukup terjamin
• Memperbaiki kualitas perawatan (pasien
menerima pengobatan sesuai protokol)
• Biaya kesehatan lebih murah (cost-efektif)
• Perencanaan dan pengelolaan logistic dapat
lebih terencana
Pemilihan Sediaan Farmasi
Merupakan proses kegiatan sejak dari
meninjau masalah kesehatan yang terjadi di
Rumah sakit , identifikasi pemilihan terapi ,
bentuk dan dosis , menentukan kriteria
pemilihan dengan memproritaskan obat
esensial ,standarisasi sampai menjaga dan
memperbaharui standar obat untuk
menetapkan kualitas dan efektifitas serta
jaminan purna transaksi pembelian seperti :
Pemilihan obat :
Pertimbangan antara manfaat
dan biaya  yang dievaluasi
adalah nilai ekonomi terhadap
obat yang telah memenuhi
kriteria khasiat, keamanan dan
mutu.
Prinsip pemilihan cost effectiveness
analysis ( CEA ) :
1. metode untuk menentukan program
yang mana yang paling bermanfaat
dengan biaya yang paling sedikit
2. dampak tidak diukur dalam bentuk
uang
3. tidak boleh ditujukan sebagai upaya
penghematan semata-mata
Pemilihan terkait
Formularium
Formularium ialah daftar obat yang
disusun oleh Komite Farmasi dan
Terapi untuk digunakan di RS dan
dapat direvisi pada setiap batas waktu
yang ditentukan
Tanpa formularium
( ada formularium tapi tidak digunakan) ,
maka :
 kebijakan penyediaan obat RS tidak
terarah
 pemilihan obat sulit dilakukan
 jumlah obat akan meningkat tidak
terkendali
• Kriteria pemilihan obat masuk
Formularium RS:
o Mengutamakan penggunaan obat
generik
o Memiliki rasio manfaat - risiko
( benefit – risk ratio ) yang paling
menguntungkan penderita
o Mutu terjamin , termasuk stabilitas
dan bioavailabilitas
o Praktis dalam penyimpanan dan
pengangkutan
o Praktis dalam penggunaan dan
penyerahan
o Menguntungkan dalam hal kepatuhan dan
penerimaan oleh pasien
o Memiliki rasio manfaat – biaya ( benefit –
cost ratio ) yang tertinggi berdasarkan
biaya langsung dan tidak lansung
o Obat lain yang terbukti paling efektif
secara ilmiah dan aman ( evidence based
medicines ) yang paling dibutuhkan untuk
pelayanan dengan harga yang terjangkau
Beberapa prinsip pemilihan
1. Keselamatan pasien harus prioritas
tertinggi
2. Pertimbangan:
 Evidence-based medicine adalah
Perpaduan bukti/hasil penelitian
ilmiah yang terbaik dengan
keahlian klinik dan preferensi
pasien (patient value).
 Safety dan efficacy
 Cost
 Jumlah pasien yang
membutuhkan dan prescribers
yang cukup
 Kontinuitas ketersediaan produk
 Stabilitas produk
 Dampak terhadap resistensi
3. Jangan berusaha memenuhi
keinginan semua dokter di RS
Penerapan Pemilihan pada Instansi
Pelayanan Kesehatan
Diharapkan memberikan hasil :

• Perbaikan sistem Distribusi


Perbekalan Farmasi
• Pemakaian obat lebih rasional
• Kualitas perawatan meningkat
• Biaya pengobatan lebih “cost-efektif”
PERMASALAHAN DALAM PEMILIHAN
OBAT
• Formularium tidak dipatuhi , harga obat
menjadi mahal
• Kebutuhan tidak tepat , cepat berubah-
ubah  dead stock
• Program patients’ safety tidak berjalan
sebagaimana mestinya
• Kualitas obat menjadi tidak penting
PERENCANAAN
PERBEKALAN FARMASI
Pendahuluan
• Perencanaan :
Adalah suatu usaha penyusunan daftar
kebutuhan yang dalam pelaksanaannua terkait
dengan pedoman-pedoman, konsep kegiatan
yang sistematis dan mempunyai urutan logis
untuk mencapai sasaran / tujuan yang telah
ditetapkan
• Tujuan
a. Menyusun kebutuhan perbekalan farmasi
yang tepat sesuai kebutuhan
b. Mencegah terjadinya kekosongan /
kekurangan
c. Meningkatkan penggunaan PF secara
efektif dan efisien
• Perencanaan kebutuhan merupakan
kegiatan untuk menentukan jumlah dan
periode pengadaan Perbekalan farmasi
sesuai dengan hasil kegiatan pemilihan
untuk menjamin terpenuhinya kriteria tepat
jenis, tepat jumlah, tepat waktu dan efisien.
• Perencanaan dilakukan untuk menghindari
kekosongan dengan menggunakan metode
yang dapat dipertanggungjawabkan dan
dasar-dasar perencanaan yang telah
ditentukan dan disesuaikan dengan
anggaran yang tersedia.
• Perencanaan harus mempertimbangkan
o Anggaran yang tersedia
o Penetapan prioritas (seperti berdasarkan
: vital, esensial, dan non esensial)
o Sisa persediaan stok penyangga (buffer
stock)
o Data pemakaian periode yang lalu
o Waktu tunggu pemesanan
o Rencana pengembangan
o Kondisi emergency dan masa rehabilitasi
Menyusun Perencanaan ,dibutuhkan
data :
• daftar obat esensial nasional
• formularium rumah sakit ,
• standar terapi
• data catatan medik tentang siklus
penyakit
• sisa persediaan
• data pemakaian
• penetapan prioritas
• rencana pengembangan
• anggaran yang tersedia
• Faktor lain yang mempengaruhi
a. Persyaratan Perbekalan Farmasi :
o Kualitas barang
o Barang dapat dipakai oleh semua unit
b. Kecepatan peredaran barang
o Fast moving
o Slow moving
o Death inventory
c. Jumlah persediaan / stock
o Safety stock ,
o Buffer stock
d. Anggaran
o Prioritas
o Unit kerja
e. Jenis Perbekalan Farmasi
o dasar
o non dasar
Penetapan Jumlah Perbekalan Farmasi
Prinsip Dasar :
• Pilih jumlah minimum
• Pilih dengan nama generik
• Pilih bentuk sediaan yang benar-benar
dibutuhkan
• Pengembangan daftar sesuai levelnya
• Pengembangan daftar berpedoman
pada standar pengobatan
Lanjutan
Metoda penetapan jumlah PF:
1. Metoda berdasarkan Pola Konsumsi /
Consumption Method
2. Metoda berdasarkan Pola Penyakit /
Morbidity Method
3. Metoda berdasarkan Pola Konsumsi yang
disesuaikan / Adjusted Consumption Method
4. Metoda yang diproyeksikan dari
Pendapatan / Service-level Projection of
Budget Requirements
Analisa Dalam Perencanaan Pengadaan

Teknik analisa :
1.VEN System (Vital, Essential,
Nonessential System)
2.ABC Analysis
3.Therapeutic Category Analysis
4.Price Comparison Analysis
5.Total Variable Cost Analysis
6.Lead-time and Pay-time Analysis
7.Expiry-date Analysis
8.Hidden Cost Analysis
PENGADAAN
PERBEKALAN FARMASI
Pendahuluan
• Pengadaan merupakan kegiatan yang
dimaksudkan untuk merealisasikan
perencanaan kebutuhan. Pengadaan
yang efektif harus menjamin
ketersediaan, jumlah, dan waktu yang
tepat dengan harga yang terjangkau
dan sesuai standar mutu.
• Pengadaan bentuk kegiatan yang
berkesinambungan dimulai dari
pemilihan, dilanjutkan Perencanaan
• Proses pengadaan untuk memastikan
sesuai dengan mutu dan spesifikasi
yang dipersyaratkan sebaiknya
dilaksanakan oleh tenaga kefarmasian
Instalasi farmasi dan apabila
dilaksanakan oleh bagian lain di luar
Instalasi Farmasi maka seharusnya
melibatkan tenaga kefarmasian
( Apoteker dan teknis kefarmasian )
 Tujuan Pembelian :
o Untuk memperoleh Sediaan Farmasi Dan
Perbekalan Kesehatan yang dibutuhkan
dalam jumlah yang cukup
o Kualitas yang dapat dipertanggung
jawabkan
o Harga yang sesuai dalam waktu dan
tempat tertentu
o Secara efektif dan efisien
o Menurut ketentuan dan tata cara yang
berlaku
Pengadaan harus memperhatikan a.l:
a. Bahan baku Obat harus disertai Sertifikat
Analisa;
b. Bahan berbahaya harus menyertakan
Material Safety Data Sheet (MSDS);
c. Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan
Medis Habis Pakai mempunyai Nomor Izin
Edar
d. Expired date minimal 2 (dua) tahun kecuali
untuk Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan
Bahan Medis Habis Pakai tertentu (vaksin,
reagensia, dan lain-lain).
Systim Pengadaan
Secara garis besar systim pengadaan ada 3
yaitu :
1. Sistim Pembelian
Membeli dari supplier ( distributor , PBF )
2. Sistim sumbangan/ bantuan
3. Sistim produksi
a. di Instalasi Farmasi utk sediaan
farmasi
b. di CSSD utk alat kesehatan steril
Pengadaan sistem Pembelian

 Untuk Rumah Sakit pemerintah pembelian


harus sesuai dengan ketentuan pengadaan
barang dan jasa yang berlaku.

 Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam


pembelian adalah:
1) kriteria Perbekalan Farmasi,, yang
meliputi kriteria umum dan kriteria mutu
Obat;
2) Persyaratan pemasok (suplier )
– Distributor resmi / utama
– Kecepatan pengiriman barang /
pelayanan yang baik
– Diskon yang besar
– Jatuh tempo pembayaran
3) Penentuan waktu pengadaan dan
Pengirman
4) Pemantauan rencana pengadaan sesuai
jenis, jumlah dan waktu.
 Tahap-tahap Pembelian:

o Menseleksi perencanaan kebutuhan


o Menentukan jumlah yang dibutuhkan
o Menyesuaikan kebutuhan dengan
dana yang ada
o Memilih metoda pembelian
o Menetapkan supplier
o Menetapkan syarat-syarat kontrak
o Melakukan Pembayaran
 Metoda Pembelian
1. Pelelangan Umum
Diikuti oleh semua Penyedia /
Supplier yang memenuhi syarat.
2. Penunjukan Langsung
Cara menunjuk langsung 1 (satu)
Supplier
3. Pembelian Langsung
Lansung ke Supplier ( harus punya
kualifikasi yang baik)
PENUTUP
PENGADAAN YANG EFEKTIF ,
menghasilkan :
• Perbekalan farmasi yang tepat
• Jumlah yang tepat
• Harga Murah
• Memenuhi standar kualitas

You might also like