You are on page 1of 50

NAMA: Rahayu Widayanti, S.

Kep Ns, ETN, MPH


Profil Pendidikan :
D3 Keperawatan depkes 1995
Ners FK UGM 2005
Enterstomal therapy nurse 2007
Magister Manajemen Rs 2017
Jabatan :
Kepala Ruang ranap bedah 2009-sekarang
Sub komite kredensial 2013-sekarang
Kasie-Rasus 2018
Kasubag Humas 2020
Tugas tambahan:
Proffesional Board In OA cab Yogyakarta
Bid Etik HPMI Yogyakarta
Surveior KARS dan Internal
Pegurus InWocna cab Yogyakarta
PENDAHULUAN

Tantangan :

Strategi
Quality Of Improvement
Healt Care

PCC ERAS
Pendahuluan

Penerapan
Protokol
Multimodal
/ERAS
1. KONSEP ERAS
Konsep ERAS

Outcome :
LOS, Kepuasan pasien &
klg, tdk ada komplikasi
Eras
Laparoscopic colorectal surgery and Enhanced Recovery After Surgery (ERAS), pedrazzani, 2018

STUDI
RETROSPEKTIF
THN 2014- 2018
200 PASIEN
2. Manfaat
• Lebih cepat mengenal komplikasi
• Menurunkan komplikasi & Mortalitas
• Mengembalikan fungsi tubuh dengan cepat
• Pengalaman bagi pasien
• Dampak rumah sakit: manajemen & PPA
Inklusi

Ko
Ind ntra
ika
si
Urgent ,Emegent
surgery Pediatric-
Geriatric
Hal –hal yang perlu dipertimbangkan
Pastikan pasien dalam kondisi terbaik
Identifikasi faktor risiko
Treatment secara komprehensif
Partisipasi aktif selama perioperatif
3.
Anatomi
Fungsi
Ca Kolorectal
1. Iritasi Bowel
2. Diare
3. Megakolon
4. Kanker
5. Hemoroid
6. Konstipasi
Operasi pada abdomen
• MIS (Minimal Invasive Surgery) • Bedah laparatomi
Sayatan 1-2 cm dibeberapa titik • Sayatan 10-20 cm pada perut
perut dengan bantuan kamera untuk menghilangkan penyakit
laparaskop.
4. Cara Kerja Eras pada Kolorektal
Protokol Perioperatif
1. Pre op Konseling 8. Epidural analgesi
2. Pre op feeding 9. Laparaskopi, MIS
3. Menurukan preparasi bowel 10. No NGT tube,
4. Ristriksi cairan 11. No drainage
5. Periop high oksigen 12. Enforced post op mobilization
6. No hipotermi 13. No systemic morphin Use
14. Standar laxative
15. Removed urinary cath
16. Enhance Nutrition
Enhanced Recovery After Surgery of
Colorectal Surgery (Lisa, 2018)
5. Panduan ERAS(UGM-RSS)
PRE OPERATIF
Protokol pre operatif
• Tidak Boleh dilakukan:
• Melakukan tes darah
• Merokok
• Perekaman Jantung
• Makan makanan padat
• Foto rongent
• 8-6 jam mengunyah permen karet
• Informed concent
• Marking site
• KIE
INTRA OPERATIF
Induksi :
•Pemberian Oksigen Fio2 0,6-
Sign in 0,8 %
Sebelum induksi : •Optimaslisasi Hemodinamik
Cek Kembali status •Terapi cairan 3,5 cc-7 cc/Kg
fisik, KIE sederhana BB/jam
Induksi
Pra Induksi tentang jalannya •Bladder Cath
Sign
operasi, tim dan •Minimal Invasive
Out
ruangan •No NG Intubation
•Thermal Blanket
•Post Op nausea-Vomiting
profilaxix
Immediately post op
POST OPERTIF

Lakukan Berulang, dan konsisten


sampai pasien dapat melakukan
sendiri
Tehnik nafas Dalam
 Lakukan latihan nafas dalam setidaknya 10 kali pershift
 Mulailah dengan posisi yang nyaman
 Mulailah bernafas dari hidung, keluarkan secara perlahan melalui mulut
(pulsed lip)
 Diikuti latihan batuk, dengan menopang perut menggunakan tangan atau bantal
 Terapi Musik
 Aroma therapi
Mobilisasi dini
Lakukan secepatnya, 8 jam setelah Operasi
Mobilisasi dini adalah tahapan latihan aktivitas yang
dilakukan setelah operasi dimulai dari latihan di tempat
tidur, bangun, duduk, turun dari tempat tidur dan mulai
berjalan.
Mobilisasi dini

Tujuan Manfaat
1. Mempertahankan fungsi tubuh 1. Mempercepat proses kesembuhan
2. Menurunkan risiko komplikasi setelah
2. Memenuhi kebutuhan gerak harian operasi (dekubitus/luka tekan, pneumonia)
3. Memperlancar peredaran darah 3. Mencegah perubahan pada otot
4. Membantu pernapasan menjadi 4. Mencegah aliran darah yang terhambat
lebih baik 5. Mencegah susah buang air besar
(konstipasi)
5. Memperlancar buang air kecil/besar 6. Meningkatkan kesegaran tubuh
Tahapan mobilisasi
H0

Hari ke-0 setelah operasi biasanya pasien


akan diminta tetap berbaring di atas tempat
tidur, sehingga mobilisasi dini yang bisa,
antara lain :
1.Latihan gerak sendi tangan dan kaki
(sambil tiduran).
2. Miring kanan miring kiri setiap 1 jam.
Tahapan mobilisasi
H1

1. Latihan ketahanan (pergelangan kaki


ditekuk ke arah depan dan ke arah
belakang), mengayun-ayunkan kaki.
2. . Pasien latihan duduk di atas tempat
tidur, dilakukan 2-3 kali selama 15
menit..
Tahapan mobilisasi
H2

1. . Duduk ketika makan. Ketika makan


sebaiknya dicoba sambil duduk baik
diatas tempat tidur, di tepi tempat tidur
atau di atas kursi Selain melatih
gerakan, jg memeprmudah mencerna
makanan
2. Berjalan disekitar tempat tidur
setidaknya 3 kali setiap harinya.

Bantuan Perawat sangat dibutuhkan


pada Tahap ini.
b. Pelvic tilt

Tahapan mobilisasi
H3 1. Latihan Inti

c. Bridge

a. Satu kaki
dinaikkan
Tahapan Mobilisasi dini

d. Crunch
Posisi berbaring kaki ditekuk kemudian
letakkan kedua tanga ke belakang kepala,
secara perlahan angkat kepala
Tahapan Mobilisasi dini

2. Adduksi
Panggul (menyilangkan kaki) Posisi miring
ke kanan maupun ke kiri, setelah itu kedua
kaki disilangkan.
3. Abduksi
Pinggul Fleksi (lutut
ditekuk) • Berdiri dengan satu kaki Saat
Posisi tidur terlentang, tangan lurus Bila sudah cukup kuat untuk berdiri
kedepan kemudian lutut ditekuk.
cobalah untuk berdiri dengan satu kaki.
Bisa dengan berpegangan pada dinding,
tepi tempat tidur maupun kursi.
• Berjalan tanpa pengawasan di
sekitar tempat tidur atau lorong
ruang rawat inap.
Target post operasi

H0 H1
• 1. Berada di luar tempat tidur selama 2 • Target nyeri 1-3
jam setelah dibangsal(perhatikan kondisi Nyeri Sampaikan kepada perawat jika merasakan
dan jenis pembedahan) tingkat nyeri > 4 pada skala nyeri.
• 2. Mulai minum cairan dan minuman • Aktifitas
protein. Mulai mengunyah permen karet Kateter akan di lepas 24 jam pertama
selama 30 menit untuk menstimulasi
usus Anda (tidak Pasien dapat bangun dan turun dari TT, dan berjalan
di sekitar TT, makan sambil duduk, latihan nafas
disarankan/diperbolehkan untuk pasien dalam 10 kali/shift
setelah operasi pemotongan usus).
Target post Op

hari2 Aktifitas
a.
• Sampaikan kepada perawat jika
Berjalan sepanjang lorong rumah sakit setidaknya 3 kali sehari. Anda
akan disarankan untuk berjalan lebih jauh secara bertahap setiap harinya

merasakan nyeri. b. Turunlah dari tempat tidur, pindahkan posisi Anda dengan berada di
atas dan turun dari tempat tidur setidaknya 8 jam setiap harinya.
c. Duduk di kursi selama Anda makan
Jika mendapatkan obat anti nyeri epidural d. Berjalan ke kamar mandi untuk buang air kecil
(selang kecil di punggung), akan e. Lanjutkan dengan melakukan latihan napas dalam And

dilepaskan pada hari tsb. Obat anti nyeri Makan


a. Makan makanan lunak dan kemudian padat
selanjutnya akan diberikan melalui b. Lanjutkan dengan meminum cairan
suntikan diinfus tiap ± 8 jam sekali. c. Lanjutkan dengan mengunyah permen karet selama 30 menit, 3 kali
sehari.
Persiapan pulang
• Laparaskopi < 3 hari • Edukasi
• Laparatomi ± 5 H Bila obat nyeri yg diresepkan tidak
membantu segera ke faskes terdekat atau
• Syaratnya tidak terjadi komplikasi IGD
setelah operasi.
Nyeri pada luka terasa pada 1-2 minggu,
hubungi dokter/perawat bila ada tanda2
infeksi
Mandi dapat dilakukan 1 hari stlh OP, catatan
luka tidak basah
Dilarang menggosok pada Luka
• BAB • Hal yang diperhatikan
Bisa encer atau keras
Tingkatkan asupan cairan
yang Anda minum, dan
konsumsi lebih banyak
biji-bijian, buah-buahan,
dan sayuran, serta tetap
lakukan latihan fisik
Hal yg diperhatian

Aktifitas
• Pakaian penyangga
• Berhubungan sex bila bebas obat
nyeri
• Berkendara bila bebas nyeri
Latihan ringan
bisa dilakukan
Kapan harus segera ke dokter
 Luka operasi Anda mengalami infeksi (terasa
hangat, memerah, bengkak, atau terlihat cairan
keluar dari luka operasi)
 Mengalami demam (suhu tubuh di atas 38
C/100,4 F)
 Tidak dapat meminum cairan atau merasa mual
dan ingin muntah
 Nyeri hebat, nyeri yang meningkat dan tidak
mereda setelah mengonsumsi obat
PENERAPAN ERAS DI RSUP DR
SARDJITO
• Pengetahuan Enhanced Recovery After Surgery, (Rima 2019 )

68 perawat Mean±SD Nilai p


Bedah usia 26-35 Pre-test 15,19±2,146
, 46-55 tahun, D3 <0,001*
Post-test 19,12±2,084
(77%),
Pengalaman kerja
: <10 s.d 20 Perbedaan bermakna
tahun setelah CNE dengan
Booklet
Pengetahuan Perawat terhadap ERAS (Rima, 2019)

79,4%, Bowel Preparation dilakukan sesuai kebutuhan


80% 6 jam pasien boleh makan makanan padat
8 jam puasa
Premidikasi obat mual
92% Mengunyah permen karet post Op
Implementasi ERAS pada tumor
kolorecktal
Aktivitas
(eksanti, 2019)
Pelaksanaan
Dilakukan Tidak Dilakukan
f % f %
Hari Setelah Operasi
Gerak sendi 16 100 0 0
Miring kanan/kiri 14 87,50 2 12,50
Hari Pertama Setelah Operasi N: 16
Latihan ketahanan
Latihan duduk
16
6
100
37,50
0
10
0
62,50
75% kasus tumor,
Hari Kedua Setelah Operasi
Duduk ketika makan 2 12,50 14 87,50
25% non Tumor
Berjalan disekitar tempat tidur 6 37,50 10 62,50 68% laki-laki , 49
Hari Ketiga Setelah Operasi Sampai Kepulangan
Latihan inti 16 100 0 0 th, dengan 75 %
Adduksi panggul 14 87,50 2 12,50
Abduksi panggul 11 68,75 5 31,25 Asa II
Fleksi panggul 15 93,75 1 6,25
Latihan keseimbangan 1 6,25 15 93,75
Berjalan disekitar ruang perawatan 11 68,75 5 31,25
Simpulan
Waktu pertama kali mobilisasi dini f (%) Mean ±SD
4-8 jam setelah operasi 10(62,50%) 7,25±1,28
>9 jam setelah operasi 6(37,50%)

No Alasan Melakukan Alasan Tidak Melakukan


laki-laki 68,75% dan 1 Mampu untuk bergerak Adanya peralatan medis di tubuh
pasien
31,25% perempuan, 2 Tahu adanya aktivitas latihan setelah operasi dan mampu Merasa lemah untuk bergerak
untuk bergerak
bekerja, penddkan 3 Didukung oleh dokter dan perawat

rendah, dg ASA <II


Tantangan
Resume Peran Perawat dalam Eras

Pre-op :
Koordinator Eras pada Pre
Kunci:
opratif, perencaanaan nutrisi Leadhership
Standarisasi Eras
Post Opt nursing staf
Inisiasi prosedur mobilisasi
Pemberian intake Penyempurnaan
Mengontrol kebutuhan ERAS pathway
pengobatan Penerapan di
seluruh rumah sakit
Better Outcomes:
Kepuasan pasien
Pemulihan lebih cepat
Pulang cepat
Contoh sheet pathway ERAS
REFERENSI
• Enhanced Recovery for Abdominal Surgery Clinical Pathway. 2018 Aragonese Institute of Health Sciences INOP: 680-15-085-5 Layout: ARPIrelieve, S. A.
• Pedrazzani, at all, 2020, Laparoscopic colorectal surgery and Enhanced Recovery After Surgery (ERAS) program, single Italian center
• LISA PARKS,2018, 1Enhanced Recovery After Surgery1 The Ohio State University Wexner Medical Center, James Cancer Hospital, and Solove Research
Institute, Columbus, Ohio; 2 University of Utah, Salt Lake City, Utah
• Gustafon, 2012, Guidelines for Perioperative Care in Elective Colonic Surgery: Enhanced Recovery After Surgery (ERAS) Society RecommendationsThe
European Society for Clinical Nutrition and Metabolism, and International Association for Surgical Metabolism and Nutrition 2012
• . Helen Broadwell, 2009, Enhanced Recovery after Colorectal Surgery PathwayDeveloped with support from St Mark’s Hospital
• Daran Brown, 2018, Nursing Perspectives on Enhanced Recovery After Surgery, Surgical Clinics Of North America
• M. J. Scott, at all, 2015, Enhanced Recovery After Surgery (ERAS) for gastrointestinal surgery, part 1: pathophysiological considerations, Canada
• Meganmelyk, 2011,Enhanced recovery after surgery (ERAS) protocols: Time to change practice? Department of Urological Sciences, University of British
Columbia, Gordon & Leslie Diamond Health Care Centre, Vancouver, BC
• Exsanti J, 2019, Gambaran pelaksanaan ERAS pada Pasien Pembedahan kolorektal di RSUP Dr. Sardjito, PSIK UGM Yogyakarta
• Rima P, 2019, Penegetahuan Perawat terhadap Eras di RSUP dr. Sardjito –PSIK UGM Yogyakarta,

You might also like