BIOMEKANIK PADA

SHOULDER KOMPLEKS
Hj. Hasbiah
Struktur anatomi
 Sendi sinovial
> sternoclavicularjoint (saddle joint)
> acromioclavicular joint (plane joint)
> glenohumeral joint (ball and socket joint)

 Sendi non sinovial

> suprahumeral joint
> scapulothoracic
Osteokinematik sternoclavicular joint
 Elevasi : 0 – 48 (upper travesius, levator
scapula)
 Depresi : 0 – 15 ( pectoralis minor,

subclavius, lower travesius, dan latisimus

dorsi)
 Protraksi : 0 – 15/20 (serratus anterior,

pectoralis minor, pectoralis mayor)

 Retraksi : 0 – 20/30 (rhomboid mayor et

minor, middle trapezius)


Osteokinematik sternoclavicular joint

Jenis gerakan Bidang gerak Axis gerakan

Elevasi/depresi Frontal Sagital
Protraksi/retraksi Transversal longitudinal
Arthrokinematika sternoclavicular joint

 Ujung medial clavicula adalah konveks dari superior ke inferior

dan konkaf dari anterior ke posterior
 Bagian superior lateral dari manubrium sterni dan kostalis I
adalah konkaf dari superior ke inferior serta konv eks dari
anterior ke posterior.

 Saat gerakan anterior-posterior clavicula, maka permukaan

sendinya akan menggelincir ke arah yang sama.
 Gerakan superior-inferior clavicula , maka permukaan sendi
akan menggelincir dengan arah yang berlawanan.
Arthrokinematik acromioclavicular
joint
 Ujung lateral dari clavicula adalah conveks

 Permukaan acromion scapula adalah konkaf.

 Saat scapula bergerak, maka permukaan

acromion akan menggelincir dalam arah yang
sama dengan arah gerak scapula.

 Gerakan yang terjadi adalah rotasi ke atas

dan rotasi ke bawah.
Osteokinematik glenohumeral joint
 Fleksi : 180 = ABD :180 ( pectoralis mayor,
coracobrachialis, biceps brachii, deltoid ant.)
 Ekstensi : 45 – 50 (teres mayor, triceps brachii caput
longum, deltoid post., latissimus dorsi).
 Abduksi : 180 (supraspinatus, deltoid middle)
 Adduksi : 30 – 45 (pectoralis mayor, teres mayor,
latissimus dorsi).
 Eksorotasi : 80 – 90 (infraspinatus, teres minor)
 Endorotasi : 90 – 95 (subscapularis, pectoralis mayor
pars clavicularis).
 Forward movement – backward movement
 Codman’s paradox
Osteokinematik glenohumeral joint

Jenis gerakan Bidang gerak Axis gerakan

Fleksi/ekstensi Sagital Frontal
Abduksi/adduksi Frontal Sagital
Abd/add horisontal Transversal Longitudinal
Exorotasi/endorotasi Transversal Longitudinal
Exorotasi/endorotasi sagital frontal
Gerakan totalitas bahu
 Gerak I
> menyisir rambut
> meletakkan tangan di belakang leher
> (fleksi elbow, Abd 120 dan ekso 90)
 Gerak II
> meletakkan jaket
 Gerak III
> posisi fungsional bahu
> (fleksi 45, abd 60, tanpa ekso/endo).
 Gerakan sirkumduksi
Analisis gerakan abduksi
 Fase I : 0 – 90
> deltoid dan supraspinatus
> pada akhir ROM 90 terjadi penguncian
> dilakukan eksorotasi, maka tub. mayus
berpindah ke post.
 Fase II : 90 – 150
> trapezius dan serratus anterior
> bahu akan terkunci sehingga dibutuhkan
gerakan swing skapula dan rotasi SC joint.
 Fase III : 150 – 180
> melibatkan gerakan columna vertebralis
(lateral).
Analisis gerakan fleksi
 Fase I : 0 – 50/60
> deltoid ant., coracobrachialis, pectoralis
mayor.
 Fase II : 50/60 – 120
> saat 60 akan terjadi rotasi scapula,
sehingga cavitas glenoidalis menghadap
ke arah superior dan anterior.
> saat 30 === SC, AC.
 Fase III : 120 – 180
> melibatkan columna vertebralis (lordosis).
Arthrokinematika glenohumeral joint

Gerakan angular humeri Arthrokinematik caput

humeri
Fleksi Spin
Ekstensi Spin
Abduksi Inferior/bawah
Adduksi Superior/atas
Endorotasi Posterior/bawah
Eksorotasi Anterior/depan
Abduksi horisontal Anterior/depan
Adduksi horisontal Posterior/belakang.
Scapulohumeral rhytme
 Gerakan scapula sinkron dengan gerakan humerus
mencapai ROM 150 -180 fleksi dan abduksi dengan
perbandingan 2 : 1,yaitu 2 untuk glenohumeral dan 1
untuk rotasi scapula.
 Sinkronisasi ini membuat otot yang bergerak terhadap
humerus sehingga memelihara kelayakan panjang
lengan dalam beraktifitas
 Otot yang berperan pada rotasi scapula adalah
trapesius pars upper dan lower serta serratus anterior.
TERIMA KASIH