You are on page 1of 8

ASKEP KETIDAK BERDAYAAN

KELOMPOK 4 :
Cahayu utari
Indah delviana
M iqbal
Muthia arista putri
Nursaf fiza
Silvi febriani putri
Tria ayuni wulandari
DEFINISI
Ketidakberdayaan adalah suatu hal yang dapat diklasifikasikan dalam persepsi subjektif dan
dapat diamati secara objektif yang menunjukkan merasa kurang dapat mengontrol
keadaan atau perasaan bahwa sesuatu yang dilakukan tidak dapat mempengaruhi hasil
(Dryer,2007). Carpenito dan Moyet (2009) menyebutkan bahwa ketidakberdayaan adalah
merupakan keadaan kehilangan kontrol personal terhadap kejadian atau situasi yang
mempengaruhi tujuan dan gaya hidup.
Sedangkan, menurut doenges (2008) ketidakberdayaan dapat diartikan sebagai persepsi yang
menyatakan bahwa apa yang dilakukan tidak memiliki efek signifikan terhadap hasil atau
keadaan kehilangan kontrol terhadap situasi atau kejadian yang terjadi.
ETIOLOGI
Ketidakberdayaan dapat muncul disebabkan banyak faktor. Karpetino dan Moyet (2009),
membagi etiologi ketidakberdayaan menjadi 3, yaitu patofisiologi, situasional, dan
maturasional. Berdasarkan patofisiologi, ketidakberdayaan dapat muncul karena proses
penyakit akut dan kronis, seperti ketidakmampuan mengkomunikasikan sakitnya,
ketidakmampuan melakukan aktivitas fisik, ketidakmampuan mengerjakan peran dan
tanggung jawabnya, kelemahan karena penyakit dan penyakit yang disebabkan
kemunduran mental.
Faktor situasional yang dapat menyebabkan ketidakberdayaan dapat berupa perubahan
personal dan lingkungan seperti hospitalisasi,peningkatan ketakutan atau menerima
masukan negatif. Secara maturasional, proses pendewasaan menjadi remaja atau dewasa
atau perubahan menjadi lansia, serta kehilangan (pmecatan, defisit sensori, kehilangan
uang, dan orang terdekat).
Tanda dan Gejala Ketidakberdayaan
Ketidakberdayaan ditandai dengan pengungkapan kata-kata yang menyatakan tidak
memiliki kemampuan megendalikan situasi, tidak dapat menghasilkan sesuatu, frustasi
dan ketidakpuasan terhadap aktivitas atau tugas, mengungkapkan keragu-raguan,
ketidakmampuan melakukan perawatan diri, tidak berpartisipasi terhadap pengambilan
keputusan, enggan mengungkapkan perasaan, ketergantungan yang dapat mengakibatkan
iritabilitas, ketidaksukaan, murah dan rasa bersalah serta gagal mempertahankan ide.
Tanda-tanda yang diungkapkan secara langsung merupakan tanda secara subjektif. Selain
itu, secara objektif orang yang mengalami ketidakberdayaan akan menunjukkan sikap
apatis dan pasif, ekspresi muka murung, bicara dan gerak lambat, tidur berlebihan, nafsu
makan tidak ada, serta menghindari orang lain (standar asuhan keperawatan,2011).
LANJUTAN…
Dogans (2008) membagi ketidakberdayaan menjadi 3 kategori berdasarkan tanda dan gejala
yang muncul kategori yang pertama merupakan ketidakberdayaan rendah. Orang yang
mengalami ketidakberdayaan rendah akan menunjukkan ekspresi yang tidak menetu dan
level energi yang fluktuatif, serta tampak pasif. Ketidakberdayaan sedang ditandai dengan
ekspresi tidak puas dan frustasi karena tidak dapat melakukan tanggung jawab dan tugasnya,
memiliki ketakutan, diasingkan oleh caregiver, ragu-ragu dalam menyampaikan kemarahan,
rasa bersalah serta perasaan yang sebenernya dirasakan.
A. Jenis-jenis Ketidakberdayaan
1. Ketidakberdayaan situasional, ketidakberdayaan yang muncul pada sebu
mungkin berlangsung singkat.
2. Ketidakberdayaan dasar, ketidakberdayaan yang bersifat meyebar, mem
hidup, dan hubungan.
 
A. Faktor-faktor ketidakberdayaan
1. Faktor Predisposisi
Beberapa faktor yang dapat mendukung terjadinya masalah ketidakb
(2009) pada seseorang antara lain:
a) Biologis
b) Psikologis
c) Sosial Kultural
d) Spiritual
1. Faktor Presipitasi
a) Nature.
b) Origin
c) Timing
TERIMA
KASIH…
.

You might also like