Adaptasi Sel (Jejas, Atropi, Hipertropi Dan Hiperplasia)

You might also like

You are on page 1of 46

ADAPTASI SEL

(CEDERA SEL/JEJAS,
ATROPI DAN HIPERTROPI)

Oleh : Ns. M. Aminuddin, S.Kep, ETN, M.Sc


Manusia MERUPAKAN

sekelompok sel-sel yang tersusun rapi dan rumit

Kesehatan perorangan

berawal dari kesehatan sel-selnya


Penyakit

Disfungsi. sejumlah sel-sel penting


di dalam tubuh
Perawat

Patologi

hendaknya dimulai dari tingkat sel dan subsel


Sel normal

Mikrokosmos yang Secara tetap mengubah


berdenyut tanpa struktur dan fungsinya untuk
berhenti memberi reaksi terhadap
stimulus, tantangan dan
tekanan yang selalu berubah

bila tekanan ini telalu berat maka


fungsi dan struktur sel cenderung
bertatan sampai titik ambang batas

Sel tidak beradaptasi atau


beradaptasi berlebihan
Adapasi sel
Jejas sel
ADAPTASI SEL
Sel mempertahankan homeostasis normalnya.
Ketika stress fisiologis / rangsang patologis, sel
bisa beradaptasi mencapai kondisi baru dan
mempertahankan kelangsungan hidupnya. Sel
harus secara konstan beradaptasi terhadap
perubahan di lingkungannya
1. FISIOLOGIS
2. PATOLOGIS
ADAPTASI SEL

FISIOLOGIS
Respon sel terhadap rangsangan normal oleh
hormon atau mediator kimiawi endogen.
Contoh : Pembesaran otot atlet yang dilatih
setiap hari. Dan pembesaran payudara karena
kehamilan.
ADAPTASI SEL

PATOLOGIS
Respon sel untuk mengatur lingkungannya
akibat adanya pencedera dari luar (eksogen).
Contoh : Infeksi bakteri, virus, makanan
beracun dll.
Respon Patologis sel disebut
JEJAS
• merupakan keadaan dimana sel
beradaptasi secara berlebih atau
sebaliknya, sel tidak memungkinkan
untuk beradaptasi secara normal
Sel akan selalu mempertahankan keadaan
homeostasis/steady state melalui adaptasi
maupun degenerasi (apoptosis atau
nekrosis)
SEL TERJEJAS
Sebab-Sebab Jejas, Kematian dan
Adaptasi Sel

Penyebab Jejas adalah tekanan.


Tekanan yang menyebabkan perubahan
morfologi sel berkisar dari rudapaksa fisika
kasar berupa pukulan yang menghancurkan
sampai pergeseran halus akibat tidak ada
suatu enzim, seperti yang terjadi pada
banyak keadaan genetik
STRUKTUR SEL
SKEMATIK SEL
8 Golongan yang mempengaruhi fungsi sel adalah

1.Hipoksia
2.Bahan kimia dan obat
3.Agen fisika
4.Agen mikrobiologi
5.Mekanisme imun
6.Cacat genetika
7.Ketidakseimbangan nutrisi
8.Penuaan
Hipoksia

Menurunya jumlah O2 jaringan


akibat aliran arteri atau aliran vena dihalangi oleh
penyakit vaskuler atau bekuan dalam lumen.

Kegagalan kardiorespirasi,
kemampuan darah mengangkut oksigen (anemia dan
keracunan karbon monoksida)

Contoh : Penyempitan arteri femoralis, maka sel-sel otot


skelet akan mengisut ukuranya (atropi).
Bahan Kimia dan Obat-obatan

Kadar Glukosa tinggi


Merusak lingkungan osmosa sel yang akirnya dapat menyebabkan
jejas sel atau kematian sel.

Perubahan fungsi sel oleh bahan kimia,


Merusak Permeabilitas selaput, homeostatis osmosa atau keutuhan
enzim dan kofaktor.

Contoh : Barbiturat dapat menyebabkan perubahan pada sel hati,


karena sel-sel ini terlibat dalam degradasi obat tersebut.

Merkuri klorida bila tertelan, diserap lambung dan dikeluarkan


melalui ginjal dan usus besar sehingga bahan ini dapat
mempengaruhi sel yang ada dalam organ ini.
Agen Fisik

1. Trauma yang luar biasa,


2. Panas, dingin,
3. Perubahan tekanan atmosfir ,
4. Tenaga radiasi
5. Tenaga listrik
Agen Fisik

Trauma mekanik

menyebabkan pergeseran organisasi


organel intrasel atau dapat merusak sel
secara keseluruhan.
Agen Fisik

Suhu rendah akan berakibat vasokonstrisi dan merusak


perbekalan darah untuk sel-sel. Contoh : bendungan
aliran darah dan terkadang terdapat pembekuan
intravaskular serta air di intra sel dapat mengalami
kristalisasi.

Suhu tinggi, hal ini dapat membakar sel sehingga


merusak struktur dan fungsi sel. Peningkatan suhu
dapat disebbakan oleh hipermetabolisme.
Hipermetabolisme juga menyebabkan penimbunan asam
metabolit, menurunkan PH sel.
Agen Fisik

Perubahan mendadak tekanan atmosfer dapat


meyebabkan gangguan perbekalan darah untuk sel-sel.
Penyelam lautan dalam atau penggali terowongan
dapat menyebabkan jejas pada sel.

Tenaga Radiasi , contoh bom atom.

Tenaga listrik memancarkan panas bila melewati


tubuh
Agen Mikrobiologi

Virus dan kuman.


Virus
• Agen yang mampu menyebabkan kematian sel (sitolisis), dan
• Agen merangsang replikasi sel dan mungkin berakibat tumor.

Kuman yang menyebabkan jejas dan penyakit pada sel tidak diketahui
dengan jelas. Beberapa kuman yang diduga dapat menyebabkan jejas
adalah
• kuman yang dapat merusak sel dengan melepaskan enzim seperti
lesitinase (clostridium perfringens)
• Kuman yang mampu merusak selaputsel atau hemolisin (streptococus
beta hemolitikus) yang melisiskan sel darah merah.
Mekanisme Imun

Reaksi imun sering dikenal sebagai penyebab


kerusakan dan penyakit pada sel.

Antigen dapat berasal dari eksogen (tanaman


beracun) atau endogen (antigen sel), yang dapat
menyebabkan penyakit autoimun.
Gangguan Genetik

Mutasi sel dapat mengurangi suatu enzim sel atau dapat


menyebabkan kelangsungan hidup sel tidak sesuai.

Mutasi dapat terlihat pada masa gametogenesis, pada


awal zigot atau dalam sel somatik yang nantinya mendasari
transformasi kanker sel.

Beberapa keadaan abnormal genetika diturunkan sebagai


sebagai sifat keluarga.
Ketidakseimbangan Nutrisi

1. Defisiensi protein – kalori


2. Avitaminosis
3. Kelebihan lemak
Penuaan/Degenerasi

Penuaan dan kematian sel merupakan akibat


progresifitas sel selama hidup  menghalangi
fungsi normal sel.

Secara morfologi sel yang menua menjadi


besar, kadang-kadang timbul vakuola
berbagai ukuran dan lebih mudah terkena
jejas dibandingkan sel yang tidak menua.
Efek Jejas dipengaruhi oleh :

1.L ama Jejas


2.Sifat Agen
3.Jumlah dan Jenis Sel
4.Kemampuan regenerasi sel
JENIS JEJAS
(berdasarkan etiologi)
1. JEJAS ISKEMIK
Akibat dari hipoksia/anoksia

Stadium Awal terjadi gangguan oxidative phosphorylation  ATP <<


 fungsi terganggu :
1. Kegagalan pompa membran  timbunan air 
REK, REH bengkak
2. Disagregasi ribosom dan kegagalan sintesis protein

Stadium Lanjut kerusakan berlanjut  sel mati

2. RADIKAL BEBAS
menyebabkan membran rusak, DNA rusak

3. JEJAS KIMIAWI
Jenis Jejas
(Berdasarkan kemampuan adapsasi)

1. Jejas Reversible (oedem, cloudy swelling)


Dapat kembali pulih

2. Jejas Irreversible
Tidak dapat kembali (Kematian Sel)
• Apoptosis merupakan kematian sel yang
terprogram.
• Nekrosis merupakan kematian sel/jaringan
pada tubuh yang hidup di luar dari kendali.
JEJAS REVERSIBEL
1. Akumulasi Air Dalam Sel
2. Akumulasi Lemak Dalam Sel
3. Degenerasi Hialin : perubahan sel
 eosinofilik dan homogeny
4. Degenerasi Mukoid  akumulasi
mukopolisakarid  dalam sel
5. Degenerasi Zenker : akumulasi
asam laktik  gangguan
metabolisme sel
6. Degenerasi Amiloid : timbunan
amiloid dikenal sbg penyakit
Amiloidosis ( peran mekanisme
imunologik )
JEJAS IRREVERSIBEL
Penyebab kerusakan
membran pada jejas iskemik
yang irreversibel adalah :

1. Kehilangan ATP sel


2. Kehilangan fosfolipid (sintesa berkurang atau degradasi
meningkat)
3. Produk-produk pemecahan lipid (asam lemak bebas,
lipofospolipid)
4. Jenis oksigen beracun
5. Ruptur lisosom
Adaptasi Sel secara Patologi

Atropi (Penurunan ukuran sel)


Hipertropi (Penambahan ukuran sel)
Hiperplasia (Penambahan jumlah sel)
Metaplasia (Perubahan tipe sel)
Atrofi adalah
mengecilnya massa sel.

Penyebabnya:
1. Berkurangnya beban kerja.
Cth : saat luka, terjadi
imobilitas anggota gerak
2. Hilangnya persyarafan
3. Nutrisi yang tidak adekuat
4. Hilangnya rangsangan
endokrin
5. Berkurangnya suplai darah
6. Penuaan
Atropi Fisiologis

• Atrofi timus setelah umur 40 tahun (Involusi timus)


• Atrofi uterus post partum (setelah melahirkan) (Involusi Uterus)
• Hilangnya arteri dan vena umbilikalis setelah bayi lahir
• Mengecilnya payudara setelah menyusui pada Ibu

Atropi Patologis
• Atrofi akibat kurang nutrisi
• Immobilisasi/tirah baring lama (> 8 hari menurunkan masa otot)
Title
Hipertrofi merupakan
Penambahan ukuruan sel 

Penyebab :
1. Latihan
2. Peningkatan kerja sel terus
menerus
3. Peningkatan sintesis organella
dan protein struktural
Jenis Hipertropi
• Hipertrofi fisiologi.
Seorang yang gemar angkat beban
mengembangkan reaksi fisik hanya
dgn hipertrofi otot skelet dan
peningkatan beban kerja.
• Hipertrofi Patologi
Pembesaran jantung akibat
hipertensi / penyakit katup aorta.
Title
• Lorem ipsum dolor sit amet,
consectetuer adipiscing elit. Vivamus
et magna. Fusce sed sem sed magna
suscipit egestas.
• Lorem ipsum dolor sit amet,
consectetuer adipiscing elit. Vivamus
et magna. Fusce sed sem sed magna
suscipit egestas.
HIPERPLASIA
Hiperplasia merupakan peristiwa peningkatan jumlah
sel dalam suatu organ / jaringan atau jadi lebih
banyak

hiperplasia hanya bisa timbul pada sel2 yg mampu


membuat DNA: sel2 epitel, hematopoetik, jaringan
ikat.

jarang atau tidak bisa terjadi di sel saraf, oto skeletal,


dan otot jantung. di sel2 ini yg terjadi adalah hipertrofi
hiperplasia dapat digolongkan menjadi:

1. Hiperplasia fisiologik
-hiperplasia hormonal: misalnya pada saat
menyusui jumlah sel mamae akan meningkat
maupun saat kehamilan terjadi hiperplasia
endometrium supaya uterus lebih tebal
-hiperplasia kompensasi: misalnya hiperplasia
hati setelah hepatektomi parsial.
Setelah hepatektomi parsial, pembelahan sel di
hepar meningkat hingga hepar mencapai berat
normal (sekitar 12 hari setelah hepatektomi)
2. Hiperplasia patologis

-terjadi karena rangsangan hormonal yang berlebihan.


misalnya hipererstrinisme dan hiperplasia
endometrium atipik
Yg perlu dicermati adalah pada kondisi hiperplasia
patologik perlu diwaspadi terjadinya proliferasi
keganasan. misalnya hiperplasia endometrium dan
serviks yang merupakan prekursor kanker
endometrium dan serviks.
Title
Title
Question ……

Please…..
Terima Kasih

GR
n

AC
ro
k Xie xie

IA
y u

S
S
Matur nuwun
Merc Kham chia t o
g a s
y a
i
r ma
H z ai
o
13/03/2022 G 50

You might also like