You are on page 1of 13

Program Kesehatan Komunitas

Kelompok 1 :
Angga Mawuntu
Rivalni Ratu
Hill Runtu
Nazjlia Turang
Jenori Mangelep
Maria Lengkong
Fakultas Keperawatan Novia Robot
Unika De La Salle Manado
Christy Tahulending
Perencanaan dan
pengembangan Strategi
Program Kesehatan
Masyarakat
A. GAMBARAN PEMBANGUNAN KESEHATAN DI INDONESIA
Pembangunan Kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang
dilakasanakan oleh semua komponen bangsa Indonesia yang bertujuan untuk
meningkatkankesadran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang agar terwujudnya derajat Kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
a. Upaya Kesehatan
• Kesehatan ibu dan anak
Penyebab utama kematian ibu adalah hipertensi dalam kehamilan dan
perdarahan post partum.
• Kematian bayi dan balita
Penyebab utama kematian adalah infeksi khususnya pneumonia dan
diare pada usia diatas neonatal sampai 1 tahun.
b. Gizi masyarakat
c. Penyakit menular
d. Penyakit tidak menular
e. Kesehatan jiwa

Upaya pendukung program yang dilakukan dalam masing-masing area prioritas


adalah sebagai berikut :
• Upaya penurunan angka kenatian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB)
• Upaya penurunan prevalensi balita pendek (stunting)
• Upaya pengendalian penyakit menular
• Upaya pengendalian penyakit tidak menular
B. KEBIJAKAN STRATEGI DAN PEMBANGUNAN KESEHAT
Kebijakan pembangunan Kesehatan difokuskan pada penguatan upaya
kesehatan dasar (Primary Health Care) yang berkualitas tertutama melalui
peningkatan jaminan kesahatan, peningkatan akses dan mutu pelayanan
kesehatan dasar dan rujukan yang didukung dengan penguatan system
kesehatan dan peningkatan pembiayaan kesehatan. Kartu Indonesia sehat
menjadi salah satu sarana utama dalam mendorong reformasi, termasuk
penguatan upaya promotive dan prefentif.
Strategi pembangunan kesehatan meliputi 12 pokok strategi :
1) Akselerasi pemenuhan akses pelayanan kesehatan ibu, anak, remaja dan lanjut
usia yang berkualitas
2) Mempercepat perbaikan gizi masyarakat
3) Meningkatkan pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan
4) Meningkatkan akses pelayanan kesehatan dasar yang berkualitas
5) Meningkatka akses pelayanan kesehatan rujukan yang berkualitas
6) Meningkatkan ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan dan kualitas farmasi dan
alat kesehatan
7) Meningkatkan pengawasan obat dan makanan
8) Meningakatkan ketersediaan, penyebaran dan mutu sumber daya manusia
kesehatan
9) Meningkatkan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
10) Menguatkan manajemen, penelitian dan pengembangan, serta system informasi
kesehatan
11) Memantapkan pelaksanaan system jaminan nasional bidang kesehatan atau JKN
12) Mengembangkan dan meningkatkan efektivitas pembiayaan kesehatan
C. PERENCANAAN PENGEMBANGAN KESEHATAN PIS-PK
Pelaksanaan program Indonesia sehat ada 12 indiaktor utama untuk penanda
status kesehatan sebuah keluarga :
1) Keluarga mengikuti program keluarga berencana (KB)
Program yang direncanakan ini bertujuan untuk membatasi 2 anak setiap
keluarga dengan alasan kesejahteraan. Indikator sudah terpenuhi jika sebuah
keluarga mendapatkan pelayanan KB oleh tenaga Kesehatan dan promosi
Kesehatan yang dilakukan.
2) Ibu melakukan persalinan di fasilitas Kesehatan
Indikator keluarga sehat ini dianggap tercapai apabila dalam sebuah keluarga
sang ibu melakukan persalinan difasilitas Kesehatan resmi seorti puskesmas
atau rumah sakit.
3) Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
Indikator keluarga sehat yang ketiga adalah jika dalam keluarga terdapat anak
berusia 1-2 tahun, maka ia seharusnya sudah memperoleh imunisasi dasar
lengkap.
4) Bayi mendapat ASI eksklusif
Bayi dalam sebuah keluarga seharusnya mendapatkan ASI eksklusif selama
minimal 6 bulan.
5) Balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan
Balita mereka seharsnya mendapatkan pelayanan Kesehatan setiap bulannya,
minimal dengan menimbang berat badan. Pelayanan Kesehatan ini minimal
dilakukan satu kali setiap bulan dan dibimbing secara langsung oleh puskesmas
atau tenaga kesehatan
6) Penderita tuberculosis paru mendapatkan pengobatan sesuai standar
Indikator Kesehatan keenam berkaitan dengan penyakit menular dan tidak
menular. Jika dalam 1 keluarga terdapat seseorang yang menderita penyakit
batuk lebih dari 2 minggu atau memang sudah diketahui mengalami
tuberculosis, maka wajib berobat sesuai dengan ketentuan.
7) Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur
Apabila dalam sebuah keluarga terdapat anggota keluarga yang menderita
tekanan darah tinggi, maka seharusnya berobat dengan rutin karena penyakit
ini mematikan. Penderita hipertensi juga harus bisa mendapatkan pengawasan
menelan obat sesuai kebutuhan dan bisa melakukan konsultasi untuk berhenti
merokok.
8) Penderita gangguan jiwa pengobatan dan tidak diterlantarkan
Apabila ada anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa, maka harus
diajak berobat dan tidak dilantarkan
9) Anggota keluarga tidak ada yang merokok
Indikator Kesehatan keluarga ini berkaitan dengan perilaku hidup sehat.
Seluruh anggota keluarga diharapkan bebas rokok atau tidak merokok sama
sekali.
10) Keluarga sudah menjadi anggota jaminan kesehatan nasional
BPJS memberikan pelayanan Kesehatan secara gratis untuk mempermudah
masyarakat mendapatkan obat dan pelayanan Kesehatan yang tepat.
11) Keluarga mempunyai akses air bersih
Indikator Kesehatan ini berkenaan dengan rumah dan lingkungan yang sehat.
Keluarga seharusnya memiliki akses air bersih baik dalam bentuk PDAM
maupun sumur.
12) Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat
Indikator ini dianggap berhasil jika keluarga sudah memiliki akses terdapat
jamban sehat, yakni jamban berbentuk leher angsa dan bukan hanya sekedar
lubang ditanah.
Berdasarkan indicator tersebut, dilakukan perhitungna indeks keluarga sehat (IKS)
dari setiap keluarga.
Dalam pelaksanaan pendekatan keluarga ini 3 hal berikut harus diadakan atau
dikembangkan, yaitu :
1) Instrumen yang digunakan ditingkat keluarga
• Profil Kesehatan keluarga
• Paket informasi keluarga
2) Forum komunikasi yang dikembangkan untuk kontak dengan keluarga
• Kunjungan ke keluarga-keluarga di wiliyah kerja puskesmas
• Diskusi kelompok terarah (DKT) atau biasa dikenal dengan focus group
discussion (FGD) melalui dasa wisma PKK
• Kesempatan konseling di UKBM
• Forum-forum yang sudah ada di masyarakat seperti majelis taklim, rembug
desa, selapanan, dll
3) Keterlibatan tenaga dari masyarakat sebagai mitra puskesmas
• Kader-kader Kesehatan, seperti kader posyandu, kader posbindu, kader
poskestren, kader PKK, dll
• Pengurus organisasi kemasyarakatan setempat, seperti pengurus PKK, pengurus
karang taruna, penelola pengajian, dll

SARAN :
Pembangunan kesahatan berupa pendekatan keluarga ini memerlukan dukungan dari
berbagai pihak. Agar persoalan-persoalan Kesehatan yang mendasar seperti tingginya
angka kematian ibu dan bayi (AKI-AKB), gizi buruk dan penyebaran penyakit menular
dan tidak menular mampu diatasi dengan keberhasilan program Indonesia sehat
dengan pendekatan keluarga.
Thank You

You might also like