Professional Documents
Culture Documents
Prinsip-Prinsip Perkembangan Peserta Didik
Prinsip-Prinsip Perkembangan Peserta Didik
Prinsip-prinsip
Perkembangan
Peserta Didik
Anggota Kelompok 2
1. Perkembangan Fisik
2. Perkembangan Kognitif
3. Perkembangan Bahasa
4. Perkembangan Sosial
5. Perkembangan Emosional
6. Perkembangan Moral
Perkembangan Fisik
Fisik berarti bentuk (postur) atau perawakan.
Perkembangan fisik adalah perubahan – perubahan pada
tubuh, otak, kapasitas sensorik dan keterampilan motorik
(Papalia & Olds, 2001).
Perubahan Progresif yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman. Senada dengan Santrock bahwa
perkembangan adalah pola perubahan biologis, kognitif, dan sosioemosional yang dimulai sejak lahir dan berlanjut sepanjang
hidup.Dengan demikian dipahami bahwa perkembangan itu sifatnya kualitatif, bukan pada penambahan beberapa sentimeter fisik
seseorang melainkan hubungan dari proses mengalami dan kematangan.
1. Perbedaan Fisik
2. Perbedaan Intelegensi
3. Perbedaan Kepribadian
4. Perbedaan Gaya Belajar
5. Perbedaan Tempramen
Perbedaan-Perbedaan Fisik
Pertumbuhan fisik adalah perubahan-perubahan
fisik yang terjadi dan merupakan gejala primer
dalam pertumbuhan manusia.
Pertumbuhan fisik terjadi sejak masa anak-anak
sampai usia lanjut.
Pertumbuhan fisik meliputi: perubahan ukuran
tubuh, perubahan proporsi tubuh, munculnya ciri-
ciri kelamin yang utama (primer), dan ciri
kelamin kedua (sekunder), sampai penurunan
kondisi fisik.
Pertumbuhan & Perkembangan
Fisik Perempuan
• Pertumbuhan payudara
• Pembesaran pinggul
• Pertumbuhan tinggi badan
• Menstruasi
Pertumbuhan & Perkembangan
Fisik Laki-laki
• Perubahan suara
• Tumbuh kumis/jenggot
• Pertumbuhan tinggi badan
• Tumbuh bulu di dada
Perkembangan fisik pada
anak dan remaja dipengaruhi
oleh beberapa faktor, yaitu:
• Keluarga
• Gizi
• Gangguan emosional
• Jenis kelamin
• Status sosial ekonomi
• Kesehatan
• Bentuk tubuh
Perbedaan Intelegensi
Spearman (2008) Intelegensi adalah kemampuan umum untuk berpikir dan
mempertimbangkan.
Thrustone (1947) Kecerdasan terdiri dari kemampuan verbal, numerik, kefasihan berbicara,
visualisasi ruang, ingatan asosiatif, dan kecepatan perspektual.
Guilford (1967) Ada 5 operasi dalam kecerdasan yaitu kognisi, ingatan, berpikir divergen,
berpikir konvergen, dan evaluasi.
Gardner dalam Campbell (1999) menyatakan ada 8 kecerdasan manusia: kecerdasan verbal,
kecerdasan matematika, kecerdasan spasial/visual, kecerdasan tubuh-kinestetik, kecerdasan
musik, kecerdasan sosial, kecerdasan diri (interpersonal), dan kecerdasan alam (naturalistic).
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kecerdasan
• Keturunan
Internal • Kesehatan
• Minat bakat
• Urutan kelahiran
Eksternal • Jarak waktu kelahiran
Perbedaan Gaya Belajar dan
Gaya Berpikir
3 Gaya belajar peserta didik (DePorter dan Hernacki: 2002)
• Visual
• Auditori
• Kinestetik
Abstract
Squential
(AS)
Concrete Concrete
Random Squential
(CR) (CS)
Gaya Belajar menurut Marton
Difficult Slow-to-
Easy Child Child warm Child
Tugas-tugas Perkembangan
• Tugas-tugas perkembangan tugas perkembangan adalah tugas - tugas yang harus
dilakukan oleh seseorang dalam masa-masa tertentu sesuai dengan norma-norma
masyarakat, serta norma-norma kebudayaan.
• Menurut Havighurst, tugas perkembangan adalah tugas-tugas yang harus
diselesaikan individu pada fase-fase atau periode kehidupan tertentu dan apabila
berhasil mencapainya mereka akan berbahagia, tetapi sebaliknya apabila mereka
gagal akan kecewa dan dicela orang tua atau masyarakat dan perkembangan
selanjutnya juga akan mengalami kesulitan.
Tujuan Tugas Perkembangan
1) Sebagai petunjuk bagi individu untuk mengetahui apa yang diharapkan masyarakat dari mereka pada
usia usia tertentu.
2) Memberikan motivasi kepada setiap individu, untuk melakukan apa yang diharapkan oleh kelompok
sosial pada usia tertentu sepanjang kehidupanya.
3) Menunjukkan kepada setiap individu tentang apa yang mereka hadapi dan tidakan apa yang
diharapkan dari mereka jika nantinya akan memasuki tingkat perkembangan berikutnya.
Tahapan Tugas-tugas Perkembangan
1. Masa bayi dan anak-anak (0-6 tahun)
Belajar berjalan
Belajar mekan makanan padat
Belajar berbicara
Belajar mengendalikan pembuangan kotoran tubuh
Mencapai stabilitas fisiologik
Membentuk pengertian sederhana tentang realitas fisik dan sosial
Belajar kontak perasaan dengan orang tua, keluarga, dan orang lain
Belajar mengetahui mana yang benar dan yang salah serta mengembangkan kata hati
2. Masa Anak Sekolah (6-12 tahun)
Belajar ketangkasan fisik untuk bermain
Pembentukan sikap yang sehat terhadap diri sendiri sebagai organism yang sedang tumbuh
Belajar bergaul yang bersahabat dengan anak-anak sebaya
Belajar peranan jenis kelamin
Mengembangkan dasar-dasar kecakapan membaca, menulis, dan berhitung
Mengembangkan pengertian-pengertian yang diperlukan guna keperluan kehidupan sehari-hari
Mengembangkan kata hati moralitas dan skala nilai-nilai
Belajar membebaskan ketergantungan diri
Mengembangkan sikap sehat terhadap kelompok dan lembga-lembaga
3. Masa Remaja (12-21 tahun)
Menerima keadaan jasmaniah dan menggunakannya secara efektif
Menerima peranan sosial jenis kelamin sebagai pria/wanita
Menginginkan dan mencapai perilaku sosial yang bertanggung jawab sosial
Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya
Belajar bergaul dengan kelompok anak-anak wanita dan anak-anak laki-laki
Perkembangan skala nilai
Secara sadar mengembangkan gambaran dunia yang lebih adekuat
Persiapan mandiri secara ekonomi
Pemilihan dan latihan jabatan
Mempersiapkan perkawinan dan keluarga
4. Masa Dewasa Awal (21-40 tahun)
Mulai bekerja
Memilih pasangan hidup
Belajar hidup dengan suami/istri
Mulai membentuk keluarga
Mengasuh anak
Mengelola/mengemudikan rumah tangga
Menerima/mengambil tanggung jawab warga Negara
Menemukan kelompok sosial yang menyenangkan
5. Masa Usia Madya/Masa Dewasa Madya (40-60 tahun)
Menerima dan menyesuaikan diri terhadap perubahan fisik dan fisiologis
Menghubungkan diri sendiri dengan pasangan hidup sebagai individu
Membantu anak-anak remaja belajar menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab dan
berbahagia
Mencapai dan mempertahankan prestasi yang memuaskan dalam karir pekerjaan
Mengembangkan kegiatan-kegiatan pengisi waktu senggang yang dewasa
Mencapai tanggung jawab sosial dan warga negara secara penuh
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan oleh Sekolah
untuk Perkembangan Peserta Didik:
1) Menciptakan iklim religus yang dapat memfasilitasi perkembangan kesadaran beragama, akhlak
mulia, etika atau karakter peserta didik.
2) Membangun suasana sosio-emosional yang kondusif bagi perkembangan keterampilan sosial dan
kematangan emosi peserta didik.
3) Membangun iklim intelektual yang memfasilitasi perkembangan berfikir, nalar, dan kemampuan
mengambil keputusan yang baik.
4) Mengoptimalkan program bimbingan dan konseling untuk memfasilitasi perkembangan peserta didik.