You are on page 1of 29

STANDAR PELAYANAN

KEFARMASIAN DI PUSKESMAS

Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan


Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
Sri Suriani Purnamawati, S.Si., Apt., M.Kes

03/15/2022 1
Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas
adalah suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada pasien yang
berkaitan dengan Sediaan Farmasi dengan maksud mencapai hasil yang pasti
untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien. (Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 74 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas)

Pengelolaan Obat dan Bahan


Pelayanan Medis Habis Pakai
kefarmasian
di Puskesmas Pelayanan Farmasi Klinik
termasuk di dalamnya
Penggunaan Obat Rasional
Permenkes Terbaru tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas
Permenkes Nomor 26 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Permenkes Nomor 74 tentang
Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas
Ketentuan Pasal 6 diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut:
Pasal 6
(1) Penyelenggaraan Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas dilaksanakan pada unit pelayanan
berupa ruang farmasi.
(2) Ruang farmasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh seorang Apoteker sebagai
penanggung jawab.
(3) Dalam penyelenggaraan Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas, Apoteker sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) dapat dibantu oleh Apoteker, Tenaga Teknis Kefarmasian dan/atau tenaga
kesehatan lainnya berdasarkan kebutuhan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
(4) Dalam hal Puskesmas belum memiliki Apoteker sebagai penanggung jawab, penyelenggaraan
Pelayanan Kefarmasian secara terbatas dilakukan oleh Tenaga Teknis Kefarmasian di bawah
pembinaan dan pengawasan Apoteker yang ditunjuk oleh kepala dinas kesehatan kabupaten/kota.
(5) Pelayanan Kefarmasian secara terbatas sebagaimana
dimaksud pada ayat (4) meliputi:
a. pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis
Pakai; dan
b. pengkajian dan pelayanan resep, pelayanan informasi
Obat, dan monitoring efek samping Obat.
2. Pasal 11 dihapus.
3. Pasal 12 dihapus

03/15/2022 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 4


Pengelolaan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai

Pengelolaan Obat dan - Perencanaan


Bahan Medis Habis - Pengadaan
Pakai merupakan salah
satu kegiatan - Penerimaan dan Penyimpanan
pelayanan kefarmasian, - Distribusi
yang terdiri atas:
- Penggunaan Obat

- Pencatatan dan Pelaporan

- Evaluasi Penggunaan
Tujuan Pengelolaan Obat dan BMHP

menjamin kelangsungan ketersediaan, pemerataan dan


keterjangkauan obat dan BMHP yang efektif, efisien dan
rasional, dengan mutu yang terjaga dan melaksanakan
pengendalian mutu pelayanan
Tahunan

Perencanaan Permintaan per periode

Penggunaan Hasil Permintaan


Pengadaan
Dukungan
Manajemen Pembelian

Distribusi Penyimpanan Penerimaan

Hukum, Kebijakan, Peraturan

03/15/2022 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 7


Perencanaan

 Perencanaan merupakan suatu proses kegiatan seleksi obat dan


bahan medis habis pakai untuk menentukan jenis dan jumlah obat
dalam rangka pemenuhan kebutuhan obat di Puskesmas.
 Seleksi obat mengacu kepada Formularium Nasional.
Perencanaan Kebutuhan
TAHUNAN
Desk
Pusat Desk Pusat
Program
dengan
Provinsi
(Program,
Farmalkes) Farmalkes
dengan Provinsi

Kab./Kota
Puskesmas 1. TEPAT JENIS
DAN JUMLAH
2. EFISIEN
PERMINTAAN PERIODIK KE IFK 3. POR
MENGGUNAKAN LPLPO TERLAKSANA

• MEMPERHITUNGKAN STOK OPTIMUM : LEAD TIME, BUFFER STOK,


KEKOSONGAN OBAT, PEMAKAIAN RATA-RATA PER HARI
• TREND KUNJUNGAN DAN POLA PENYAKIT
Pengadaan

Pengadaan di Puskesmas bisa diartikan


lebih luas sebagai proses penyediaan
barang, secara teknis merupakan realisasi
perencanaan menjadi ketersediaan obat
Hasil permintaan pembelian
ke Instalasi Farmasi menggunakan dana
Kabupaten/Kota kapitasi Puskesmas
Sesuai Permenkes No. 21/2016 tentang Penggunaan Dana
Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional untuk Jasa Pelayanan
Kesehatan dan Dukungan Biaya Operasional pada Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama Milik Pemerintah Daerah pasal 3
bahwa
• Dana Kapitasi yang diterima oleh FKTP dari Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan)
dimanfaatkan seluruhnya untuk:
a. pembayaran jasa pelayanan kesehatan (minimal 60%)
b. dukungan biaya operasional pelayanan kesehatan
03/15/2022 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 11
Penyimpanan

 Obat yang dikirimkan oleh Instalasi Farmasi maupun hasil


pengadaan dengan dana kapitasi, sebelum disimpan, harus
dilakukan proses penerimaan oleh petugas pengelola obat atau
petugas lain yang diberi kuasa oleh Kepala Puskesmas
 Tujuan penyimpanan:
Memelihara dan menjamin mutu
Menjamin keamanan persediaan
Memudahkan dalam melakukan pencarian & pengawasan
Mengendalikan stok
DISTRIBUSI
PUSKESMAS

METODA : PUSH/PULL
FREKUENSI DISTRIBUSI SARANA DISTRIBUSI:
MAMPU MENJAGA
MUTU OBAT
PERTIMBANGAN : PEMAKAIAN
RATA2, SISA STOK, POLA
PENYAKIT, JML KUNJUNGAN

SUB UNIT
PUSKESMAS
03/15/2022 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 13
Penggunaan Obat

Data penggunaan obat periode sebelumnya


akan digunakan untuk menghitung
perencanaan kebutuhan periode selanjutnya

Metode Metode
morbiditas konsumsi
Pencatatan dan Pelaporan
 Pencatatan dan pelaporan data obat di Puskesmas merupakan
rangkaian kegiatan dalam rangka penatalaksanaan obat-obatan
secara tertib, baik obat-obatan yang diterima, disimpan,
didistribusikan dan digunakan di Puskesmas dan/ atau unit pelayanan
lainnya:
 LPLPO
 Ketersediaan Obat Indikator di Puskesmas
 Laporan lain (Keuangan, BMD, dll)
INDIKATOR PROVINSI UNTUK KETERSEDIAAN OBAT DI
PUSKESMAS

03/15/2022 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 16


DAFTAR 40 ITEM OBAT INDIKATOR DI PUSKESMAS

03/15/2022 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 17


DAFTAR VAKSIN YANG WAJIB ADA DI PUSKESMAS

03/15/2022 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 18


CONTOH FORM DATA KETERSEDIAAN OBAT ESENSIAL DI
PUSKESMAS

03/15/2022 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 19


Evaluasi Pengelolaan Obat dan BMHP
Indikator Pengelolaan Obat di Puskesmas antara lain:
1. Kesesuaian item obat yang tersedia dengan Formularium Nasional

2. Tingkat ketersediaan obat


3. Persentase dan nilai obat rusak/kadaluarsa
4. Rata-rata bobot variasi persediaan

5. Rata-rata waktu kekosongan obat


6. Persentase obat tidak diresepkan
- Pengkajian dan Pelayanan Resep

- Pelayanan Informasi Obat

Pelayanan - Konseling
Farmasi Klinik - Visite Pasien (Puskesmas dengan rawat inap)

- Monitoring Efek Samping Obat (MESO)

- Pemantauan Terapi Obat (PTO)

- Evaluasi Penggunaan Obat (EPO)


Pengkajian & Pelayanan Resep

a. menyiapkan/ meracik obat


b. memberikan label/ etiket
c. menyerahkan sediaan farmasi dengan
informasi yang memadai disertai
pendokumentasian.

03/15/2022 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 22


Pelayanan Informasi Obat
a.memberikan dan menyebarkan informasi
b.menjawab pertanyaan dari pasien/ nakes
c.membuat buletin, leaflet, poster dll
d.melakukan penyuluhan ke pasien & masyarakat.
e.pendidikan dan/atau pelatihan bagi tenaga
f. mengkoordinasikan penelitian terkait Obat dan
kegiatan pelayanan kefarmasian

03/15/2022 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 23


Konseling

adalah suatu Memberikan pemahaman tentang


proses untuk - tujuan pengobatan
mengidentifikasi - jadwal pengobatan
dan penyelesaian - cara dan lama penggunaan
masalah pasien - efek samping
yang berkaitan - tanda-tanda toksisitas
dengan - cara penyimpanan
penggunaan obat - cara penggunaan obat

03/15/2022 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 24


INDIKATOR PELAYANAN KEFARMASIAN
Persentase Puskesmas yang melakukan Pelayanan
Kefarmasian sesuai standar.
Puskesmas yang sesuai standar didefinisikan sebagai Puskesmas yang melakukan Pemberian
Informasi Obat dan/atau Konseling yang terdokumentasi.

Puskesmas yang melakukan POR


Persentase penggunaan antibiotik pada penatalaksanaan kasus ISPA non-pneumonia, diare
non-spesifik, penggunaan injeksi pada penatalaksanaan kasus myalgia, dan rerata item obat
perlembar resep di Puskesmas, terhadap seluruh kasus ISPA non-pneumonia, diare non-
spesifik dan Myalgia di sarana yang sama

03/15/2022 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 25


Formulir Pelayanan Informasi Obat Lembar Catatan Pemberian Informasi Obat
No. …..... Tanggal : ……… Waktu : …… Metode : Lisan/ Tertulis/ Telepon )*
Form. Informasi Obat
1. Identitas Penanya
Nama ………………………………………………….. No. Telp. ………………………………
Status : Pasien/ Keluarga Pasien/ Petugas Kesehatan (………………………………………..)*
LEMBAR PENCATATAN
2. Data Pasien
Umur : …….tahun; Tinggi : ….... cm; Berat : ………kg; Jenis kelamin : Laki laki/
PEMBERIAN INFORMASI OBAT PASIEN
Perempuan )* Kehamilan : Ya (……minggu)/ Tidak )* Menyusui : Ya/ Tidak )* PUS KES MAS __________________________

3. Pertanyaan
Uraian Pertanyaan :
Hari/Tg l :
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
Jenis Pertanyaan:

Identifikasi Obat Stabilitas Farmakokinetika


INFORMASI YANG DIBERIKAN
Interaksi Obat Dosis Farmakodinamika

PARAF PETUGAS
PARAF PASIEN
Harga Obat Keracunan Ketersediaan Obat

PENUNJANG
Kontra Indikasi Efek Samping Obat

KONTRA INDIKASI

EFEK SAMPING
NAMA

PENYIMPANAN
Lain-lain

NAMA OBAT

STABILITAS
CARA PAKAI
NO UMUR POLI Dx

INTERAKSI

LAIN-LAIN
SEDIAAN
PASIEN

INDIKASI
DOSIS
Cara Pemakaian Penggunaan …………………..
Terapeutik

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

4. Jawaban 1                                  
………………………………………………………………………………………………………………………………………………… 2                                  
…………………………………………………………………………………......
3                                  
4                                  
5. Referensi 5
…………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………… 6
7
6. Penyampaian Jawaban : Segera/ Dalam 24 jam/ Lebih dari 24 jam )* 8
Apoteker yang menjawab : ………………………………………………………………………… Tanggal : ……………………………… 9
Waktu : …………………………………. 10
03/15/2022
Metode Jawaban : Lisan/Tertulis/Telepon )*
Kementerian Kesehatan
dst
Republik
 
Indonesia
                             
26  
Format Laporan
Pelayanan Kefarmasian
di Puskesmas
Pelaporan pemberian informasi merupakan
rekapitulasi pemberian informasi obat yang
dilakukan dalam jangka waktu 1 bulan. Hasil
rekapitulasi dilaporkan secara berjenjang kepada
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dengan
tembusan Dinas Kesehatan Provinsi dan Direktorat
Pelayanan Kefarmasian

03/15/2022 27
Referensi

• Peraturan Presiden Nomor 54/2010 tentang Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah


• Peraturan Menteri Kesehatan No. 21 tahun 2016 tentang Penggunaan Dana Kapitasi JKN
untuk Jasa Pelayanan Kesehatan dan Dukungan Biaya Operasional pada Faskes Tk. I Milik
Pemerintah Daerah
• Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 74 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian
di Puskesmas
• Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 26 tahun 2020 tentang Perubahan tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas
• Materi Pelatihan Manajemen Kefarmasian di Puskesmas, Direktorat Bina Obat Publik, 2010
• Modul Penggunaan Obat Rasional, Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian, 2015
03/15/2022 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 28
TERIMA KASIH

You might also like