Professional Documents
Culture Documents
Tes Standar Dan Non Standar
Tes Standar Dan Non Standar
NON STANDAR
Tri Kusumawati
Fakultas Agama Islam
Universitas Wahid Hasyim Semarang
Jenis tes menurut ruang lingkup
perbandingan hasil penilaian
Tes Standar (Standardized Test) adalah tes yang disusun
berdasarkan kepada standar-standar yang telah ditentukan
oleh para pakar atau lembaga yang khusus menyelenggarakan
secara profesional dan telah diuji kelayakannya oleh para
ahli.
Tes standar dapat digunakan untuk menilai dan
membandingkan kemampuan siswa lintas kelas dan lintas
sekolah. Bahkan suatu tes standar dapat berlaku lebih umum
misalnya suatu daerah, Negara atau berlaku internasional.
Tes Non Standar / Tes Buatan Guru (Teacher-made Test)
merupakan suatu tes yang dikembangkan oleh guru untuk
keperluan penilaian di kelasnya sendiri.
Efektivitas jenis tes ini bergantung kepada ketrampilan dan
kemampuan guru dalam merancang suatu tes.
Kegunaan Tes Standar
Guru dapat menggunakan Tes Standar untuk beberapa
alasan, diantaranya yaitu :
Membandingkan prestasi belajar dengan bawaan
individu atau kelompok
Membandingkan tingkat prestasi siswa dalam
keterampilan di berbagai bidang studi untuk individu
atau kelompok
Membandingkan prestasi siswa antara berbagai
sekolah atau kelas
Mempelajari perkembangan siswa dalam suatu periode
waktu tertentu.
Kegunaan Tes Buatan Guru
Untuk menentukan seberapa baik siswa telah
menguasai bahan pelajaran yang diberikan dalam
waktu tertentu
Untuk menentukan apakah sesuatu tujuan telah
tercapai
Untuk memperoleh suatu nilai
Tes standar dan tes buatan guru
dianjurkan dipakai jika hasilnya
akan digunakan untuk :
Mengadakan diagnosis terhadap ketidakmampuan
siswa
Menentukan tempat dalam suatu kelas atau kelompok
Memberikan bimbingan kepada siswa dalam
pendidikan dan pemilihan jurusan
Memilih siswa untuk program-program khusus
KRITERIA TES STANDAR
1. Praktis 2. Teknik
Biaya A. Informasi tentang tes,
Batasan waktu petunjuk interpretasi,
Kemudahan pelaksanaan petunjuk pelaksanaan dan
penskoran, norma dan
Format
skala, validitas, reliabilitas,
Form alternatif kesalahan-kesalahan
Level yang bertingkat pengukuran.
Lembar jawaban dan B. Kualifikasi pengguna,
prosedur penskoran yang pilihan dan pengembangan
simpel metode, pelaksanaan dan
Kemudahan untuk penskoran, interpretasi
diinterpretasi skor.
KRITERIA PRAKTIS
Biaya , biaya dalam hal ini meliputi biaya untuk mengikuti suatu tes bagi pengguna serta
biaya yang dilihat berdasarkan penyedia suatu tes mulai dari pembuatan lembar soal dan
jawaban, biaya pelaksanaan tes dan biaya pengelolaan hasil tes. Mahal dan tidaknya suatu
tes bergantung kepada biaya-biaya tersebut dan besarnya relatif.
Batasan waktu, waktu yang digunakan untuk tes harus efektif yang bergantung kepada
format tes.
Kemudahan pelaksanaan , Pelaksanaan dari tes akan baik jika manual yang dibuat
memuat informasi yang lengkap. Kesalahan pemahaman terhadap manual akan menjadi
sumber kurang validnya suatu tes.
Format, Format tes harus memuat petunjuk pelaksanaan yang dapat terbaca dengan baik
dan cepat oleh pihak yang diuji dan penguji.
Form alternatif , Form alternatif harus tersedia untuk memudahkan melakukan tes
ulang.
Level yang bertingkat, tes yang bertingkat menyajikan perbandingan norma untuk
setiap tingkatan. Tujuannya adalah agar guru dapat membandingkan kemajuan
kemampuan siswa sesuai dengan kemajuan norma kelompok tingkatan.
Lembar jawaban dan prosedur penskoran yang simpel , Lembar jawaban harus mudah
digunakan serta mudah untuk dilakukan penskoran.
Kemudahan untuk diinterpretasi, Manual untuk suatu tes harus memuat kasus-kasus
yang terjadi atau contoh kesalahan yang sering terjadi dari interpretsi terhadap skor tes.
KRITERIA TEKNIK
Sajian informasi , Manual harus memuat secara lengkap informasi tentang tes,
menjelaskan tentang pengembangan dari tes yang terdiri dar bentuk-bentuk butir
soal, prosedur dan hasil analisis butir soal atau hasil-hasil penelitian lain tentang
tes tersebut.
Bantuan untuk interpretasi, Tes, manual, laporan hasil tes serta dokumen lain
harus dapat dipahami dengan benar oleh pengguna termasuk interpretasi hasil tes
sehingga pengguna tidak mengalami kesalahan dalam menggunakannya.
Petunjuk untuk pelaksanaan dan pensekoran, Petunjuk pelaksanaan harus
termuat dalam manual. Prosedur penskoran juga harus termuat dalam manual.
Norma-norma dan skala-skala, Norma dan skala penskoran yang disajikan
dalam manual harus didefinisikan dan dijelaskan dengan jelas sesuai dengan
karakter populasi atau pengguna.
Validitas, Hasil uji validitas harus termuat dalam manual. Manual juga harus
menyajikan contoh kasus atau kejadian yang dapat mengganggu validitas dari tes
Reliabilitas dan kesalahan pengukuran, Manual harus menunjukkan realibilitas
dari tes dapat berupa laporan hasil penelitian atau bentuk penjelasana lain. Manual
juga harus menyajikan hal-hal yang dapat menganggu reliabilitas tes.
KRITERIA TEKNIK
Tes Kepribadian.
Tes kepribadian maerupakan tes yang dilaksanakan
untuk mengungkap cir-ciri khas seseorang
(kepribadian) yang sedikit banyak bersifat lahiriah
seperti gaya bicara, cara berpakaian, nada suara, hobi,
dan lain-lain.