You are on page 1of 10

Teori Belajar Humanistik

Kelompok 3

Luthfi a R ahmi Piljah Khadijah


1 Antari 3

2 202154016 4 202154060
A. Teori
Belajar
Humanistik
Menurut Teori humanistik, tujuan belajar adalah untuk
memanusiakan manusia. proses belajar dianggap berhasil
jika si pelajar memahami lingkungannya dan dirinya
sendiri. Siswa dalam proses belajarnya harus berusaha
agar lambatlaun ia mampu mencapai aktualisasi diri
dengan sebaik-baiknya. Teori belajar ini berusaha
memahami perilaku belajar dari sudut pandang
pelakunya, bukan dari sudut pandang pengamatnya.
Pendidikan Humanisti k
Pembelajaran humanistik memandang manusia
sebagai subyek yang bebas merdeka untuk
menentukan arah hidupnya. Manusia
bertanggungjawab penuh atas hidupnya sendiri dan
juga atas hidup orang lain. Pendidikan yang
humanistik menekankan bahwa pendidikan
pertama-tama dan yang utama adalah bagaimana
menjalin komunikasi dan relasi personal antara
pribadi-pribadi dan antar pribadi dan kelompok di
dalam komunitas sekolah.
1 To k o h - t o ko h H u m a n i s ti k

3. Carl Rogers
1. Arthur Combs ( 1912 - 1999)
Rogers menegaskan, dalam pengembangan diri seorang pribadi akan
Combs berpendapat bahwa banyak guru membuat kesalahan
berusaha keras demi aktualisasi diri (self actualisation), pemeliharaan
dengan berasumsi bahwa siswa mau belajar apabila materi
diri (self maintenance), dan peningkatan diri (self inhancement). Dari
pelajarannya disusun dan disajikan sebagaimana mestinya.
catatan di atas terlihat bahwa para psikolog humanis melihat pribadi
Padahal arti tidaklah menyatu pada materi pelajaran itu.
manusia sebagai wujud yang sepenuhnya terpusat kepada dirinya
Sehingga yang penting ialah bagaimana membawa si siswa
sendiri. Setiap orang adalah sosok yang tunggal dan bukan dalam
untuk memperoleh arti bagi pribadinya dari materi pelajaran
bentuk individu-individu dari satu spesis yang sama. Karena itu, setiap
tersebut dan menghubungkannya dengan kehidupannya.
individu terkonsentrasi sepenuhnya kepada dirinya sendiri, bahkan
dalam hal yang menyangkut tatanan nilai yang menguasai perilakunya.
Perspektif para humanis terlihat juga menempatkan sebab pelaku (‘illaf
2. Abraham Maslow fai’iliah) dan sebab tujuan (‘illah ghayah) di dalam diri manusia sehingga
individu bisa mengaktualisasikan segenap potensi dirinya tidak hanya
Hierarchy of needs (hirarki kebutuhan) dari Maslow dalam bentuk yang terasing dari sebab-sebab di luar, tetapi bahkan juga
menyatakan bahwa manusia memiliki 5 macam kebutuhan dalam posisi yang mengemban tujuan dari perwujudan dirinya, dan
yaitu physiological needs (kebutuhan fisiologis), safety and individu ini sepenuhnya bertumpu pada dirinya sendiri dalam proses
security needs (kebutuhan akan rasa aman), love and aktualisasi diri, pemeliharaan diri, dan peningkatan diri.
belonging needs (kebutuhan akan rasa kasih sayang dan rasa
memiliki), esteem needs (kebutuhan akan harga diri), dan
self-actualization (kebutuhan akan aktualisasi diri). Sehingga
pendidikan humanistik haruslah pendidikan yang mencakup 5
kebutuhan tersebut.
1
Model Pembelajaran Humanistik

3. Quantum Learning
1. Humanizing of the
classroom

4. The accelerated Learning

2. Active Learning
3

Implikasi teori belajar Penerapan teori belajar


humanistik humanistik

Aplikasi teori humanistik Teori Belajar Humanistik


terhadap pembelajaran dalam meningkatkan
siswa prestasi belajar siswa
Kesimpulan
Pendidikan saat ini cenderung bersifat pragmatism, yang mana siswa
dianggap sebagai sebuah gelas yang kosong yang hanya bisa diisi
tanpa peduli terhadap potensi yang dimilikinya. Hal ini bisa
memasung potensi yang tertanam dala diri siswa. Pembelajaran
humanistik memandang siswa sebagai subjek yang bebas untuk
menentukan arah hidupnya. Siswa diarahkan untuk dapat
bertanggungjawab penuh atas hidupnya sendiri dan juga atas hidup
orang lain. Dalam pembelajaran humanistic seorang guru tidak
bertindak sebagai guru yang hanya memberikan asupan materi yang
dibutuhkan siswa secara keseluruhan, namun guru hanya berperan
sebagai fasilitator dan partner dialog
Menurut teori belajar humanistic tujuan
belajar adalah untuk memanusiakan
manusia, yang mana proses belajar dianggap
berhasil jika si pelajar memahami
lingkungannya dan dirinya sendiri. Siswa
dalam proses belajarnya harus berusaha agar
lambatlaun ia mampu mencapai aktualisasi
diri dengan sebaik-baiknya. Jika teori
tersebut telah diimplementasikan, maka
siswa diharapkan mampu meningkatkan
prestasi belajarnya. Prestasi belajar
merupakan buah dari proses belajar. Maka,
dengan meningkatnya prestasi belajar
sebuah proses belajar dapat dikatakan
berhasil yang kemudian disertai dengan
perubahan dalam diri siswa.
THANK YOU
THANK YOU FOR WATCHING

You might also like