You are on page 1of 13

KETERAMPILAN BERPIKIR

KREATIF

Kelompok 12 Belajar Pembelajaran A


Anggota Kelompok

Sintia Padila Resa Diana


202154022 202154082
PEMBAHASAN:

1 Pengertian Berfikir
Kreatif 4 Indikator Berfikir Kreatif

2 5
Faktor-faktor yang
Cara Menjadi Pemikir
mempengaruhi berfikir
Kreatif
kreatif

3 Ciri-ciri berfikir Kreatif 6 Strategi Mengembangkan


keterampilan berfikir Kreatif
Pengertian Berfikir Kreatif
Berfikir:

• Menurut psikologi Gestalf dalam Nasution (2013:107) bahwa berpikir merupakan keaktifan psikis yang abstrak yang prosesnya
tidak dapat kita amati dengan alat indera kita.
Menurut pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa aktifitas berpikir seseorang tidak dapat di amati oleh indra kita.
• Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif seperti halnya seseorang yang sedang diam belum tentu ia sedang berpikir karena
dalam aktivitas berpikirnya tidak dapat diamat.
• Pendapat yang senada diutarakan oleh Purwanto (2002:43) yang menyebutkan bahwa berpikir adalah suatu keaktifan manusia
yang mengakibatkan penemuan yang terarah kepada suatu tujuan. Menurut pendapat tersebut buah dari berpikir adalah
mendapatkan suatu ide atau penemuan yang dapat digunakan untuk tujuan tertentu.

Kreatif:

• Kreatif berasal dari bahasa Inggris “create” yang artinya menciptakan, sedangkan kreatif mengandung pengertian memiliki
daya cipta, mampu merealisasikan ide-ide dan perasaannya sehingga tercipta sebuah komposisi dengan warna dan nuansa
baru.
• Orang kreatif lebih fleksibel dibandingkan orang yang kurang kreatif. Keflesibelan ini membuat orang kreatif dapat
menghindari rintangan-rintangan dalam menghadapi persoalan yang dihadapi. Kreativitas sering dikatakan sebagai suatu
produk kreatif. Dihasilkannya suatu produk kreatif, apapun jenisnya, pasti didahului oleh pembentukan ide kreatif. Ide kreatif
dihasilkan melalui proses berpikir yang melibatkan aktifitas kognitif. Menurut pendapat di atas, kecerdasan seeorang
berpengaruh terhadap ide-ide kreatif yang dihasilkan dengan kata berarti ide kreatif bergantung pada kecerdasan.
Pengertian Berfikir Kreatif
Berfikir Kreatif:

• Berpikir kreatif merupakan salah satu jenis berpikir (thinking) yang mengarahkan diperolehnya wawasan (insight) baru,
pendekatan baru, perspektif baru, atau cara baru dalam memahami sesuatu.
• Hal serupa mengenai pengertian berpikir kreatif diungkapkan oleh Munandar (2012:19) berpikir kreatif berarti
mengembangkan talenta yang dimiliki, belajar menggunakan kemampuan diri sendiri secara optimal, menjajaki gagasan
baru, tempat-tempat baru, aktivitas-aktivitas baru, mengembangkan kepekaan terhadap masalah lingkungan, masalah orang
lain, dan masalah kemanusiaan.
• Berpikir kreatif memberikan manfaat pada kehidupan seseorang seperti menambah pengetahuan baru dan menciptakan
solusi untuk memecahkan masalah, sebagaimana yang diutarakan oleh Johnson (2013:28) manfaat berpikir kreatif sangat
luas, tak terbatas dan tidak dapat dibatasi sehingga mampu menemukan hal-hal yang sama sekali baru atau ide/konsep yang
terbarukan. Seseorang yang selalu berpikir kreatif akan berdampak pada pribadi orang tersebut dalam merencanakan dan
memutuskan suatu tindakan dan pribadi yang kreatif biasanya lebih terorganisasi dalam tindakan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi berpikir kreatif
Menurut Rogers, kondisi internal (interal press) yang dapat mendorong seseorang untuk berkreasi diantaranya:
1. Keterbukaan terhadap pengalaman, keterbukaan terhadap pengalaman adalah kemampuan menerima segala
sumber informasi dari pengalaman hidupnya sendiri dengan menerima apa adanya, tanpa ada usaha defense,
tanpa kekakuan terhadap pengalaman-pengalaman tersebut dan keterbukaan terhadap konsep secara utuh,
kepercayaan, persepsi dan hipotesis. Dengan demikian individu kreatif adalah individu yang mampu menerima
perbedaan
2. Kemampuan untuk menilai situasi sesuai dengan patokan pribadi seseorang (internal locus of evaluation). Pada
dasarnya penilaian terhadap produk ciptaan seseorang terutama ditentukan oleh diri sendiri, bukan karena kritik
dan pujian dari orang lain. Walaupun demikian individu tidak tertutup dari kemungkinan masukan dan kritikan dari
orang lain.
3. Kemampuan untuk bereksperimen atau “bermain” dengan konsep-konsep.
4. Status sosial ekonomi, anak dari kelompok sosial ekonomi yang lebih tinggi cenderung lebih kreatif daripada anak
yang berasal dari sosial ekonomi kelompok yang lebih rendah. Lingkungan anak kelompok sosioekonomi yang
lebih tinggi memberi lebih banyak kesempatan untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang diperlukan
bagi kreativitas.
5. Urutan kelahiran, anak dari berbagai urutan kelahiran menunjukkan tingkat kreativitas yang berbeda. Perbedaan
ini lebih menekankan lingkungan daripada bawaan.
6. Lingkungan kota dengan lingkungan pedesaan, anak dari lingkungan kota cenderung lebih kreatif daripada anak
lingkungan pedesaan.
7. Inteligensi, setiap anak yang lebih pandai menunjukkan kreativitas yang lebih besar daripada anak yang kurang
pandai. Mereka mempunyai lebih banyak gagasan baru untuk menangani suasana sosial dan mampu merumuskan
lebih banyak penyelesaian bagi konflik tersebut.
CIRI-CIRI BERPIKIR KREATIF

01 02 03 04
Kelancaran Keluwesan Keaslian Keterperinci
(Fluency) (Flexibility) (Originality) (Elaboration)
kemampuan kemampuan untuk kemampuan kemampuan
mengemukakan ide menghasilkan berbagai memberikan respons menyatakan
yang serupa untuk macam ide guna yang unik atau luar pengarahan ide
memecahkan suatu memecahkan suatu biasa secara terperinci
masalah. masalah diluar kategori untuk mewujudkan
yang biasa. ide menjadi
kenyataan.
INDIKATOR BERPIKIR KREATIF
Yuan & Sriraman (2011: 7) menjelaskan bahwa kefasihan dalam berpikir mengacu pada kuantitas
output. Fleksibilitas dalam berpikir mengacu pada perubahan dari beberapa jenis, yaitu perubahan
makna, interpretasi, atau penggunaan sesuatu, perubahan dalam pemahaman tugas, perubahan
strategi dalam melakukan tugas, atau perubahan arah pemikiran. Orisinalitas dalam pemikiran berarti
produksi yang tidak biasa, terlalu mengada-ada, terpencil, atau tanggapan yang pandai.

Selain itu, ide asli harus berguna secara sosial. Elaborasi dalam pemikiran berarti kemampuan
seseorang untuk menghasilkan langkah-langkah rinci untuk membuat rencana kerja.Selanjutnya,
Gorman (1974: 275) menjelaskan bahwa:
(a) orisinalitas, yaitu berpikir biasa, pintar, ide-ide dan gambaran-gambaran baru;
(b) keluwesan, berarti memikirkan berbagai ide dan cara-cara baru untuk mengatasi situasi;
(c) kelancaran, muncul dengan jumlah besar gagasan, kata-kata dan cara mengekspresikan sesuatu;
serta
(d) elaborasi, memperkaya pengalaman melalui rincian.
INDIKATOR BERPIKIR KREATIF
Munandar (1985: 50) juga menjelaskan bahwa berpikir kreatif dapat dirumuskan sebagai fluency
(kelancaran), flexibility (fleksibilitas), originality (orisinalitas), elaboration (merinci) suatu gagasan. Ciri-ciri
fluency adalah
a. Mencetuskan banyak ide, banyak jawaban, banyak penyelesaian masalah, banyak pertanyaan dengan
lancar;
b. Memberikan banyak cara atau saran untuk melakukan berbagai hal; dan
c. Selalu memikirkan lebih dari satu jawaban.

Ciri-ciri flexibility adalah (a) menghasilkan gagasan, jawaban atau pertanyaan yang bervariasi, dapat melihat
suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda-beda; (b) mencari banyak alternatif atau arah yang berbeda-
beda; dan (c) mampu mengubah cara pendekatan atau cara pemikiran. Ciri-ciri originality adalah (a) mampu
melahirkan ungkapan yang baru dan unik; (b) memikirkan cara yang tidak lazim untuk mengungkapkan diri;
dan (c) mampu membuat kombinasi-kombinas yang tidak lazim dari bagian-bagian atau unsur-unsur.
Sedangkan ciri-ciri elaboration adalah (a) mampu memperkaya dan mengembangkan suatu gagasan atau
produk; dan (b) menambah atau memperinci detil-detil atau menguraikan secara runtut dari suatu objek,
gagasan, atau situasi sehingga menjadi lebih menarik.
INDIKATOR BERPIKIR KREATIF
Adapun menurut rumusan yang dikeluarkan oleh Diknas, bahwa indikator siswa yang memiliki
kreativitas, yaitu:
1. Memiliki rasa ingin tahu yang besar
2. Sering mengajukan pertanyaan yang berbobot
3. Memberikan banyak gagasan dan usul dalam suatu masalah,
4. Mampu menyatakan pendapat secara spontan dan tidak malu-malu
5. Mempunyai dan menghargai rasa keindahan
6. Mempunyai pendapat sendiri dan dapat mengungkapkannya, tidak terpengaruh orang lain
7. Memiliki rasa humor tinggi
8. Mempunyai daya imajinasi yang kuat
9. Mampu mengajukan pemikiran, gagasan pemecahan masalah yang berbeda dari orang lain (orisinal)
10. Dapat bekerja sendiri
11. Senang mencoba hal-hal baru
12. Mampu mengembangkan atau memerinci suatu gagasan (kemampuan elaborasi).
Cara Menjadi Pemikir Kreatif
Sumarmo (2010) mengemukakan bahwa agar menjadi pemikir kreatif sebagai berikut:

1) Bekerja dengan kemampuan tinggi, dengan cara percaya diri yang kuat, dan merasa tertantang untuk menyelesaikan
masalah meskipun belum menguasainya dengan baik.
2) Mempertimbangkan ide sendiri dari sudut pandang yang lain sehingga ditemukan ide yang lebih baik.
3) Mengerjakan semua tugas dengan didasari motif internal dan bukan karena motif eksternal, bersifat proaktif, dan tidak
menjadi individu yang reaktif.
4) Berpikir secara divergen, mampu mempertimbangkan sesuatu dari dari sudut pandang yang berbeda, mengajukan
berbagai alternatif solusi.
5) Bersikap terbuka dan fleksibel. Berpikir lateral, imajinatif, tidak hanya dari tampak tapi juga dari yang tak tampak, dan
berpikir vertikal. Berpikir lateral adalah melihat permasalahan dari beberapa sudut baru, seolah-olah melompat dari satu
tangga ke tangga lainnya. Namun dengan berpikir lateral akan mampu berpikir generatif dan provokatif, dan memperoleh
idea yang lebih bagus. Berpikir vertikal adalah suatu proses bergerak selangkah demi selangkah menuju suatu tujuan,
seolah-olah sedang menaiki tangga De Porter, et al (2000). Melalui berpikir vertikal individu dapat berpikir melompat,
namun dengan berpikir lateral.
Strategi Mengembangkan Kemampuan Berfikir Kreatif
Sternberg mengemukakan bahwa dalam hal mengembangkan kemampuan berpikir kreatif ada beberapa strategi yang digunakan
antara lain:

1. Mendefinisikan kembali masalah.


2. Mempertanyakan dan menganalisis asumsi-asumsi.
3. Menjual ide-ide kreatif.
4. Membangkitkan ide-ide.
5. Mengenali dua sisi pengetahuan.
6. Mengidentifikasi dan mengatasi hambatan.
7. Mengambil resiko-resiko dengan bijak.
8. Menoleransi ambiguitas (kemenduan).
9. Membangun kecakapan diri.
10. Menemukan minat sejati.
11. Menunda kepuasan.
12. Membuat model kreativitas.
Strategi Mengembangkan Kemampuan Berfikir Kreatif
1. Mendefinisikan kembali suatu masalah dapat diartikan mengatakan dengan cara lain, mengubah pandangan, menyusun
kembali, meninjau kembali dengan kata lain mencari duduk permasalahan mulai dari awal. Contohnya guru mendorong
siswa untuk menemukan suatu pertanyaan yang berbeda dalam menanyakan masalah matematika yang dihadapinya.
2. Mempertanyakan dan analisis asumsi-asumsi atau anggapan orang kreatif mempertanyakan asumsi-asumsi tersebut dan
akhirnya mengakibatkan orang lain ikut mempertanyakan juga. Mempertanyakan asumsi adalah bagian dari berpikir
analitis yang tercakup dalam kreativitas.
3. Kemampuan melahirkan ide-ide, menciptakan, menghasilkan, menemukan gagasan kadang kala suatu gagasan datang
pada saat yang tak terduga. Kadang kala juga datang membutuhkan waktu panjang untuk mengembangkan suatu
gagasan. Contohnya guru dapat meminta kepada siswa membuat soal matematika dalam bentuk cerita.
4. Kemampuan membangun kecakapan diri yaitu percaya pada kemampuan sendiri, menjamin pelaksanaan tugas,
melakukan apa yang perlu untuk dilakukan, bekerja dengan efektif. Contohnya guru dapat mendorong siswa meluangkan
waktu untuk memecahkan soal trigonometri yang cukup sulit.
5. Kemampuan mengenali minat sejati, dalam hal ini kemampuan tentang menemukan diri sendiri, menemukan semangat
diri, mengetahui apa yang yang perlu dilakukan dan kemana harus melangkah. Contohnya guru mendorong siswa untuk
memahami penggunaan matematika dalam olah raga.

You might also like