You are on page 1of 10

FIRMA (Fa)

KELOMPOK 3 | X IPA 5

www. M e r z z 1 3 . com
N A M A A N G G O TA :
1. Khansa Azzahra

2. Melani Putri

3. Merissa Azzahra

4. Riska Ramadhani Saputri

5. Wijaya Azhari Ibramsyah


Dasar Hukum Firma

Dasar hukum Firma di Indonesia telah diatur didalam Kitab Undang-Undang Hukum
Dagang (KUHD) yaitu pada pasal 16 s.d pasal 35 serta beberapa ketentuan lainnya
didalam KUHPerdata yang terkait (Buku III pasal 1618 – 1652 KUHPerdata).

Berikut penjelasannya :

 Definisi dan pengertian firma diatur didalam Pasal 16


KUHD.
 Tanggung jawab dan hak kewajiban persero diatur di
dalam pasal 17 hingga pasal 18 KUHD.
 Proses pendirian firma diatur didalam pasal 22 KUHD
 Proses pendaftaran firma diatur didalam pasal 23 hingga
pasal 29 KUHD
 Pembubaran firma diatur didalam pasal 30 hingga pasal
35 KUHD.
PENGERTIAN FIRMA
Firma (bahasa Belanda: venootschap onder firma; perserikatan dagang
antara beberapa perusahaan) atau sering juga disebut Fa, adalah sebuah
bentuk persekutuan untuk menjalankan usaha antara dua orang atau lebih
dengan memakai nama bersama. Pemilik firma terdiri dari beberapa
orang yang bersekutu dan masing-masing anggota persekutuan
menyerahkan kekayaan pribadi sesuai yang tercantum dalam akta
pendirian perusahaan.

Menurut Manulang (1975) “persekutuan dengan


firma adalah persekutuan untuk menjalankan
p e r u s a h a a n d e n g a n m e m a k a i n a m a b e r s a m a .”

Jadi ada beberapa orang yang bersekutu untuk menjalankan suatu


perusahaan. Nama perusahaan seperti umumnya adalah nama dari salah
seorang sekutu.
Ciri-Ciri Firma (Fa)
Seperti halnya persekutuan yang lain,
firma juga memiliki sifat atau ciri-ciri.
Adapun ciri-ciri firma antara lain :
 Para sekutu aktif di dalam mengelola perusahaan
 Tanggung jawab yang tidak terbatas atas segala resiko
yang terjadi
 Akan berakhir jika salah satu anggota mengundurkan diri atau meninggal dunia;
 Anggota firma biasanya sudah saling mengenal sebelumnya dan sudah saling mempercayai
 Perjanjian suatu firma dapat dilakukan dihadapan notaris
 Dalam kegiatan usaha selalu memakai nama bersama
 Setiap anggota dapat melakukan perjanjian dengan pihak lain;
 Adanya tanggungjawab atas resiko kerugian yang tidak terbatas;
 Apabila terdapat hutang tak terbayar, maka setiap pemilik wajib melunasi
dengan harta pribadi;
 Setiap anggota firma memiliki hak untuk menjadi pemimpin;
 Seorang anggota tidak berhak memasukkan anggota baru tanpa seizin anggota
yang lainnya
 Keanggotaan firma melekat dan berlaku seumur hidup;
 Seorang anggota mempunyai hak untuk membubarkan firma;
 Mudah memperoleh kredit usaha
Jenis-Jenis Firma dan Contohnya
1. Firma Dagang
Firma Dagang dibentuk untuk menjalankan usaha di industri perdangangan. Kegiatan utamanya adalah
membeli dan menjual barang
Contoh : Perusahaan Nike, Perusahaan Diadora, Perusahaan Crocs.

2. Firma Non-Dagang
Didirikan untuk menjalankan usaha di industri jasa. Kegiatannya adalah menjual produk jasa.
Contoh : Firma Hukum (konsultan hukum, kantor pengacara, dan lain-lain), Firma Akuntansi (kantor
akuntan publik), Konsultan Bisnis, dll.

3. Firma Umum (General Partnership)


Firma umum adalah firma dimana para anggotanya memiliki kekuasaan yang tak terbatas. Para
anggota firma umum memiliki tanggungjawab atas berjalannya operasional perusahaan, baik itu
kewajiban hutang dan piutang.
Contoh : beberapa pengusaha membuat kesepakatan kongsi dalam bentuk Firma untuk
memperluas usahanya

4. Firma Terbatas (Limited Partnership)


Limited Partnership adalah firma dimana para anggotanya memiliki kekuasaan terbatas
atas perusahaan. Selain itu, tanggungjawab dan kewajiban para anggota juga terbatas.
Contoh : Firma Indo Eternity, Firma Multi Marketing, Firma Panghudi Luhur, Firma Sumber
Rezeki.
 Keagenan atau perwakilan bersama
 Umur terbatas
 Dalam Tanggung jawab tak terbatas
 Pemilikan kepentingan
 Partisipasi (Keikutsertaan) dalam sebuah Persekutuan Firma
 Bentuk firma ini sudah digunakan baik untuk suatu kegiatan usaha berskala besar

Sifat dari ataupun kecil


 Bisa berupa perusahaan kecil yang menjual sebuah barang pada satu lokasi, atau

Persekutuan suatu perusahaan besar yang memiliki cabang atau kantor di banyak lokasi;
 Masing-masing sekutu menjadi suatu agen atau wakil dari persekutuan firma

Firma untuk sebuah tujuan usahanya


 Pembubaran persekutuan firma akan tercipta bila terdapat salah satu anggota
mengundurkan diri atau meninggal;
 Tanggung Jawab seorang anggota tidak terbatas pada jumlah investasinya;
 Harta benda yang diinvestasikan dalam suatu persekutuan firma tidak lagi
dipunyai secara terpisah oleh masing-masing sekutu; dan
 Masing-masing sekutu berhak mendapatkan pembagian laba persekutuan firma.
Proses Pendirian
Persekutuan Firma merupakan bagian
Dalam Pasal 22 KUHD disebutkan
dari persekutuan perdata, maka dasar bahwa persekutuan firma harus
hukum persekutuan firma terdapat pada
didirikan dengan akta otentik
tanpa adanya kemungkinan untuk
Pasal 16 sampai dengan Pasal 35 Kitab disangkalkan kepada pihak ketiga
Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) bila akta itu tidak ada.
dan pasal-pasal lainnya dalam Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata (KUHPerdata) yang terkait.

Pasal 23 KUHD dan Pasal 28 KUHD


Ada tiga unsur penting dalam isi Pasal di samping , yang dapat menyebutkan setelah akta pendirian
dibuat, maka harus didaftarkan di
diuraikan sebagai berikut : Kepaniteraan Pengadilan Negeri di
1. Firma harus didirikan dengan akta otentik; mana firma tersebut berkedudukan dan
kemudian akta pendirian tersebut
2. Firma dapat didirikan tanpa akta otentik;
harus diumumkan dalam Berita Negara
3. Akta yang tidak otentik tidak boleh merugikan pihak ketiga. Republik Indonesia.
Kelebihan dan Kelemahan Firma
Kelebihan firma
(Fa)
Firma sendiri memiliki beberapa kelebihan berikut :
• Tata cara pendirian perusahaan firma tertolong murah
• Status hukum perusahaan jelas karena didasarkan pada akte otentik
• Keuangan perusahaan menjadi lebih besar karena modal yang dimiliki merupakan gabungan
modal dari beberapa orang.
• Keputusan yang diambil akan melalui pertimangan para firma sehingga dapat menghasilkan
keputusan yang lebih baik.
• Bisa dilakukan pembagian kerja atau tugas antara para firma sesuai dengan kemampuan
masing-masing firma.

Kelemahan Firma
Berikut beberapa kelemahan Firma :

• Tanggung jawab dari para sekutu tidak terbatas terhadap hutang perusahaan.
• Kelangsungan hidup perusahaan tidak terjamin bila salah satu anggota firma keluar.
• Wewenang dan tugas dapat dibagi kepada beberapa orang dimana setiap anggota
adalah pemilik dan juga menjadi pimpinan sehingga setiap firma memiliki kekuasaan
yang sama.

You might also like