You are on page 1of 13

PENGOLAHAN

KOPI
Yuda Hadi Pratama ( 200301243)
Hana bella Sidabutar(200301247)
Febriana Maria Hutagalung (200301260)
Agnes I S Purba (200301266)
Putra alpius sitorus (200301283)
Marhan Azis Nasution (200301284)
Muhammad Asrul Zibran Manik (200301288)
M. Fadli Anugrah Ambarita Harahap (200301292)
Hernita Adelina Siringo-ringo (200301297)
Zoy Reingatson Tondang( 200301299)
M. Habib Mahendra Sirait (200301301)
KELAS : AET 5
MK : PASCA PANEN
NAMA ANGGOTA DAN PERANAN

Yuda Hadi Pratama ( 200301243) Mencari bahan


Hana bella Sidabutar(200301247) Mencari bahan
Febriana Maria Hutagalung (200301260) Membuat PPT
Agnes I S Purba (200301266) Mencari bahan
Putra alpius sitorus (200301283) Mencari bahan
Marhan Azis Nasution (200301284) Mencari bahan
Muhammad Asrul Zibran Manik (200301288) Mencari bahan
M. Fadli Anugrah Ambarita Harahap (200301292) Mencari bahan
Hernita Adelina Siringo-ringo (200301297) Membuat PPT
Zoy Reingatson Tondang( 200301299) Mencari bahan
M. Habib Mahendra Sirait (200301301) Ketua
PENGOLAHAN KOPI

Panen adalah sebagai proses


mengumpulkan hasil tanaman yang
bernilai ekonomis dari sebuah tanaman
tersebut .

Untuk mendapatkan hasil yang


bermutu tinggi, buah kopi harus
dipetik dalam keadaan masak
penuh. Kopi robusta memerlukan
waktu 8–11 bulan sejak dari kuncup
sampai matang, sedangkan kopi
arabika 6 sampai 8 bulan.
Biji kopi pada umumnya memiliki warna coklat muda
dengan variasi rona hijau yang berbeda. Biji kopi
mentah atau yang belum disangrai biasa disebut juga
kopi beras atau dalam bahasa Inggris disebut sebagai
green beans.

Sebelum memasuki proses pasca panen, biji kopi


terlebih dahulu dipetik, dan hanya biji kopi yang
sudah matang yang bisa dipetik. Secara kasat mata,
parameternya adalah warna buah ceri yang merah.
Buah ceri kopi yang merah cenderung memiliki
tingkat kematangan yang sempurna.
Setelah dipetik dan dikumpulkan, proses selanjutnya
adalah pengupasan kulit ceri kopi dan teknik
penjemuran. Proses inilah yang disebut sebagai
proses pasca panen.
PENGOLAH
AN
Pengolahan basah Pengolahan kering
sangat cocok untuk
Pengolahan ini pada prosesnya
petani,terutama untuk mengolah
menggunakan air dan hanya
kopi robusta karena tanpa
untuk mengolah kopi sehat yang
fermentasi sudah didapatkan kopi
berwarna merah, pengolahan
dengan mutu yang baik.
secara basah dilakukan melalui
Pengolahan kering hanya
7 tahap, yaitu sortasi
digunakan untuk mengolah kopi
glondong,pulping, fermentasi,
warna hijau, kopi yang rambang,
pencucian, pengeringan, hulling,
dan kopi yang terserang bubuk.
dan sortasi biji. Dilakukan pada
Pengolahan kering dibagi beberapa
kopi arabika.
tahap, yaitu sortasi glondong,
pengeringan dan pengupasan.
TAHAPAN PENGOLAHAN BASAH
Tahapan pengolahan kopi cara basah adalah sebagai berikut :
=> Proses Sortasi Buah Kopi
=> Pencucian
=> Pengeringan
=> Pengupasan kulit kopi
Þ Fermentasi
Þ Pengukuran kadar biji
Þ Penggilingan kopi
Þ Penggudangan
Þ Pengepakan dan penyimpanan.
Proses Sortasi Buah Kopi

Sortasi buah kopi dilakukan


untuk memisahkan buah
yang superior (masak,
bernas, seragam) dari buah
inferior (cacat, hitam,
berlubang dan terserang
hama atau penyakit). Selain
memisahkan buah, proses
sortasi juga dilakukan untuk
memisahkan buah dari
kotoran, seperti daun,
ranting, tanah atau kerikil.
PENCUCIAN PENGERINGAN
Pencucian bertujuan untuk Proses pengeringan dilakukan dalam dua
menghilangkan sisa lendir hasil tahap. Pertama, pengeringan awal
fermentasi yang masih menempel pada (predrying) biji basah di lantai semen
kulit tanduk. Untuk kapasitas kecil, sampai kadar airnya mencapai 20-22% dan
pencucian dapat dikerjakan secara kedua pengeringan akhir (final drying) biji
manual di dalam bak atau ember, kopi di dalam pengering mekanis pada suhu
sedang kapasitas besar perlu di bantu 50-60ºC selama 8-12 jam sampai kadar
dengan mesin. airnya 12%. Alternatif lain adalah dengan
pemanfaatan teknologi perangkap panas
matahari (solar colector).
PENGUPASAN KULIT KOPI FERMENTASI

Pengupasan kulit buah dengan Fermentasi diperlukan untuk menyingkirkan


mesin pengupas (pulper) tipe lapisan lendir pada kulit tanduk kopi.
silinder untuk kemudian Fermentasi dilakukan biasanya pada
pengolahan kopi arabika, untuk mengurangi
menghasilkan kopi HS, yaitu biji kopi
rasa pahit dan mempertahankan citarasa
yang masih terbungkus kulit tanduk.
kopi
PENGUKURAN KADAR BIJI

Penentuan kadar biji kopi merupakan salah satu tolak


ukur proses pengeringan agar diperoleh mutu hasil
yang baik dan biaya pengeringan yang murah. Akhir
dari proses pengeringan harus ditentukan secara
akurat.

PENGGILINGAN KOPI

Biji kopi kering atau kopi HS kering digiling dengan


mesin huller untuk mendapatkan biji kopi pasar atau
kopi beras. Penggilingan kopi diperlukan untuk
memperoleh kopi bubuk dan meningkatkan luas
permukaan kopi.
PENGGUDANGAN PENGEPAKAN DAN PENYIMPANAN

Penggudangan bertujuan untuk Penyimpanan menggunakan karung bersih


menyimpan hasil panen yang telah dan kering , biasanya karung HC green 1,2
disortasi dalam kondisi yang aman kg, masing – masing berisi 60 kg, kemudian
sebelum dipasarkan ke konsumen. ditumpuk dalam gudang penyimpanan yang
Beberapa faktor penting pada memenuhi syarat
penyimpanan biji kopi adalah kadar air,
kelembaban relatif udara dan kebersihan
gudang.
SYARAT MUTU KOPI
Saat ini sudah ada Standar Nasional Indonesia (SNI) yang baru
mengenai kopi yaitu SNI 2907-2008 : biji kopi. Secara garis besar isi SNI ini
adalah sebagai berikut :
Syarat Mutu Umum
Syarat mutu umu kopi adalah :
Serangga hidup : tidak ada
Biji berbau busuk dan atau berbau kapang : tidak ada
Kadar air : max12,5% fraksi massa
Kadar kotoran : max 0,5% fraksi massa
Klasifikasi mutu berdasarkan sistem nilai cacat

Mutu Syarat Mutu


1 Jumlah nilai cacat maksimum 11
2 Jumlah nilai cacat 12 – 25
3 Jumlah nilai cacat 26 – 44
4 Jumlah nilai cacat 45 – 80
5 Jumlah nilai cacat 81 – 150
6 Jumlah nilai cacat 151 – 225
THANK
YOU

You might also like