You are on page 1of 18

MENGELOLA KONFLIK DAN

MEMBANGUN KETAHANAN
KELUARGA

H. M. AFIF FAUZI, M.Pd.I


(Kepala Kan. Kemenag Kab. Nganjuk)
Di sampaikan Pada Bimbingan Perkawinan
Kantor Kementerian Agama Kab. Nganjuk
GAMBARAN UMUM
Semakin kompleknya tantangan baik dari dalam
(internal) maupun (eksternal) dari luar keluarga.
Mengelola perbedaan dan cara menghadapinya
dengan membangun kesepakatan-kesepakatan
antara suami istri secara dinamis.
Menumbuhkan karakter diri yang tangguh,
bertanggungjawab, mawas diri, demokratis, fleksibel
dan cara merespon masalah/ tantangan-tantangan
tersebut.
TUJUAN
 Mengenali sumber-sumber konflik dan
bagaimana mengelolanya dalam kehidupan
rumah tangga yang dinamis
 Mengenali dan mampu mengantisipasi
tantangan di dalam dan di luar keluarga yang
mengancam ketahanan keluarga
 Membentengi diri dari berbagai kemungkinan
yang dapat meruntuhkan keutuhan keluarga.
SUMBER KONFLIK
 Ketidaksetaraan status, posisi dan relasi
 Kebutuhan pasangan yang tidak
terpenuhi
 Perbedaan kebiasaan dan budaya
antara kedua pasangan dan
keluarganya masing-masing.
 Perbedaan peran dan tanggungjawab
baik dalam ranah domestik maupun
publik.
TUJUAN
 Peserta mengenali sumber-sumber konflik
dan bagaimana mengelolanya dalam
kehidupan rumah tangga yang dinamis
 Peserta mengenali dan mampu
mengantisipasi tantangan di dalam dan di
luar keluarga yang mengancam ketahanan
keluarga
 Peserta dapat membentengi diri dari berbagai
kemungkinan yang dapat meruntuhkan
keutuhan keluarga.
Mengelola Perbedaan
 Perbedaan dapat di sikapi dengan
mengenali satu sama lain secara lebih
baik
 Respon perbedaan antara lain dengan
membutuhkan pemahaman,
membutuhkan dialog serta
membutuhkan perubahan sikap
 Mengelola perbedaan dengan
komunikasi yang terbuka dan asertif
MANAJEMEN KONFLIK
 Prinsip dan pedoman menyeleseikan masalah
dalam keluarga adalah Mu’asyaroh bil
ma’ruf (Memperlakukan pasangan dengan
sopan)
 QS. An Nisa’ ayat 19 terdapat perintah
“..pergaulilah isteri-isterimu dengan sopan,
dan apabila kamu membenci mereka (maka
jangan memutuskan tali perkawinan), karena
boleh jadi kamu membenci sesuatu, tetapi
Allah menjadikannya ( dibalik itu) kebaikan
yang banyak.
CARA MENGELOLA KONFLIK
 Pastikan selalu memandang perbedaan
secara positif lalu berfikirlah untuk win-win
solution
 Hindari sikap-sikap negatif, egoisme, selau
menyalahkan dan menghakimi
 Mulailah dengan memahami lebih dulu.
lalu coba untuk dipahami
 Lakukanlah sinergi berdua,
bekerjasama.bukan sendiri-sendiri, dari
caraku-caramu menjadi cara kita bersama.
 Usahakan selalu membuka kesempatan
untuk tawar menawar dan negoisasi
untuk membangun kesepakatan
bersama.
 Jangan ragu untuk meminta mediasi
jika diperlukan.
DISKUSI
Langkah 1: sumber konflik dan ancaman
ketahanan keluarga
1.studi kasus
2.penyimpulan fasilitator:
1. konflik terjadi karena tidak bisa mengelola
perbedaan
2. tantangan internal
3. tantangan eksternal
Langkah 2: Mengelola konflik dan
membangun ketahanan keluarga
1.perbedaan adalah lumrah,
2.konflik adalah sesuatu yang sehat,
kecuali bila tidak dapat dikelola
3.sumber umum konflik
4.beberapa prinsip mengelola konflik:
win/win, hindari sikap negatif, saling
memahami, sinergi, negosiasi
kesepakatan, mediasi bila perlu.
5.aktivitas: berbeda kebiasaan
Gaya Negosiasi

asertifita
s

kerjasam
a
Contoh proses mengelola konflik
Contoh proses mengelola konflik
Langkah 3:
Tantangan ketahanan keluarga masa kini
1.aktivitas: brainstorming bentuk
perkawinan resiko tinggi dan gangguan
ketahanan keluarga
2.dari daftar tantangan yang terkumpul,
gunakan pilar dan prinsip keluarga
sakinah untuk menjawab tantangan
3.aktivitas: mengisi tabel refleksi
INGAT …4 Pilar dalam
menghadapi tantangan
 Zawaj (Berpasangan)- Saling Melengkapi (QS.
Al Baqoroh ayat 187)
 Janji kokoh (Mitsaaqon ghalidzan)
(QS. An Nisa ayat 21)
 Mu’asyaroh bil Ma’ruf (saling memperlakukan
pasangan dengan baik (QS. An Nisa’ 19)
 Musyawarah (Komunikasi)
(QS. Al Baqoroh ayat 233)
Kesimpulan
 Perbedaan yang menimbulkan konflik tidak
boleh di hindari tapi harus dikelola dengan
baik, sehingga konflik selesei dengan baik.
 Dalam menghadapi berbagai konflik harus
melalui proses mengerti dan memahami
dengan respon yang sesuai dengan
perbedaan (pemahaman, dialog dan sikap)
 Menjaga kelanggengan keluarga adalah
dengan menjadikan keluarga sebagai 4 pilar
belajar ( belajar untuk mengenal,melakukan,
untuk menjadi dan untuk menjalaninya)begitu
pula dalam mengelola konflik
TERIMA KASIH

You might also like