You are on page 1of 42

PERENCANAAN PERSIAPAN

PERKAWINAN

Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur


BERAPA
USIA IDEAL UNTUK MENIKAH PERTAMA?
PENDAPAT REMAJA TENTANG
UMUR IDEAL KAWIN PERTAMA UNTUK WANITA
(DATA SDKI 2012)
38

32.3

26.7
23.1 23.8 24.4

8.3

3.1 3.3 3.2


0.8 0.6 1 0.7
Wanita Pria

<20 20-21 22-23 24-25 26-27 28-29 30+


PENDAPAT REMAJA TENTANG
UMUR IDEAL KAWIN PERTAMA UNTUK PRIA
(DATA SDKI 2012)
MEDIAN = 25,9 MEDIAN = 25,6 TAHUN

TAHUN 50.4

39.9

23.5
18.2

9.5 10.7
6 7.4 6.7 6.4
3.6 4.9
0.6 0.6
Wanita Pria

<20 20-21 22-23 24-25 26-27 28-29 30+


UMUR IDEAL PUNYA
ANAK PERTAMA…??
PENDAPAT REMAJA TENTANG
UMUR IDEAL MEMPUNYAI ANAK PERTAMA UNTUK
WANITA
31.1

25.3
21.9
20 20.6

15.7 15.9
12.8

3.2 4.1
2.2 2.6
1.1 1.4

Wanita Pria

<20 20-21 22-23 24-25 26-27 28-29 30+


PENDAPAT REMAJA TENTANG
UMUR IDEAL MEMPUNYAI ANAK PERTAMA UNTUK
PRIA
(DATA SDKI 2012)
38.5

31.9

19.1
17.3 16.1
15.9
13.3
11.3

3.9 4.5
1.9 1.9
0.3 0.3
Wanita Pria

<20 20-21 22-23 24-25 26-27 28-29 30+


FAKTANYA….???
AGE SPECIFIC FERTILITY RATE
70
(ASFR) 15-19, SDKI 1994 - 2012
66
65
62
61
60 60
59

55 Jatim
53 Nasional
51 51
50
48
45 45

40
1994 1997 2002 2007 2012
TARGET KKP 2017 = 46
TREND USIA KAWIN JATIM
SDKI 1994-2012

TARGET KKP 2017 :


20,8
PENDEWASAAN
USIA PERKAWINAN
Pengertian
Pendewasaan Usia Perkawinan

• Upaya untuk meningkatkan usia pada perkawinan


pertama, sehingga mencapai USIA IDEAL pada saat
perkawinan.

• PUP bukan sekedar menunda sampai usia tertentu


saja tetapi mengusahakan agar KEHAMILAN
PERTAMA pun terjadi pada usia cukup dewasa

• Usia ideal menikah adalah 21 TAHUN bagi


PEREMPUAN dan 25 TAHUN bagi LAKI-LAKI
Dewasa ….??

Seseorang dikatakan Dewasa dipandang dalam 3


aspek :
1. Aspek Seksual
2. Aspek Emosional
3. Aspek Sosial
Hubungan antara PUP dengan
Program Kependudukan, Keluarga
Berencana, dan Pembangunan
Keluarga (KKBPK)?
UNDANG-UNDANG 52 TAHUN 2009
PENGENDALIAN KUANTITAS PENDUDUK

PENGENDALIAN JUMLAH &


LAJU PERTUMB PDDK
 PENGENDALIAN KELAHIRAN
 PENURUNAN ANGKA KEMATIAN
 PENGARAHAN MOBDUK

PDDK TUMBUH SEIMBANG


SESUAI DADULING
(TK NAS & DAERAH
SCR BERKELANJUTAN)
KELUARGA BERENCANA

 mewujudkan pddk tumbuh seimbang dan kel berkualitas, -> kebijakan


keluarga berencana -> melalui program KB (Ps 20)
 membantu calon atau pasutri dlm mengambil keputusan dan
mewujudkan hak reproduksi scr bertanggung jawab (Ps 21)
* usia ideal perkawinan;
* usia ideal untuk melahirkan;
* jumlah ideal anak;
* jarak ideal kelahiran anak; dan
* penyuluhan kesehatan reproduksi.
 bertujuan untuk :
• mengatur kehamilan yg diinginkan;
• menjaga kesehatan dan menurunkan AKB, AKA, AKI;
• meningkatkan akses dan kualitas informasi, pendidikan, konseling
dan pelayanan KB dan Kespro;
• meningkatkan partisipasi dan kesertaan pria dlm KB; dan
• mempromosikan ASI -> menjarangkan jarak kelahiran.
 Kebijakan KB melarang promosi aborsi sbg pengaturan kehamilan .
l 2 2 KELUARGA BERENCANA
a sa
P

 Kebijakan KB dilakukan melalui upaya :


peningkatan keterpaduan dan peranserta
masyarakat;
pembinaan keluarga; dan
pengaturan kehamilan (agama, sosial ekonomi
dan budaya serta tata nilai masyarakat).

 KIE

diatur dlm PP
Pentingnya
Pendewasaan Usia Perkawinan

1. Aspek Kesehatan
2. Aspek Ekonomi
3. Aspek Psikologis
4. Aspek Pendidikan
5. Aspek Kependudukan
1. Aspek Kesehatan
 usia yang dianjurkan untuk kehamilan yang pertama adalah di atas usia 21
tahun
 Apabila pasangan suami istri menikah pada usia di bawah 21 tahun, maka
dianjurkan untuk menunda kehamilan sampai usia istri 21
 Dari sudut pandang kedokteran, pernikahan dini mempunyai dampak (-)
bagi ibu dan anak yang dilahirkan.
 Anak perempuan usia 10-14 tahun memiliki kemungkinan meninggal 5
kali lebih besar selama kehamilan atau melahirkan, dibandingkan dengan
perempuan usia 20-25 tahun.
 Sedangkan anak yang menikah usia 15-19 tahun memiliki kemungkinan 2
kali lebih besar.

(Sumber : Plan Internasional)


Resiko proses kehamilan bagi
perempuan yang melahirkan di
usia kurang dari 21 tahun:

 Menjadi salah satu penyebab kanker


leher rahim (cervics cancer)
 Trauma fisik berupa kesakitan pada
organ intim
 Kehamilan berisiko tinggi (pre
eklampsia, BBLR,kematian Ibu,
prematur)

20
Resiko proses persalinan bagi perempuan yang
melahirkan di usia kurang dari 21 tahun:

 Prematur, yaitu kelahiran bayi sebelum usia kehamilan 37 minggu.


 Timbulnya kesulitan persalinan yang dapat disebabkan karena
faktor dari ibu, bayi, dan proses persalinan.
 Berat bayi lahir rendah (BBLR), yaitu bayi yang lahir dengan berat
badan di bawah 2.500 gram.
 Kematian bayi, yaitu bayi yang meninggal dalam usia kurang dari
satu tahun.
 Kelainan bawaan, yaitu kelainan atau cacat yang terjadi sejak
dalam proses kehamilan.
 Kematian ibu akibat pendarahan
21
Bagan Masa Reproduksi Sehat

MASA REPRODUKSI MASA REPRODUKSI MASA REPRODUKSI


MUDA SEHAT TUA

SILAHKAN PUNYA ANAK

JANGAN DULU JANGAN LAGI

BAHAYA BAHAYA
Tidak Produktif

Tidak Produktif
10 15 20 25 30 35
40

Batas Mengurus
Haid Kawin Perempuan Usia 20 – 30 Tahun Menopause
Balita
2. Aspek Ekonomi

 Masalah perekonomian keluarga adalah salah satu sumber


disorganisasi dalam keluarga.
 Umumnya masalah keluarga mulai dari hal-hal kecil sampai pada
perceraian disebabkan oleh masalah ekonomi keluarga.
 Pendidikan yang minim mengakibatkan sulitnya memperoleh
penghasilan yang layak
3. Aspek Kematangan Psikologi Keluarga

Kesiapan psikologis diartikan sebagai kesiapan individu dalam


menjalankan peran sebagai suami atau istri, meliputi
pengetahuan akan tugasnya masing-masing dalam rumah
tangga.
Bila menikah di usia
sangat muda :

 Ketidaksiapan menerima
pasangan dengan nilai, sikap,
dan perilaku
 Orang tua tidak mampu
mengasuh dan mengayomi
anak-anaknya
 Ketidaksiapan menghadapi
dinamika kehidupan rumah
tangga

25
4. Aspek Pendidikan

Di bidang pendidikan, perkawinan dini


mengakibatkan anak tidak mampu
mencapai pendidikan yang lebih tinggi.
Hanya 5,6 % anak kawin dini yang
masih melanjutkan sekolah setelah
kawin
(Plan Internasional, 2011).

jika seluruh remaja Indonesia mampu menunda pernikahannya


sampai usia ideal, maka tingkat pendidikan generasi muda akan
semakin baik
5. Aspek Kependudukan

 Ketika suatu keluarga mengatur jarak kelahiran


dan merencanakan jumlah anak yang diinginkan,
hal ini akan mempengaruhi jumlah penduduk
 Pendewasaan Usia Perkawinan diharapkan dapat
berdampak positif pada terkendalinya jumlah
atau kuantitas sekaligus peningkatan kualitas
penduduk Indonesia
Generasi Berencana menciptakan Generasi
Emas

Pendidikan
Setinggi
Mungkin

Pola Hidup
Sehat Sehari-
Pekerjaan GENE
hari GENERASI Kompetitif
RASI
BERENCAN EMAS
A
Cerdas
Aktif Dalam • spiritual,
Menikah
Kehidupan
Masyarakat
Terencana • intelektual
• emosional
Menyiapkan Generasi Unggul melalu
1000 hari pertama kehidupan
PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN SEJAK DALAM
KANDUNGAN SAMPAI REMAJA

SERI
BU
HARI
TA
L I
BA
I A S
S A
I U EM
PA SIA
M U
SA
Apa itu 1000 Hari
Pertama Kehidupan??

1  Periode sejak janin berada dalam kandungan hingga


anak berusia dua tahun, yaitu 270 hari selama masa
di dalam kandungan dan 730 hari selama masa 2
tahun.

2
 Periode ini sangat penting (golden age periode) sebab
merupakan periode pertumbuhan dan perkembangan
hampir seluruh organ tubuh (80%).

3
Pentingnya Asupan Gizi Sejak Masa Kehamilan

 Janin memerlukan asupan gizi


dari ibu dalam jumlah yang
cukup untuk pertumbuhan dan
perkembangan, baik yang
dikonsumsi ibu maupun yang
berasal dari mobilisasi simpanan
tubuh ibu.
1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN,
PENTING!!!
Dampak jangka pendek Dampak jangka panjang

Perkembangan Kognitif dan


otak Prestasi belajar
Gizi pada
1000 hari pertama
kehidupan Pertumbuhan
(janin dan Kekebalan
massa tubuh
bayi 2 tahun) Kapasitas kerja
dan komposisi badan

Diabetes, Obesitas,
Metabolisme Penyakit jantung dan
glukosa, lipids, protein pembuluh darah,
Mati Hormon/receptor/gen kanker, stroke,
dan disabilitas lansia

33
Sumber: Short and long term effects of early nutrition (James et al 2000)
Apa dampaknya kurang
asupan gizi selama 1000
HPK bagi anak....??
1. BALITA PENDEK (STUNTING)

2. BALITA KURUS (WASTING)

3. BALITA DENGAN GIZI KURANG


ATAU GIZI BURUK
1. BALITA PENDEK (STUNTING)
 Balita pendek menyebabkan kerusakan yang
berlangsung seumur hidup. Kerusakan yang terjadi
disebabkan karena seorang anak tidak mendapatkan
asupan gizi penting untuk pertumbuhan, untuk
meningkatkan sistem kekebalan tubuh, serta untuk
pertumbuhan otak yang optimal.
 Masalah Stunting (pendek) secara global
berkontribusi terhadap 15 – 17 persen dari seluruh
kematian anak. Meskipun selamat, balita pendek
akan menjadi kurang berprestasi di sekolah dan
kurang produktif saat dewasa. Hal tersebut akan
menjadikan mereka tidak dapat menghasilkan
pendapatan yang cukup sehingga akan terus berada
dalam kemiskinan.
2. BALITA KURUS (WASTING)
 Wasting merupakan salah satu masalah
kesehatan yang memerlukan penanganan
serius.
 Dampak Wasting pada balita dapat
menurunkan kecerdasan, produktifitas &
kreatifitas dan sangat berpengaruh pada
kualitas SDM. Dampak yang paling buruk
ditimbulkan akibat kurang gizi adalah
kematian, selain itu juga menyebabkan
kehilangan generasi penerus bangsa (Lost
Generation).
3. BALITA DENGAN GIZI KURANG ATAU GIZI BURUK
 Gizi kurang dan gizi buruk merupakan masalah
gizi yang cukup serius khususnya pada balita.
 Gizi kurang yang umum terjadi pada balita
Indonesia adalah kurang energi dan protein
(KEP).
 Dampak fatal dari gizi kurang atau gizi buruk
adalah kematian bayi/balita. Jika terlambat
ditangani, juga dapat berdampak pada adanya
gangguan pertumbuhan fisik dan
perkembangan otak anak sehingga produktifitas
di masa dewasa rendah.
MENGAPA USIA DINI DISEBUT
MASA EMAS (GOLDEN PERIODE)
• Usia Dini (0 – 6 thn), bahkan sejak dalam kandungan
• Otak berkembang pesat 80% sampai usia 3 tahun
• Usia dini adalah dasar (fondasi) kemampuan penginderaan,
berpikir, berbicara dan kepribadian anak ,tumbang usia dini
menentukan selanjutnya
• Usia dini adalah masa peka dan kritis
• Usia dini hanya ada satu kali dalam kehidupan seseorang.
Kegagalan bersifat permanen

JANGAN TERLAMBAT
39
Pengaruh Nutrisi, Kasih Sayang dan Stimulasi
pada Jumlah sel dan Percabangan Sel-sel Otak
Bayi Baru Lahir Cukup Nutrisi, Kasih
Sayang dan Stimulasi Kurang Nutrisi, Kasih
Sayang dan Stimulasi
Kesimpulan
 Jika remaja/mahasiswa merencanakan masa depannya melalui
pendewasaan usia perkawinan, maka :

1. Total Fertility Rate Menurun


2. Kesempatan Perempuan Utk Bekerja Dan Berkarir Meningkat.
3. Window Of Opportunity Tercapai
4. Terwujudnya Generasi Emas .

41
42

You might also like