Professional Documents
Culture Documents
Metode ME
Metode ME
2.1 Mekanikal
2.2 Elektrikal
2.3 Elektronik
SCOPE PEKERJAAN INSTALASI ME
2.1. Mekanikal
1. Tata Udara : Ventilation System
2. Plumbing
3. Hydrant Sprinkler
2.2 Elektrikal
1. Panel (Panel Tegangan Menengah & Panel Tegangan Rendah)
2. Trafo
3. Instalasi Listrik : Penerangan, Stop Kontak, & Instalasi Kabel Daya
(Kabel Tray)
4. Grounding (Arus Kuat & Arus Lemah) Dan Penangkal Petir
2.3 Elektronik
1. Fire Alarm 2. Telephone 3. Tata Suara
4. MATV 5. Data System
2.1 MEKANIKAL
I. Informasi Umum
Tujuan dari pekerjaan ini adalah untuk menyediakan udara yang nyaman bagi
penghuni gedung
Kriteria Kenyamanan Udara di Indonesia :
- Location : Jakarta
Kondisi Udara Luar :
- Ambient Tamperature : 32 0C
- Relative Humidity : 80 %
Kondisi Dalam Ruangan :
- Room Temperature : 24 0C ± 2 0C / 75 0F ± 4 0F
- Relative Humidity : 55 % ± 10 % RH
Noise Criteria :
- Kantor : 30 – 45 NC ( 35 – 50 dB )
- Ruang Rapat : 25 – 35 NC ( 30 – 40 dB )
- Koridor & Lobby : 35 – 45 NC ( 40 – 50 dB )
II. Regulasi
- (ASHRAE) - SMACNA - NFPA
- ASTM - ASME - PERDA DKI No. 3 th. 1992
- ARI
Tower A Tower B
Tata Udara
Sistematika Teknis :
Pada Gedung ini menggunakan AC jenis split (Split Duct, Wall Mounted, & Cassette
Type.
2. Ventilasi Mekanik
A. Sistem AC
AC Split
Disebut split karena komponennya terpisah menjadi dua bagian, di dalam
ruangan dan di luar ruangan.
Empat komponen utama adalah kompressor, kondensor, katup ekspansi dan
evaporator yang bekerja dengan prinsip dasar refrigerasi.
Panas didalam ruangan diserap oleh evaporator sedangkan kondensor
membuang panas keluar ruangan.
Komponen yang lain adalah sistem kontrol, proteksi dan fan pada kondensor
dan evaporator.
Indoor Unit
(Terdiri atas evaporator dan katup ekspansi)
Tata Udara
outdoor unit
pipa refrigerant
Indoor unit
suplly
Tata Udara
Welding Machine
Inspect mirror
I. General Information
Sumber Air : Deep Well, PDAM
Komponen Sistem Air Bersih
Booster Pump
Transfer Pump
Roof tank
Ground Water Tank
Sand Filter & Carbon Filter
II. Regulasi
• American Society for Testing and Material ( ASTM )
• NI-3 (PUBB) 1956 NI-3 1963, PUBB 1969
• Pedoman peraturan plumbing indonesia yang dikeluarkan oleh Direktorat
Teknik Penyehatan Dit. Jen Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum.
• Peraturan Plumbing Indonesia tahun 1979
• Keputusan Direksi PDAM DKI Jakarta No. 080/PAM/1993
• PERDA DKI No. 2 th. 1994
III. Lingkup Pekerjaan
- Sistem Air Bersih
- Sistem Air Bekas & Air Kotor
- Sistem Air Hujan
- Pipa Vent
Plumbing
c. Air Hujan
Bertujuan untuk mengalirkan Air Hujan yang jatuh atap tower maupun balkon -
balkon tower.
Sebagian air hujan dialirkan ke Sump-Pit air hujan untuk kemudian diolah ke STP.
Dan sebagian lagi langsung dialirkan ke saluran luar.
Instalasi pemipaan air hujan adalah dengan menggunakan pipa jenis PVC AW Class
10 kg/cm².
d. Pipa Vent
Bertujuan untuk mengkondisikan agar sirkulasi udara dalam semua sistem
pemipaan dapat berjalan dengan lancar.
Instalasi pemipaan pipa vent adalah dengan menggunakan pipa jenis PVC AW kelas
10 kg/cm² .
Plumbing
Tower
TowerAA Tower B
Plumbing
URUTAN PELAKSANAAN
INSTALASI PIPA AIR
BERSIH, AIR KOTOR,
AIR BEKAS, AIR HUJAN
& PIPA VENT
1
A. Pemasangan Pipa
Indoor
1. Marking jalur pipa sesuai
shop drawing dan
koordinasikan dengan jalur
pekerjaan lain seperti jalur
Tray Cable, jalur pipa air
bersih, dll.
2
2. Bor plat lantai untuk
memasang ganrtungan
pipa air kotor dan air
bekas.
Plumbing
4
Plumbing
5 5
Plumbing
MENGUKUR
KELURUSAN PIPA
DG WATERPASS
Plumbing
8.b
Plumbing
B.Pemasangan
Pipa Outdoor
1
1. Marking jalur pipa.
2
Plumbing
4
6
42
Plumbing
5 6. Lapis kembali
dengan pasir.
galian
6
Plumbing
7 lapisan tanah.
8
Plumbing
• Check lokasi penempatan valve (apakah space/ukuran valve cukup untuk dipasang )
• Siapkan valve lengkap dengan flangenya (untuk valve dengan diameter lebih dari 50 mm).
• Untuk valve dengan diameter sampai dengan 50 mm, dipasang pada pipa dengan cara
sambungan ulir.
• Untuk valve dengan diameter lebih dari 50 mm, dipasang pada pipa dengan cara
sambungan flange. Penyatuan pipa dan valve adalah dengan cara menautkan baut yang
terdapat pada flange ujung valve dan flange ujung pipa.
Plumbing
1. Menyambungkan valve
1 dengan
menggunakan
pipa dengan
drat/ulir
yang terletak pada masing-
masing ujung pipa dan
valve.
Plumbing
2. Mengencangkan putaran
2 ulir atau drat
mencapai
sampai
batas
maksimumnya.
Plumbing
1 1. Pipa
2. Pompa
2 3. Fittings
4. Water Meter
5. Check Valve
6. Strainer
7. Pressure Gauge
8. Gate Valve
9. Packaged Booster
Pump
10. Deep Well Pump
5
4
3
10
6
8
7
9
Plumbing
Plumbing (Tools)
d e
a b c
f g h i j
I. Informasi Umum
Pada umumnya sistem pemadam api di gedung dapat dikategorikan :
– Sistem Proteksi Kebakaran : untuk memperingatkan penghuni bahwa
telah terjadi kebakaran. Smoke detector dan heat detector untuk
mendeteksi kebakaran sebelum kebakaran meluas
– Sistem Pemadam Kebakaran : Digunakan saat mulai terjadi kebakaran
yang besar
II. Regulation
1. National Fire Protection Association (NFPA) 13,14, 20
2. Dinas Pemadam Kebakaran (DPK) DKI Jakarta
3. American Society for Testing and Material ( ASTM ), ASTM D 1783 :
Pressure piping of WTP
4. PERDA DKI No. 7 th. 1991
5. PERDA DKI No. 3 th. 1992
6. Peraturan Plumbing Indonesia, Peraturan dari dinas Pemadam
Kebakaran DKI
Hydrant & Sprinkler
Hydrant System
Fire Extinguisher
• Carbon Dioksida
• Dry Chemichal Powder Multi Purpose
Hydrant & Sprinkler
1. Pemasangan Pipa
Indoor
1
1. Marking jalur pipa sesuai
shop drawing dan
koordinasikan dengan
jalur pekerjaan lain
seperti jalur pipa AC,
PLAT
Plumbing, Tray Cable dll.
LANTAI
MARKING
LOKASI 2. Potong pipa sesuai ukuran
PIPA kebutuhan.
2
Hydrant & Sprinkler
HASIL
SNAI
4
Hydrant & Sprinkler
6. Pasang gantungan
6 maupun support pipa
sesuai hasil marking.
5
Hydrant & Sprinkler
MENGUKUR
KELURUSAN
PIPA
DG WATERPASS
Hydrant & Sprinkler
9. Lakukan pekerjaan
pengecatan untuk daerah
sambungan pipa.
9 10. Lakukan test tekan pipa
dengan tekanan sesuai
spesifikasi yang berlaku.
PROSES
CAT PD
DRAT
DRAT
10
PROSES
TEST
TEKAN
Hydrant & Sprinkler
2. Pemasangan Pipa
1 Outdoor
3
Hydrant & Sprinkler
4 5. Kemudian diberikan
pelindung dengan karung
goni
5
Hydrant & Sprinkler
7
Hydrant & Sprinkler
9
Hydrant & Sprinkler
11
Hydrant & Sprinkler
3. Pemasangan
Indoor Hydrant Box
1. Marking lokasi
penempatan Indoor
Hydrant Box pada lokasi
1 yang sesuai dengan
shopdrawing, dengan
keadaan pipa utama dan
pipa droper telah
terpasang.
HYDRANT
Hydrant & Sprinkler
HYDRANT
HYDRANT
Hydrant & Sprinkler
HYDRANT
Hydrant & Sprinkler
4. Pemasangan
Outdoor Hydrant
Box, Pillar Hydran
1
& Siamase
Connection
A. Outdoor Hydrant Box
1. Marking lokasi
penempatan hydrant box.
CONCRETE
2
Hydrant & Sprinkler
3
Plastik
Tutup Pelindung
HYDRANT
4
Hydrant & Sprinkler
5. Pasang Accessories
hydrant Box dipasang
setelah kondisi proyek
aman.
5
Hydrant & Sprinkler
1 B. Pillar Hydrant
1. Marking lokasi
penempatan Hydrant
pillar & Bak kontrol Gate
Valve sesuai dengan
shopdrawing, dengan
kondisi pipa utama
Hydrant telah terpasang
dengan baik.
CONCRETE
3
Hydrant & Sprinkler
5
Hydrant & Sprinkler
C. Siamase Connection
1
(Tidak Termuat Dalam
BQ / Scope Pekerjaan
ME)
1. Marking lokasi
penempatan Siamase
Connection & Bak kontrol
Gate Valve sesuai dengan
shopdrawing, dengan
kondisi pipa utama dan
pipa droper Fire Fighting
telah terpasang dengan
baik.
CONCRETE
3
Hydrant & Sprinkler
5
Hydrant & Sprinkler
5. Pemasangan Pompa
1. Marking lokasi penempatan
pompa.
2. Buat pondasi pompa,
perhatikan kelurusan dan rata
pondasi.
3. Pasang instalasi pemipaan
ruang pompa terlebih dahulu.
4. Pasang Pompa dan valve-
valvenya.
5. Sambung instalasi daya ke
pompa.
6. Atur pressure switch pompa
Informasi Umum
Karakteristik Electrical data di Indonesia adalah :
1. Tegangan : 380 / 220 V
2. Frekuensi : 50 Hz
3. Faktor daya : 0.85
4. Vektor : Dy5
5. Kelembaban Ruangan : antara 45 - 55 %
Regulasi
1. Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) 2000
2. ICAO Annex 14 Part V (Dokumen 9157)
3. SLI (Standar Listrik Indonesia)
4. PUIPP (Peraturan Umum Instalasi Penangkal Petir)
5. Peraturan Lainnya yang dikeluarkan oleh instasi yang berwenang seperti PLN,
Lingkup Pekerjaan
1. Suplai Sistem Listrik
2. Panel
3. Trafo
4. Sistem Pembumian (Grounding) dan Penangkal Petir.
5. Instalasi Penerangan dan Stop Kontak.
6. Testing commisioning.
Elektrikal
A. Panel
3
Elektrikal
A A A
R S T
V
R-S R-N
S-T S-N
R-T T-N
4
Elektrikal
6
A A A
R S T
V
R-S R-N
S-T S-N
R-T T-N
Elektrikal
A A A
R S T
V
R-S R-N
S-T S-N
R-T T-N
Elektrikal
A A A
R S T
V
R-S R-N
S-T S-N
R-T T-N
Elektrikal
B. Panel SDP
1. Pastikan kabel tray dan
kabel instalasi talah
terpasang dengan baik
Elektrikal
2. Letakkan transformator
diatas pondasi yang
tersedia dengan
menggunakan alat bantu
yang sesuai dengan lokasi
yang ada ( yang salah
satunya dengan forklif)
Elektrikal
Ganjal roda
transformator
Elektrikal
CONTOH
PEMASANGAN TRANSFORMATOR
2.2.c Metode Pemasangan Grounding & Penangkal Petir
Elektrikal
• Peralatan Utama pada tiap Substation (panel dan genset) dihubungka dengan ground
melalui terminal masing-masing.
• Sistem grounding dari gedung penunjang operasional gedung menggunakan kabel
BC 70 mm
Elektrikal
• Terminal penangkal petir akan dihubungkan ke terminal bumi melalui Copper tape condutor
Elektrikal
A. Pemasangan
Penangkal Petir
dan Grounding
1. Marking plat lantai untuk jalur konduit yang akan digunakan sebagai jalur instalasi elektrikal.
3. Pasang Pipa konduit sesuai dengan jalur marking yang telah dibuat dengan menggunakan klem yang
berwarna sesuai dengan jenis pekerjaannya.
Elektrikal
2. Pemasangan
Armatur / Lampu
2. Pemasangan
Armatur / Lampu
C. Pemasangan Saklar
Dan Stop Kotak
1. Marking jalur instalasi
saklar dan stop kontak
dengan level ketinggian
dari lantai 150 cm untuk
saklar dan 30 cm untuk
stop kontak.
9. Sambungkan instalasi
kabel pada tee-dos,
kemudian tutup
sambungan dengan lasdop,
lalu tutup tee-dos.
TAMPAK
ATAS
TAMPAK
BAWAH
Elektrikal
TAMPAK
ATAS
TAMPAK
BAWAH
Elektrikal
TAMPAK
ATAS
TAMPAK
BAWAH
Elektrikal
E. Pemasangan Kabel
Pada Kabel Tray/Kabel
Ledder
TAMPAK
BAWAH
Elektrikal
TAMPAK
BAWAH
Elektrikal
FOTO-FOTO
Elektrikal
Urutan Pelaksanaan
Elektrikal
Material Utama
• TR = Transformator
• SB = Switchboards
HVSB
MSB
TR
SB
DSB
Material
1. Kabel power
2. Kabel tray
4
3. Konduit
4. Saklar
5. Kotak kontak
3
1 2 5
Alat Bantu
1 3 6. Tang cramping
2 7. Tang hidrolik
8. Tang
9. Obeng
10. Multimeter dan Clampmeter
4
5
2.3 ELEKTRONIK
2.3.a Fire Alarm
2.3.b Telephon
2.3.c Tata Suara
2.3.d MATV
2.3.e Data System
2.3.a Fire Alarm System
Fire Alarm System
Regulasi
Lingkup Pekerjaan
DESKRIPSI
Sebagai sensor pertama untuk bahaya kebakaran, fire alarm sistem
berperan sangat penting di bangunan gedung. Fire alarm sistem juga
terkoneksi dengan fire fighting sistem.
Fire Alarm system dikontrol melalui MCPFA di ruang kontrol.
MCPFA menghubungkan ke tiap-tiap lantai melalui terminal box panel.
Terminal box panel merupakan modul-modul yang dihubungkan langsung
ke accessories alarm seperti smoke detector, heat detector, dll.
Data yang ditangkap oleh detector ini akan dihubungkan langsung ke
R.Kontrol.
Fire Alarm System
Urutan Pelaksanaan
MULAI
Pemasangan
Instalasi Konduit
Pemasangan
Pemasangan Detector
Kabel Instalasi Fire Alarm
Pemasangan
Pemasangan Peralatan Utama
Instalasi Rak Kabel
Testing And
Pemasangan Commissioning
Terminal Box
SELESAI
Fire Alarm System
1. Marking plat lantai untuk jalur konduit yang akan digunakan sebagai jalur instalasi fire alarm.
3. Pasang Pipa konduit sesuai dengan jalur marking yang telah dibuat dengan menggunakan klem
yang berwarna sesuai dengan jenis pekerjaannya.
Fire Alarm System
TAMPAK
BAWAH
Fire Alarm System
TBFA
Fire Alarm System
FOTO-FOTO
Fire Alarm System
TELEPHON
DESKRIPSI
2. PERDA DKI No. 7 TH. 1991, serta Perda DKI No. 3 Th. 1992
TATA SUARA
Deskripsi
Menyediakan informasi berupa sinyal audio yang terintegrasi dengan sound system di area
gedung.
Regulasi
• SNI (Standar Nasional Indonesia)
• Standar & peraturan DKI Jakarta tentang tata suara
• Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) tahun 2000
• PERDA DKI No 7 th. 1991
• PERDA DKI No 3 TH. 1992
Lingkup Kerja
• Background music umum.
• Sistem evakuasi darurat
• Instalasi Tata Suara & Peralatan Utama
Deskripsi Teknis
- Cilling speaker & Wall Speaker dalam gedung terhubung dalam TB-TS.
- MTB-TS terhubung dengan auxilary input dan paging microphone melalui mixer dan
amplifire sebagai penguat sinyal suara.
Telephon, Tata Suara, MATV, Data System
MATV
Regulasi
1. Peraturan bangunan dan instalasi bangunan nasional
2. PERDA DKI tentang jenis instalasi yang dirancang atau yang
berpengaruh terhadap pengoperasian jenis instalasi yang dirancang
3. SNI (Standar Nasional Indonesia)
4. PERDA DKI No. 7 th. 1991
5. PERDA DKI No. 3 th. 1992
6. Standar CCITT
7. Standar acuan yang dikeluarkan oleh pabrik pembuat peralatan MATV
Deskripsi
MATV di gedung ini digunakan untuk menyediakan informasi dari sistem TV ke
semua atau pilihan area dan diatur dari ruang kontrol.
Deskripsi Teknis
Sinyal yang berasal dari Satellite Receiver, Antenna Lokal, dan Modul Multimedia
Input digabung dalam Active Combiner/Coupler untuk disalurkan ke tiap-tiap unit TV.
Sebelum sinyal tersebut menuju Active Combiner, sinyal mengalami modulasi dan
selanjutnya diteruskan di Active Combiner/Coupler.
Lingkup Pekerjaan
Pemasangan peralatan utama dan instalasi sistem MATV
Telephon, Tata Suara, MATV, Data System
DATA
REGULASI
1. Peraturan perumtel N0. 5, 1977
2. UU Telekomunikasi tahun 2000
3. Peraturan Ditjen Telekomunikasi Republik Indonesia
4. UU N0. 36 tahun 1996
5. PP N0. 52 tahun 2000
7. Peraturan daerah DKI Jakarta Nomor 8 tahun 2008
8. Peraturan daerah DKI Jakarta No. 7 tahun 1991
9. SNI 04-0225-2000
10. 10.SNI 03-6652-2002
11. Data – data teknis produk sistem telekomunikasi dan sistem kabel data.
SCOPE OF WORK
Instalasi Data Outlet
Instalasi Data (Pengkabelan)
Peralatan Utama
Telephon, Tata Suara, MATV, Data System
MULAI
Pemasangan
Instalasi Konduit
Pemasangan
Pemasangan Outlet Elektronik
Kabel Instalasi
Pemasangan
Pemasangan Peralatan Utama
Instalasi Rak Kabel
Testing And
Pemasangan Commissioning
Terminal Box
SELESAI
Telephon, Tata Suara, MATV, Data System
1. Marking plat lantai untuk jalur konduit yang akan digunakan sebagai jalur instalasi Telephon.
3. Pasang Pipa konduit sesuai dengan jalur marking yang telah dibuat dengan menggunakan klem
yang berwarna sesuai dengan jenis pekerjaannya.
Telephon, Tata Suara, MATV, Data System
TAMPAK
BAWAH
Telephon, Tata Suara, MATV, Data System
JB
Telephon, Tata Suara, MATV, Data System
II. Pemasangan Peralatan Utama Telephon, Tata Suara, MATV, Data System
TELEPHON
1. Persiapkan semua komponen – komponen peralatan utama dari tiap item
pekerjaan Telepon.
* MDF Telp kaps 2 X 1500 line, Key Telp kap 32 extention 6 trunk line, Billing sistem
c/w printer, Box Telp kaps 1200 line, IDFTP Gedung A kaps 600 line, IDFTP
Gedung B kaps 800 line, Rectifier, surge arrister, Grounding Sistem.
TATA SUARA
1. Persiapkan semua komponen – komponen peralatan utama dari tiap item
pekerjaan Tata Suara.
• Tata Suara : MDFSS, Remote Mic W/ chime untuk car call, Mixer Pre Amp for
EVAC & BGM, Mixer Amp 240 W for car call & paging, Equalizer unit, Power
Amplifier, Speaker Selektor 42 zone, Casette / CD Player, FM/AM Tuner, IDFSS, JBSS,
Rack c/w Accessories, UPS, Rillay,Sirene module, Grounding sistem.
2. Merakit komponen – komponen peralatan utama tadi menjadi satu kesatuan
sistem peralatan utama.
Hal ini dilakukan dengan cara menghubungkan komponen-komponen peralatan
utama tersebut diatas dengan kabel konektor melalui port konektor yang telah tersedia di
setiap komponen-komponen tersebut. Sebelum di rakit komponen-komponen tersebut
terlebih dahulu ditempatkan pada rak kabinet sesuai dengan posisinya masing – masing.
MATV
1. Persiapkan semua komponen – komponen peralatan utama dari tiap item
pekerjaan MATV.
• MATV : TV set, Modulator, Channel Amplifier, Attenuator, Parabola antena
cakrawarta dia 80 cm (fixed), UHF Antena, VHV Antena, Power Suply, JBTV, Power
Amplifier, Coupler, Spliter, Rack c/w accessories, Grounding sistem.
2. Merakit komponen – komponen peralatan utama menjadi satu kesatuan sistem
peralatan utama.
- Merakit komponen-komponen peralatan utama tersebut diatas dengan kabel konektor
melalui port konektor yang telah tersedia di setiap komponen-komponen tersebut.
Telephon, Tata Suara, MATV, Data System
DATA SYSTEM
1. Persiapkan semua komponen – komponen peralatan utama dari tiap item
pekerjaan Data System.
• Data System : Server, Main Patch Panel, Komputer lengkap dengan Accessories,
Rack Patch panel, Grounding Sistem.
2. Merakit komponen – komponen peralatan utama tadi menjadi satu kesatuan
sistem peralatan utama.
Hal ini dilakukan dengan cara menghubungkan komponen-komponen peralatan
utama tersebut diatas dengan kabel konektor melalui port konektor yang telah tersedia di
setiap komponen-komponen tersebut. Sebelum di rakit komponen-komponen tersebut
terlebih dahulu ditempatkan pada rak kabinet sesuai dengan posisinya masing – masing.
III. TESTING & COMMISSIONING
Testing & Commissioning
3.2 Plumbing
Testing Commisioning
• Prosedur testing pekerjaan plumbing dilakukan secara partial dan sistem (pipa, valve dan pompa).
• Prosedur testing dilakukan untuk menghindari adanya kesalahan dalam instalasi dan kebocoran pada
pipa serta membersihkan pipa dari sisa-sisa kotoran.
• Prosedur testing dilakukan untuk menjaga pompa dan valve berfungsi dengan baik.
Prosedur testing
• Prosedur testing pekerjaan plumbing dilakukan secara partial dan sistem (pipa, valve dan pompa).
• Prosedur testing dilakukan untuk menghindari adanya kesalahan dalam instalasi dan kebocoran pada
pipa serta membersihkan pipa dari sisa-sisa kotoran.
• Prosedur testing dilakukan untuk menjaga pompa dan valve berfungsi dengan baik.
Prosedur testing
Prosedur testing :
1. Megger test : meliputi tes instalasi kabel, tes pemasangan peralatan utama (trafo,
Panel Tegangan Menengah, Panel Tegangan Rendah, dan sebagainya)
2. Grounding system : meliputi tes grounding peralatan utama (trafo, Panel Tegangan
Menengah, Panel Tegangan Rendah, dan sebagainya)
Testing & Commissioning
c. Megger test : meliputi tes instalasi kabel dan tes pemasangan panel.
d. Grounding system : meliputi tes sistem grounding/pentanahan pada panel.
Testing & Commissioning
3.5.2 Trafo
a. Pengujian Tegangan Keluaran Trafo
Hal ini meliputi pengecekan tegangan “Line to Line” maupun “Line to Netral”
pada sisi keluaran trafo apakah telah sesuai dengan spesifikasi trafo tersebut. Hal
ini bertujuan supaya terjadi sinkronisasi antara trafo dengan sisi pembebanan trafo.
b. Pengujian Tahanan Isolasi Trafo
Bertujuan untuk mengetahui tingkat ketahanan isolasi terhadap nominal
tegangan yang akan dikenakan pada isolasi trafo tersebut. Hal ini dimaksudkan
agar tidak terjadi kegagalan isolasi pada trafo, sehingga resiko – resiko terjadinya
korsleting dapat dihindari/dicegah.c
c. Pengujian Tahanan Isolasi Bushing Trafo
Bertujuan untuk mengetahui tingkat ketahanan isolasi bushing terhadap
nominal tegangan yang akan dikenakan pada isolasi bushing trafo tersebut. Hal ini
dimaksudkan agar tidak terjadi kegagalan isolasi pada bushing trafo, sehingga
resiko – resiko terjadinya korsleting dapat dihindari/dicegah.
d. Megger test : meliputi tes instalasi kabel dan tes pemasangan trafo.
e. Grounding system : meliputi tes sistem grounding/pentanahan pada trafo.
Testing & Commissioning
Prosedur testing :
a. Megger test : meliputi tes instalasi kabel.
b. Lakukan test konektifitas sambungan dan tahanan isolasi kabel instalasi yang
telah terpasang.
c. Lakukan test nyala lampu pada sistem penerangan dan test konektifitas pada
sistem stop kontak.
d. Megger test : meliputi tes instalasi kabel dan tes pemasangan instalasi penerangan
dan stop kontak.
e. Grounding system : meliputi tes sistem grounding/pentanahan pada sistem
penerangan & stop kontak.
Testing & Commissioning