Professional Documents
Culture Documents
TM 9. Perbandingan IFRS Dan GAAP Dalam Perlakukan Akuntansi Aset Tetap
TM 9. Perbandingan IFRS Dan GAAP Dalam Perlakukan Akuntansi Aset Tetap
Akuntansi perolehan
01
aset tetap
Akutansi perubahan nilai aset
setelah pemilikan aset, seperti
03 akuntansi kenaikan nilai dan
penurunan nilai (impairments)
aset tetap.
Akuntansi alokasi
biaya aset tetap ke
02 masing-masing
periode akuntansi
yang menikmati jasa Akuntansi
04
aset tetap. penghentian aset
Sehingga dengan melakukan pengkajian atas keempat area utama
akuntansi tersebut akan diperoleh pemahaman tentang kesamaan
dan perbedaan standar akuntansi yang berlaku pada masing-masing
standar.
Nilai Residu
Depresiasi
Nilai Wajar
Revaluasi
Penjelasan
Masing-masing standar
Pengukuran Biaya Investasi Awal
Dari tiga macam elemen biaya, letak perbedaan US GAAP dan IFRS adalah pada
perlakukan akuntansi atas dismantling costs, US GAAP menggunakan prinsip
biaya historis, sehingga unsur biaya yang sifatnya masih preditif, apalagi
peristiwanya akan terjadi setelah aset tetap dihentikan pemanfaatannya, tidak
Biaya Aset yang di Bangun Sendiri
Konsep pengukuran biaya atas aset tetap yang dibangun sendiri adalah sama dengan aset tetap yang diperoleh dengan
membeli dalam bentuk jadi, yaitu bahwa seluruh biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan pembangunan aset
diperlakukan sebagai biaya aset tetap, permasalahan hanya akan terjadi pada saat biaya aset ternyata melampaui
recoverable amount, kelebihan biaya harus diperlakukan sebagai biaya pada periode terjadinya biaya. Jumlah
abnormal dari sisa bahan, tenaga, dan sumberdaya yang lain tidak boleh diperlakukan sebagai biaya aset tetap.
Biaya yang terjadi setelah kepemilikan aset tetap, seperti perbaikan, pemeliharaan, atau perbaikan
(betterment). Perlakukan akuntansi atas biaya setelah pemilikan ditentukan oleh karakteristik dari
biaya tersebut. biaya setelah pemilikan dapat dikapitalisasi sepanjang biaya tersebut diprediksi
akan memberikan manfaat ekonomi di waktu yang akan datang melampau prediksi manfaat
ekonomi semula, misalnya umur ekonomisnya bertambah, kapasitas produksinya bertambah, atau
kualitas outputnya meningkat.