You are on page 1of 7

PERENCANAAN PAJAK

‘TRANSAKSI SEWA GUNA


USAHA’

DIAN FAUJIAH THAIB


02272011087
PENGERTIAN
Sewa guna usaha adalah(lesing)adalah suatu kontrak
antara pemilik barang modal(lessor)dengan pengguna
barang modal(lessee).Lessor memberikan hak kepada
lesse untuk menggunakan barang modal selama jangka
waktu tertentu.
Berdasarkan PSAK Nomor 30 Tentang Standar Akuntansi Sewa Guna Usaha (2002),
dalam menentukan jenis sewa guna usaha pertimbangan utama yang digunakan adalah
asas makna ekonomi. Suatu transaksi sewa guna usaha akan dikelompokkan sebagai
sewa guna usaha dengan hak opsi apabila memenuhi semua syarat-syarat berikut:
1. Lessee memiliki hak opsi untuk membeli aset yang disewagunausahakan
2. Seluruh pembayaran berkala ditambah dengan nilai sisa
3. Masa sewa guna usaha minimum 2 tahun
Perlakuan perpajakan untuk transaksi
sewa guna usaha

Dalam Pasal 2, 3, dan 4 Keputusan Menteri Keuangan Nomor 1169/ KMK.01/


1991 kegiatan sewa guna usaha dapat digolongkan sebagai sewa guna usaha
dengan hak opsi (finance lease) maupun dengan sewa guna usaha tanpa hak opsi
(operating lease) .
Finance lease
Yaitu sewa guna usaha dimana penyewa pada akhir masa kontrak mempunyai
hak hak opsi untuk membeli objek sewa guna usaha berdasarkan nilai sisa yang
disepakati.

Operating lease
Yaitu sewa guna usaha dimana penyewa pada akhir masa kontrak tidak
mempunyai hak opsi untuk membeli objek sewa suna usaha tersebut.
Penjualan dan penyewaan kembali

Pada saat penjualan dari lessee kepada lessor, lessee dikenakan PPh 5
persen dari nilai jual atau NJOP yang digunakan untuk menghitung PBB
jika nilai jual lebih rendah dari NJOP. Dan saat lessor menjual kepada
lessee (pengambilan opsi), lessor dikenakan PPh 5 persen dari nilai opsi.
●THANK YOU

You might also like