You are on page 1of 14

ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

PADA PASIEN DENGAN PENYAKIT DERMATITIS

Di susun OLEH :
NALFRIZA ALFIANTI (20010)
NI KADEK AYU TRISNA MEILINDA (20010)
NI KADEK DWI WIDNYANI PUTRI (20010)
RIZNA SEPTIANA(20010)
ROMADHONA SITI NUR (20010)
ROSANDRA FIRDI SILVIANA (2001034)
Pengertian
Dermatitis adalah peradangan kulit epidermis dan dermis sebagai respon terhadap pengaruh faktor eksogen atau faktor endogen,
menimbulkankelainan klinis berubah eflo-resensi polimorfik. (Eritema, edema, papul,vesikel, skuama, dan keluhan gatal). (Adhi
juanda, 2005). Dermatitis lebih dikenal sebagai eksim, merupakan penyakit kulit yang mengalami peradangan. Dermatitis dapat terjadi
karena bermacam sebab dan timbul dalam berbagai jenis, terutama kulit yang kering. Umumnya enzim dapat menyebabkan
pembengkakan, memerah, dan gatal pada kulit.Dermatitis tidak berbahaya, dalam arti tidak membahayakan hidup dan tidak menular.
Walaupun demikian, penyakit ini jelas menyebabkan rasa tidak nyaman dan amat mengganggu. Dermatitis muncul dalam beberapa
jenis, yang masing-masing memiliki indikasi dan gejala dermatitis yang muncul dipicu alergen (penyebab alergi) tertentu seperti racun
yang terdapat pada berbeda.
- Anatomi Fisiologi
Kulit secara garis besar tersusun atas 3 lapisan utama, yaitu :
1. Lapisan Epidermis yaitu
a)Sratum Korneum
b)Sratum Lusidium
c)Sratum Granulosom
d)Sratum Spinosum
e)Sratum basal
2. Lapisan Dermis
Dermis adalah lapisan dibawah epidermis yang jauh lebih tebal dari pada epidermis terutama disusun disusun
oleh sistem jaringan penyambung. Dermis menjadi bantalan pelindung untuk struktur yang lebih dalam .
Dermis memiliki 2 lapisan:
a) Dermis papilaris superfisial
b) Dermis retikularis
 
3.Lapisan subkutis
Adalah kelanjutan dermis, terdiri atas jaringan ikat longgar berisi sel-sel lemak di dalamnya. Lapisan sel-sel
lemak disebut panikkulus adiposa, berfungsi sebagai cadangan makanan. Dilapisan ini terdapat ujung-ujung
saraf tepi, pembuluh darah, dan getah bening.
- Etiologi
Penyebabnya secara umum dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :
- Luar ( eksogen ) misalnya bahan kimia ( deterjen, oli, semen ), fisik ( sinar matahari, suhu),
mikroorganisme ( mikroorganisme, jamur).
- Dalam ( endogen ) misalnya dermatitis atopik. Penyebab dermatitis dapat berasal dari luar(eksogen),
misalnya bahan kimia (contoh : detergen,asam, basa, oli, semen), fisik (sinar dan suhu), mikroorganisme
(contohnya : bakteri, jamur) dapat pula dari dalam(endogen).
- Patofisiologi
a. Dermatitis Kontak
Terdapat 2 tipe dermatitis kontak yang disebabkan oleh zat yang berkontak dengan kulit yaitu dermatitis
kontak iritan dan dermatitis kontak alergik.
b. Dermatitis Atopik
c.Dermatitis Numularis
d.Dermatitis Statis
e.Dermatitis kontak ( dermatitis venemata ) Merupakan dermatitis yang disebabkan oleh oleh bahan yang
menempel pada kulit atau dermatitis kontak merupakan respon reaksi hipersensitivitas lambat tipe IV.
f.Dermatitis Atopik Merupakan peradangan kulit yang melibatkan perangsangan berlebihan limfosit T dan sel
Mast.
g.Dermatitis medikamentosa Merupakan kelainan hipersensitivitas tipe I, merupakan istilah yang digunakan
untuk ruang kulit karen pemakaian internal obat-obatan atau medikasi tertentu.
- Manifestasi Klinis
ada tanda-tanda radang akut terutama priritus ( sebagai pengganti dolor). Selain itu terdapat pula kenaikan
suhu (kalor), kemerahan (rubor), edema atau pembengkakan dan gangguan fungsi kulit (function laisa).
Obyektif, biasanya batas kelainan tidak tegas dan terdapat
lesi polimorfi yang dapat timbul scara serentak atau beturut –turut. Pada permulaan eritema dan edema.
Edema sangat jelas pada kulit yang longgar misalnya muka (terutama palpebral dan bibir) dan genetalia
eksterna. Infiltrasi biasanya berupa papul.
Contoh gambar

- Pemeriksaan Penunjang
a.Laboratorium
Darah : Hb, Leukosit, hitung jenis, trombosit, elektrolit, protein total, albumin, globulin
Urine : Pemerikasaan histopatologi
b.Penunjang (Pemeriksaan Histopatologi)
Penunjang (pemeriksaan Histopatologi) Pemeriksaan ini tidak memberi gambaran khas untuk diagnostikkarena
gambaran histopatologiknya dapat juga terlihat pada dermatitis oleh sebab lain. Pada dermatitis akut perubahan pada
dermatitis berupa edema interseluler (spongiosis), terbentuknya vesikel atau bula, dan pada dermis terdapat dilatasi
veskuler disertai edema dan infiltrasi periveskuler sel-sel mononuclear.
- Penatalaksanaan
- Pencegahan
Merupakan hal yang sangat penting pada penatalaksanaan dermatitis kontak iritan dan kontak alergik. Di
lingkungan rumah, beberapa hal dapat dilaksanakan misalnya penggunaan sarungtangan karet di ganti dengan
sarung tangan plastik, menggunakan mesin cuci, sikat bergagang panjang, penggunaan deterjen.
-Pengobatan
a.Pengobatan topikal
-Jenis-jenisnya adalah
- Kortikosteroid
-Radiasi ultraviolet
- Siklosporin
- Antibiotika dan antimikotika
- Imunosupresif
B. pengobatan sistemik
.-Jenis-jenisnya adalah
- Antihistamin
- Kortikosteroid
- Siklosporin
- Pentoksifilin
- FK 506 (Trakolimus)
- Ca++ antagonis
-Derivat vitamin
- SDZ ASM 981
-FOKUS PENGKAJIAN
- Identitas pasien
-Keluhan utama
Biasanya pasien mengeluh gatal
- Riwayat Kesehatan
-Riwayat penyakit sekarang
Tanyakan sejak kapan pasien merasakan keluhan seperti yang ada pada keluhan utama dan tindakan apa saja
yang dilakukan pasien untuk menanggulanginya
-Riwayat penyakit dahulu
Penyakit yang pernah di derita pasien
-Riwayat penyakit keluarga
Apakah ada keluarga yang pernah menderita penyakit seperti ini atau penyakit kulit lainnya
 - Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum
Penampilan umum
Tingkat kesadaran
Kualitatif (composmentis, apatis, somnolen, sopor, koma, delirium)
Kuantitatif (GCS : Glascow Coma Scale)
E = Eye M = Motorik V = Verbal
• Pengukuran klinik
-Tanda-tanda vital
-Suhu
-Tekanan darah
-Nadi
-Pernafasan
-Berat badan
-Pengukuran berat badan dilakukan setiap hari pada waktu yang sama.
- PATHWAY
Sabun, detergen, zat kimia alergi sensitizen

Iritasi primer sel Langerhans & microfax

Mengiritasi kulit gangguan interigrasi SEL T


kulit / jaringan
Sensitisasi sel T oleh Terpajang ulang
Peradangan kulit (lesi ) Saluran limfe

Sel efektor mengeluarkan limfokin


Reaksi hipensentivitas
IV
Resiko infeksi Nyeri Gangguan
Akut CITRA TUBUH Gejala klinis,gatal,panas

Gangguan pola tidur


- RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
NO SDKI SIKI SLKI

1. Gangguan Integritas Perawatan integritas kulit (i.11353) Intregitas Kulit dan Jaringan
kulit/jaringan (D.0139) Dengan ekspetasi meningkat

2. Risiko Infeksi (D.0142) Pencegahan infeksi (i.14539) Tingkat Infeksi dengan eskpetasi
menurun
 

3. Nyeri Akut (D.0077) Manajemen nyeri (i. 08238) Tingkat Nyeri dengan ekspetasi
menurun

4. Gangguan Citra Tubuh (D.0083) Promosi citra tubuh ( i.09305) Citra Tubuh dengan ekspetasi
meningkat

5. Gangguan Pola Tidur (D.0055) Dukungan tidur (i.09265) Pola Tidur dengan ekspetasi
membaik
- KESIMPULAN
Dermatitis berpengaruh terhadap faktor eksogen atau faktor endogen, menimbulkan kelainan
klinis berubah eflo-resensi polimorfik (eritema, edema, papul, vesikel, skuama, dan keluhan gatal).
Penyebab dermatitis dapat berasal dari luar (eksogen), misalnya bahan kimia (contoh : detergen,
asam, basa, oli, semen), fisik(sinar dan suhu), mikroorganisme (contohnya : bakteri, jamur)dapat
pula dari dalam(endogen).

- SARAN
Jika memilki kulit yang sensitif, ada baiknya menggunakan sarungtangan berbahan plastik saat
mencuci pakaian menggunakan tanganuntuk menghindari terjadinya demratitis.

Matur nuwun 

You might also like