Professional Documents
Culture Documents
Hukum Ohm
Hukum Ohm
Fisika Dasar 2
Materi 4
Arus Listrik
• Pada listrik statis, kita selalu membahas muatan yang
diam. Pada listrik dinamik muatan dipandang bergerak
pada suatu bahan yang disebut konduktor
• Muatan-muatan yang bergerak dalam konduktor disebut
elektron bebas (kecuali pada beberapa bahan di mana
muatan bebas merupakan muatan positif)
• Elektron bebas adalah elektron yang tidak terikat pada inti
atom, atau elektron yang letaknya jauh dari inti sehingga
hanya mendapatkan gaya tarik yang kecil saja
• Elektron bebas ini kemudian, yang akan “mengalir” dalam
bahan (kawat) apabila ada perbedaan potensial diantara
dua titik pada kawat.
Cont.
• Arus listrik, menyerupai arus air di sungai, yang hanya akan
mengalir jika terdapat beda potensial gravitasi (beda
ketinggian) pada dua titik dalam sungai.
• Kuat arus listrik (I) didefinisikan sebagai : “Banyaknya
muatan yang mengalir dalam satu detik, sehingga secara
matematis bisa dirumuskan sebagai :
muatan (Coulomb) dQ
Kuat Arus ( I)
waktu (detik) dt
Arah Arah
E
arus elektron
Berapa cepat arus mengalir?
vd a
• Jika kita substitusikan a dari persamaan (4) dan F dari
persamaan (5), maka dihasilkan :
qe E
vd
me
Cont.
qe E
vd
me
l
l
Rρ A
A
Cont.
• Resistivitas merupakan sifat dari medium. Zat dengan sifat
konduktivitas yang baik memiliki resistivitas yang sangat
kecil, sedangkan zat yang bersifat isolator sebalikya.
Data beberapa sifat konduktivitas dan resistivitas Bahan
R R o α R o (T To )
dengan :
– R = resistansi pada temperatur T
– Ro= resistiansi pada temperatur To (temperatur kamar)
=koefisien temperatur resistansi
• Bagaimana perubahan resistansi terhadap temperatur
dapat dilihat pada kurva berikut :
kurva perubahan resistansi terhadap temperatur untuk bahan
tembaga
Cont.
• Berikut ini data resistivitas untuk beberapa bahan pada temperatur
kamar (berkisar 20oC) :
Bahan (m) (1/K)
Alumunium 2,8 x 10-8 3,9 x 10-3
Besi 10 x 10-8 5,0 x 10-3
Belerang 1 x 1015
Kaca 1010-1014
Kayu 108-1014
Karet 1013-1016
Karbon 3,5 x103 -0,5 x 10-3
Perak 1,6 x 10-8 3,8 x 10-3
Tembaga 1,7 x 10-7 3,9 x 10-3
Timah 22 x 10-8 4,3 x 10-3
Cont.
• Dalam rangkaian listrik komponen yang digunakan sebagai
hambatan adalah resistor yang biasa dilambangkan dengan
garis zigzag
• karena dl adalah jarak yang ditempuh elektron dengan kecepatan V d dengan waktu 1 detik maka :
l
dV
A
dl
dV A dl
dl v d 1 v d
Cont.
• Dengan demikian volume perdetik:
dV A vd
• Sehingga banyaknya muatan yang mengalir pada dV setiap
detik adalah
I A v d n qe
• jika kita substitusikan persamaan persamaan untuk v d, maka
diperoleh
q e2 n
I AE
me
• yang berada dalam kurung pada persamaan di atas merupakan
sifat bahan dan sering disebut konduktivitas , sehingga :
Cont.
I AE
• karena E=V/l, maka
AV
I
l
• karena konduktivitas merupakan kebalikan dari
resistivitas (=1/), maka persamaan di atas menjadi
V
I
l
A
ohmik
R= tan
I
Ilustrasi Hukum Ohm
Rangkaian Hambatan
• Rangkaian hambatan diperlukan untuk berbagai tujuan,
diantaranya:
– Memperkecil arus
– Memperkecil tegangan
– Memperoleh nilai R yang diinginkan
• Secara umum, rangkaian hambatan (dan rangkaian
pada umumnya) dapat dibagi dua kategori, yakni:
– Rangkaian Seri
– Rangkaian Paralel
• Seringkali resistor dikombinasikan antara seri dengan
paralel
Rangkaian Seri
• Rangkaian seri adalah rangkaian yang tidak memiliki
percabangan
R1 R2 R3 R4 R5
RTOTAL = R1 + R2 + R3 + R4 + R5
Rangkaian Paralel
• Rangkaian paralel adalah rangkaian yang memiliki
percabangan sebagai berikut
R1
R2
R3
VA
I VB
VC
IA IB IC
Contoh:
Perhatikan sebuah rangkaian berikut :
I1
I R1 R2 R4
I2
R3
E
E I R 0
dengan : I1 = I2 + I3
Hukum Kirchoff 2
• Kuat arus I yang masuk dalam suatu titik
percabangan A sama dengan arus yang keluar dari
titik percabangan B :
• Berlaku:
I A I B I1 I 2 I3
Contoh:
• Hitunglah arus yang mengalir
pada tiap hambatan R1, R2,
R3, R4 dan R5 yang masing-
masing nilainya 2 ohm, 2 ohm,
4 ohm, 2 ohm, 4 ohm pada
rangkaian berikut jika E1 = 8 V
dan E2 = 10 V