You are on page 1of 30

Sumber Syariah Islam

Anggota Kelompok :

Hanum Oktaviani 2102134706

Anugrah Ika Novianti 2102113223

Yudi Saputra 2102113051

Dosen Pengampu : Sawaluddin M.pd

The Poet (Author)


SUMBER SYARIAH ISLAM
Apa saja materi yang
akan kita pelajari hari
ini?
2

1. Keistimewaan Sumber Syariah Islam :


Al-Quran dan Hadis
2. Orisinalitas Al-Quran dan Hadis dari
Allah dan Rasul
3. Peran Ulama Menjaga Orisinalitas Al-
Quran dan Hadis
Keistimewaan
Sumber Syariah
Islam : Al-Quran
dan Hadis 3
KEISTIMEWAAN ALQURAN
Mengutip buku Mengenal Qira-at al-Qur’an karya Sya’ban Muhammad Ismail (1993), Alquran
merupakan pedoman yang abadi untuk kemaslahatan umat manusia, merupakan benteng pertahanan
syari’at Islam yang utama serta landasan sentral bagi tegaknya aqidah, ibadah, mu’amalah dan akhlakul
karimah.
KEISTIMEWAAN AL-QURAN

Sebagaimana firman Allah berikut ini: “Sungguh, al-Quran ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling
lurus ....” (Q.S. Al-Israa’/17: 9).
Dalam Tafsir al-Maraghi disebutkan: “Bahwa al-Qur’anul-Karim membimbing penganutnya kepada jalan
yang paling lurus, yakni, agama yang benar dan ajaran lempang yang mudah, dengan tonggak-tonggaknya
4 yang tangguh, yaitu tunduk kepada Allah dan tawakkal kepada-Nya.”
Berdasarkan firman Allah di atas, keutamaan dan keistimewaan Alquran bagi umat Islam antara lain:

1. Alquran adalah pedoman hidup, yaitu Alquran merupakan wahyu dari Allah SWT yang turun
kepada Rasulullah SAW melalui Malaikat Jibril. Tidak hanya berupa tulisan tanpa makna,
melainkan memiliki makna mendalam, karena Alquran adalah kalamullah yang merupakan
bimbingan bagi umat Islam.
KEISTIMEWAAN AL-QURAN

2. Alquran tidak hanya mengajarkan hubungan manusia dengan Allah SWT. Alquran yang terdiri
dari 30 juz, 114 surat dan 6236 ayat ini tidak hanya mengatur hubungan manusia dengan Tuhan
saja, melainkan juga mengatur hubungan manusia dengan manusia, serta hubungan manusia
dengan alam sekitarnya.
5 3. Membaca dan mendengarkan bacaan Alquran mendapat pahala. Alquran merupakan pedoman
hidup bagi umat manusia, sehingga umat seharusnya mengkaji, memahami, dan menghayati
sekaligus mengamalkannya dalam segala aspek kehidupan. Di dalam Alquran terkumpul firman
Allah yang menjadi pedoman, petunjuk dan pelajaran bagi siapa yang mempercayai serta
mengamalkannya.
Membaca Al-quran merupakan ibadah dan amalan yang
sangat mulia. Dengan membaca Alquran akan mendapat
pahala yang berlipat ganda, sebab yang dibacanya
merupakan kitab suci Ilahi.

Mendengarkan bacaan Alquran pun akan menjadi amalan


shaleh, Firman Allah dalam Alquran segai berikut: “Dan 6
apabila dibacakan al-Qur’an, maka dengarkanlah dan
diamlah agar kamu mendapat rahmat”. (Q.S. al-A’raaf/ 7:
204)
Ada juga dari beberapa sumber lain keistimewaan alquran :
1. Sebagai petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan bertakwa.

2. Kitab suci terakhir yang terpelihara dari tahrif (perubahan) dan tabdil (penggantian).

3. Mudah dihafalkan.​

4. Mendatangkan ketenangan dan rahmat bagi yang membacanya.

5. Membaca dan mempelajari Alquran merupakan ibadah.

6. Tidak dapat tertandingi oleh ide-ide manusia yang ingin menyimpangkannya. 7


7. Sebagai penawar atau obat hati dari penyakit syirik, nifak, dan lainnya.

8. Terdapat kisah-kisah yang nyata dan tidak (bersifat) khayalan, sehingga seluruh kisah yang disampaikan benar
terjadi pada zamannya.

9. Memenuhi semua kebutuhan manusia seperti akidah, ibadah, hukum, akhlaq, politik, ekonomi, dan
permasalahan kehidupan lainnya.

10. Mengajarkan tauhid dalam beribadah, berdo'a dan meminta pertolongan. keistimewaan hadisadalah perkataan
dari rasulullah saw. yang seharusnya kita laksanakan dan hadis merupakan sumber hukum kedua setelah al
qur'an.
KEDUDUKAN HADIS

KEDUDUKAN HADIS

Kedudukan Hadits sebagai bayani atau menjalankan fungsi yang menjelaskan hukum Al-
Quran, tidak diragukan lagi dan dapat di terima oleh semua pihak, karena memang untuk
itulah Nabi di tugaskan Allah SWT. Namun dalam kedudukan hadits sebagai dalil yang
berdiri sendiri dan sebagai sumber kedua setelah Al-Quran, menjadi bahan perbincangan
dikalangan ulama. Perbincangan ini muncul di sebabkan oleh keterangan Allah sendiri
yang menjelaskan bahwa Al-Quran atau ajaran Islam itu telah sempurna. Oleh karenanya
tidak perlu lagi ditambah oleh sumber lain.
Jumhur ulama berpendapat bahwa Hadits berkedudukan sebagai sumber atau dalil kedua
setelah Al-Quran dan mempunyai kekuatan untuk ditaati serta mengikat untuk semua
umat Islam.
KEDUDUKAN HADIS

Jumhur ulama mengemukakan alasannya dengan beberapa dalil, di antaranya :

9 1. Banyak ayat Al-Qur’an yang menyuruh umat mentaati Rasul.

Ketaatan kepada rasul sering dirangkaikan dengan keharusan mentaati Allah ; seperti
yang tersebut dalam surat

An-Nisa : 59, artinya : “Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah
Rasul (Muhammad), dan Ulil Amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu. Kemudian,
jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (Al-
Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian.”
Bahkan dalam tempat lain Al-Quran mengatakan bahwa orang yang mentaati Rasul
KEDUDUKAN HADIS

berarti mentaati Allah, sebagaimana tersebut dalam surat An-Nisa : 80, yang artinya :
“Barangsiapa menaati Rasul (Muhammad), maka sesungguhnya dia telah menaati Allah.
10 Dan barangsiapa berpaling (dari ketaatan itu), maka (ketahuilah) Kami tidak
mengutusmu (Muhammad) untuk menjadi pemelihara mereka.”

Yang dimaksud dengan mentaati Rasul dalam ayat-ayat tersebut adalah mengikuti apa-
apa yang dilakukan atau dilakukan oleh Rasul sebagaimana tercakup dalam Sunnahnya.

Kekuatan hadits sebagai sumber hukum ditentukan oleh dua segi: pertama, dari segi
kebenaran materinya; dan kedua, dari segi kekuatan penunjukannya terhadap hukum.
Dari segi kebenaran materinya kekuatan hadits mengikuti kebenaran
pemberitaannya yang terdiri dari tiga tingkat, yaitu: mutawatir, masyhur, dan ahad.

Hadits
KEDUDUKAN HADIS

Masyhur
Hadis yang, pada tiap tingkatan perawinya,
Hadits Mutawatir diriwayatkan oleh tiga perawi hingga lebih tapi
11
1. Diperoleh dari Nabi atas dasar masih di bawah batas mutawatir.
pancaindra
2. Bilangan perawinya mencapai jumlah
yang menurut adat, mustahil mereka
bersepakat terlebih dahulu untuk
berdusta.
3. Ada kesinambungan jumlah perawi
antara thabaqah masing-masing Hadits Ahad
Hadis yang diriwayatkan oleh kurang dari 10
perawi, di salah satu tabaqat (tingkatan)
maupun di seluruh tabaqatnya.
Fungsi Hadits
Fungsi hadits yang utama adalah untuk menjelaskan Al-Qur’an.

Hal ini telah sesuai dengan penjelasan Allah dalam surat


An-Nahl : 64, yang artinya: “Dan Kami tidak menurunkan Kitab (Al-
Qur'an) ini kepadamu (Muhammad), melainkan agar engkau dapat 12
menjelaskan kepada mereka apa yang mereka perselisihkan, serta
menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman”.

Dengan demikian bila Al-Qur’an disebut sebagai sumber asli bagi


hukum fiqih, maka Hadits disebut sebagai bayani.
Dalam kedudukannya sebagai bayani dalam hubungannya dengan Al-Qur’an, Hadis
menjalankan fungsi sebagai berikut :

1. Menguatkan dan menegaskan hukum-hukum yang tersebut dalam Al-Qur’an atau


disebut fungsi ta’kid dan taqrir. Dalam bentuk ini Hadits hanya seperti mengulangi
KEDUDUKAN HADIS

apa-apa yang tersebut dalam Al-Qur’an. Umpanya Firman Allah dalam surat Al-
Baqarah : 110, yang artinya : “Dan dirikanlah sholat dan tunaikanlah zakat”. Ayat itu
dikuatkan oleh sabda Nabi yang artinya : “Islam itu didirikan dengan lima pondasi :
13 kesaksian bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan muhammad adalah Rasulullah,
mendirikan shalat, menunaikan zakat.”

2. Memberikan penjelasan terhadap apa yang dimaksud dalam Al-Qur’an dalam hal :

- Menjelaskan arti yang masih samar dalam Al-Qur’an.

- Merinci apa-apa yang dalam Al-Qur’an disebutkan secari garis besar.

- Membatasi apa-apa yang dalam Al-Qur’an disebutkan secara umum.

- Memperluas maksud dari sesuatu yang tersebut dalam Al-Qur’an.


Orisinalitas Al-
Quran dan Hadis
dari Allah dan
Rasul 14

Orisinalitas dalam KBBI artinya


keaslian, ketulenan.
Orisinalitas Al-Quran
Al-Quran telah dikaji dari beberapa segi aspek, seperti dari aspek
bahasa, aspek imu pengetahuan dan bahkan dari aspek siente dan
15 tecnologie, atau aspek lainnya. Dari kajian berbagai aspek tersebut,
terdapat kesimpulan yang kuat dan meyakinkan, bahwa al-Quran
benar-benar bukan buatan manusia dan dalam waktu yang sama
kandungan al-Quran itu merupakan kazanah kebenaran yang
mutlak.
ORISINALITAS AL-QURAN

16
Al-qur’an memperkenalkan dirinya dengan berbagai ciri dan sifat diantaranya, yaitu :

1. Al-Qur’an merupakan kitab yang keorientetikan atau keasliannya di jamin oleh


Allah swt.

2. Al-Qur’an adalah kitab yang terpelihara keasliannya dari pertama diturunkan


hingga sampai pada umat masa kini.
ORISINALITAS AL-QURAN

Q.S. Al-Hijr : 9

17 َ‫ِإنَّا نَحْ ُن نَ َّز ْلنَا ال ِّذ ْك َر َوِإنَّا لَهُ لَ َحافِظُون‬

“sesungguhnya kami yang menurunkan Al-Qur’an dan kami pula yang


memeliharanya”.

Demikianlah Allah menjamin keorientetikan Al-Qur’an, jaminan yang di berikan atas


dasar kemahakuasaannya dan kemahatahuannya atas segala apa yang ada di langit dan
di bumi dan tentang apa yang tidak di ketahui oleh makhluknya.
Bukti kebenaran Al-Qur’an bisa dilihat dari ketidak sanggupan bangsa Arab ketika
ditantang untuk membuat surah yang dapat menandingi Al-Qur’an yang sifatnya
bertahap.
3. Menantang mereka untuk
1. Untuk memberikan contoh
menyusun satu surah yang semisal
susunan yang sempurna.
ORISINALITAS AL-QURAN

dengan Al-Qur’an.
Q.S At-Tur ayat 34 yang artinya
"Maka cobalah mereka membuat yang semisal
dengannya (Alquran) jika mereka orang-orang yang 4. Menantang mereka untuk membuat
18 benar." satu surah dengan satu surah yang
2. Menantang mereka untuk sama dengan satu surah Al-Qur’an.
menyusun separuh surah semacam
Al-Baqarah ayat 23 yang artinya "Dan jika kamu meragukan
Al-Qur’an. (Al-Qur'an) yang Kami turunkan kepada hamba Kami
(Muhammad), maka buatlah satu surah semisal dengannya
Q.S. Hud ayat 13 yang artinya "Bahkan mereka mengatakan,
dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu
'Dia (Muhammad) telah membuat-buat Al-Qur'an itu.'
orang-orang yang benar."
Katakanlah, '(Kalau demikian), datangkanlah sepuluh surah
semisal dengannya (Al-Qur'an) yang dibuat-buat, dan ajaklah
siapa saja di antara kamu yang sanggup selain Allah, jika kamu
orang-orang yang benar'."
Bukti bahwa Al-Qur’an yang ada pada umat masa kini sama persis dengan dengan apa
yang diturunkan kepada umat terdahulu. Ada beberapa faktor yang terlebih dahulu yang
dikemukakan dalam rangka memperjelas kebenaran Al-Qur’an sebagai faktor-faktor
pendukung ke orisinalitasannya yaitu :
1. Masyarakat Arab yang hidup pada masa turunnya Al-Qur’an adalah masyarakat yang
ORISINALITAS AL-QURAN

tidak mengenal tentang baca tulis.


2. Masyarakat Arab khususnya pada masa turunnya Al-Qur’an dikenal sebagai
masyarakat yang sederhana.
19 3. Al-Qur’an mencapai tingkat tertinggi dari segi keindahan bahasanya dan sangat
mengagumkan bukan hanya bagi orang-orang mukmin tetapi juga bagi orang-orang
kafir.
4. Alquran turun berdialog dengan mereka, mengomentari  peristiwa-peristiwa yang
mereka alami, bahkan menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka.
5. Dalam Alquran, demikian pula hadis Nabi, ditemukan pentujuk-petunjuk yang
mendorong para sahabat untuk selalu bersikap teliti  dan hati-hati dalam
penyampaian berita, apalagi berita tersebut merupakan firman Allah atau sabda
Rasul-Nya.
Bukti keotentikan Al-
20 Quran juga bisa dilihat
dari sejarah kodifikasi dan
penulisan Al-Quran.
Hadist

Setiap Hadis mempunyai dua buah bagian, yakni isnad dan matan. Isnad adalah
ORISINALITAS HADIS

penumpuan kita kepada para parawi untuk ilmu pengetahuan Hadis, matan adalah
ungkapan atau informasi yang dinisbatkan pada Nabi.

21 Tadwin al-hadis (pembukuan hadis) merupakan konsep yang harus dipahami dengan
benar dalam studi hadis, karena ia berkaitan dengan eksistensi periwayatan hadis-hadis
Nabi saw yang telah terjadi di dalam sejarah, yang kemudian dibukukan dalam kitab-
kitab hadis yang diwarisi oleh umat pada masa kemudian. Dalam studi hadis persoalan
sanad dan matan merupakan dua unsur penting yang menentukan keberadaan dan
kualitas suatu hadis sebagai sumber otoritas ajaran Nabi Muhammad saw.

Untuk menetapkan validitas Hadis, epistemologi penelitian bertumpu pada kaidah-


kaidah dan langkah-langkah penelitian Hadis.
Kaidah-Kaidah Penelitian

Menurut Syuhudi Ismail ada dua macam kesahihan sanad suatu Hadis, yakni kaidah
mayor dan
Kaidah kaidah sanad
kesahihan minor.adalah segala syarat atau kriteria yang harus
dipenuhi oleh suatu sanad Hadis yang berkualitas sahih.
ORISINALITAS HADIS

- Kaidah Mayor, yaitu segala syarat atau kriteria yang bersifat


umum.
- Kaidah Minor, yaitu segala syarat atau kriteria yang bersifat khusus
22 atau rincian-rincian dari kaedah mayor.
Untuk meneliti validitas sanad dan matan Hadis dapat difahami melalui
pengertian Hadis shahih. Mengulik lbnu Shalah, Syuhudi lsmail
mengemukakan pengertian tersebut.
Adapun Hadis shahih adalah Hadis yang bersambung sanadnya (sampai
kepada Nabi), diriwayatkan oleh (periwayat) yang adil dan dhabith sampai
akhir sanad, (di dalam Hadis itu) tidak terdapat kejanggalan (syudzudz) dan
cacat (illat).
Kaidah-Kaidah Penelitian
Sedangkan unsur-unsur kaidah minor sanad, pada dasarnya merupakan derivasi
dari unsur-unsur kaidah mayor, yang meliputi hal-hal berikut ini:

1. Sanad bersambung, unsur-unsur kaidah minor sanad bersambung meliputi;


(a) Muttashil, (b) Marfu’.
ORISINALITAS HADIS

2. Periwayat bersifat adil, mengandung unsur-unsur kaidah minor;

23 (a) Beragama Islam, (b) Mukallaf, (c) Melaksanakan


ketentuan Agama, dan (d) Memelihara muru’ah.
3. Periwayat bersifat dhabith, mengandung unsur-unsur kaidah minor,

(a) Halal dengan baik Hadis yang diriwayatkannya, (b) Mampu dengan baik
menyampaikan Hadis yang dihafalnya kepada orang lain, (c) Terhindar dari
Syudzdzud, dan (d) Terhindar dari Illat.
Ada kaidah minor yang tampaknya bisa dijadikan acuan
dalam menemukan kesahihan matan Hadis, dalam konteks
ini, Syuhudi Ismail. Mengemukakan pandangan Salahuddin
al-Adlabi sebagai berikut:

1. Tidak bertentangan dengan petunjuk al- Qur’an.

2. Tidak bertentangan dengan Hadis yang lebih kuat. 24


3. Tidak bertentangan dengan akal sehat, indera, dan
sejarah.

4. Susunan pernyataannya menunjukkan ciri-ciri sabda


kenabian. OR
ISI
NA
LIT
AS
HA
DIS
Peran Ulama
Menjaga
Orisinalitas Al-
Quran dan Hadis 25

Menjaga keaslian (orisinalitas) kitab


suci al-qur’an dan hadis di era
teknologi informasi sekarang ini
menjadi kebutuhan yang mendesak.
PERAN ULAMA

26
Beberapa temuan teks Alquran yang tidak sesuai dengan teks asli menjadi peringatan
pentingnya menjaga orisinalitas teks mushaf, terjemahan dan tafsir Alquran tersebut
merupakan ulah oknum tidak bertanggung jawab dan serta melencengnya masyarakat
karena tidak memahami sebuah hadist.
Karena itu, di tengah kondisi global yang memudahkan arus informasi
sekarang ini, merawat keaslian teks Alquran merupakan suatu
keharusan.
Berikut peran ulama untuk menjaga orisinalitas alquran dan hadis :

1. 2. 3.
Para ulama mengawasi teks Mendirikan Lembaga yang Mendirikan lembaga Pendidikan
PERAN ULAMA

mushaf yang beredar, khusus mempelajari ulum al- tinggi, seperti institute ilmu al-
mereka harus memantau qur’an (ilmu-ilmu tentang qur’an
terjemahan dan tafsir yang al-qur’an).
27 tak sesuai ajaran Islam.

4. 5. 6.
Mendirikan pesantren Serta motivasi untuk Diselenggarakan lomba
khusus penghapal al-qur’an meningkatan hafalan al- menghapal al-qur’an
qur’an
7. 8. 9.
Para ulama memahami dan Para ulama mengamalkan Para ulama wajib mengajarkan
PERAN ULAMA

memperdalam ilmu hadis. hadis tersebut sehingga hadist kepada masyarakat.


mudah di ingat.

28
THANK YOU
PENUTUP

29
Referensi Materi :
● https://kumparan.com/berita-update/keutamaan-dan-keistimewaan-alquran-bagi-umat-islam-1vhEgNF1XiO
● https://sumbar.kemenag.go.id/v2/post/1952/pengertian-kedudukan-dan-fungsi-hadits.html
● https://www.google.com/amp/s/rismaalqomar.wordpress.com/2010/05/17/keorisinalitas-al-quran/amp/
● http://lppbi-fiba.blogspot.com/2010/05/orisinalitas-al-quran.html?m=1https://m.merdeka.com/quran/al-baqarah/
ayat-23
● http://blackjack1994.blogspot.com/2015/01/orisinalitas-al-quran.html?m=1
REFERENSI

● https://journal.uinsgd.ac.id/index.php/Diroyah/article/download/2054/1438
● https://journal.unismuh.ac.id/index.php/pilar/article/view/465
30 ● https://fajrifm.com/2018/12/16/al-quran-selalu-terjaga-keasliannya/
● https://www.eramuslim.com/berita/nasional/heboh-penemuan-al-quran-palsu-di-kalimantan-timur.htm

Template PPT :
● https://t.co/p3ytTHN7Dl?ssr=true

You might also like