You are on page 1of 18

ANALISIS MARGIN PEMASARAN TOMAT

APEL DI DESA TAMPABULU KECAMATAN


POLEANG UTARA KABUPATEN BOMBANA

AMIRUDDIN
B1A2 13 038

Pembimbing I Pembimbing II
Ir. H. Syahrir, MP Muhtar Amin, SP., M.Si
Latar Belakang

Penanganan pasca panen yang masih


sangat sederhana, akan tetapi permintaan
Usahatani Hortikultura
pasar meghendaki mutu tertentu dan
suplai yang berkesinambungan

Jumlah produksi yang melimpah tidak


Komoditi Tomat Apel akan memberikan keuntungan yang
tanpa disertai dengan sistem pemasaran
yang baik dan efisien

Masalah pemasaran ini sebenarnya bukan semata-mata


terletak pada panjang pendeknya saluran pemasaran tetapi
saluran mana yang dapat memberikan tingkat biaya, margin
dan keuntungan yang rasional serta efisien
Rumusan Masalah

1. Bagaimana pola saluran pemasaran tomat apel di Desa


Tampabulu Kecamatan Poleang Utara Kabupaten Bombana?
2. Berapa besar margin pemasaran tomat apel di Desa Tampabulu
Kecamatan Poleang Utara Kabupaten Bombana?

Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pola saluran pemasaran tomat apel di Desa


Tampabulu Kecamatan Poleang Utara Kabupaten Bombana.
2. Untuk mengetahui margin pemasaran tomat apel di Desa
Tampabulu Kecamatan Poleang Utara Kabupaten Bombana.
Manfaat Penelitian

1. Sebagai bahan informasi dan pertimbangan dalam pemasaran tomat

apel di daerah penelitian.

2. Memberikan informasi pemasaran tomat apel kepada petani, sehingga

petani dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi pemasaran tomat

apel.

3. Memberikan informasi tambahan dan pengetahuan tentang pemasaran

tomat apel bagi penelitian sejenis.

4. Bagi pemerintah, sebagai dasar pengambilan kebijakan dan bahan

pertimbangan serta evaluasi terhadap penetapan kebijakan, terutama

kaitannya dengan pemasaran tomat apel di daerah penelitian.


Penelitian Terdahulu
Peneliti Judul Penelitian Metode Analisis Hasil Penelitian
Harifuddin, Analisis margin dan Margin Pemasaran Pola pemasaran rumput laut di Desa Mandalle ada dua macam, yaitu petani ke
Aisyah dan efisiensi pemasaran Keuntungan pedagang pengumpul, pedagang pengumpul besar, eksportir, dan petani ke
Budiman, rumput laut di Desa pemasaran pedagang pengumpul, eksportir.
2011 Mandalle Kecamatan Efisiensi pemasaran Margin pemasaran saluran I dan II sama akan tetapi keuntungan saluran II lebih
Mandalle Kabupaten besar dibanding saluran I.
Pangkep Saluran II lebih efisien dibanding saluran I.
Sairdama, Analisis pendapatan Analisis pendapatan Rata-rata pendapatan petani dalam 1 musim panen adalah sebesar Rp. 1.164.083.
2013 petani kopi arabika dan Margin pemasaran Margin pemasaran pada tingkat distrik dan pengecer cukup besar, sedangkan
margin pemasaran di untuk margin pemasaran pada tingkat kabupaten dan provinsi sangat besar karena
Distrik Kamu terjadi pengolahan produksi menjadi kopi bubuk dan diberi kemasan.
Kabupaten Dogiyai
Setyowati, Analisis pemasaran Saluran pemasaran Saluran pemasaran susu sapi perah yang terbentuk di daerah penelitian adalah :
2008 susu sapi perah di Margin pemasaran 1. Petani – KUD Musuk – GKSI – Konsumen.
Kabupaten Boyolali Efisiensi pemasaran
2. Petani – KUD Musuk – Konsumen.
Margin pemasaran yang terbentuk pada saluran pemasaran I lebih kecil dibanding
margin pemasaran pada saluran pemasaran II.
Saluran pemasaran I lebih efisien dibanding saluran pemasaran II.
Rasuli, Analisis Margin Saluran Pemasaran Saluran pemasaran yang terbentuk di daerah penelitian adalah:
Saade, dan Pemasaran Telur Itik di Margin pemasaran 1. Peternak itik – konsumen.
Ekasari, Kelurahan Borongloe 2. Peternak itik – pedagang pengumpul – pedagang pengecer – konsumen.
2007 Kecamatan 3. Peternak itik – pedagang pengumpul – konsumen.
Bontomarannu Margin pemasaran terbesar yang diterima lembaga pemasaran adalah pedagang
Kabupaten Gowa pengecer, yaitu sebesar Rp. 150.-, karena tambahan biaya pemasaran yang
dikeluarkan lebih sedikit dibanding pedagang pengumpul.
Supriatna, Kajian kelayakan Analisis pendapatan Rata-rata pendapatan usahatani mangga adalah Rp. 23.641.230 per ha per tahun
2005 usahatani dan margin R/C Ratio dengan nilai perbandingan R/C Ratio sebesar 4,64.
tataniaga mangga (studi Margin pemasaran Margin pemasaran paling besar terjadi pada saluran pemasaran yang pelaku-
kasus di Kabupaten pelaku pasarnya melakukan penanganan hasil yang lebih intensif seperti suplayer
Majalengka Jawa dan supermarket dengan sasaran konsumen kelas ekonomi menengah ke atas.
Barat)
Landasan Teori

Komoditi Tomat

Sistem Pemasaran

Kinerja Pemasaran

Saluran dan Lembaga Pemasaran

Biaya Pemasaran

Margin Pemasaran

Efisiensi Pemasaran
Kerangka Pikir

Usahatani Tomat Apel

Produksi

Saluran I Saluran II Saluran III

Margin Pemasaran
Hipotesis Penelitian

1. Diduga bahwa terdapat tiga saluran pemasaran tomat apel


di Desa Tampabulu Kecamatan Poleang Utara Kabupaten
Bombana.
2. Diduga bahwa terdapat margin pemasaran yang besar pada
pemasaran tomat apel di Desa Tampabulu Kecamatan
Poleang Utara Kabupaten Bombana.
Lokasi dan Waktu Penelitian

Desa Tampabulu Kecamatan


Lokasi Penelitian Poleang Utara Kabupaten Bombana

Bulan April 2016 sampai dengan


Waktu Penelitian Bulan Juni 2016
Populasi dan Sampel Penelitian

Seluruh petani tomat apel di Desa


Populasi Penelitian
Tampabulu

Metode Sensus, dimana seluruh


populasi dijadikan sebagai sampel
Sampel Penelitian
penelitian
Jenis, Sumber dan Tehnik Pengumpulan Data
Tehnik Pengumpulan
Jenis Data Sumber Data
Data
Petani dan Pedagang
Primer Wawancara
Pengumpul
Referensi dan Instansi
Sekunder Pencatatan
Terkait

Variabel Penelitian

1. Karakteristik responden
2. Saluran pemasaran
3. Margin pemasaran
Teknik Analisis Data

Pengamatan terhadap saluran pemasaran tomat


Saluran pemasaran
apel yang terjadi di Desa Tampabulu

Margin Pemasaran:
Mp = Pr - Pf
Margin Keterangan:
pemasaran Mp = Margin pemasaran tomat apel (Rp/kg)
Pr = Harga tomat apel di tingkat konsumen (Rp/kg)
Pf = Harga tomat apel di tingkat produsen (Rp/kg)
Hasil Penelitian

Saluran pemasaran

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 3 saluran pemasaran yang


terbentuk pada pemasaran tomat apel di Desa Tampabulu

Saluran I (37,5 %)

Saluran II (21,87 %)

Petani Pedagang Pengecer Konsumen

Saluran III (40,63 %)


Pengumpul Kabupaten
Hasil Penelitian

Penjelasan Gambar Saluran Pemasaran

Saluran Pemasaran II Saluran Pemasaran III


Saluran Pemasaran I • Petani – Pedagang • Petani – Pengumpul
• Petani – Konsumen Pengecer – Kabupaten –
• 37,5% responden Konsumen Konsumen
• 21,87% responden • 40,63%
Hasil Penelitian

Margin Pemasaran

Margin
Harga Biaya
No Lembaga Pemasaran Pemasaran
(Rp/Kg) (Rp/Kg)
(Rp/Kg)
1 Petani – Konsumen 10.000 35 1.035
2 Petani – Pengecer – Konsumen 12.000 134 2.134
Petani – Pengumpul Kabupaten
3 – Konsumen 13.000 205 3.205

Biaya yang dikeluarkan oleh masing-masing lembaga pemasaran


meliputi biaya transportasi dan biaya tenaga kerja.

Saluran pemasaran yang paling efisien adalah saluran pemasaran I, karena


margin pemasaran yang terbentuk sangat kecil.
Kesimpulan

Pemasaran tomat apel di Desa Tampabulu Kecamatan Poleang Utara


Kabupaten Bombana menggunakan 3 saluran pemasaran, yaitu saluran
pemasaran I dimana petani langsung menjual hasil panen tomat apel kepada
konsumen, saluran pemasaran II dimana petani menjual kepada pedagang
pengecer, kemudian pedagang pengecer menjual kepada konsumen, dan
saluran pemasaran III dimana petani menjual hasil produksinya kepada
pedagang pengumpul kabupaten, kemudian pedagang pengumpul kabupaten
menjual kepada konsumen.

Margin pemasaran tomat apel di Desa Tampabulu Kecamatan Poleang Utara


Kabupaten Bombana secara berurutan adalah pada saluran pemasaran I sebesar
Rp. 1.035/kg, saluran pemasaran II sebesar Rp. 2.134/kg, dan saluran pemasaran
III sebesar Rp. 3.205/kg.
Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat dikemukakan saran agar


pemerintah dapat memfasilitasi para petani tomat apel khususnya
pada sektor pemasaran, agar keuntungan yang diperoleh petani dari
hasil usahataninya dapat meningkat.
TERIMA KASIH

You might also like