You are on page 1of 46

LAPORAN PKL

DI PT SPORT GLOVE INDONESIA


BIDANG KESEHATAN KERJA, KELEMBAGAAN &
KEAHLIAN, DAN SMK3

KELOMPOK 04

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
KELOMPOK 04
PELATIHAN CALON AHLI K3 UMUM ANGKATAN KE-2 TAHUN 2022

1. Taufik Jayadi
2. Alifia Rizki Ananta
3. Alfandi Dwi Putra
4. Muhammad Peransyah T
5. Bayu Fitroh Malik
6. Muhammad Ibadus Sukron
7. Nadya Putri Dewanti
8. Dimas Septian Putra
Maksud dan tujuan

1
Untuk mempraktekan teori yang telah
diterima selam kegiatan pelatihan 3 Sebagai salah satu syarat yang harus
dipenuhi bagi peserta Calon Ahli K3
Umum
Pembinaan Calon Ahli K3 Umum.

2 Untuk mendapatkan gambaran dan


pemahaman mengenai aplikasi K3 4
Calon peserta Ahli K3 umum dapat
mengidentifikasi, menganalisa dan
memberikan saran atau rekomendasi
dilapangan
Ruang Lingkup
PELAKSANAAN K3 BIDANG

1 KESEHATAN KERJA

KELEMBAGAAN
2 DAN KEAHLIAN K3

SISTEM MANAJEMEN
3 K3
DASAR – DASAR HUKUM
DASAR HUKUM `
K3 KESEHATAN KERJA
a. UU No.1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
b. UU No.13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
c. UU No.11 tahun 2020 tentang Cipta kerja
d. Peraturan Presiden No. 7 tahun 2019 tentang Penyakit Akibat Kerja
e. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Transmigrasi dan Koperasi No.01/Men/1976 tentang Kewajiban Latihan
Hygiene Perusahaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja Bagi Dokter Perusahaan
f. Peraturan Menteri Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Koperasi No. 01/Men/1979 tentang Kewajiban Latihan
Hygiene Perusahaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja Bagi Tenaga Paramedis Perusahaan
g. Permenaker No.02/Men/1980 tentang Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja dalam Penyelenggaraan
Keselamatan Kerja.
h. Permennakertrans No.01/Men/1981 tentang Kewajiban Melapor Penyakit Akibat Kerja
i. Permennakertrans No. Per.03/Men/1982 tentang Pelayanan Kesehatan Kerja.
j. Permennakertrans No. Per.15/Men/2008 tentang Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Di Tempat Kerja.
Dasar Hukum Kelembagaan dan Keahlian K3

UU No. 1 tahun 1970


Tentang Keselamatan Kerja

Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 2 tahun 1992


Tata Cara Petunjukan, Kewajiban dan Wewenang Ahli
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
Permenaker Rl No. 4 tahun 1987
Panitia Pembina Keselamatan Dan
01 Kesehatan Kerja

02
03
Dasar hukum SMK3
UU Nomor 1 tahun 1970
01 Tentang Keselamatan Kerja

02 PP Nomor 50 tahun 2012


Tentang Penerapan SMK3

03 UU Nomor 13 tahun 2003


Tentang Ketenagakerjaan

06 04 Permenaker No. 26 tahun 2014 ten-


tang Penyelenggaraan Penilaian
Penerapan SMK3
Permenaker No. 4 tahun
1995 tentang PJK3
05 Permenaker Trans No.18/MEN/
2008 tentang Penyelenggaraan
Audit SMK
GAMBARAN
PERUSAHAAN
PT. SPORT GLOVE INDONESIA
Gambaran Umum PT. Sport Glove Indonesia

Luas bangunan 2.207 m2


Area parkir + jalur evakuasi 2.063 m2

Didirikan tahun 2002 di desa


Kradon Pandowohardjo,
Sleman, Yogyakarta Area terbuka hijau 123 m2
Total lahan 4.393 m2

Total karyawan 3700,


menghasilkan 12 jt pcs
Perusahaan manufaktur produk pertahun
pembuatan sarung tangan
Temuan,
Analisa,
Dan Pemecahan
Masalah
Temuan K3 KESEHATAN KERJA
Manfaat, saran, Dasar hukum

KELEMBAGAN DAN
TEMUAN KEAHLIAN
NEGATIF Manfaat, saran, Dasar
hukum

SISTEM MANAJEMEN K3
KESEHATAN KERJA Manfaat, saran, Dasar hukum
Manfaat, saran, Dasar hukum

KELEMBAGAN DAN
KEAHLIAN TEMUAN
Manfaat, saran, Dasar POSITIF
hukum

SISTEM MANAJEMEN K3
Manfaat, saran, Dasar hukum
TEMUAN POSITIF TEMUAN
Terdapat klinik perusahan
KESEHATAN KERJA
MANFAAT
Sebagai ruang pemeriksaan dan pengobatan pada pekerja

SARAN
Fasilitas sudah baik dan cukup bersih

DASAR HUKUM
1. UU no 1 Tahun 1970
2. Permenakertrans No.3 Tahun 1982

BUNYI PASAL
1. Pasal 8 Ayat (1) Pengurus diwajibkan memeriksakan kesehatan
badan, kondisi
mental dan kemampuan fisik dari tenaga kerja yang akan
diterimanya maupun akan dipindahkan sesuai dengan sifat-sifat
pekerjaan yang diberikan padanya.
2. Pasal 4 Ayat (1) berbunyi Penyelenggaraan pelayanan kesehatan
kerja dapat diselenggarakan sendiri oleh pengurus
TEMUAN POSITIF TEMUAN
Terdapat dokter dan paramedis perusahaan yang dibuktikan dengan
KESEHATAN KERJA SKP

MANFAAT
Paramedis yang telah tersertifikasi dianggap telah memenuhi
kompetensi sehingga diharapkan mampu memberikan pelayanan
kesehatan yang memadai

SARAN
Fasilitas Kesehatan di perusahaan sudah menyediakan dokter dan
paramedis yang ber SKP dan segera di perbarui sebelum masa SKP
habis

DASAR HUKUM
1. Permenakertrans No. 1 tahun 1979 tentang Kewajiban Latihan
Hygiene Perusahaan dan K3 Bagi Tenaga Paramedis
2. Peraturan Menteri Tenaga Kerja, Transmigrasi Dan Koperasi
Nomor: Per.01/Men/1976 Tentang Kewajiban Latihan Hyperkes
Bagi Dokter Perusahaan
TEMUAN POSITIF TEMUAN (lanjutan)
Terdapat dokter dan paramedis perusahaan yang dibuktikan dengan
KESEHATAN KERJA SKP

DASAR HUKUM
1. Permenakertrans No. 1 tahun 1979 Pasal 1 berbunyi Perusahaan
yang mempekerjakan tenaga Para Medis diwajibkan untuk
mengirimkan setiap tenaga tersebut untuk mendapatkan latihan
dalam bidang Hygiene Perusahaan, Kesehatan dan Keselamatan
Kerja.
2. Permenakertrans No. 1 tahun 1979 Pasal 4 Ayat 2 Dengan
sertifikat tersebut tenaga kerja medis yang bersangkutan telah
memenuhi syarat- syarat untuk menyelenggarakan pelayanan
hygiene perusahaan
3. Per.01/Men/1976 Pasal 1 berbunyi Setiap perusahaan diwajibkan
untuk mengirimkan setiap dokter perusahaannya untuk
mendapatkan latihan dalam bidang Hygiene Perusahaan,
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
TEMUAN POSITIF TEMUAN
Terdapat fasilitas kotak P3K
KESEHATAN KERJA
MANFAAT
Fasilitas kotak P3K ditempatkan di area yang mudah dijangkau
sehingga memudahkan pada saat akan digunakan pada saat terjadi
kegawat daruratan

SARAN
Isi dalam kotak P3K selalu tersedia

DASAR HUKUM
1. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik
Indonesia
2. PER.15/MEN/VIII/2008 Tentang Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan di Tempat Kerja

BUNYI PASAL
3. Pasal 2 berbunyi Pengusaha wajib menyediakan petugas P3K
dan fasilitas P3K di tempat kerja
4. Pasal 10 Ayat 3 berbunyi pada tempat yang mudah dilihat dan
dijangkau, diberi tanda arah yang jelas, cukup cahaya serta
mudah diangkat apabila akan digunakan
TEMUAN POSITIF TEMUAN
Terdapat petugas P3K
KESEHATAN KERJA
MANFAAT
Terdapat Petugas yang selalu siap dalam menangani kondisi kegawat
daruratan

SARAN
Petugas P3K di tempat kerja sebaiknya menggunakan tanda khusus
yang mudah dikenal oleh pekerja/buruh yang membutuhkan
pertolongan.

DASAR HUKUM
Hasil wawancara Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Republik Indonesia
Nomor : PER.15/MEN/VIII/2008 Tentang Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan Di Tempat Kerja

BUNYI PASAL
1. PER.15/MEN/VIII/2008 Pasal 1 berbunyi petugas P3K adalah
pekerja yang ditunjuk oleh pengurus/pengusaha dan diserahi
tugas tambahan untuk melaksanakan P3K di tempat kerja
2. PER.15/MEN/VIII/2008 Pasal 2 berbunyi Pengusaha wajib
menyediakan petugas P3K dan fasilitas P3K di tempat kerja
TEMUAN POSITIF TEMUAN
Terdapat fasilitas Ruang Laktasi perusahaan
KESEHATAN KERJA
MANFAAT
Memberikan privasi bagi pekerja perempuan (ibu menyusui) saat
memberikan ASI kepada bayinya ataupun untuk memerah ASI

SARAN
Fasilitas sudah baik dan cukup bersih

DASAR HUKUM
1. UU No. 13/2003 pasal 83 Tentang ketenaga kerjaan
2. Peraturan Bersama Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan,
Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi, Dan Menteri Kesehatan
Nomor 48/Men.Pp/Xii/2008, Per.27/Men/Xii/ 2008, Dan
1177/Menkes/Pb/Xii/2008 Tahun 2008 Tentang Peningkatan
Pemberian Air Susu Ibu Selama Waktu Kerja Di Tempat Kerja
TEMUAN POSITIF TEMUAN (lanjutan)
Terdapat fasilitas Ruang Laktasi perusahaan
KESEHATAN KERJA
BUNYI PASAL
1. Pasal 83 berbunyi Pekerja/buruh perempuan yang anaknya
masih menyusu harus diberi kesempatan sepatutnya untuk
menyusui anaknya
2. Peraturan Bersama kemenkes & Kemenakertrans : Peraturan
bersama ini diharapkan mampu menjadi payung bagi tenaga
kerja perempuan khususnya yang menyusui agar mereka tetap
bisa menyusui/memerah ASI selama waktu kerja di tempat kerja,
dan mendorong pengusaha untuk menyediakan Ruang
Menyusui/Ruang ASI yang sesuai dengan standar kesehatan.
TEMUAN POSITIF TEMUAN
Diikutsertakan tenaga kerja di BPJS
KESEHATAN KERJA
MANFAAT
Terjaminnya pekerja dari kerugian akibat kecelakaan dan penyakit
akibat kerja

SARAN
Sudah baik

DASAR HUKUM
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2011 Tentang
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

BUNYI PASAL
Undang-Undang No. 24 Tahun 2011 Pasal 15 Ayat 1 berbunyi
Pemberi Kerja secara bertahap wajib mendaftarkan dirinya dan
Pekerjanya sebagai Peserta kepada BPJS sesuai dengan program
Jaminan Sosial yang diikuti
TEMUAN POSITIF TEMUAN
Dilakukannya pemeriksaan kesehatan pekerja secara berkala
KESEHATAN KERJA
MANFAAT
Pemeriksaan kesehatan berkala dimaksudkan untuk
mempertahankan derajat kesehatan tenaga kerja sesudah berada
dalam pekerjaannya, serta menilai kemungkinan adanya pengaruh-
pengaruh dari pekerjaan seawal mungkin yang perlu dikendalikan
dengan usaha-usaha pencegahan.

SARAN
Sudah Baik

Hasil wawancara DASAR HUKUM


Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
TEMUAN POSITIF TEMUAN (lanjutan)
Dilakukannya pemeriksaan kesehatan pekerja secara berkala
KESEHATAN KERJA
BUNYI PASAL
1. UU No. 1 Tahun 1970 Pasal 8 Ayat 1 berbunyi Pengurus
diwajibkan memeriksakan kesehatan badan, kondisi mental
dan kemampuan fisik dari tenaga kerja yang akan diterimanya
maupun akan dipindahkan sesuai dengan sifat-sifat pekerjaan
yang diberikan padanya.
2. UU No. 1 Tahun 1970 Pasal 8 Ayat 2 berbunyi Pengurus
diwajibkan memeriksakan semua tenaga kerja yang berada di
bawah pimpinannya, secara berkala pada dokter yang
ditunjuk oleh pengusaha dan dibenarkan oleh direktur
Hasil wawancara
TEMUAN POSITIF TEMUAN
Fasilitas cuci tangan tersedia di setiap area pintu masuk
KESEHATAN KERJA
MANFAAT
melindungi diri dari berbagai macam infeksi dan penyakit berbahaya
serta mencegah penyebaran bakteri dan virus ke orang lain melalui
tangan

SARAN
Merawat fasilitas cuci tangan serta memperbanyak fasilitas cuci
tangan di area kerja selama masa pandemic.

DASAR HUKUM
1. PP no 88 tahun 2019 tentang Kesehatan kerja
2. Keputusan menteri kesehatan republik indonesia Nomor
HK.01.07/menkes/328/2020 tentang Panduan pencegahan dan
pengendalian corona virus disease 2019 (covid-19) di tempat kerja
perkantoran dan industri dalam mendukung keberlangsungan
usaha pada situasi pandemi
TEMUAN POSITIF TEMUAN (lanjutan)
Fasilitas cuci tangan tersedia di setiap area pintu masuk
KESEHATAN KERJA
BUNYI PASAL
1. Pasal 5
a. Peningkatan pengetahuan Kesehatan
b. Pembudayaan PHBS.
c. Pembudayaan K3 di tempat kerja
2. poin 6
Memfasilitasi tempat kerja yang aman dan sehat salah satunya yaitu
dengan menyediakan sarana cuci tangan
TEMUAN POSITIF TEMUAN
Terdapat media promkes di perusahaan khususnya terkait covid-19.
KESEHATAN KERJA
MANFAAT
1. Memberikan informasi yang pada tingkatan lebih lanjut dapat
memicu kesadaran masyarakat mengenai program atau gerakan
yang tengah dicanangkan oleh pemerintah
2. Dapat mendapatkan pengetahuan dan kemudian mampu merubah
perilaku masyarakat melalui pesan kesehatan menjadi perilaku
kesehatan yang lebih baik tentang pencegahan dan pengendalian
Covid-19 sehingga terjadi Covid-19 dapat dikendalikan

SARAN
Memperbanyak poster atau himbauan di banyak tempat kerja agar
selalu waspada terhadap pandemic

DASAR HUKUM
PP no 88 tahun 2019 tentang Kesehatan kerja

BUNYI PASAL
Pasal 5
a. Peningkatan pengetahuan Kesehatan
b. Pembudayaan PHBS.
c. Pembudayaan K3 di tempat kerja
TEMUAN POSITIF TEMUAN
Dilakukannya screening awal sebelum memasuki area kerja, berupa
KESEHATAN KERJA pengecekan suhu

MANFAAT
Sebagai upaya untuk mengurangi penularan Covid-19

SARAN
Pengecekan suhu dilakukan sebelum bekerja dan sesudah bekerja
untuk mengantisipasi penyebaran covid

DASAR HUKUM
Keputusan Menkes RI Nomor hk.01.07/menkes/328/2020 tentang
Hasil wawancara panduan pencegahan dan pengendalian corona virus disease 2019
(covid-19) di tempat kerja perkantoran dan industri dalam mendukung
keberlangsungan usaha pada situasi pandemi

BUNYI PASAL
1. Bab II Butir B tentang SAAT KEMBALI BEKERJA PASCA
PEMBATASAN SOSIAL BERSKALA BESAR
2. poin j menyebutkan Tempat kerja melakukan pengukuran suhu
tubuh (skrining) di setiap titik masuk tempat kerja
TEMUAN POSITIF TEMUAN
Terdapat tempat sampah khusus B3 di area produksi
KESEHATAN KERJA
MANFAAT
manfaat tempat khusus sampah B3 di area produksi adalah Reduksi
limbah dengan mengoptimalkan penyimpanan bahan baku dalam
proses kegiatan atau house keeping, substitusi bahan, modifikasi
proses, maupun upaya reduksi lainnya.

SARAN
Memperluas penyediaan wadah limbah B3 agar mempermudah
pengelolaan limbah B3

Hasil wawancara DASAR HUKUM


1. UU 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah
2. PP Nomor 101 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Limbah B3

BUNYI PASAL
3. Pasal 13 Pengelola kawasan permukiman, kawasan komersial,
kawasan industri, kawasan khusus, fasilitas umum, fasilitas sosial,
dan fasilitas lainnya wajib menyediakan fasilitas pemilahan
sampah.
4. Pasal 3 setiap orang yang menghasilkan limbah B3 wajib
melakukan pengelolaan limbah B3 yang dihasilkan.
TEMUAN POSITIF TEMUAN
Terdapat sosialiasi mengenai program penanggulangan HIV/AIDS dan
KESEHATAN KERJA penyakit menular lainnya.

MANFAAT
meningkatkan pengetahuan pekerja sebagai upaya pencegahan
peningkatan HIV AIDS dikalangan pekerja ataupun masyarakat, serta
mengurangi stigma buruk yang dicap kepada pengidap HIV AIDS

SARAN
Memperbanyak poster atau himbauan mengenai penyakit HIV/AIDS di
tempat kerja

Hasil wawancara DASAR HUKUM


KEPUTUSAN MENAKERTRANS RI NOMOR: KEP. 68/MEN/IV/2004
TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN HIV/AIDS DI
TEMPAT KERJA

BUNYI PASAL
Pasal 2 Ayat 1 Pengusaha wajib melakukan upaya pencegahan dan
penanggulangan HIV/AIDS di tempat kerja
TEMUAN POSITIF TEMUAN
Mewajibkan pegawai baru untuk vaksin sebagai syarat masuk ke
KESEHATAN KERJA perusahaan.

MANFAAT
1. Vaksin Dapat Mencegah Covid-19 Menginfeksi Tubuh
2. Vaksin Dapat Membantum Melindungi Orang yang berada di
sekitar
3. Vaksin Dapat Melindungi dan Membantu Tenaga Kesehatan

SARAN
Sudah baik dan dipertahankan

Hasil wawancara DASAR HUKUM


Peraturan Presiden Nomor 99 Tahun 2020 tentang Pengadaan Vaksin
dan Pelaksanaan Vaksinasi Dalam Rangka Penanggulangan Pandemi
Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)

BUNYI PASAL
Penyesuaian kebutuhan pelaksanaan pengadaan Vaksin COVID-19,
cakupan keadaan kahar (force majeure), kejadian ikutan pasca
pelaksanaan vaksinasi, dan pembayaran uang di muka atau uang
muka untuk penyediaan Vaksin COVID-19.
TEMUAN POSITIF
KELEMBAGAAN DAN KEAHLIAN
PT. SGI Memiliki Perusahaan Petugas Permenaker No.4 Tahun Permenaker No.4
  lembaga P2K3 telah P2K3 wajib 1987 tentang panitia Tahun 1987 Pasal 2
  melakukan menjalankan Pembina keselamatan Ayat 1 berbunyi
  usaha dalam tugasnya.
mewujudkan dan kesehatan kerja setiap tempat kerja
 
  komitmen K3 dengan kriteria
1 tertentu pengusaha
atau pengurus wajib
membentuk
P2K3.
 
Hasil Wawancara PT. SGI Melakukan Memberikan Sudah baik Peraturan Pasal 12
pelaporan P2K3 saran dan dan Menteri tenaga kerja Sekurang-kurangnya
berkala setiap 3 pertimbangan dipertahank Republik indonesia 3 bulan sekali
bulan baik diminta an
maupun tidak Nomor : pengurus wajib
kepada per.04/men/1987 menyampaikan
pengusaha Tentang laporan tentang
2. mengenai Panitia pembina kegiatan P2K3
masalah K3 keselamatan dan kepada Menteri
kesehatan kerja serta melalui Kantor
Tata cara penunjukan Departemen Tenaga
ahli keselamatan kerja Kerja setempat.
TEMUAN POSITIF
KELEMBAGAAN DAN KEAHLIAN
PT. SGI Memiliki ahli K3 Sebagai bentuk Sudah baik. Peraturan Menteri Per-02/Men/1992 Pasal 2 Ayat 1
  Umum dengan komitmen Memastikan Tenaga Kerja berbunyi Menteri Tenaga Kerja
  SKP perusahaan masa berlaku Republik Indonesia atau Pejabat yang ditunjuk
  dalam mematuhi SKP Nomor : berwenang menunjuk ahli
  peraturan yang Per-02/Men/1992 keselamatan dan kesehatan kerja
  berlaku serta Tentang Tata Cara pada tempat kerja dengan kriteria
  menciptakan Petunjukan, tertentu dan pada perusahaan
budaya K3 di yang memberikan jasa di bidang
perusahaan Kewajiban, Dan keselamatan dan kesehatan kerja
Wewenang Ahli  
Keselamatan Dan Per-02/Men/1992 Pasal 2 Ayat 2
Kesehatan Kerja berbunyi Kriteria tertentu
sebagaimana dimaksud adalah:
3. a) Suatu tempat kerja dimana
pengurus mempekerjakan tenaga
kerja lebih dari 100 orang.
b) Suatu tempat kerja dimana
pengurus mempekerjakan tenaga
kerja kurang dari 100 orang akan
tetapi menggunakan bahan,
proses, alat dan atau instalasi
yang besar resiko bahaya
terhadap keselamatan dan
kesehatan kerja.
TEMUAN POSITIF
KELEMBAGAAN DAN KEAHLIAN
PT. SGI Memiliki ahli Pekerja memahami Sudah Permenaker No. 12 Tahun pasal 7, perusahaan yang wajib
  K3 Listrik peraturan perundangan baik. 2015 tentang Keselamatan memiliki ahli K3 listrik adalah
  dengan SKP terkait K3 Listrik. Memastik dan Kesehatan Kerja Listrik perusahaan yang mempunyai
  Pekerja mampu melakukan an masa di Tempat Kerja pembangkit listrik lebih dari 200 kVA.
  Identifikasi, evaluasi dan berlaku Sementara itu, perusahaan yang
pengendalian bahaya SKP hanya memanfaatkan listrik dan
listrik. melakukan pekerjaan pemasangan,
Pekerja memahami cara pengoperasian, pemeliharaan,
4. kerja yang aman dalam pemeriksaan, pengujian, dan
menangani pekerjaan perbaikan listrik ‘cukup’ memiliki
elektrikal. teknisi K3 listrik.
Peserta memahami
penggunaan dan
manajemen Alat Pelindung
Diri

PT. SGI Memiliki ahli Mampu melaksanakan Sudah undang-undang No 1 tahun pasal 3 ayat (1) huruf b, d, q adalah
  K3 Kebakaran pencegahan dan baik. 1970 merupakan sassaran yang ingin
  dengan SKP penanggulangan kondisi Memastik diwujudkan di setiap tempat kerja,
  kebakaran dan jangan an masa yang berbunyi :
  panik serta mampu berlaku Dengan peraturan perundangan
  mengevaluasi semua orang SKP ditetapkan syarat syarat
  yang ada di dalam lokasi   keselamatan kerja untuk :
5.   kebakaran dengan   a. Mencegah, Mengurangi, dan
  berbagai kondisi serta Memadamkan Kebakaran
  menggunakan teknik kerja b. Memberikan kesempatan jalan
  yang tepat untuk menyelamatkan diri pada
waktu kebakaran
c. Mengendalikan penyebaran
panas, asap, dan gas
TEMUAN POSITIF
KELEMBAGAAN DAN KEAHLIAN
PT. SGI Memiliki ahli K3 Melindungi K3 Tenaga Sudah baik. UU No.1 tahun1970, setiap industri menggunakan
  Operator Kerja dan orang lain yang Memastikan Permenaker No : 38 atau bekerja pada lingkup
Pesawat Tenaga berada di tempat kerja dari masa berlaku Tahun 2016, peralatan pesawat tenaga dan
dan Produksi potensi bahaya Pesawat SKP Permenaker No. produksi memiliki Ahli K3 PTP
dengan SKP Tenaga dan Produksi serta 04/Men/1995, Kep. (Khususnya bagi perusahaan uji
memastikan Pesawat Dirjen No: Kep. riksa K3).
Tenaga dan Produksi yang 75/PPK/XII/2013
aman dan memberikan
6.
keselamatam dalam
pengoperasian agar
menciptakan tempat kerja
yang aman dan sehat
untuk meningkatkan
produktivitas

Hasil Wawancara PT. SGI Memiliki petugas Mampu melaksanakan Sudah baik. KEPUTUSAN Pasal 5 berbunyi Unit
pemadam pencegahan dan Memastikan MENTERI TENAGA penanggulangan kebakaran
kebakaran kelas penanggulangan kondisi masa berlaku KERJA R.I terdiri dari:
D dan C masing kebakaran dan jangan SKP No.KEP.186/MEN/1999 a. Petugas peran kebakaran
masing panik serta mampu TENTANG UNIT  
sebanyak 15 mengevaluasi semua PENANGGULANGAN Pasal 6 berbunyi Petugas peran
7. orang orang yang ada di dalam KEBAKARAN kebakaran sebagaimana
lokasi kebakaran dengan DITEMPAT KERJA dimaksud dlam pasal 5 huruf a,
berbagai kondisi serta sekurangkurangnya 2 (dua)
menggunakan teknik kerja orang untuk setiap jumlah
yang tepat tenaga kerja 25 (dua puluh lima)
orang
TEMUAN POSITIF
SISTEM MANAJEMEN K3
PT. SGI Perusahaan 1. Pihak manajemen dapat mengetahui Sudah 1. PP NOMOR 50 TAHUN1. Pasal 5 ayat 1 berbunyi Setiap perusahaan wajib
telah kelemahan-kelemahan setiap unsur baik 2012 TENTANG menerapkan SMK3 di perusahaannya
melakukan dalam SMK3 untuk mencegah timbulnya PENERAPAN SISTEM  
audit internal gangguan operasional, kecelakaan, MANAJEMEN 2. Pasal 3 Ayat 1 berbunyi Perusahaan yang telah
SMK3 dan insiden, dan kerugian-kerugian. KESELAMATAN DAN melaksanakan penerapan SMK3 sebagaimana
audit 2. Mengetahui gambaran-gambaran KESEHATAN KERJA dimaksud dalam Pasal 2 dilakukan penilaian
eksternal secara jelas dan lengkap tentang kinerja penerapan SMK3 melalui Audit Eksternal SMK3 oleh
melalui HSE K3 di perusahaan. 2.PERATURAN MENTERI Lembaga Audit SMK3 yang ditunjuk oleh Menteri
comitee 2. Meningkatkan pemenuhan terhadap KETENAGAKERJAAN
berdasarkan peraturan perundang-undangan bidang REPUBLIK INDONESIA
1 persyaratan K3. NOMOR 26 TAHUN 2014
audit buyer. 3. Meningkatkan pengetahuan, TENTANG
  keterampilan, dan kesadaran tentang K3, PENYELENGGARAAN
khususnya bagi pekerja yang terlibat PENILAIAN PENERAPAN
dalam pelaksanaan audit. SISTEM MANAJEMEN
4. Meningkatkan produktivitas kerja KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA

PT. SGI Adanya titik kumpul sangat berguna saat proses Sudah PP NOMOR 50 TAHUN LAMPIRAN II
pemasangan evakuasi jika terjadi kebakaran, bencana baik 2012 TENTANG Kriteria Audit
rambu Jalur alam, dan kondisi darurat lainnya. Pekerja PENERAPAN SISTEM 6.4.4 Rambu-rambu K3 harus dipasang sesuai dengan
Evakuasi dan dan seluruh orang yang berada di MANAJEMEN standar dan pedoman teknis (Rambu K3 (safety sign,
Asembly Point lingkungan perusahaan dapat lebih cepat KESELAMATAN DAN warning sign, poster, rambu APD, rambu APAR, rambu
(titik kumpul) keluar dari gedung menuju ke satu KESEHATAN KERJA parkir, dll) dan anda pintu darurat dipasang sesuai
untuk situasi tempat yang lebih aman yang telah di standar berdasarkan pedoman teknis yang berlaku,
gawat darurat tentukan tim tanggap darurat perusahaan. mempunyai sinyal penerangan minimal 10 lux dan
2 Sebagai tempat yang digunakan bagi berwarna hijau serta tulisan putih dan mempunyai
pengguna bangunan gedung dan tanda bertuliskan “keluar” atau “exit” di atasnya dan
pengunjung bangunan gedung untuk menghadap kekoridor. )
berkumpul setelah proses evakuasi  
6.7.5 Instruksi/prosedur keadaan darurat dan
hubungan keadaan darurat diperlihatkan
secara jelas dan menyolok serta diketahui
oleh seluruh tenaga kerja di perusahaan
TEMUAN POSITIF
SISTEM MANAJEMEN K3
PT. SGI Adanya mengingatkan dan Sangat baik dan PP NOMOR 50 TAHUN 2012 LAMPIRAN II
pemasangan menunjukan kepada pekerja memperbaiki TENTANG PENERAPAN Kriteria Audit
rambu atau orang lain yang berada di rambu yang SISTEM MANAJEMEN 6.4.4 Rambu-rambu K3 harus dipasang
bahaya di area perusahaan tentang sudah tidak layak KESELAMATAN DAN sesuai dengan standar dan pedoman
lingkungan potensi bahaya yang mungkin KESEHATAN KERJA teknis (Rambu K3 (safety sign, warning
perusahaan tidak terlihat sehingga mereka sign, poster, rambu APD, rambu APAR,
dapat mengantisipasi agar rambu parkir, dll) dan anda pintu darurat
terhindar dari bahaya tersebut dipasang sesuai standar berdasarkan
pedoman teknis yang berlaku,
mempunyai sinyal penerangan minimal
10 lux dan berwarna hijau serta tulisan
3 putih dan mempunyai tanda bertuliskan
“keluar” atau “exit” di atasnya dan
menghadap kekoridor. )
 
9.3.4 Rambu peringatan bahaya
terpasang sesuai
dengan persyaratan peraturan
perundang-
undangan dan/atau standar yang
relevan.

PT. SGI Terdapat SOP bermanfaat untuk Sangat baik dan PP NOMOR 50 TAHUN 2012 7.3.1 Terdapat prosedur yang
SOP pada melindungi organisasi atau memperbaiki SOP TENTANG PENERAPAN terdokumentasi mengenai identifikasi,
fasilitas di unit kerja, serta petugas atau yang sudah tidak SISTEM MANAJEMEN kalibrasi, pemeliharaan dan
perusahaan pegawai dari tindakan mal- layak KESELAMATAN DAN penyimpanan untuk alat pemeriksaan,
praktik, atau kesalahan yang   KESEHATAN KERJA ukur dan uji mengenai K3.
bersumber dari administrasi
4 atau faktor lainnya yang dapat
berdampak buruk bagi
keberlangsungan hidup
organisasi
TEMUAN POSITIF
SISTEM MANAJEMEN K3
PT. SGI Dilakukannya inspeksi bermanfaat sebagai Sudah baik PP NOMOR 50 TAHUN 2012 7.3.1 Terdapat prosedur yang
secara berkala pemantauan,pemelih   TENTANG PENERAPAN terdokumentasi mengenai
peralatan di araan dan perbaikan SISTEM MANAJEMEN identifikasi, kalibrasi, pemeliharaan
perusahaan yang dilakukan KESELAMATAN DAN dan penyimpanan untuk alat
sesuai dengan KESEHATAN KERJA pemeriksaan, ukur dan uji
prosedur untuk   mengenai K3.
menjaga sistem 05 Tahun 1996 tentang SMK3  
peralatan agar   lampiran I: Pedoman Penerapan
berfungsi dengan   Sistem Manajemen K3. Dijelaskan
baik untuk bahwa perusahaan harus
mencegah terjadinya menetapkan dan memelihara
5
kerugian maupun prosedur inspeksi, pengujian dan
kecelakaan ditempat pemantauan yang berkaitan dengan
kerja tujuan dan sasaran keselamatan
dan kesehatan kerja, frekuensi
inspeksi dan pengujian harus sesuai
dengan obyeknya.

PT. SGI Dilakukannya bermanfaat sebagai Sudah baik PP NOMOR 50 TAHUN 2012 7.2.2 Pemantauan/pengukuran
pengujian bahaya pengendalian agar TENTANG PENERAPAN lingkungan kerja meliputi faktor fisik,
lingkungan di tingkat bahaya faktor SISTEM MANAJEMEN kimia, biologi, ergonomi dan
perusahaan (iklim kimia dan fisika KESELAMATAN DAN psikologi
kerja, kebisingan, berada di bawah KESEHATAN KERJA
pencahayaan, debu, NAB, serta faktor-
getaran, limbah B3, faltor seperti faktor
6
kandungan air) biologi, ergonomic
dan psikologi dapat
memenuhi standar
dan aman
TEMUAN POSITIF
SISTEM MANAJEMEN K3
PT. SGI Dilakukannya pemeriksaan dan uji Sudah baik dan PP NOMOR 50 TAHUN 2012 7.3.1 Terdapat prosedur yang
pemeriksaan dan uji kelayakan fasilitas dipertahankan TENTANG PENERAPAN SISTEM terdokumentasi mengenai
kelayakan fasilitas pekerja sendiri dapat MANAJEMEN KESELAMATAN identifikasi, kalibrasi,
secara rutin di berasa nyaman dan DAN KESEHATAN KERJA pemeliharaan dan
perusahaan aman dengan   penyimpanan untuk alat
pekerjaan yang pemeriksaan, ukur dan uji
dilakukan serta mengenai K3.
7
perusahaan
mendapatkan
keuntungan dengan
tetap terjaga
kesinambungan
produksinya

PT. SGI Memasang MSDS B3 untuk memberikan Sangat baik dan 1. -PP NOMOR 50 TAHUN 2012 1. LAMPIRAN II
dan memberikan label edukasi dan memperbaiki TENTANG PENERAPAN SISTEM Kriteria Audit
pada bahan kimia dan komunikasi kepada MSDS/ label MANAJEMEN KESELAMATAN  
melakukan training pekerja terkait yang sudah tidak DAN KESEHATAN KERJA 9.1.1 Terdapat prosedur untuk
dengan bahaya yang layak   mengidentifikasi
ada serta pekerja   2. no.74 tahun 2001 tentang potensi bahaya dan menilai
mengetahui respons pengelolaan B3 risiko yang
yang sesuai untuk berhubungan dengan
dilakukan dalam penanganan secara
berbagai situasi manual dan mekanis.
bahaya terutama  
8 bahaya B3 (bahan 2. pasal 11 yang berbunyi
berbahaya dan setiap orang yang
beracun ) memproduksi B3 wajib
menyediakan MSDS. Pada
pasal 12 menyatakan setiap
penanggung jawab
pengangkutan, penyimpanan,
dan pengedaran B3 wajib
menyertakan Lembar Data
Keselamatan Bahan (Material
Safety Data Sheet).
TEMUAN POSITIF
SISTEM MANAJEMEN K3
Hasil Wawancara PT. SGI Dilakukan pelatihan LOTO memberikan perlindungan dalam Perlu dilakukan PP NOMOR 50 TAHUN 2012 LAMPIRAN II
(Lock Out Tag Out) pada pekerjaan yang menuntut suatu bagian secara rutin terkait TENTANG PENERAPAN SISTEM Kriteria Audit
pekerja terkait tubuh berada dalam posisi dimana pelatihan LOTO MANAJEMEN KESELAMATAN  
gerakan yang tidak disengaja atau DAN KESEHATAN KERJA 12.3.1 Pelatihan diberikan
lepasnya energi berbahaya yang   kepada semua tenaga
9. tersimpan dapat menimbulkan cidera kerja termasuk tenaga kerja
bahkan kematian. baru dan yang
dipindahkan agar mereka dapat
melaksanakan tugasnya secara
aman.

Hasil Wawancara PT. SGI Dilakukan pelatihan Mampu melaksanakan pencegahan dan Perlu dilakukan PP NOMOR 50 TAHUN 2012 . LAMPIRAN II
pemadam kebakaran. penanggulangan kondisi kebakaran dan secara rutin terkait TENTANG PENERAPAN SISTEM Kriteria Audit
jangan panik serta mampu mengevaluasi pelatihan MANAJEMEN KESELAMATAN 6.7.3 Tenaga kerja
semua orang yang ada di dalam lokasi pemadam DAN KESEHATAN KERJA mendapatkan instruksi dan
10 kebakaran dengan berbagai kondisi serta kebakaran   pelatihan mengenai prosedur
menggunakan teknik kerja yang tepat keadaan darurat yang sesuai
dengan tingkat risiko

Hasil Wawancara PT. SGI Menyediakan APD bagi Mengurangi resiko bahaya kecelakaan Sudah baik dan di 1. PP NOMOR 50 TAHUN 2012 1. . LAMPIRAN II
pekerja yang terpapar bagi para pekerja. perbanyak . TENTANG PENERAPAN SISTEM Kriteria Audit
bahan kimia Memberi perlindungan ke tubuh para MANAJEMEN KESELAMATAN 6.1.6
pekerja. DAN KESEHATAN KERJA APD disediakan sesuai
Sebagai usaha terakhir apabila sistem   kebutuhan dan digunakan
perlidungan teknik tidak berfungsi. 2. PERATURAN MENTERI secara benar serta selalu
TENAGA KERJA DAN dipelihara dalam kondisi yang
TRANSMIGRASI layak pakai
11 REPUBLIK INDONESIA  
NOMOR PER.08/MEN/VII/2010  
TENTANG 2. Pasal 2 Ayat 1 berbunyi
ALAT PELINDUNG DIRI Pengusaha wajib menyediakan
APD bagi pekerja/buruh di
tempat kerja.
TEMUAN POSITIF
SISTEM MANAJEMEN K3
Hasil Wawancara PT. SGI Terdapat poster K3 Sebagai bentuk Memperbanya PP NOMOR 50 TAHUN 2012 1. LAMPIRAN II
komunikasi k poster atau TENTANG PENERAPAN Kriteria Audit
perusahaan himbauan SISTEM MANAJEMEN
dalam kriteria mengenai K3 KESELAMATAN DAN 1.1.1 Terdapat kebijakan
Pembangunan di tempat kerja KESEHATAN KERJA K3 yang tertulis,
Dan   bertanggal,
Pemeliharaan ditandatangani oleh
12
Komitmen SMK3 pengusaha atau
pengurus, secara jelas
menyatakan tujuan dan
sasaran K3 serta
komitmen terhadap
peningkatan K3.
TEMUAN NEGATIF
KESEHATAN KERJA
PT. SGI Kondisi fasilitas Toilet yang Pengusaha PERATURAN MENTERI Pasal 34
toilet yang kotor menjadi melakukan KETENAGAKERJAAN  
kurang bersih sumber pembersihan REPUBLIK INDONESIA (1) Toilet sebagaimana
penularan toilet dengan NOMOR 5 TAHUN 2018 dimaksud dalam Pasal
bakteri yang rutin dan TENTANG 33 ayat (2) huruf a
berbahaya bagi meningkatkan KESELAMATAN DAN harus:
kesehatan kesadaran KESEHATAN KERJA a. bersih dan tidak
sehingga pekerja untuk LINGKUNGAN KERJA menimbulkan bau;
dengan kondisi bersama-sama b. tidak ada lalat,
toilet yang menjaga nyamuk, atau
bersih, maka kondisi serangga yang
dapat kebersihan lainnya;
mencegah toilet c. tersedia saluran
penularan pembuangan air yang
1 bakteri yang mengalir dengan baik;
berbahaya bagi d. tersedia air bersih;
kesehatan e. dilengkapi dengan
pekerja pintu;
f. memiliki penerangan
yang cukup;
g. memiliki sirkulasi
udara yang baik;
h. dibersihkan setiap
hari secara periodik;
dan
i. dapat digunakan
selama jam kerja.
TEMUAN NEGATIF
KELEMBAGAAN DAN KEAHLIAN
Hasil Wawancara PT. SGI SKP petugas Dengan memiliki SKP, maka membuktikan Segera KEPUTUSAN MENTERI Pasal 9
pemadam kebakaran bahwa seseorang tersebut telah sah ditunjuk mengurus TENAGA KERJA R.I 2. Untuk dapat ditunjuk menjadi Regu
kelas B sudah habis sebagai seorang ahli di perusahaan dan memiliki proses No.KEP.186/MEN/1999 penanggulangan kebakaran harus
masa berlakunya. wewenang untuk melakukan pekerjaannya perpanjangan memenuhi
sehingga pekerja yang tidak memiliki SKP, maka SKP syarat:
tidak memiliki wewenang untuk melakukan a. sehat jasmani dan rohani;
pekerjaannya sebagai seorang ahli di b. pendidikan minimal SLTA
perusahaan c. bekerja pada perusahaan yang
1 bersangkutan dengan masa kerja
minimal 5
tahun;
d. telah mengikuti kursus teknis
penanggulangan kebakaran tingkat
dasar I,
tingkat dasar II dan tingkat Ahli K3
Pratama.

Hasil Wawancara PT. SGI Tidak memiliki A.membantu mengawasi pelaksanaan peraturan Menyediakan KEPUTUSAN MENTERI LAMPIRAN III :
petugas pemadam perundang-undangan bidang personil TENAGA KERJA  
kebakaran kelas A. penangggulangan kebakaran pemadam NOMOR KEP. 186/MEN/ RASIO JUMLAH MINIMUM
b.memberikan laporan kepada Menteri atau kebakaran 1999 KLASIFIKASI, KUALIFIKASI DAN
pejabat yang ditunjuk sesuai kelas A   KOMPETENSI
dengan peraturan perundang-undangan yang PERSONIL PENANGGULANGAN
berlaku; KEBAKARAN
c. merahasiakan segala keterangan tentang DI TEMPAT KERJA
rahasia perusahaan atau instansi DIKAITKAN DENGAN RESIKO
2 yang dapat berhubungan dengan jabatannya; BAHAYA
d. memimpin penanggulangan kebakaran
sebelum mendapat bantuan dari
instansi yang berwenang;
e. menyusun program kerja atau kegiatan
penanggulangan kebakaran;
f. melakukan koordianasi dengan instansi yang
terkait
TEMUAN NEGATIF
SISTEM MANAJEMEN K3
Hasil Wawancara PT. SGI Perusahaan hanya Audit eksternal SMK3 juga Sebaiknya 1. PP NOMOR 50 TAHUN 1. Pasal 5 ayat 1
melakukan audit dapat dijadikan sebuah alat perusahaan 2012 TENTANG PENERAPAN berbunyi Setiap
internal untuk bagi perusahaan dalam segera SISTEM MANAJEMEN perusahaan wajib
memenuhi persyaratan meningkatkan kinerja K3, bukti mengajukan KESELAMATAN DAN menerapkan SMK3 di
buyer saja tetapi tidak kepatuhan terhadap peraturan audit eksternal KESEHATAN KERJA perusahaannya
melakukan audit perundang-undangan K3, SMK3 sehingga    
eksternal yang sudah meningkatkan citra perusahaan, dapat diketahui 2.PERATURAN MENTERI 2. Pasal 3 Ayat 1
ditunjuk oleh memenuhi persyaratan tingkat KETENAGAKERJAAN berbunyi Perusahaan
pemerintah mengikuti tender dan pencapaian REPUBLIK INDONESIA yang telah
meningkatkan daya saing penerapan NOMOR 26 TAHUN 2014 melaksanakan
1 perusahaan. SMK3 dan TENTANG penerapan SMK3
kinerja K3 di PENYELENGGARAAN sebagaimana
perusahaan PENILAIAN PENERAPAN dimaksud dalam Pasal
SISTEM MANAJEMEN 2 dilakukan penilaian
KESELAMATAN DAN penerapan SMK3
KESEHATAN KERJA melalui Audit Eksternal
SMK3 oleh Lembaga
Audit SMK3 yang
ditunjuk oleh Menteri

PT. SGI Adanya pekerja yang Mengurangi resiko bahaya Pekerja harus 1. PP NOMOR 50 TAHUN 1. . LAMPIRAN II
  tidak menggunakan kecelakaan bagi para pekerja. mengikuti SOP 2012 TENTANG PENERAPAN Kriteria Audit
APD pada saat bekerja Memberi perlindungan ke tubuh dalam SISTEM MANAJEMEN 6.1.6
para pekerja. melakukan KESELAMATAN DAN APD disediakan sesuai
Sebagai usaha terakhir apabila pekerjaan KESEHATAN KERJA kebutuhan dan
sistem perlidungan teknik tidak   digunakan secara
2 berfungsi.   benar serta selalu
  dipelihara dalam
kondisi yang layak
pakai
TEMUAN NEGATIF
SISTEM MANAJEMEN K3
Hasil Wawancara PT. SGI UU no 1 tahun Sebagai bentuk Mengadakan PP NOMOR 50 TAHUN 2012 LAMPIRAN II
1970 dan PP komunikasi poster atau TENTANG PENERAPAN Kriteria Audit
No. 50 tahun perusahaan himbauan SISTEM MANAJEMEN
2012 tidak dalam kriteria mengenai KESELAMATAN DAN 1.1.1 Terdapat
ditempel di Pembangunan regulasi SMK3 KESEHATAN KERJA kebijakan K3 yang
tempat kerja Dan di tempat kerja   tertulis, bertanggal,
Pemeliharaan agar diketahui ditandatangani oleh
3.
Komitmen oleh para pengusaha atau
SMK3 pekerja. pengurus, secara jelas
  menyatakan tujuan
  dan sasaran K3 serta
komitmen terhadap
peningkatan K3.
Kesimpulan

PT. Sport Glove Indonesia (SGI) dibidang


kesehatan telah menjalankan dasar dasar dan
syarat K3 Kesehatan

PT. Sport Glove Indonesia (SGI) telah


menerapkan sistem kelembagaan dan keahlian
pada perusahaan dan dibuktikan dengan
adanya P2K3 dan tenaga ahli bersertifikasi
dibidangnya.

PT. Sport Glove Indonesia (SGI) Telah


menerapkan prinsip prinsip SMK3 dan telah
melakukan audit internal, hanya saja belum
melakukan audit eksternal sehingga belum
mendapatkan sertifikat audit eksternal SMK3.
Saran

Kesehatan Kerja Kebersihan kamar mandi perlu diperhatikan

Kelembagaan dan Dibidang keahlian sangat perlu dilakukan sertifikasi


Kehalian dibidang ahli K3 kebakaran

Memperhatikan kembali masa berlaku SKP tiap


personil.
Saran
Sistem Manajemen K3

1 2 3 4
Seharusnya perusahaan Perusahaan tidak hanya Perusahaan perlu Memperhatikan Kembali
tidak hanya memenuhi melakukan audit internal saja, mengikuti kualifikasi penggunaan APD di
akan tetapi harus juga penghargaan K3 dan tempat kerja.
persyaratan persyaratan melakukan audit eksternal sertifikasi SMK3
dari konsumen untuk yang telah ditunjuk oleh berdasarkan Permenaker
kepentingan buyer saja, pemerintah berdasarkan Trans No. 01/MEN/2007
tetapi perusahaan wajib permenaker trans tentang pedoman
menerapkan SMK3 No.18/MEN/2008 tentang pemberian penghargaan
diperusahaan berdasarkan penyelenggaraan audit SMK3, keselamatan dan
yang mana kewajiban Kesehatan kerja.
PP No. 50 tahun 2012 sertifikasi SMK3 pada
tentang penerapan SMK3 perusahaan dapat tercapai.
pasal 5 (ayat 1, 2, 3, 4, 5).

You might also like