You are on page 1of 13

OTONOMI DAERAH

OTONOMI DAERAH
Arti Otonomi Daerah (OTODA)
Otonomi dalam makna sempit diartikan mandiri, dan arti
luas diartikan sebagai berdaya.
Kemandirian suatu daerah dalam kaitan pembuatan dan
pengambilan keputusan mengenai kepentingan daerahnya
sendiri.
Otonomi daerah diartikan sebagai pelimpahan kewenangan
dari pemerintah pusat pada pemerintah daerah dalam
mengurus rumah tangganya sendiri.
Arti Penting Otonomi Daerah/Desentralisasi
✔ Untuk menciptakan efektifitas dan efisiensi
penyelenggaraan pemerintahan
✔Sebagai sarana pendidikan politik
✔Pemerintahan daerah sebagai persiapan untuk karir
politik lanjutan
✔Stabilitas politik
✔Kesetaraan politik
✔Akuntabilitas politik
Visi Otonomi Daerah
❑ Politik, dimana harus dipahami sebagai sebuah proses
untuk membuka ruang bagi lahirnya kepala
pemerintahan yang dipilih secara demokratis dan
memungkinkan penyelenggaraan pemerintahan yang
responsif
❑Ekonomi, dimana mampu membuka peluang bagi
pemerintah didaerah untuk mengembangkan kebijakan
regional dan lokal untuk mengoptimalkan pemberdayaan
potensi ekonomi daerah
❑Sosial, dimana agar mampu menciptakan masyarakat
yang bisa merespon dinamika kehidupan
Konsep Dasar OTODA
o Penyerahan sebanyak mungkin kewenangan pemerintah
dalam hubungan domestik dengan pemerintah
o Penguatan peran DPRD sbg representasi rakyat lokal
dalam pemilukada
o Pembangunan tradisi politik yang sesuai dengan kultur
o Peningkatan efektifitas fungsi pelayanan eksekutif
o Peningkatan efisiensi administrasi keuangan daerah
o Pengaturan pembagian sumber2 pendapatan daerah
Model Desentralisasi
⮚Dekonsentrasi yaitu pergeseran volume pekerjaan
daridepartemen pusat kepada perwakilannya yang ada
didaerah, tanpa ada penyerahan kewenangan untuk
mengambil keputusan atau membuat keputusan
⮚Devolusi yaitu pemerintah pusat membentuk unit2
pemerintahan diluar pemeritah pusat dengan
menyerahkan fungsi2 tertentu kepada unit2 itu untuk
dilaksanakan secara mandiri
⮚ Delegasi yaitu pelimpahan kewenangan manajerial
dan pengambilan keputusan untuk melakukan tugas2
khusus kepada suatu organisasi yang secara tidak
langsung berada pada pengawasan pemerintah pusat
⮚Privatisasi yaitu suatu tindakan pemberian
kewenangan dari pemerintah kepada badan2 sukarela,
swasta, swadaya masyarakat seperti BUMN
Sejarah OTODA di Indonesia
1. Pasca proklamasi UU No.1 Tahun 1945 yang berisi
tentang 3 jenis daerah otonom yaitu keresidenan,
kabupaten dan kota
2. UU No. 22 Tahun 1948 tentang pengaturan tentang
susunan pemerintahan daerah yang demokratis
3. UU No.1 Tahun 1957 tentang pengaturan tunggal
pertama yang berlaku untuk seluruh Indonesia
4. UU No. 18 Tahun 1965 tentang sistem otonomi daerah
yang seluas-luasnya
5. UU No. 5 Tahun 1974 tentang pokok2
penyelenggaraan pemerintahan daerah yang menjadi
tugas pemerintah pusat di daerah
6. UU No 22 Tahun 1999 tentang otonomi daerah
Prinsip-prinsip OTODA dalam UU No. 22 Tahun 1999
• Demokrasi, keadilan, pemerataan potensi keberagaman
daerah
• otonomi luas, nyata dan bertanggung jawab
• Otoda yang luas dan utuh diletakkan pada daerah
kab/kota
• Sesuai dengan konstitusi negara
• Kemandirian daerah otonom
• Meningkatkan peranan fungsi legislatif daerah
• Azas dekonsentrasi diletakkan pada daerah provinsi
sebagai wilayah administrasi
• Adanya azastugas pembantuan
Pembagian Kewenangan Antara Pusat dan Daerah Dalam UU
No. 22 Tahun 1999
Kewenangan provinsi sebagai daerah administratif:
1. Kewenangan bersifat lintas kab/kota, seperti PU,
perhubungan, perkebunan, kehutanan
2. Kewenagan pemerintah lainnya seperti pernecanaan dan
pengendalian pembangunan regional secara makro
3. Kewenangan kelautan seperti ekplorasi, ekploitasi, dan
pengelolaan kekayaan laut, pengaturan kepentingan
administratif, tata ruang, penegakan hukum
4. Kewenangan yang tidak/belum dapat ditan gani daerah
kabupaten dan kota
Kewenangan pemerintah Kabupaten Sebagai Daerah
Otonom:
1. Pertanahan
2. Pertanian
3. Pendidikan dan kebudayaan
4. Tenaga kerja
5. Kesehatan
6. Lingkungan hidup
7. Perhubungan
8. Pekerjaan Umum
9. Perdangangan dan industri
10. Penanaman modal
11. koperasi
Selain 11 poin diatas, kab/kota yang mempunyai batas laut
juga diberi kewenangan kelautan seluas 1/3 dan luas
kewenangan provinsi yang 12 mil.
Landasan penyerahan 11 jenis kewenangan tersebut
diserahkan pada daerah otonom kab/kota:
1. Makin dekatnya produsen dan distributor pelayanan
publik dengan masyarakat yang dilayani
2. Penyerahan kewenangan itu akan membuka peluang dan
kesempatan bagi aktor2 politik lokal dan SDM yang
berkualitas di daerah tsb
3. Penyerahan kewenangan tersebut dimaksudkan agar SDM
yang berkualitas di kota2 besar diredistribusikan dari pusat
kedaerah otonom kab/kota
4. Dengan pelimpahan kewenangan tersebut diharapkan
terjadi diseminasi kepedulian dan tanggung jawab untuk
meminimalisir, atau bahkan menghilangkan masalah
pengangguran pada daerah2.
OTODA dan DEMOKRATISASI
Berdasarkan rumusan Mawhood tentang tujuan utama
dari kebijakan Otoda untuk mewujudkan political equality,
local accountability dan local responsiveness. Dengan
rumusan tersebut kebijakan Otoda akan mampu menciptakan
sistem yang demokratis karena dengan konsep tersebut maka
masyarakat akan memiliki akses yang lebih besar dalam
mengontrol penyelenggaraan pemerintahan didaerah,
sementara itu pemerintah daerah sendiri akan lebih responsif
terhadap berbagai tuntutan yang datang dari komunitasnya.
Konsekuensi OTODA dengan Demokratisasi
1. Otoda harus dipandang sebagai instrumen desentralisasi
dalam rangka mempertahankan keutuhan serta
keberadaan bangsa
2. Otoda harus didefenisikan sebagai otonomi bagi rakyat
daerah, bukan otonomi pemerintah daerah (PEMDA), juga
bukan otonomi bagi daerah

You might also like