You are on page 1of 16

Hemostasis

Primer
KELOMPOK 1:
§ EKO PRASETYO                  (J01210002)
§ JUMILAH                                (J01210006)
§ SANTI PURNARISTANTI (J01210012)
§ SEP KRISTYANINGSIH    (J01210014)
§ SUSI SETYAWATI                (J01210015)
Hemostasis
Definisi: “haeme”=darah dan “stasis”=menghentikan 
Hemostasis merupakan sistem yang kompleks, berlangsung secara terus menerus
untuk mencegah kehilangan darah secara spontan

Proses hemostasis mencakup :


1. Faktor pembekuan darah / koagulasi
2. Agregasi trombosit dan protein plasma

Sistem hemostasis berfungsi:


1. menutup pembuluh darah yang rusak/ ”menambal” kebocoran pembuluh darah
2. menjaga darah dalam keadaan fluida/cair (dalam keadaan normal)
3. menghilangkan bekuan darah setelah perbaikan integritas pembuluh darah
Proses  hemostasis
Jenis Hemostasis Mekanisme

Hemostasis Primer * Vasokonnstriksi


* Pembentukan sumbatan Trombosit
Hemostasis Sekunder * Aktivasi kaskade koagulasi
* Deposit dan stabilisasi fibrin

Hemostasis Primer
 Proses ini dimulai dengan trombosit yang melintas disekitar pembuluh darah yang rusak akan berg
erak menuju serat kolagen, elastin,
dan fibronektin pada subendotel menggunakan pseudopodia di sepanjang permukaan trombosit. 
ü Jika terjadi desquamasi dan luka kecil pada pembuluh darah, akan terjadi hemostasis primer.
ü Hemostasis primer ini melibatkan tunika intima pembuluh darah dan trombosit. Luka akan menginduksi
terjadinya vasokonstriksi dan sumbat trombosit. 
ü Hemostasis primer ini bersifat cepat dan tidak tahan lama..
Mekanisme Hemostasis Primer
Keterangan gambar. A

Mekanisme pertama, misal jika kapiler atau pembuluh darah kita robek maka
respon tubuh yang pertama kali adalah fase vasokonstriksi.
Tujuan dari fase konstriksi adalah untuk menghentikan perdarahan ( jadi aliran
darah yang tadinya normal maka akan turbulance,sehingga aliran darahnya itu
lambat.
Akibat kerusakan vaskular tersebut akan dikeluarkan mediator lokal
( Endotelin,Platelet,thromboxone A2 )
Thromboxone A2 adalah yang dikeluarkan oleh platelet atau trombosit.

Akibat dari kelambatan aliran darah, sehingga platelet akan menempel pada
pusat kerusakan, maka aka terjadi ADHESI.
KETERANGAN GAMBAR .B
Adhesi adalah Penempelan platelet atau trombosit ke bagian sub endotel
dalam hal ini adalah kolagen yang dimediasi oleh faktor von Willebrand.

* Didalam platelet terdapat ada banyak granula-granula, dimana granula tersebut


mengandung ADP,Thromboxone A2. Yang berfungsi untuk merekrut lebih banyak
platelet untuk menyumbat pada bagian luka tersebut..( yang dinamakan sebagai
Agregrasi )
Hemostasis primer berakhir sampai di proses/mekanisme ini.
Kelainan Hemostasis Primer
A. PETECHIAE
Merupakan bintik merah kecil dan bulat sempurna yang tidak menonjol akibat perdarahan intradermal atau
submucosa.
Petechiae merupakan perdarahan di kulit atau membran mukosa yang diameternya kurang dari 2 mm.

B. PURPURA
Purpura merupakan kondisi dimana terjadi perubahan warna pada kulit atau selaput lendir karena adanya
perdarahan dari pembuluh darah kecil. Purpura mempunyai ukuran lebih dari sama dengan 3 mm.

C. ECCHYMOSES
Ekimosis / memar terjadi akibat berbagai hal seperti trauma terlokalisasi, kelainan perdarahan,
pembedahan dan prosedur kosmetik. Ekimosis memiliki ukuran 1-2 cm,
LANJUTAN ..
D. TROMBOSITOPENIA
Trombositopenia atau defisiensi trombosit, merupakan keadaan dimana trombosit dalam sistim sirkulas jumlahnya
dibawah normal

E. HEPARIN-INDUCED THROMBOCYTOPENIA (HIT)


Kelainan ini terjadi pada 10% pasien yang mengkonsumsi heparin. Kelainan ini sering ditemukan pada pasien hitung
trombosit rutin dan jarang menyebabkan perdarahan yang bermakna

F. THROMBOCYTOPENIC THROMBOTIC PURPURA(TTP)


TTP adalah sindrom klinis dengan mortalitas yang tinggi, ditandai dengan pembentukkan mikrotrombin pada miskro
vascular. Tanda klinis dari TTP adalah; trombositopenia berat, anemia hemolitik mikroangiopati, demam, gejala
neurologic seperti sakit kepala dan stroke serta kalainan ginjal.

G. IMMUNE THROMBOCYTOPENIC PURPURA/IDIOPATHIC THROMBOCYTOPENIC PURPURA


(ITP) ITP adalah suatu kondisi autoimun disebabkan oleh antibodi antitrombosit, yang menyebabkan penurunan masa
hidup trombosit
Lanjutan..
H. BERNARD-SOULIER SYNDROME (BSS)
BSS merupakan kelainan perdarahan didapat/diturunkan secara auotosomal resesif. . BSS terjadi dikarenakan
adanya gangguan fungsi trombosit yang disebabkan oleh kelainan pada gen untuk glikoprotein Ib/IX/V

I. GLANZMANN THROMBASTHENIA
Kelainan platelet yang bersifat herediter atau genetik. Kelainan ini diturunkan secara autosomal resesif. Pada
kelainan ini terdapat defisiensi atau disfungsi pada kompleks glikoprotein IIb/IIIa (GP IIb/IIIa) dari platelet

J. TROMBOSITOSIS
Trombositosis merupakan suatu kondisi dimana jumlah trombosit ≥ 450.000/μL darah.

K. TROMBOSIS
Berdasarkan trias Virchow’s, trombosis dapat terjadi karena adanya disfungsi dinding pembuluh darah, aliran darah
dan komponen darah.
PEMERIKSAAN HEMOSTASIS
Faal hemostasis

Suatu pemeriksaan yang bertujuan untuk mempertahankan keenceran darah sehingga darah tetap
mengalir dalam pembuluh darah dan menutup kerusakan dinding pembuluh darah sehingga mengurangi
kehilangan darah pada saat terjadinya kerusakan pembuluh darah (Pramudita, N., 2019)
Faal hemostasis melibatkan :
• sistem vaskuler
• sistem trombosit
• sistem koagulasi
• sistem fibrinolysis
Pemeriksaan test Faal Hemostasis
 Untuk menilai pembentukan hemostasis plug : hitung jenis trombosit, apusan

darah tepi, bleeding time dan tes pembendungan tourniquet ( Rumple-Leede)

Untuk menilai pembentukan thrombin : tes Prothrombine Time (PT) dan

Activated Partial Thromboplastin Test (APTT)


Pemeriksaan Protrombin Time (PT)

 Pemeriksaan faal hemostasis pertama kali diperkenalkan oleh Quick

tahun 1935.

 Digunakan untuk menyaring adanya kelainan hemostasis pada jalur

ekstrinsik meliputi factor pembekuan fibrinogen, prothrombin, V, VII, X

dan dapat pula dipakai untuk monitoring terapi antikoagulan oral ,

mengetahui berkurangnya aktivitas vitamin K serta menilai kemampuan

factor pembekuan darah ekstrinsik dan jalur bersama


 Pemeriksaan Activated Partial Tromboplastin Time (APTT)

Prinsip Pemeriksaan APTT adalah Tes APTT dilakukan dengan menambahkan


reagensia APTT yang mengandung aktivator plasma dan phospolipid ke dalam
sampel. Phospholipid berfungsi sebagai pengganti trombosit. Campuran larutan
kemudian diinkubasi, lalu dikalsifikasi dengan calsium chloride.
Waktu terbentuknya bekuan dicatat sebagai aPTT.
aPTT dapat digunakan untuk mendeteksi defisiensi faktor XII, XI, X, IX,VII, V, II, I
dan prekalikrein.
Kesimpulan
1. Hemostasis adalah proses penghentian perdarahan secara spontan dari
pembuluh darah yang mengalami kerusakan.
2. Hemostasis primer adalah mekanisme normal yang diperankan oleh tubuh
untuk menghentikan perdarahan yang diperankan oleh pembuluh darah
dan trombosit membentuk sumbat trombosit.
3. Faal hemostasis melibatkan beberapa system di dalam tubuh seperti sistem
vaskuler, sistem trombosit, sistem koagulasi, sistem fibrinolysis
4.  PT, APTT merupakan suatu pemeriksaan uji kelainan hemostasis
TERIMAKASIH

You might also like