You are on page 1of 41

SEJARAH BAHASA INDONESIA

Fungsi Bahasa Secara Umum


 
Bahasa Nasional / alat komunikasi / praktis
Pemersatu semua suku / daerah
Sebagai identitas Nasional
Bahasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari

Sebagai Artistik
Wadah Seni
Budaya
Pemuas rasa estetik manusia / kebutuhan seni

 
Sebagai Fisikologis: - Mempelajari naskah tua, latar belakang sejarah bahasa
itu sendiri, sejarah kebudayaan, adat-istiadat dalam suatu Negara tersebut.
 
Sebagai IPTEK: Untuk mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi agar
dapat di serap oleh bangsa Indonesia melalui pendidikan.
Fungsi Bahasa Secara Khusus

Sebagai bahasa resmi Negara


Sebagai alat menjalankan Administrasi Negara
Sebagai bahasa pengantar dalam dunia pendidikan
Sebagai alat perhubungan tingkat nasional untuk kepentingan
perencanaan dan pelaksanaan pembangunan
Sebagai pengembangan kebudayaan, pemanfataan IPTEK
 
 
 
 
 
Kalimat Efektif
 

Kalimat Efektif adalah Kalimat yang singkat, tepat padat (mengena pada sasaran)
 
Syarat Kalimat Efektif
1. Kesatuan gagasan : Sebuah kalimat dapat di wakili oleh satu ide pokok atau lebih tetapi dapat
berhubungan (SPOK)
Kesatuan gagasan dapat dibagi menjadi :
Kesatuan Tunggal, contoh : semua penduduk desa itu mendapatkan penjelasan mengenai rencana
pembangunanlima tahun.
Kesatuan Pilihan, contoh : kamu boleh menyusul saya ke tempat itu, atau tinggal saja di sini.
Pertentangan, contoh : ayah bekerja di perusahaan pengangkutan itu, tetapi ia tidak senang dengan
pekerjaan itu.
Gabungan, contoh : dia telah meninggalkan rumahnya pukul enam pagi, dan telah berangkat
dengan pesawat deangan satu jam yang lalu.
 
2. Koherensi yang kompak dan baik : Hubungan timbal balik yang jelas antara unsur-unsur dalam
kelompok kata yang dapat membentuk kalimat.
Contoh : (tidak baik) adik saya yang paling kecil memukul dengan sekuat tenaganya kemarin pagi di
kebun anjing.
(baik) adik saya yang paling kecil memukul anjing di kebun kemarin pagi, dengan sekuat tenaganya.
3. Penekanan : Suatu usaha untuk memberikan pengertian terhadap kata-
kata yang dipentingkan sehingga artinya lebih jelas.
Contoh : harapan kami agar soal ini dapat kita bicarakan lagi pada
kesempatan lain.
Penekanan dapat dilakukan dengan cara :
Merubah posisi dalam kalimat.
Contoh : Pada kesempatan lain kami berharap kita dapat membicarakan
lagi soal ini.
Mempergunakan repetisi (Pengulangan kata yang dianggap penting
dalam sebuah kalimat)
Contoh : Kemajuannya menyangkut di segala bidang, kemajuan kesadaran
politik, kesadaran bermasyarakat, kesadaran ekonomi, kesadaran
berkebudayaan dan kesadaran beragama.
Mempergunakan partikel lah, pun kah.
Contoh : - Saudaralah yang harus bertanggung jawab dalam soal ini.
- Kami pun turut dalam kegiatan itu.
- Benarkah seperti apa yang dikatakannya itu ?
4. Variasi : Menganeka-ragamkan bentuk-bentuk bahasa agar tetap terpelihara
minat orang.
a. Variasi sinonim kata
Contoh : Seribu puspa di taman bunga, seribu wangi menyegar cita
b. Panjang pendeknya kalimat : Untuk memperjelas pikiran pengarang serta
memberikan tekanan bagian-bagian yang diinginkan.
 
5.Paralelisme : Kesejajaran sebuah kalimat untuk membantu kejelasan unsur
gramatikal demi mempertahankan bagian yang sederajat dalam konstruksi
yang sama.
Contoh : Reorganisasi administrasi departemen-departemen, penghentian
pemborosan dan penyelewengan- penyelewengan serta memobilisasi potensi-
potensi nasional, merupakan masalah-masalah yang meminta perhatian kita
(semua kata benda).
 
6. Penalaran atau Logika : suatu proses berpikir yang sesuai dan masuk akal.
Contoh : (Salah) Rumah adalah dimana orang-orang tinggal
(Benar) Rumah adalah tempat tinggal manusia yang di buat dari ....
7. Generalisasi : Suatu peristiwa yang diambil
berdasarkan kesamaan secara umum.
Contoh: Besi, tembaga, kuningan, emas, perak, apabila
dipanaskan volumnya membesar.
Kesimpulan : Semua logam apabila dipanaskan akan
memuai.
 
Perencanaan Karangan
Perencanaan Karangan

Topik / Tema : Suatu amanat utama yang disampaikan oleh penulis melalui sebuah
karangan.
 
Cara Menetukan Topik: yang sesuai dengan karangan, Penulis harus
menyesuaikan dengan karangan apa yang ingin dibahas.
Misalnya narasi, berupa cerita rekaan deskripsi, eksposisi, argumentasi.

Sebuah topik harus menarik perhatian penulis agar dapat dibahas dengan baik,
sehingga prinsip-prinsip ilmiah yang dimiliki akan berusaha mencari data-data
melalui penelitian, observasi, wawancara, dan lain-lain.
 
Pembatasan topik dasn penyempitan topik dapat memungkinkan penulis untuk
mengadakan penelitian yang lebih intensif mengenai masalahnya.
 
Cara pembatasan topik
1. Tetapkan topik yang ingin digarap dalam suatu kedudukan sentral.
2. Ajukan pertanyaan, apakah topik tersebut masih dapat di rinci lebih
lanjut ?
3. Bila dapat tempatkan rincian tersebut disekitar lingkaran topik.
4. Tetapkanlah yang mana rincian itu yang akan dipilih.
5. Ajukan pertanyaan berulang-ulang lebih rinci sehingga dapat
diperoleh yang sangat khusus yang akan digarap lebih lanjut.

Menetukan maksud
Untuk memungkinkan penulis memilih bahan mana yang diperlukan,
serta cara mana yang paling baik untuk penyusunan karangan itu.
Pengungkapan maksud
Yaitu dengan merumuskan tema yang berbentuk
kalimat.
Contoh:
 Topik : Pariwisata di Indonesia
 Tujuan : Mendorong rakyat mengembangkan
usaha kerajinan khas daerah
 Tesis/karangan : Dalam rangka mengembangkan
pariwisata di Indonesia, hendaknya rakyat di dorong
dan di rangsang untuk menggiatkan kerajinan rakyat
yang khas di tiap wilayah.
Kerangka Karangan
Kerangka Karangan adalah suatu rencana kerja yang
memuat garsi-garis besar suatu karangan yang akan
di garap.
Manfaat Kerangka Karangan
Untuk membantu penulis melihat wujud gagasan-gagasan
dalam sekilas pandang, sehingga dapat dipastikan apakah
hubungan \ balik antara gagasan itu sudah tepat.
Memudahkan penulis menciptakan klimak dalam sebuah
karangan.
Menghindari penulis agar tidak terjadi tumpang-tindih.
Memudahkan penulis untuk mencari materi pembantu.
Merupakan sebuah miniatur dari sebuah karangan
Langkah-langkah menyusun karangan
 
1. Rumuskan tema
2. Inventarisasi topik
3. Penulis mengadakan evaluasi semua topik-topik yang telah tercatat pada langkah kedua.
 
Tahapan Evaluasi
a) Apakah semua topik mempunyai pertalian langsung dengan karangan (bila tidak ada di
coret).
b) Semua topik yamg masih dipertahankan harus di evaluasi.
c) Evaluasi semua topik itu apakah semua soal sama derajatnya.
d) Ada kemungkinan ada dua topik yang kedudukannya sederajat, atau lebih rendah, bila
terjadi demikian maka usahakanlah untuk mencari satu topik yang lebih tinggi yang akan
membawahi topik tadi.
 
Pola susunan kerangka karangan
1) Alamiah : Urutan waktu, ruang topik yang ada.
2) Pola Logis : Klimak dan anti klimak, sebab-akibat, umum, khusus.
Paragraf dan Pengembangan Suatu Paragraf

 
Paragraf : Satu kesatuan pikiran yang lebih tinggi atau lebih luas dari kalimat.

Tujuan pembentukan paragraf :


a) Memudahkan pengertian dan pemahaman dari suatu tema dengan yang lain.
b) Memisahkan dan menegaskan perhentian secara wajar dan formal untuk
memungkinkan kita berhenti lebih lama dari perhentian pada akhir kalimat.

Macam – macam paragraf :


Pembuka, untuk menghantarkan pokok pikiran dalam bagian karangan.
Penghubung, semua paragraf yang terdapat antara pembuka dan penutup.
Penutup, paragraf yang mengandung kesimpulan pendapat apa yang telah diuraikan
dalam paragraf penghubung.
 
LAPORAN
Laporan : Suatu cara komunikasi bagi penulis untuk menyampaikan informasi kepada
seseorang atau badan karena tanggungjawab yang dibebankan kepadanya.

1. Dasar – dasar laporan :


• Pemberi Laporan : Orang yang ditunjuk dalam melakukan suatu pekerjaan misalnya
dari instansi menugaskan seseorang untuk menyelidiki sebab – sebab bencana alam di
suatu tempat.
• Penerima Laporan : Atasan dalam suatu instansi yang menunjukkan dalam penugasan
tersebut.
• Tujuan Laporan : Sesuai dengan makalah yang diteliti serta untuk mengambil sebuah
keputusan yang efektif demi kemajuan dan perkembangan suatu masalah dan perbaikan
masalah tersebut.
 
2. Sifat Laporan : Disesuaikan dengan fungsinya, oleh karena itu harus ditulis dengan
bahasa yang baik dan jelas sehingga menimbulkan pengertian yang tepat dan masuk akal,
serta semua fakta harus diurutkan, agar laporannya dapat disajikan secara menarik.
 
3.Macam – macam Laporan :
• Berbentuk formulir (Isian) : Biasanya laporan rutin sehingga pelapor hanya
mengisi poin-poin tertentu yang telah disediakan dalam formulir. Contoh :
Laporan rutin pemakaian listrik sebuah kantor.
 
• Berbentuk surat : Laporan ini dibuat karena sifatnya tidak berbentuk tabel,
sehingga cukup dibuat seperti surat yang lebih panjang dan berurutan masalah-
masalah yang dibuat dalam laporan tersebut.
Contoh : Laporan hasil penjualan.

• Berbentuk memorandum: Laporan singkat dalam bagian-bagian organisasi, atau


antara atasan dengan bawahan dalam suatu hubungan kerja. Contoh: Memo
dari direktur kepada ketua jurusan.

•  Laporan perkembangan: Yaitu laporan yang dibuat untuk memantau suatu masalah
yang telah dilaksanakan, sejauh mana tingkat keberhasilannya. Contoh; Laporan
perkembangan mahasiswa dari semester ke semester berikutnya.
 
• Laporan berkala: Suatu laporan yang dibuat berdasarkan triwulan,
enam bulan, tahunan, dll.
 
• Laporan Laboratorium: Dibuat untuk menyampaikan
perkembangan hasil dari percobaan laboratorium. Contoh: Laporan
hasil praktikum. 
• Laporan Formal: yaitu laporan yang dibuat sesuai dengan persyaratan
tertentu yang telah dibataskan secara umum.
• Laporan semi formal : Apabila ada kriteria yang ditinggalkan.
• Laporan non-formal : Kalau semua laporan tidak memenuhi
persyaratan yang telah diajukan.
• Laporan formal, semi formal, dan non- formal merupakan laporan
yang bersifat resmi dan menggunakan bahasa Indonesia.
 
4.Struktur Laporan Formal
 
 Halaman judul – Topik laporan
 Surat penyerahan – sebagai pengantar pada isi pelapor
 Daftar isi
 Iktisar atau Abstrak
 Pendahuluan
 Isi laporan
 Kesimpulan
 Saran (Rekomendasi)
 Apendiks/Daftar Lampiran
 Bibliografi = Daftar Pustaka.
 
Surat

Surat: Sarana komunikasi berupa tulisan sesuai dengan tujuan yang diinginkan.
 
Jenis-jenis Surat:
 Surat Keluarga: Suatu surat bersifat kekeluargaan dalam pergaulan hidup sehari-hari, baik antara
sahabat, orangtua dengan anak, kakak,adik, dll.Contoh : Surat kakak kepada adiknya.
 Surat Pribadi: Suatu surat yang dibuat oleh seseorang untuk orang lain yang bersifat rahasia.
Contoh: Surat A kepada si B.
 Surat Niaga: Suatu surat yang ditulis orang-orang atas badan yang bergerak dalam dunia usaha,
bisnis, baik penawaran barang ataupun cara pembyaran, dll sesuai dengan keperluan bisnis.
Contoh: Surat Permintaan barang.
 Surat Dinas: Suatu surat yang isinya masalah kedinasan baik perorangan ataupun jawatan, instansi ke
instansi yang ada hubungan kedinasan ataupun hubungan kerja, dll.
Contoh: Surat lamaran kerja.
 
 Surat Resmi: Surat yang dibuat suatu badan, organisasi yang sifatnya resmi dan dapat dijadika bukti di
pengadilan karena berkekuatan hukum.
Contoh: Surat wasiat, Akta kelahiran, STTB, dll
 
Karya Ilmiah

 
Fungsi Karya Ilmiah
 
Sebagai sarana untuk mengembangkan IPTEK dan seni
Yaitu menjelaskan suatu hal yang sebelumnya tidak diketahui, tidak
jelas dan tidak pasti sehingga menjadi sebaliknya.
 
Karya Ilmiah dapat membantu mengantisipasi dapat mengantisipasi
kemungkinan-kenmungkinan yangterjadi pada masa mendatang.
 
Karya Ilmiah dapat berfungsi untuk mengontrol, mengawasi, dan
mengoreksi benar tidaknya suatu pernyataan.
Manfaat Penyusunan Karya Ilmiah
Penulis dapat terlatih mengembangkan keterapilan membaca yang efektif, karena harus
membaca buku lebih banyak.
 
Penulis dapat terlatih menggabungkan hasil bacaan dari berbagai dari berbagai sumber,
mengambil inti sarinya dan mengembalikan ke tingkat pemikiran yang lebih matang.
 
 
Ilmiah Popular: Suatu tulisan yang lebih banyak diciptakan dengan jalan menyadur tulisan orang
daripada menulis gagasan, pendapat sendiri dan menggunakan bahasa yang sederhana.
Semu ilmiah:Suatu tulisan yang mengandung unsure tipuan yang membuat orang percaya.
 
Contoh: Kotak ajaib yang menyuburkan tanah pertanian (yang di ceritakan
pengaruhnya bukan kotaknya).
 
Prinsip Ilmiah
Objektivitas: Segala persoalan dapat di pertanggung
jawabkan kebenarannya.
Segala sesuatu yang di sampaikan peneliti berdasarkan
data.
Prosedur studinya(penyimpulan) penemuannya
berdasarkan induktif dan deduktif (awal dan akhir)
Cara pembahasan data berdasarkan rasio dan masuk
akal.
Beda Abstrak dengan Ikhtisar:
Abstrak hanya mengandung topik persoalan,sedangkan ikhtisar mengandung
topik persoalan dan tujuan.
 
Beda Data Primer dengan Data Sekunder:
Data Primer : Data yang langsung dari sumbernya

Data sekunder : Data yang diperoleh dari orang lain (tidak langsung) yang
bukan merupakan sumbernya.
 
Beda Tesis dengan Disertasi
Tesis : Karangan yang disampaikan berdasarkan argumentasi yang logis untuk
dipertahankan kebenarannya
 
Disertasi : Karangan yang ditulis berdasakan hasil penelitian untuk
dipertahankan kebenarannya di depan senat,guna mencapai gelar doctor.
Jenis-jenis Karya Ilmiah
Jenis-jenis Karya Ilmiah
Reserach Paper: Segala macam bentuk karya tulis baik yang didapat dari
studi scientipic atau bukan,langsung atau tidak langsung,dari data primer
ayau sekunder dapat juga berupa tugas mata kulihdari seorang dosen.

Scientific
Paper: Karya tulis hasil studi ilmiah yang berisi masalah dan
pemecahannya secara ilmiah.
 
Working Paper: Kertas kerja yamh di buat untuk dibaca dalam seminar.’
 
Thinking Paper: Yaitu karya tulis yang dipakai untuk saran pemecahan
suatu masalah yang kontroversial.

Position Paper: Suatu karya tulis yang di susun atas permintaan suatu
pihak sebagai alternatif pemecah masalah yang controversial karena yang
bersangkutan dianggap tahu masalah tersebut.
 Analitical Paper: Suatu karya tulis yang dibuat dan masalahnya
telah ditentukan sebelumnya,biasanya tugas yang diberikan
kepada mahasiswa tentang scientific.

 Report (laporan): Suatu laporan yang di tulis untuk menemukan


fakta-fakta mengenai suatu subjek yang dipelajari dan disajikan
secara detail dan objektif jelas dan beraturan.

 Reaction Paper: Suatu karya tulis yang dibuat untuk pemenuhan


atas reaksi terhadap suatu bacaan ,biasanya berupa kutipan-
kutipan.

 Kritical essay: Suatu karya tulis yang dibuat untuk menilai suatu
subjek dapat berupa karya sastra,film,program TV atau lukisan.
STRUKTUR KARYA TULIS ILMIAH
 
1. Halaman judul
2. Halaman persetujuan
3. Halaman Pengesahan
4. Biodata
5. Halaman Persembahan/motto
6. Ringkasan /Abstrak
7. Kata pengantar
8. Daftar isi
9. Daftar Tabel
10. Daftar lampiran
BAB 1 Pendahuluan:
Latar belakang
Permasalahan
Tujuan penulisan/penelitian
Manfaat penulisan/penelitian 

BAB II Tinjauan pusttaka:


Pengertian/Definisi

Faktor-faktor yang mendukung penulisan


Sistem

Akibat  

BAB III Gambaran Umum Metode Penelitian


Gambaran umum objek penelitian
Metode Penelitian
 Cara penelitian
 Sampel

 Cara pengumpulan data

 Prosedur kerja,Variabel

 Pengolahan dan Analisis data


BAB IV Hasil dan Pembahasan
 Hasil penelitian
 Metode penelitian

BAB V Kesimpulan dan Saran


 Kesimpulan
 Saran-saran

Daftar pustaka 
PIDATO
Pengertian Pidato / Sambutan : Berbicara dihadapan massa tertentu sesuai dengan
tujuan yang diinginkan.
 
Pidato / sambutan dapat disampaikan secara lisan, tertulis, karena jabatan atau
kedudukannya sebagai structural atau akademisi dll.
 
Hal-hal lazim disampaikan dalam sambutan, arahan antara lain:
 
1. Pembukaan; salam; permintaan izin kepada hadirin; ucapan syukur; terima kasih.
2. Ungkapan rasa, misalnya bangga, senang, haru, hormat.
3. Dukungan moral terhadap acara atau kegiatan yang dimaksud.
4. Makna/ hikmah dari kegiatan.
5. Ajakan-ajakan, ucapan selamat, harapan-harapan.
6. Penutup : permohonan maaf, ucapan terima kasih.
Kalau kita mewakili seseorang hendaknya kita minta izin kepada hadirin yang
sebagai yang mewakili.
Persiapan / Langkah – langkah Pidato.
 
Meneliti masalah :
Menentukan maksud
Menganalisa pendengaran dan suasana
Memilih dan menyempitkan topik
 
Menyusun Uraian :
Mengumpulkan bahan
Membuat kerangka uraian
Menguraikan secara mendetil
 
Mengadakan latihan:
a. Melatih dengan suara nyaring
 
Cara Menulis Kutipan
 
Kutipan Pinjaman kalimat atau pendapat dari seorang pengarang, baik yang terdapat dalam buku-buku,
majalah dll yang sudah diakui kebenarannya, tujuannya untuk menguatkan isi tulisan kita.
 
Jenis Kutipan :
Kutipan Langsung,
Pinjaman atau pendapat dengan mangambil secara lengkap kata demi kata, kalimat dari sebuah teks asli.
Tak Langsung,
Pinjaman pendapat seseorang pengarang berupa intirasi atau ikhtisar dari pendapat tersebut.
 
Prinsip – prinsip Mengutip
Jangan mengadakan perubahan, bila penulis merasaa perlu untuk mengadakan perubahan tehniknya,
maka ia harus memberikan keterangan yang jelas bahwa ia adakan perubahan tertentu.
Maka penulis member keterangan dalam tanda kuring segi empat [….] bahwa perubahan tehnik di buat
sendiri oleh penulis, dan tidak ada kataaslinya.
Misalnya : [huruf miring dari saya, penulis].
 
Bila ada kesalahan, penulis tetap tidak boleh mengubahnya, penulis
diperkenankan member catatan terhadap kesalahan terseut dengan
member tanda [sic] di dalam kurung segi empat tersebut, dilakukan
dibelakang kata yang diperbaiki, kata sic, berarti penulis tidak
bertanggungjawab atas kesalahan itu.
Kutipan itu boleh atau tidaj di apit dengan tanda kutip
Sesudah kutipan selesai diberi nomor urut penunjuan setengah spasi
keatas, atau dalam kurung ditempatkan nama singkat pengarang, tahun
terbit dan nomor halaman tempat terdapat kutipan itu.
Seluruh kutipan itu dimasukkan ke dalam 5-7 ketikan; bila kutipan itu
dimulai dengan alenia baru.
Bila terjadi kutipan diatas kutipan maka kutipan asli mempergunakan
kutipan ganda ( “ ) dan kutipan tunggal ( ‘ ) bagi kutipan di atas kutipan.
c.Kutipan tak langsung, Biasanya intirasi pendapat itu yang dikemukakan.
Kutipan itu di integrasikan dengan teks
Jarak antara baris dua spasi
Kutipan tidak di apit dengan tanda kutip
Sesudah kutipan selesai di beri nomor urut penunjukan setengah spasi ke atas atau dalam kurung di tempatkan
nama singkat pengarang tahun terbit dan nomor halaman tempat terdapat kutipan itu.
 Contoh : “Demikian juga dengan data bahasa yang lain dalam karya tulis ini kami selalu berusha mencari bentuk
kata yang mengandung makna [sic] sentral terbanyak sebagai bahan dari daftar swadesh.”
 
 Keterangan : Kata makan salah cetak yang sebenarnya adalah makna.
 
d.Menghilangkan bagian kutipan
Dalam kutipan teks menghilangkan bagian tertentu asalkan tidak mengubah makna aslinya, menghilangkan itu
biasanya dengan menggunakan titik tiga berspasi [. . . .]
Bila yang dihilangkan terdiri dari satu alenia atau lebih maka biasanyan dinyatakan dengan titik-titik berspasi
sepanjang satu baris halaman.
Contoh : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
 Terjemah karya ilmiah dalam bahasa Indonesia…(Asmal Sari, 1959: 7)
 
 
KUTIPAN
Cara-cara Mengutip
Kutipan tak langsung yang tidak lebih dari empat baris:
1. Kutipan itu diintegrasikan langsung dalam teks,
2. Jarak antar baris dengan baris dua spasi,
3. Kutipan itu diapit dengan tanda kutip,
4. Sesudah kutipan selesai diberi nomor urut penunjukkan
setengah spasi ke atas, atau dalam kurung ditempatkan nama
singkat pengarang, tahun terbit dan nomor halaman tempat
terdapat kutipan itu
5. Kutipan langsung yang lebih dari empat baris:
6. Kutipan itu harus dipisahkan dari teks dalam jarak spasi 2,5 spasi,
7. Jarak antara baris dengan baris kutipan satu spasi.
Bibliografi (Daftar Pustaka)
Daftar pustaka adalah suatu daftar yamg berisi
buku-buku, artikel-artikel dan bahan penerbit lainnya,
yang mempunyai pertalian dengan sebuah karangan
yang sedang di garap.
Fungsinya: Untuk menguatkan pendapat yang kita
tulis sesuai buku-buku yang kita baca.
Cara menyusun Daftar Pustaka
1) Cara Pertama:
a) nama pengarang di urutkan menurut alfabet, nama yang di pakai adalah nama keluarga.
b) bila tidak ada pengarang, maka judul buku atau artikel yang di masukkan dalam alfabet.
c) Jika untuk seorang pengarang terdapat lebih dari satu bahan referensi, maka untuk
referensi kedua dan seterusnya, nama pengarang tidak perlu di ikut sertakan, tetapi
diganti dengan garis sepanjang 5-7 ketikan.
d) Jarak antara baris dengan baris untuk satu referensi satu spasi, tetapi jarak pokok dengan
pokok yang lain adalah dua spasi.
e) Baris kedua dan seterusnya dari tiap pokok harys di masukkanke dalam sebanyak 3 atau 4
ketikan.
Baris pertama dari margin kiri
Contoh:
Bloomfield, Leonard. Language. London: George Allen & Unwin Ltd. 1962
Bolger, Rober Raplh. “Rhetoric”, Encyclopaedia Britanica. 1570, XIX, 257-260
Amran, Halim. Politik Bahasa Nasional. 12 jilid.Jakarta: Pusat Pengembangan Bahasa. 1976. 
Hocket, Charles F. Science and the Social Order. New York: Colliar. 1970. 
A Course in Modern Linguistics. New York: The Mae Million Company. 1983.
Cara kedua:
a. Nama pengarang di balik, tahun terbit, judul buku
dan data publikasi lainnya.
b. Bila ada dua atau lebih karangan dari seorang
pedagang di terbitkan dalam tahun yang sama, maka
di susun menurut abjad di belakang tahunnya.
Contoh ; 
Allen, W.S. 1951. Phonitic and Comparctive
Linguisties. Archivum Linguisticum, 3: 126-136 
1969 a. Proto Indo Eropean Schwebealaut. University
of California Publication in Linguistics, 58. Berclay
and Los Angelis
Ringkasan : Penyajian singkat dari karangan asli, tetapi dengan tetap mempertahankan urutan
isi dan sudut pandang pengarang asli.
Ikhtisar : Penyajian singkat dengan tidak perlu berurutan dan tidak perlu memberikan isi
seorang proporsional, penulis dapat langsung dengan masalah dan problematic pemecahannya.
 
Tujuan membuat ringkasan untuk memahami dan mengetahui isi sebuah buku atau karangan.
 
Cara membuat ringkasan yang baik :
Membaca naskah asli beberapa kali agar mengetahui kesan umum dan maksud pengarang serta
sudut pandang pengarang.
Mencatat gagasan utama
Membuat reproduksi ; yaitu menyusun kembali satu karangan singkat berdasarkan gagasan-
gagasan utama.
Ringkasan di buat sesuai permintaan atau minimal 10 sampai dengan 20 persen dari jumlah
kata, baris, dan kalimat
SKEMA LANGKAH – LANGKAH MEMBUAT RINGKASAN

 
THANK YOU

You might also like