Professional Documents
Culture Documents
De Elne Ming
De Elne Ming
#Moeljatno
• Dalam penerapannyapun oleh jaksa penuntut umum dalam surat dakwaan ketentuan tentang
penyertaan tidak dapat berdiri sendiri tanpa di junctokan dengan suatu tindak pidana.
• Karena hal tersebut tidak dapat dipandang sebagai suatu tindak pidana melainkan sebagai unsur
pertanggungjawaban pidana.
• Selain itu, tidak dapat dikatakan misalnya delik penyertaan pencurian melainkan penyertaan
dalam delik pencurian (pasal 362 jo. Pasal 55 KUHP) atau penyertaan dalam delik pembunuhan
(pasal 338 jo. Pasal 55 KUHP).
URGENSI AJARAN PENYERTAAN
• Pelaku (pleger) adalah orang yang memenuhi semua unsur delik sebagaimana dirumuskan oleh undang-undang
(termasuk juga dalam bentuk percobaannya)
• Dalam delik formil pelakunya adalah berangsiapa yang memenuhi unsur perbuatan yang dinyatakan dalam
delik tersebut.
• Sedangkan pada delik materil pelakunya adalah barangsiapa yang menimbulkan akibat yang dilarang dalam
perumusan delik tersebut dan harus ditentukan dengan ajaran kausalitas (sebab akibat).
ORANG YANG MENYURUH
MELAKUKAN (DOENPLEGER)
• Menyuruh melakukan adalah seseorang yang mempunyai kehendak
untuk melakukan suatu delik, tidak melakukannya sendiri akan tetapi
menyuruh orang lain untuk melakukannya. Dan orang yang disuruh itu
harus orang yang tidak dapat dipertanggungjawabkan menurut KUHP.
1. PSL. 44
2. PSL. 45
3. PSL. 48
4. PSL. 51 AYAT (2)
5. AVAS
6. PUTATIF DELICT
MEDEPLEGER (TURUT SERTA)
ORANG YANG DENGAN SENGAJA TURUT BERBUAT
ATAU
TURUT MENGERJAKAN SESUATU YANG DILARANG
MENURUT UNDANG-UNDANG
SYARAT:
1. KESENGAJAAN UNTUK MEMBUJUK ORANG LAIN
MELAKUKAN TINDAK PIDANA
2. UPAYA PEMBUJUKAN LIMITATIF DITENTUKAN DALAM
PASAL 55 (2)
3. KEHENDAK PELAKU TIMBUL AKIBAT BUJUKAN
4. PELAKU MELAKUKAN PERBUATAN MANA YANG
DIKEHENDAKI OLEH PENGGERAK
5. PELAKU HARUS DAPAT DIPERTANGGUNGJAWABKAN
MENGGERAKKAN/UITLOKKEN
SIFAT
• PERBUATANNYA ACCESSOIR YAITU ADANYA PEMBANTUAN
HARUS ADA ORANG YANG DIBANTU.
• PERTANGGUNGJAWABANNYA MANDIRI YAITU ANTARA
PEMBANTU DAN PELAKU TIDAK TERGANTUNG SATU DENGAN
YANG LAINNYA.
MACAM/JENIS PEMBANTUAN :
1. PADA SAAT KEJAHATAN DILAKUKAN
SARANA TIDAK DITENTUKAN SECARA LIMITATIF OLEH UNDANG-
UNDANG.
2. SEBELUM KEJAHATAN DILAKUKAN
SARANA DITENTUKAN SECARA LIMITATIF OLEH UNDANG-
UNDANG.
• MEMBUJUK DENGAN
SARANA YANG
• SARANA TIDAK
DITENTUKAN
DITENTUKAN
(LIMITATIF)
KORUPSI
MONEY LAUNDERING