You are on page 1of 8

Kelompok 4

Nama-nama
1.Nurharisa dauango
2.Amelia moowago
3.Mahrunisa fauzia fitriani
#. PREFORMULASI
A. PERTIMABANGAN UMUM PREFORMULASI
Sebelum membuat formula sediaan obat beberapa hal
yang harus dipertimbangkan yaitu :
1. Bentuk sediaan yang akan dibuat.
• Ada beberapa pilihan bentuk sediaan farmasi yaitu
bentuk padat (puyer,tablet,kapsul,suppositoria),
bentuk setengah padat (salep,pasta,krim) dan cair
( larutan, suspensi, emulsi ).
• Pemilihan bentuk sediaan obat tergantung pada :
* Sifat sifat fisika kimia zat aktif yang digunakan
* Kerja obat yang di inginkan
* Umur si pemakai
2. bahan tambahan obat yang akan digunakan.
Bahan tambahan yang digunakan dalam formulasi
harus kompatibel ( dapat tercampurkan ) dengan
bahan obat utama ( zat aktif ) dan bahan tambahan
yang lain.
Bahan tambahan yang diperlukan untuk:
Mendapatkan bentuk sediaan yang diinginkan ( bentuk
tablet, latrutan dan lain lain.
1. Sebagai contoh : pada sediaan tablet selain zat aktif,
digunakan bahan tambahan,bahan pengikat,bahan
penghancur, dan bahan penyalut
2. Pada sediaan larutan digunakan bahan tambahan
berupa pelarut ,bahan penstabil, bahan pengawet,dan
bahan pemberi warna dan rasa
Menjaga kestabilan sediaan obat ( misal : pengawet,
pensuspensi,pengemulsi)
Menjaga kestabilan zat aktif ( misal: anti oksidan )
3. Kenyamanan saat penggunaan
 Kenyamanan saat digunakan penting untuk
diperhatikan karena akan mempengaruhi kepatuhan si
pemakai obat. Jika obat berasa tidak enak maka orang
akan enggan mengonsumsinya .
 Rasa yang tidak enak dari obat dapat ditutupi dengan
penambahan corrigens saporis , bau yang tdk enak
dapat ditutupi dengan corrigens odoris, warna yang
kurang menrik di tutupi dengan corrigens coloris.
4.Kestabilan sediaan obat.
Selama penyimpanan, sediaan obat harus tetap dalam keadaan
yang stabil, tidak menampakkan tanda-tanda kerusakan.
Tanda-tanda kerusakan yang umum ditemui pada sediaan obat
misalnya: terjadi perubahan warna, bau, rasa, timbulnya
kristal pada permukaan tablet/kaplet, memisahnya air dan
minyak pada sediaan krim / emulsi.
 Untuk menjaga kestabilan sediaan obat perlu dilakukan :
1. penambahan bahan tambahan tertentu ( misalnya :
pengawet ).
2. pengemasan yang tepat.
3. pemberian petunjuk tentang cara penyimpanan yang benar.
5. Khasiat obat
Untuk menjaga khasiat obat, perlu diperhatikan :
1. Pemilihan bentuk sediaan. Sebagai contoh, jika zat aktif
tidak stabil dalam media air, maka tidak diformulasi
dalam bentuk cair.
2. Bahan-bahan tambahan yang digunakan tidak boleh
mengurangi khasiat zat aktifnya.
3. Pemberian petunjuk cara penggunaan yang benar.
FORMULA BEBERAPA BENTUK SEDIAAN OBAT
1. FORMULA TABLET
 Bahan obat aktif:1% - 50%
 Bahan tambahan obat :50% - 90%, terdiri dari :Pengisi, pengikat,
penghancur, pelicin, pelumas, pemberi warna, perasa, penyalut.
2. FORMULA SALEP
 Bahan obat aktif:1% - 10%
 Bahan tambahan obat:90% - 99%, terdiri dari : Dasar salep,
pengawet, pewarna.
3. FORMULA KRIM
 Bahan obat aktif:1% - 10%
 Bahan tambahan obat:90% - 99%,terdiri dari :Dasar krim,
pewangi, pengawet, pewarna.
4. FORMULA SUSPENSI
 Bahan obat aktif:1% - 10%
 Bahan tambahan obat:90% - 99%,terdiri dari
:Pembawa/pelarut, pensuspensi, perasa, pengawet.
5. FORMULA INJEKSI
 Bahan obat aktif:1% - 20%
 Bahan tambahan obat:80% - 99% ,terdiri dari : Pembawa,
pengisotoni, pengawet.

You might also like