You are on page 1of 16

Kelompok 13

1. Fitriana Ratna Juwita 1905015013


2. Supriyatin 1905015016
Pengertian Etika Bisnis dalam Etika
pemasaran
Menurut Sonny Keraf etika berasal dari bahasan Yunani ‘’ ethos’’, yang dalam bentuk jamaknya ( ta

etha ) yang berarti ‘’ adat istiadat’’ atau ‘’ kebiasan’’. Menurt kamus besar bahasa Indonesia

( Poerwadaminta ) etika adalah ilmu pengetahuan tentang asas – asas akhlak ( moral ). Sedangkan

menurut Drs. O.P Simorangkir etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berperilaku menurut

ukuran nilai yang baik. Sedangkan pengertian bisnis menurut ilmu ekonomi adalah suatu organisasi

yang menjual barang atau jasa kepada konsumen untuk mendapatkan laba atau keuntungan . menurut

sejarahnya bisnis berasal dari bahasa inggris yaitu bussines yang berasal dari kata dasar busy yang

berarti sibuk dalam konteks individu, komunitas, organisasi ataupun masyarakat. Sibuk dalam hal ini

dapat diartikan sebagai kegiatan atau melakukan aktivitas kerja untuk mendapatkan keuntungan .
Pengertian etika bisnis adalah studi yang dkhususkan mengenai moral
yang benar dan salah. Studi ini berkosentrasi pada standar moral
sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan perilaku bisnis (
Velasquez, 2005 ).
Jadi menurut pengertian diatas etika bisnis dapat diartikan sebagai
kegiatan yang dilakukan secara terus – menerus oleh suatu organisasi
atau individu dalam melakukan aktivitas penjualan barang dan jasa
dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan dengan menggunakan
prinsip keadilan dan kejujuran.
Pemasaran menurut Khotler dan AB Susanto adalah suatu proses sosial dan
manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan
keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan, dan bertukar sesuatu
yang bernilai satu sama lain. Definisi pemasaran Nur Rianto Al Arif adalah
suatu proses sosial yang merancang dan menawarkan sesuatu yang menjadi
kebutuhan dan keinginan dari pelanggan dalam rangka memberikan
kepuasan yang optimal kepada pelanggan.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa etika pemasaran dalam
syariah kita harus memahami beberapa hal terlebih dahulu. Kita perlu
mengetahui bahwa etika bisnis merupakan bagian dari etika profesi.
Etika Pemasaran Dalam Islaam
Etika adalah norma, nilai, kaidah, ukuran bagi tingkah laku yang baik.
Etika merupakan dasar moral, termasuk ilmu mengenai kebaikan dan
sifat – sifat tentang hak. Etika berisis tuntutan tentang perilaku, sikap
dan tindakan yang diakui, sehubungan dengan suatu jenis kegiatan
manusia. Sedangkan pemasaran adalah suatu proses sosial dan
manajeral yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa
yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan, penawaran,
dan pertukaran.
Etika pemasaran dalam perspektif islam adalah tingkah laku seorang
pemasar dalam memasarkan produknya dengan kaidah islam. Definisi ini
mengarahkan bahwa orientasi pemasaran adalah berupa pasar.
Menghidupti dan mendukung pertumbuhan perusahaan. Oleh karena itu,
apapun yang telah dilakukan oleh aktivitas pemasaran berorientasi pada
kepuasan pasar, kepuasan pasar adalah kondisi saling ridha dan saling
memberi rahmat antara pembeli dan enjual atas transaksi yang dilakukan.
Ada sembilan etika pemasar, yang akan menjadi prinsip – prinsip bagi
syariah marketer dalam menjalankan fungsi – fungsi pemasaran, yaitu :
1. Memiliki kepribadian spiritual ( takwa )
2. Berperilaku baik dan simpatik ( shidq)
3. Berperilaku adil dalam bisnis ( Al- Adl )
4. Bersikap melayani dan rendah hati ( Khidmah )
5. Menepai janji dan tidak curang
6. Jujur dan terpercaya (Al- Amanah)
7. Tidak suka berburuk sangka ( Su’uzhan)
8. Tidak suka menjelak- jelekan ( Ghibah)
9. Tidak melakukan sogok ( Riswah)
Selain itu ada lima hal sifat yang harus dimiliki oleh seorang marketer yaitu:
1. Shidiq ( benar dan jujur), seorang pemasar sifat shidiq haruslah menjiwai seluruh
perilakunya dalam melakukan pemasaran, dalam berhubungan dengan pelanggan,
dalam bertransaksi dengan nasabah, dan dalam membuat perjanjian dengan mira
bisnisnya .
2. Amanah, ( terpercaya , kredibel ), artinya dapat dipercaya, bertanggungjawab, dan
kredibel, juga bermakna keinginan untuk memenuhi sesuatu sesuai dengan ketentuan.
3. Fathonah ( cerdas), dapat diartikan sebagai intelektual, kecerdikan atau
kebijaksanaan. Pemimpin yang fathonah adalah pemimpin yang memahami, mengerti
dan menghayati secara mendalam segala hal yang menjadi tugas dan kewajibanya.
4. Tabligh ( komunikatif ), artinya, komunikatif dan argumentative. Orang yang
memiliki sifat ini akan menyampaikan dengan benar dan dengaan tutur kata yang
tepat. Berbicara dengan orang lain dengan sesuatu yang mudah dipahaminya,
berdiskusi dan melakukan presentasi bisnis dengan bahasa yang mudah dipahami
sehingga orang tersebut mudah memaham pesan bisnis yang ingin disampaikan.
5. Istiqomah, artinya konsisten, yaitu seorang pemasar syariah dalam praktik
pemasaranya selalu istiqomah dalam penerapan aturan syariah.
Prinsip Pemasaran Dalam Islam
1. Keadilan
Berlaku adil adalah hal yang harus dimiliki seorang pengusaha dalam memasarkan
barang atau produknya. Jika seorang pemimpin tidak mampu menciptakan keadilan
dalam sebuah bisnis, dan untuk sukses dunia akhirat menurut islam seorang
pemimpin harus mampu bertindak secara adil dan bijaksana.
2. Menjaga kualitas produk
Sebagai produsen kita harus bisa memberikan yang terbaik pada pelanggan. Salah
satu cara yang bisa kita lakukan demi menjaga hubungan dengan pelanggan adalah
dengan menjaga kualitas dari barang kita. Sebagai seoarang pemasar yang baik,
tentu kita harus memberikan spesifikasi barang yang sesuai dengan kualitasnya,
oleh sebab itulah mengapa menjaga kualitas barang harus dilakukan dalam bisnis.
3. Sadar dengan perkembanga zaman
Pandai dalam melakukan perubahan adalah tindakan yang harus dilakukan
oleh seorang pebisnis. Bahkan dalam suatu aturan ekonomi syariah hal ini
harus dimiliki oleh seorang pebisnis muslim. Seorang pebisnis harus
mampu menangkap adanya suatu perkembangan zaman, sehingga mereka
dapat mengikuti perkembangan pasar bisnis tanpa melanggar aturan fiqih
muamalah jual beli yang sudah ditetapkan
4. Jujur dalam mengukur kualitas dan kuantitas
Sebagai umat muslim kita diajarkan untuk jujur dalam memberikan
keterangan suatu barang, baik dari kualitas dan kuantitasnya. Hal ini harus
kita perhatikan agar kita tidak terjebak dalam kesalahan jual beli terlarang
dalam islam. Oleh sebab itu berikan harga yang sesuai dengan kualitas dan
kuantitasnya.
5. Khiyar dalam jual beli
Dalam membangun sebuah bisnis memasarkan suatu barang menjadi hal yang
utama. Membangun hubungan dengan planggan adalah hal yang harus dilakukan
oleh pebisnis, didalam islam sudah diajarkan bahwa pembeli adalah seorang
raja. Oleh sebab itu sebagai seorang pebisnis, kita harus mampu memasarkan
dan memberikan tanggapan kepada pelanggan dengan cara yang baik dan benar.
6. Fungsi dan manfaat
Jika kita ingin memasarkan suatu barang, pastikan jika barang tersebut
memberikan manfaat bagi pelanggan. Dan tentu manfaat tersebut harus sesuai
dengan tujuan hidup menurut islam sebagaimana mestinya yang sudah diatur
dalam agama islam.
7. Memasarkan barang dengan ikhlas dan tulus
Memasarkan suatu barang adalah ikhtiar dalam berbisnis, dan tentu hal ini harus
dilandasi adanya perasaan yang jujur dan tulus ataupun ikhlas.
8. Ada keterbukaan pada pelanggan
Dalam memasarkan suatu barang kita harus memiliki keterbukaan dalam
menjual barang baik terbuka tentang jenis barang, kualitas barang dan
tujuan penggunaan barang tersebut. Selain membuat pelanggan mengerti
dan tahu tentang seluk beluk barang tersebut, hal ini juga dilakukan agar
bisa menjadi pengusaha sukses menurut islam
9. Tidak memasarkan riba
Memasarkan barang tanpa mengandung unsur riba atau bunga. Dalam
melakukan pemasaran barang sebagai umat islam kita tidak diperkenankan
untuk memasarkan barang atau transaksi yang mengandung macam –
macam riba.
Penerapan Etika Pemasaran Menurut Syariah
Dalam menjalankan etika bisnis kita harus mengetahui prinsip yang mendasarinya.
Menurut islam, harus kita pahami bahwa dasarnya Allah telah menyuruh manusia untuk
bekerja. Manusia dianjurkan untuk melakukan kegiatan bekerja untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya, salah satu pekerjaan adalah melakukan kegiatan bisnis. Bisnis
dalam islam dijelaskan melalui kata tijarah yang memiliki dua makna, yaitu pertama
perniagaan yang secara umum perniagaan manusia dengan Allah. Misalnya saja perasan
cinta kepada Allah SWT dan rasul- Nya, berjuang dijalan Allah dengan harta dan jiwanya,
melaksanakan perintah Allah, menafkahkan hartanya dijalan Allah. Makna tijarah yang
kedua adalah perniagaan secara khusus yaitu pedagangan sesame manusia
Dalam menjalankan kegiatan bisnisnya Allah telah menjelaskanya melalui firman-
Nya dalam al – quran surat al – baqarah ayat 62, yang artinya :’’ sesungguhnya
orang – orang mukimn, orang – orang yahudi , orang – orang nasrani dan orang –
orang shabiin, siapa saja diantara mereka yang benar – benar beriman kepada
Allah, hari kemudian dan beramal shaleh, mereka akan menerima pahala dari
Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka, dan tidak ( pula )
mereka bersedih hati,’’ ( Qs. Al Baqarah:62).
Selain surat diatas ada beberapa dalil Al – Quran yang menjelaskan hal serupa
yaitu;
QS At Taubah : 105, yang artinya
‘’Dan katakanlah: Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasulnya serta orang – orang
mu’min akan melihat pekerjaanmu, dan kamu akan dikembalikan kepada ( Allah )
yang maha mengetahui akan ghaib dan yang nyata, lalu diberitkan-Nya kepada
kamu apa yang telah kamu kerjakan.’’
Dari beberapa contoh penegasan ayat al – quran diatas kita dapat
mengetahui bahwa bisnis khususnya perniagaan dianjurkan oleh Allah
dengan mengunakan prinsip sesuai dengan Al – Quran. Selain itu dalam
menjalankan bisnis seorang harus mengetahui tujuan bisnis yang
dilakukanya yaitu bahwa bisnis dalam al – quran memiliki tujuan utama
yaitu untuk mendapatkan dua keuntungan kentungan duniawi dan ukhrawi.
Penerapan etika pemasaran merupakan sebuah siklus kegiatan bisnis yang terus
terulang yang dilakukan secara professional, inovatif dan sebagainya. Penerapan
etika bisnis islam dalam pemasaran dengan konsep 4P + 2P.
1. Produk
2. Promosi
3. Harga
4. Lokasi
Konsep 2P adalah factor tambahan untuk bisnis yang berbasis jasa
1. Proses
2. pekerja.
Penerapan etika pemasaran menurut syariah harus memenuhi beberapa kriteria
yaitu ketuhanan, etis atau ahlaqiyah, realistis atau al – waqi’yyah, dan humanitis
atau insaniyah. Selain itu daam melakukan pemasaran harus memenuhi kriteria nilai
– nilai etika dalam pemasaran syariah yaitu shidiq, fatanah, amanah, tabligh,
istiqomah.

You might also like