You are on page 1of 20

SEMINAR PROPOSAL KEPERAWATAN TAHUN 2022

“ STASE KELUARGA “

Nama : Girda Fiona Amaria


NIM : 191440112

PENERAPAN EDUKASI POLA PERILAKU KESEHATAN DALAM


MENINGKATKAN PENGETAHUAN PASIEN TUBERKULOSIS
DALAM KONTEKS KELUARGA TAHUN 2022
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tuberkulosis Paru (TB Paru) adalah suatu penyakit infeksi menular yang
disebabkan bakteri Mycobacterium tuberculosis, yang dapat menyerang
berbagai organ, terutama paru-paru. Penyakit ini bila tidak diobati atau
pengobatannya tidak tuntas dapat menimbulkan komplikasi berbahaya
hingga kematian.

(World Health Organization Global Tuberculosis Report, 2020)


jumlah tahunan orang yang dilaporkan telah mengakses
pengobatan TB telah meningkat dari sekitar
Tahun Jumlah
2015 6juta
2018 7juta
2019 7,1juta

(Profil Kesehatan Indonesia, 2019 )


Pada tahun 2019 jumlah kasus Tuberkulosis
yang ditemukan sebanyak 543.874 kasus.
(Profil Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, 2020)

Tahun Jumlah
2020 1.309

Jumlah Kasus TB di Puskesmas Benteng

Tahun Jumlah
2016 14
2017 14
2018 25
2019 20
2020 3
2021 19
Salah satu penyebab tingginya prevalensi TB adalah
ketidakteraturan penderita dalam pengobatan TB paru (Ainun,
dkk 2019).

Djannah, dkk (2019) yang menyebutkan bahwa dengan


pendidikan maka seseorang akan cenderung untuk
mendapatkan informasi, baik dari orang lain maupun
media massa.
Tugas keluarga dalam memberikan perawatan kesehatan
keluarga yang bersifat preventif..
(Gunawan dan ina, 2016).

Penyuluhan atau pendidikan kesehatan dapat meningkatkan nilai


rata-rata pengetahuan dari sebelum dan sesudah penyuluhan.
(Widyastuti, dkk 2018).
B. Rumusan Masalah

Bagaimanakah Penerapan Edukasi Pola Perilaku Kesehatan Dalam


Meningkatkan Pengetahuan Pasien Tuberkulosis Dalam Konteks
Keluarga.

C. Tujuan Studi Kasus

Untuk Menggambarkan Penerapan Edukasi Pola Perilaku


Kesehatan Dalam Meningkatkan Pengetahuan Pasien Tuberkulosis
Dalam Konteks Keluarga.
D. Manfaat Studi Kasus

1. Bagi Puskesmas
Untuk dapat gambaran Penerapan Edukasi Pola Perilaku Kesehatan Dalam
Meningkatkan Pengetahuan Pasien Tuberkulosis Dalam Konteks Keluarga.

2. Bagi Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang


Sebagai referensi bagi mahasiswa, mengenai pelaksanaan asuhan dalam
melaksanakan Penerapan Edukasi Pola Perilaku Kesehatan Dalam Meningkatkan
Pengetahuan Pasien Tuberkulosis Dalam Konteks Keluarga.

3. Bagi Penulis
Dapat menambah ilmu pengetahuan, keterampilan dalam melaksanakan
Penerapan Edukasi Pola Perilaku Kesehatan Dalam Meningkatkan Pengetahuan
Pasien Tuberkulosis Dalam Konteks Keluarga.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi perawatan diri ( Personal Hygiene )


Adalah upaya yang dilakukan individu dalam memelihara kebersihan dan kesehatan dirinya baik
secara fisik maupun mental. Tingkat kebersihan sendiri dinilai dari penampilan individu serta
upayanya dalam menjaga kebersihan dan kerapian tubuhnya setiap hari.

B. Jenis perawatan diri

1. Perawatan dini hari


2. Perawatan pagi hari
3. Perawatan siang hari
4. Perawatan menjelang tidur
C. Tujuan perawatan diri
1. Meningkatkan derajat kesehatan
2. Memelihara kebersihan diri
3. Memperbaiki personal hygiene
4. Pencegahan penyakit
5. Meningkatkan kepercayaan diri
6. Menciptakan keindahan

D. Faktor yang mempengaruhi perawatan diri


1. Budaya
2. Status-sosial-ekonomi
3. Agama
4. Tingkat pengetahuan atau perkembangan
individu
5. Status kesehatan
6. Kebiasaan
Konsep Penyakit

A. Definisi
TB Paru adalah penyakit menular yang disebabkan oleh
kuman Mycobacterium tuberculosis. Kuman penyebab TB
tersebut dapat menyerang seluruh tubuh, namun juga
paling banyak menyerang paru yang disebut dengan TB
Paru (Rita, dkk, 2020).

B. Etiologi
Agen infeksius utama, Mycobacetrium tuberculosis
adalah batang aerobik tahan asam yang tumbuh dengan
lambat dan sensitif terhadap panas dan sinar ultraviolet.

C. Patofisiologi
Basil tuberkulosis yang mencapai permukaan alveoli
, setelah berada di dalam alveoli basil tuberkulosis
ini membangkitkan reaksi peradangan.
D. Tanda dan gejala
Gejala Utama :
Batuk terus-menerus lebih dari 2 minggu.
Gejala Tambahan :
Batuk mengeluarkan darah
Demam berkepanjangan
Sesak napas dan nyeri dada
Berkeringat di malam hari walaupun tanpa
aktivitas
Nafsu makan menurun
Berat badan menurun.

E. Penatalaksanaan
Pengobatan pada penderita TB Paru selain
untuk mengobati penderita juga mencegah
kematian, mencegah kekambuan serta
memutuskan mata rantai penularan.
diberikan dalam 2 tahap yaitu :

1. Tahap intensif (2-3 bulan)


2. Tahap lanjutan (4-7 bulan)
Konsep Asuhan Keperawatan

A. Pengkajian

B.Diagnosa

C. Intervensi

D. Implementasi

E. Evaluasi
Konsep Edukasi Perilaku Upaya Kesehatan

Pengertian Edukasi
Suatu upaya untuk meningkatkan perilaku klien dalam pencegahan penularan
penyakit tuberkulosis dengan cara memberikan edukasi terhadap klien dan
menggunakan cara yang efektif.

Tujuan Edukasi
Untuk mengidentifikasi upaya klien dalam pencegahan
penularan Tuberkulosis Paru
Tanda dan Geja
●Menanyakan masalah yang
dihadapi Kerangka Teori
● Menunjukkan perilaku tidak
sesuai anjuran.
● Menunjukkan persepsi yang
keliru terhadap masalah
● Menjalani pemeriksaan yang
tidak tepat
● Menunjukkan perilaku
berlebihan (mis. Apatis,
bmusuhan, agitasi , histeria)

Tuberkulosis

Masalah Keperawatan : Edukasi Pola Perilaku


Defisit Pengetahuan Kesehatan

Edukasi Pencegahan Tingkat


Penularan Pengetahuan
Tuberkulosis membaik
Kerangka Konsep

Tuberkulosis Edukasi Pencegahan


Penularan

Tingkat Pengetahuan
Defisit Pengetahuan
Membaik
BAB III
METODE PENULISAN

A. Desain Karya Tulis Ilmiah


Metode penelitian ini adalah deskriptif dalam bentuk
pendekatan studi kasus (case study research) dengan
menerapkan intervensi keperawatan berdasarkan bukti praktik.

B. Tempat dan Waktu Studi Kasus


penulis melakukan penelitian direncanakan di desa Batu
Belubang Kabupaten Bangka Tengah Provinsi Bangka Belitung
Tahun 2022.

C. Subjek studi kasus / partisipan

-> Kriteria Insklusi


-> Kriteria Ekslusi
D. Fokus Studi
Penerapan Edukasi Pencegahan Penularan
Tuberkulosis dengan masalah Defisit
Pengetahuan : Edukasi pola perilaku
kesehatan.

E. Definisi Operasional
● Edukasi pola perilaku kesehatan
● Tuberkulosis
● Defisit Pengetahuan

F. Metode Pengumpulan Data


1. Persiapan
2. Pengumpulan data
3. Pembuatan Laporan
G. Instrumen Studi Kasus
1. Format pengkajian
2. Kuesioner
3. lembar observasi / lembar perkembangan responden
4. Leaflet
5. SOP ( Standar Operasional Prosedur )

H. Metode Analisa Data


● Penyebaran kuesioner
● Observasi peningkatan pengetahuan &
keterampilan

I. Etika Studi Kasus


Menurut Nursalam (2016) dibedakan menjadi tiga bagian
1. prinsip manfaat
2. prinsip menghargai hak-hak subjek
3. prinsip keadilan.
KESIMPULAN
TERIMA KASIH 

You might also like