Nama Anggota Kelompok : 1. Firmansyah 2. Iskandar Hadi 3. Diah Solehatin 4. Merry 5. Maesarah 6. Ayu Fitriani Pratiwi 7. Nuratul Aini Afriani 8. Iriyanti Rospriana 9. Michelle Aprilia Suwaji 10. Nur Aiziyah SEJARAH EVA Metode EvA pertama kali dikembangkan oleh Stewart & Stern seorang analis keuangan dari perusahaan Stern Stewart & Co pada tahn 1993. Model EVA menawakan parameter yang cukup objektif karena berangkat dari konsep biaya modal (cost of capital) yakni mengurangi laba dengan beban biaya modal, dimana beban biaya modal ini mencerminkan tingkat resiko perusahaan. DEFINISI EVA EVA merupakan sebuah gagasan keuntungan eknomis yang dinyatakan dalam informasi kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan seperti biaya operasional dan modal kerja perusahaan. PRINSIP EVA Peningkatan EVA dan penciptaan nilai dapat terjadi ketika suatu perusahaan dapat mencapai yang berikut (Young & O’Bryne, 2001:62).
1. Meningkatnya pengambilan atas modal yang ada.
2. Pertumbuhan yang menguntungkan. 3. Pelepasan dari aktiva yang memusnahkan nilai. 4. Periode lebih panjang dimana diharapkan NOPAT lebih tinggi dibandingkan WACC. 5. Pengurangan biaya modal. TUJUAN EVA Abdullah (2003:142), berpendapat bahwa tujuan penerapan metode EVA diharapkan akan mendapatkan hasil perhitungan nilai ekonomis perusahaan yang lebih realistis. Hal ini disebabkan oleh EVA dihitung berdasarkan perhitungan biaya modal (cost of capital) yang menggunakan nilai pasar berdasarkan kreditur terutama pemegang saham dan bukan menggunakan nilai buku yang bersifat historis. MANFAAT EVA a. Alat ukur kinerja perusahaan di mana fokus penilaian kinerja adalah penciptaan nilai (value creation). b. Perhatian manajemen sesuai dengan kepentingan pemegang saham c. Mendorong perusahaan untuk memperhatikan kebjakan struktur modalnya. d. Mengidentifikasi proyek atau kegiatan yang memberikan tingat pengambilan yang lebih tinggi dari biaya modalnya. METODE PERHITUNGAN EVA Struktur modalnya perusahaan hanya mengnakan modal sendiri ,Secara matematis EVA dapat ditentukan sebagai berikut (Brigham & Houston : 2006) : EVA = NOPAT – (ie x E) Di mana: NOPAT = Net Operating Profit After Taxes Ie = Opportunity cost of equity Namun, manakala dalam struktur perusahaan terdiri dari hutangdan modal sendiri, secara sistematis EVA dapat dirumuskan sebagai berikut: EVA = NOPAT – (WACC x TA) Di mana: NOPAT= Net Operating Profit After Taxes WACC = Weighted Average Cost Of Capita TA = Total Asset ( Total Modal) UKURAN KINERJA 1. Nilai EVA>0 atau EVA bernilai postif pada posisi ini berarti manajemen perusahaan berhasil menciptakan nilai ambah ekonomi bagi perusahaan. 2. Nilai EVA=0 itu berarti perusahaan berada pada titik impas. 3. Nilai EVA<0 atau EVA bernilai negatif pada posisi ini berarti tidak terjadi proses pertambahan nilai ekonomis bagi perusahaan. KEUNGGULAN EVA 1. EVA memfokuskan penilaian pada nilai tambah dengan memperhitungkan beban sebagai konsekuensi investasi. 2. Konsep EVA adalah sebagai alat perusahaan dalam mengukur harapan yang dilihat dari segi ekonomis dalam pengukurannya. 3. Perhitungan EVA dapat dipergunakan secara mandiri tanpa memerlukan data pembanding. 4. Pengaplikasian EVA yang mudah menunjukkan bahwa konsep tersebut merupakan ukuran praktis, mudah dihitung dan mudah digunakan. KELEMAHAN Menurut (Iramani: 2005) 1. EVA hanya mengukur hasil akhir (result), konsep ini tidak mengukur aktivitas-aktivitas tertentu. 2. EVA terlalu bertumpu pada keyakinan bahwa investor sangat mengandalkan pendekatan fundamental dalam mengkaji dan mengambil keputusan untuk menjual atau membeli saham tertentu padahal faktor-faktor lain terkadang justru lebih dominan. BERIKUT ADALAH FORMULA EVA Laba operasi x (1- tarif pajak) –(Weighted Averange Cost Of Capital x ( total aset – liabilitas lancar ). Contoh soal : Berikut ini adalah data-data untuk menghitung EVA PT EFG untuk tahun 2012. Laba Operasi Total Aset Liabilitas WACC Tarif Pajak Lancar Rp 150 Rp 1 trilyun Rp 200 12% 25% milyar milyar EVA = Laba operasi x (1- tarif pajak) –(Weighted Averange Cost Of Capital x ( total aset – liabilitas lancar ). EVA = Rp150 milyar x (1-25%) – (12% x ( Rp 1 triliyun – Rp200 milyar) EVA = Rp 16.5 milyar
EVA PT EFG di tahun 2012 lebih besar dari 0 sehingga
perusahaan mampu menciptakan kekayaan untuk pemegang sahamnya.