You are on page 1of 27

Fermentasi Biologi Menghasilkan Enzim

Selulase

Oleh :
Kelompok 4

Cut Hilda Liza Rahma (1710611089)


Rasyidah (1810611019)
Joni Prianto (1810611020)
Intan Baiduri (1810611103)
Ahmad Gifari Depa (1810612045)

Dosen Pengampu : Prof. Dr. Ir. NURAINI, MS


Fermentasi
 Fermentasi merupakan proses perubahan biokimia dari senyawa organik
makanan yang terjadi apabila mikroorganisme kontak dengan substrat
yang digunakan yang sesuai dengan tempat tumbuhnya.

 Pada proses fermentasi diperlukan substrat sebagai media tumbuh


mikroba yang mengandung zat-zat nutrisi yang dibutuhkan selama
proses fermentasi berlangsung (Fardiaz, 1988). Lebih lanjut dinyatakan
bahwa substrat dapat berupa substrat sumber karbon dan substrat
sumber nitrogen. Selulosa sebagai salah satu sumber karbon dalam
proses fermentasi telah banyak digunakan karena mudah didapat.
Enzim Selulase
 Enzim selulase adalah enzim yang mampu mendegradasi selulosa
dengan produk utamanya yakni glukosa, selobiosa dan
selooligosakarida.
 Selulase memiliki tiga sistem enzim yang terdiri dari : endo-1,4-β-
glukanase, ekso-1,4-β-glukanase dan β-D-glukosidase. Ketiga
enzim ini bekerja secara sinergis mendegradasi selulosa dan
melepaskan gula pereduksi sebagai produk akhirnya. Endo-1,4-β-
glukanase memotong ikatan rantai dalam selulosa menghasilkan
molekul selulosa yang lebih pendek, ekso-1,4-β-glukanase
memotong ujung rantai selulosa menghasilkan molekul selobiosa,
sedangkan β-D-glukosidase memotong molekul selobiosa menjadi
dua molekul glukosa (Kim, 2001).
Judul Jurnal 1 : Produksi Enzim Selulase dari
Aspergillus niger Menggunakan Sekam Padi dan
Ampas Tebu sebagai Induser
PENDAHULUAN :
Selama ini telah banyak penelitian yang dilakukan tentang produksi
enzim selulase dari berbagai jenis mikroba baik bakteri maupun kapang.
Menurut Astutik et al (2010), beberapa jenis kapang yang mampu
menghasilkan enzim selulase cukup tinggi adalah Penicillium sp.1,
Penicillium sp.2, Penicillium sp.3, Aspergillus niger, dan Paecylomyces
sp.1. Kemampuan Aspergillus niger menghasilkan enzim selulase yang
cukup tinggi juga dilaporkan oleh Adri et al (2013) dengan
memanfaatkan jerami padi dan CMC (Carboxyl Methyl Cellulose) yang
merupakan senyawa turunan dari selulosa sebagai induser. Induser yang
sering digunakan untuk memproduksi enzim selulase dari Aspergillus
niger adalah CMC (Carboxyl Methyl Cellulose). Namun penggunaan
induser tersebut dirasakan kurang efektif karena hanganya cukup mahal
 Ada beberapa jenis limbah pertanian yang dapat dijadikan induser
alami yakni jerami padi, tongkol jagung. Sedangkan pada penelitian
ini dikembangkan lagi penggunaan induser alami dari limbah
pertanian berupa sekam padi dan ampas tebu

 Kandungan sekam padi terdiri dari beberapa komponen utama yakni


50% selulosa, 25-30% lignin, 15-20% silika, dan kadar air 9,02%
(Irvan et al., 2013) sedangkan komponen utama yang terdapat pada
ampas tebu adalah hemiselulosa 20-32,2%, selulosa 40,3 - 55,35%,
dan lignin 11,2 - 15,27% (Enny et al., 2010). Tingginya kandungan
selulosa pada sekam padi dan ampas tebu ini diharapkan mampu
menginduksi produksi enzim selulase yang tinggi.
METODE :

 Pembuatan Media Padat


 Pembuatan Media Produksi
 Persiapan Induser
 Kultivasi Isolat Penghasil Enzim Selulase
◦ Peremajan Isolat Aspergillus niger
◦ Pembuatan Inokulum
HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Produktivitas Enzim Selulase oleh Aspergillus niger yang


Diinduksi dengan Ampas Tebu dan Sekam Padi

 Produktivitas enzim selulase dari Aspergillus niger ditentukan dengan cara


menguji aktivitas enzim tersebut menggunakan substrat CMC. Uji aktivitas
enzim dilakukan dengan metode CMCase menggunakan reagen DNS (asam
3,5-dinitrosalisilat) yang akan diamati berdasarkan jumlah glukosa yang
terbentuk. Karena seperti yang telah diketahui bahwa enzim selulase ini
berfungsi untuk menghidrolisis substrat selulosa menjadi monomer gula
pereduksinya berupa glukosa. Jumlah glukosa yang terbentuk akan dikonversi
ke dalam bentuk IU (International Unit).
 Pengujian aktivitas enzim selulase ini dilakukan dengan menggunakan
spektrofotometer UV-Vis dengan panjang gelombang 540 nm.
Grafik Produksi Enzim Selulase Produktivitas selulase dengan ketiga jenis
induser mengalami peningkatan seiring
bertambahnya waktu fermentasi hingga
mencapai titik optimum yang sama pada 108
jam. Setelah mencapai titik optimum secara
perlahan aktivitas enzim selulase mulai
menurun. Gambar 3 menunjukkan bahwa
diantara kedua induser alami tersebut
memiliki kemampuan menginduksi enzim
yang berbeda dimana sekam padi mampu
menginduksi lebih baik dibandingkan dengan
ampas tebu.
Hal tersebut terlihat dari tingginya aktivitas
selulase sebesar 0,251 IU/mL yang diinduksi
dengan sekam padi daripada ampas tebu
sebesar 0,221 IU/mL. Bahkan aktivitas
selulase yang diinduksi oleh sekam padi
sedikit lebih tinggi dari pada yang diinduksi
dengan CMC sebesar 0,248 IU/mL.
2. Karakterisasi Aktivitas Enzim Selulase Oleh Aspergillus niger

 Penentuan pH optimum
Kinerja enzim dalam proses mengkatalisis suatu reaksi akan berjalan baik
apabila berada pada kondisi pH yang optimum (Safaria et al., 2013).
Pada penelitian ini dilakukan karakterisasi pH dengan rentang pH 3, 4, 5, 6, dan 7
yang menggunakan buffer sitrat fosfat sedangkan untuk pH 8 menggunakan buffer
fosfat.

Berdasarkan Gambar 5
menunjukkan aktivitas enzim
selulase optimum terjadi pada
pH 4 (cenderung asam) dengan
aktivitas enzim sebesar 0,324
IU/mL. Tingginya aktivitas enzim
ditentukan oleh gugus aktif rantai
samping enzim yang berfungsi
sebagai sisi katalitik dalam
mengikat substrat.
 Penentuan Suhu Optimum
Kemampuan enzim selulase dalam menghidrolisis substrat juga
dipengaruhi oleh suhu. Pada penelitian ini dilakukan karakterisasi suhu
dengan variasi suhu 30°C, 37°C, 40°C, 50°C, 60°C, dan 70°C pada pH 4
(pH optimum) .

Gambar 6 menunjukkan adanya


peningkatan aktivitas enzim diiringi
dengan kenaikan suhu hingga
mencapai titik optimum yakni pada
suhu 50°C. Pada suhu optimum
tersebut aktivitas enzim selulase
mencapai 0,709 IU/mL.
Bertambahnya suhu sampai dengan
suhu optimum menyebabkan
terjadinya kenaikan kecepatan
reaksi enzim karena bertambahnya
energi kinetik yang mempercepat
gerak enzim dan substrat.
Kesimpulan
Aktivitas enzim selulase dari Aspergillus niger
dengan induser sekam padi sebesar 0,251 IU/mL
sedangkan dengan ampas tebu sebesar 0,221 IU/mL,
Karakteristik enzim selulase dari Aspergillus niger
yang diinduksi oleh sekam padi berlangsung optimal
pada pH 4 sebesar 0,324 IU/mL dan suhu optimal
50°C dengan aktivitas enzim sebesar 0,709 IU/mL.
Judul Jurnal 2 : Produksi dan Uji Aktivitas Enzim
Selulase dari Bakteri Bacillus subtilis

PENDAHULUAN :
Bacillus subtilis termasuk jenis Bacillus sp. (satu family). Bakteri ini
termasuk bakteri gram positif, yakni katalase positif yang umum
ditemukan di tanah, air, udara dan materi tumbuhan yang terdekomposisi
(debu). Bacillus sp. bersifat aerobik oleh karena itu dalam proses
fermentasi harus diperhatikan dengan baik. Bakteri ini mampu membentuk
endospora ketika kondisi lingkungan yang tertekan. Spora ini dapat
bertahan 60 tahun atau lebih pada kondisi lingkungan ekstrim (Sakti,
2012). Bakteri ini mampu menghasilkan enzim selulase bila di tempatkan
dalam lingkungan yang terdapat selulosa.
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan dan menganalisis aktivitas
dari enzim selulosa dari bakteri Bacillus subtillis pada pH optimum dan
suhu optimum.
METODE :

 Pembuatan Media NA
 Pembuatan Media Selektif
 Uji Aktivitas Enzim Selulase
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Produksi Enzim Selulase dari Bakteri Basillus subtillis
 Bakteri ditumbuhkan pada media selektif yg pertumbuhannya ditandai dengan
adanya kekeruhan pada media.
 Yeast ekstrak sebagai sumber nitrogen dan CMC sebagai substrat yg berfungsi
sebagai sumber karbon untuk bakteri Bacillus subtillis dalam memproduksi
enzim selulase
 Setelah bakteri tumbuh dan berkembang dilakukan uji kualitatif bakteri Bacillus
subtillis penghasil enzim selulase, dilakukan dengan uji warna menggunakan
larutan congo red 0,1 % yang hasilnya ditandai pembentukan zona bening pada
isolat yang telah digoresi dengan isolat bakteri Bacillus subtilis
2. Penentuan pH Optimum pada Aktivitas Enzim Selulase dari Bakteri Bacillus
subtillis

 Pada penentuan pH optimum dilakukan dengan cara, menyediakan 6 tabung


reaksi yang berbeda-beda & mengisi masing-masing tabung dengan larutan 1 mL
CMC 1 % sebagai substrat, kemudian ditambahkan 1 mL buffer ( buffer asetat
untuk pH 5,6 dan buffer fosfat pH: 6,0; 6,5; 7,0; 7,5 dan 8,0) untuk
mempertahankan pH larutan.
Berdasarkan grafik disamping
diperoleh data pada variasi pH, bahwa
perubahan aktivitas enzim terhadap pH
di mulai dari pH 5,6 dengan aktivitas
enzim sebesar 2,5356 x 10-3 U/mL dan
mengalami peningkatan aktivitas pada
pH 6,0 yang merupakan pH optimum
dengan aktivitas enzim sebesar 4,3661
x 10-3 U/mL. Selanjutnya aktivitas
enzim ini mengalami penurunan pada
pH 6,5; 7,0; 7,5 dan 8,0 dengan
aktivitas berturut-turut; 2,2450 x 10-3
U/mL; 2,2706 x 10- 3U/mL; 2,5484 x
10-3U/mL dan 2,0641 x 10-3 U/mL.
2. Penentuan Suhu Optimum pada Aktivitas Enzim Selulase dari Bakteri
Bacillus subtillis
 Pada penentuan suhu optimum dilakukan dengan cara menyediakan 6 tabung reaksi
yang berbeda-beda, mengisi masing-masing tabung dengan larutan 1 mL CMC 1 %,
ditambahkan sebanyak 1 mL larutan buffer pH 6 (pH optimum) dan ditambahkan
lagi 1 mL ekstrak kasar enzim selulase kemudian diinkubasi pada suhu yang
berbeda yaitu; 25oC, 30oC, 35oC, 40oC, 45oC dan 50oC selama 1 jam agar substrat
dapat dihidrolisi oleh enzim.
Berdasarkan grafik di samping
diperoleh data bahwa dengan
peningkatan aktivitas enzim dimulai
pada suhu 25oC dengan aktivitas
enzim sebesar 3,4629 x 10-3 U/mL dan
naik mencapai suhu 30oC sebagai
suhu optimum dengan aktivitas
5,6609 x 10-3 U/mL. Selanjutnya
aktivitas enzim mengalami penurunan
di atas suhu optimum, yaitu 35oC,
40oC, 45oC dan 50oC dengan aktivitas
berturut-turut sebebsar; 4,1011 x 10-3
U/mL; 3,1082 x 10-3 U/mL; 3,9647x
10-3 U/mL dan
3,2735 x 10-3 U/mL.
Kesimpulan
Enzim Selulase yang diproduksi dari bakteri Bacillus
subtilis diperoleh aktivitas enzim pada pH optimum
6,0 sebesar 4,3661 x 10-3 dan aktivitas enzim selulase
pada suhu optimum 30°C sebesar 5,6609 x 10-3.
Pertanyaan dan Jawaban
1. Aditya Dwi, Bagaimana Pengaruh kemampuan enzim selulase
dalam menghidrolisis substrat apabila suhu berada dibawah/ diatas
suhu optimum?
Dijawab: Cut Hilda Liza
Yaitu Suhu di bawah suhu optimum menghasilkan aktivitas spesifik
selulase yang rendah karena kurangnya energi kinetik yang
menyebabkan pembentukan kompleks enzim dan substrat menjadi
kecil sehingga aktivitas enzim yang terjadi juga kecil. Apabila terjadi
kenaikan suhu di atas suhu optimum menyebabkan aktivitas enzim
menurun. Hal ini terjadi karena enzim termasuk jenis protein yang
dapat mengalami denaturasi pada suhu tinggi. Denaturasi merupakan
perubahan konformasi enzim akibat adanya perenggangan ikatan
hidrogen yang bersifat reversibel sehingga dapat mempengaruhi sisi
aktif enzim untuk berikatan dengan substrat (Mulyani et al., 2009).
Pertanyaan dan Jawaban
2. Maria Ulfa
Dijawab oleh: Cut Hilda Liza
Mengapa terjadi penurunan aktivitas enzim selulase
setelah Mencapai Titik Optimum?
Adalah Menurut Jurnal, Hal tersebut mungkin
disebabkan adanya kematian sel yang berdampak
pada menurunnya aktivitas enzim yang terjadi
sehingga glukosa yang dihasilkan semakin
berkurang.
Pertanyaan dan Jawaban
3. Fahrul Rozi
Dijawab oleh: Cut Hilda Liza
Apa arti dari 1 Unit dari internasional Unit?
Yaitu sejumlah enzim selulase yang dapat
membebaskan 1 μmol (mu mol) gula pereduksi
dalam kondisi percobaan per satuan waktu
(Wahyuningtyas et al., 2013).
Pertanyaan dan Jawaban
4. Anggita Amalia
Dijawab oleh: Ahmad gifari depa
Hal apa yang menyebabkan aktivitas enzim selulase
yang diinduksi dengan sekam padi lebih tinggi dari
pada CMC?
Hal ini dapat dipengaruhi oleh proses pre-treatment yang
dilakukan pada ampas tebu dan sekam padi yang
mampu mengilangkan kandungan lignin yang biasanya
melindungi selulosa. Hilangnya kandungan lignin ini
menyebabkan sekam padi mampu menginduksi enzim
selulase lebih maksimal (Adri et al.,2013).
Pertanyaan dan Jawaban
5. Putri Damayanti Panjaitan
Dijawab oleh: Ahmad gifari depa
Pada jurnal pertama aktivitas enzim selulase secara curam aktivitasnya
menurun pada pH 4, mengapa dapat terjadi hal tersebut dan mengapa
diperlukannya pH yang optimum dalam aktivitas enzim serta
bagaimana cara kita mengetahui bahwa suatu fermentasi sudah
melebihi pada pH Optimumnya?
Menurut kami tidak penurunan aktivitas enzim pada ph 4 yang terjadi
pada pH 4 (cenderung asam) dengan aktivitas enzim sebesar 0,324
IU/mL. Tingginya aktivitas enzim ditentukan oleh gugus aktif rantai
samping enzim yang berfungsi sebagai sisi katalitik dalam mengikat
substrat.
Menurut kami untuk menentukan suatu fermentasi sudah melebihi dari
ph optimum nya yaitu dari akat pengukuran ph yg di letakan di tempat
dilakukan nya fermentasi
Pertanyaan dan Jawaban
6. Afira Viona Zahra
Dijawab oleh: gifari depa
Apa pengaruh perubahan pH pada kinerja enzim dalam proses
mengkatalisi substrat?
Adalah Perubahan pH ini akan mempengaruhi ionisasi dari
gugus-gugus samping pada asam amino. Hal ini juga
berpengaruh pada ikatan hidrogen antar gugus fungsi
sehingga mempengaruhi konformasi enzim dan substrat
dalam mempertahankan struktur tersier dan kuartener enzim
aktif. Ketika aktivitas enzim mengalami penurunan
menunjukkan bahwa terjadi perubahan konformasi enzim
dengan substrat sehingga ikatan diantara keduanya semakin
melemah (Lehninger, 2010).
Pertanyaan dan Jawaban
7. Aldi Ramaduddin
Dijawab oleh: Rasyidah
Apakah Ada pada penelitian lain yang menggunakan alat selain
spektrofotometri?
• Berdasarkan pencarian jurnal uji aktivitas enzim menggunakan
spektrofotometri. Hal ini karena Spektrofotometer UV-VIS
adalah salah satu metode instrumen yang paling sering
diterapkan dalam analisis kimia untuk mendeteksi senyawa
(padat/cair) berdasarkan absorbansi foton. Agar sampel dapat
menyerap foton pada daerah UV-VIS (panjang gelombang 200
nm – 700nm), biasanya sampel harus dideritavisasi.didasarkan
pada acuan ISO 17025, Good Laboratory Practice(GLP) atau
rekomendasi dari Pharmacopeia (EP, DAB, USP).
Pertanyaan dan Jawaban
8. Ria Karnilis
Dijawab oleh: Rasyidah
• Aktivitas enzim selulase ditentukan dengan
menggunakan metode DNS(asam 3,5-dinitrosalisilat).
 DNS merupakan senyawa aromatis yang akan

bereaksi dengan gula reduksi yang


membentuk asam 3-amino-5-dinitrosalisilat
yang merupakan seuatu senyawa yang
mampu menyerap dengan kuat radiasi
gelombang elektromagnetik pada panjang
gelombang 540 nm (Sastrohamidjojo, 2005).
Pertanyaan dan Jawaban
9. Saadillah
Ada tidak jurnal yang pengujian aktivitas enzim selulase
dengan menggunakan bakteri gram negatif?
Dijawab oleh: Rasyidah
pada jurnal ISOLASI DAN UJI AKTIVITAS BAKTERI
SELULOLITIK DARI AIR MUARA DAERAH ALIRAN
SUNGAI SIAK WILAYAH KABUPATEN
BENGKALIS.Bakteri yang digunakan adalah bakteri
selulolitik, dari hasil isolasi bakteri didapatkan 13 isolat.
Hasil pewarnaan didapatkan 11 dari 13 isolat adalah bakteri
gram negatif.Fermentasi menghasilkan enzim selulase
menggunakan mikroorganisme penghasilenzim selulase
menjadi glukosa.

You might also like