You are on page 1of 21

PANCASILA

SEBAGAI DASAR NEGARA


TIM DOSEN PENGAMPU MATA KULIAH PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
DR. TATIK FIDOWATY, S.IP., M.SI
NEGARA
• Terminologi Negara merupakan terjemahan dari beberapa kata asing yaitu,
state (Inggris), staat (Belanda dan Jerman), atau etat (Perancis).
• Negara diartikan sebagai organisasi tertinggi di antara satu kelompok
masyarakat yang memiliki cita-cita untuk bersatu, hidup di dalam suatu
kawasan, dan mempunyai pemerintahan yang berdaulat.
• Negara merupakan integrasi dari kekuasaan politik, ia adalah organisasi
pokok dari kekuasaan politik.
NEGARA

Secara umum Negara mempunyai 2 tugas yaitu :


• Mengendalikan, mengatur gejala-gejala kekuasaan yang asosial.
• Mengorganisir dan mengintegrasikan kegiatan manusia dan
golongan-golongan kearah tercapainya tujuan-tujuan masyarakat
seluruhnya.
DEFINISI NEGARA
• Miriam Budiardjo : Integrasi dari kekuasaan politik, ia adalah organisasi pokok dari kekuasaan politik”.
• Roger H. Soltau : Negara adalah (agency) atau wewenang (authority) yang mengatur atau mengendalikan
persoalan-persoalan bersama, atas nama masyarakat.
• Harold J. Laski : Negara adalah suatu masyarakat yang diintegrasikan karena mempunyai wewenang yang
bersifat memaksa dan yang secara sah lebih agung daripada individu atau kelompok yang merupakan
bagian dari masyarakat itu. Masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang hidup dan bekerja sama
untuk mencapai terkabulnya keinginan-keinginan mereka bersama . masyarakat merupakan negara kalau
cara hidup yang harus di taati baik oleh individu maupun oleh asosiasi-asosiasi ditentukan suatu
wewenang yang bersifat memaksa dan mengikat.
• Max Weber : Negara adalah suatu masyarakat yang mempunyai monopoli dalam penggunaan kekerasan
fisik secara sah dalam sesuatu wilayah.
• Robert M. Mc Iver : Negara adalah asosiasi yang menyelenggarakan penertiban didalam suatu masyarakat
dalam suatu wilayah dengan berdasarkan sistem hukum yang diselenggarakan oleh sustu pemerintah yang
untuk maksud tersebut diberi kekuatan memaksa.
UNSUR - UNSUR NEGARA

UNSUR – UNSUR FORMAL NEGARA UNSUR – UNSUR MATERIAL NEGARA

 RAKYAT / PENDUDUK  SIFAT – SIFAT KARAKTERISTIK NEGARA

 WILAYAH  DASAR – DASAR FILSAFAT NEGARA

 PEMERINTAH  TUJUAN DAN FUNGSI NEGARA

 PENGAKUAN NEGARA LAIN / KEDAULATAN


SIFAT – SIFAT NEGARA

• Sifat Memaksa : Agar peraturan perundang-undangan ditaati dan


dengan demikian terjadi sebuah penertiban.
• Sifat Monopoli : Negara mempunyai tujuan dalam menetapkan
tujuan bersama dari masyarakat.
• Sifat Mencakup Semua : Semua peraturan perundang-undangan
berlaku untuk semua tanpa terkecuali.
TUJUAN NEGARA
• PLATO : Negara timbul karena adanya kebutuhan-kebutuhan umat manusia,
manusia secara individual tidak mampu memenuhi kebutuhan-kebutuhan
tersebut, sedangkan kebutuhan tersebut beraneka ragam.
• ARISTOTELES : Negara dibentuk dan dipertahankan karena negara bertujuan
menyelenggarakan hidup yang baik bagi semua warga negara.
• ROGER H. SOLTAU : memungkinkan rakyatnya “berkembang serta
menyelenggarakan daya ciptanya sebebas mungkin.
• HAROLD J. LASKI : Menciptakan keadaan dimana rakyatnya dapat mencapai
terkabulnya keinginan-keinginan secara maksimal
TUJUAN UTAMA NEGARA

• Pemeliharaan Ketertiban
• Memajukan Kesejahteraan Individu
• Memajukan Kesejahteraan Umum
• Mempertinggi Moralitas
FUNGSI MUTLAK NEGARA

• Melaksanakan Penertiban (Law and Order) ; untuk tujuan bersama dan mencegah
bentrokan-bentrokan dalam masyarakat, maka negara harus melaksanakan penertiban.
Dapat dikatakan bahwa negara bertindak sebagai “stabilisator”
• Mengusahakan Kesejahteraan dan Kemakmuran rakyatnya. fungsi ini sangat penting,
terutama bagi negara-negara baru.
• Pertahanan, hal ini diperlukan untuk menjaga kemungkinan serangan dari luar. Untuk ini
negara dilengkapi dengan alat pertahanan.
• Menegakkan Keadilan ; hal ini dilaksanakan melaui badan-badan peradilan
FUNGSI NEGARA

• Fungsi Essensial, yakni fungsi yang diperlukan untuk kelanjutan negara : pemeliharaan
Angkatan Perang, pemeliharaan kepolisian, pemeliharaan pengadilan, mengadakan
hubungan internasional, mengadakan sistem pajak.
• Fungsi Jasa, yakni seluruh aktivitas yang mungkin tidak ada jika tidak terselenggara oleh
negara, antara lain pemberian layanan kepada masyarakat, misalnya pembukaan trayek
kereta api, pemeliharaan fakir miskin, pembangunan jalan-jalan, jembatan, dll.
• Fungsi Perniagaan, yakni fungsi yang dapat diselenggarakan oleh individu, untuk mencari
untung jika negara melaksanakan fungsi ini berdasarkan pertimbangan-pertimbangan
tertentu
PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA
SUMBER YURIDIS :
• Negara Republik Indonesia adalah negara hukum (rechtsstaat) pemerintahan berdasarkan hukum (rule of
law). Pancasila sebagai dasar negara merupakan landasan dan sumber dalam membentuk dan
menyelenggarakan negara hukum tersebut
• Pancasila merupakan Dasar Negara Republik Indonesia sebagaimana terdapat pada Pembukaan Undang-
undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945.
• Peneguhan Pancasila sebagai Dasar Negara terdapat pada Pembukaan Undang-Undang Dasar juga terdapat
pula dalam ketetapan MPR Nomor XVIII/MPR/1998.
• Selain itu, juga ditegaskan dalam Undang-Undang Nomor 12 tahun 2011 tentang Pembentukan Perundang-
undangan bahwa Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum negara.
• Penempatan Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum negara, yaitu sesuai dengan Pembukaan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, bahwa Pancasila ditempatkan sebagai dasar
dan ideologi negara serta sekaligus dasar filosofis bangsa dan negara sehingga setiap materi muatan
peraturan perundang-undangan tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila
PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

SUMBER HISTORIS :
• Dalam pidato pada tanggal 1 Juni 1945, Soekarno menyebut Dasar Negara dengan menggunakan bahasa Belanda,
Philosophische grondslag bagi Indonesia merdeka. Philosophische grondslag adalah fundamen, filsafat, pikiran yang
sedalam-dalamnya, jiwa, hasrat yang sedalam-dalamnya untuk di atasnya ditegakkan dan didirikan Indonesia yang
merdeka. Soekarno juga menyebut dasar negara dengan istilah ‘Weltanschauung’ atau pandangan dunia.
• Selain pengertian yang diungkapkan oleh Soekarno, “Dasar Negara” dapat disebut pula “Ideologi Negara”, seperti
dikatakan oleh Mohammad Hatta: “Pembukaan UUD, karena memuat di dalamnya Pancasila sebagai ideologi negara,
beserta dua pernyataan lainnya yang menjadi bimbingan pula bagi politik negeri seterusnya, dianggap sendi daripada
hukum tata negara Indonesia. Undang-undang ialah pelaksanaan daripada pokok itu dengan Pancasila sebagai
penyuluhnya, adalah dasar mengatur politik negara dan perundang-undangan negara, supaya terdapat Indonesia
merdeka seperti dicita-citakan: merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur”
• Pancasila sebagai dasar negara sering juga disebut sebagai Philosophische Grondslag dari negara, ideologi negara,
staatsidee. Dalam hal tersebut,Pancasila digunakan sebagai dasar mengatur pemerintah negara. Atau dengan kata lain,
Pancasila digunakan sebagai dasar untuk mengatur penyelenggaraan negara. Dengan demikian, jelas kedudukan Pancasila
itu sebagai dasar negara, Pancasila sebagai dasar negara dibentuk setelah menyerap berbagai pandangan yang
berkembang secara demokratis dari para anggota BPUPKI dan PPKI sebagai representasi bangsa Indonesia.
PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA
SUMBER SOSIOLOGIS :
• Pertama, nilai-nilai ketuhanan dapat ditemukan dalam kehidupan beragama masyarakat indonesia dalam
berbagai bentuk kepercayaan dan keyakinan berbeda-beda.  
• Kedua, Nilai-nilai kemanusiaan dapat ditemukan dalam hal saling menghargai dan menghormati hak-hak
orang lain, tidak bersikap sewenang-wenang.
• Ketiga, Nilai-nilai etis kemanusiaan mengakar kuat dalam lingkungan pergaulan kebangsaan yang dekat
sebelum menjangkau pergaulan dunia yang lebih jauh. Hal ini dapat ditemukan dalam bentuk solidaritas,
rasa setia kawan, rasa cinta tanah air yang berwujud pada mencintai produk dalam negeri.
• Keempat, Nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan dan nilai serta cita-cita kebangsaan itu dalam aktualitas harus
menjunjung tinggi kedaulatan rakyat yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan.  
• Kelima, Nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai dan cita kebangsaan serta demokrasi. Hal ini dapat
ditemukan dalam sikap suka menolong, menjalankan gaya hidup sederhana dan tidak menyolok atau
berlebihan.  
PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA
SUMBER POLITIS :
• Dalam Pasal 1 ayat (2) dan di dalam Pasal 36A jo. Pasal 1 ayat (2) UUD 1945, terkandung makna bahwa
Pancasila menjelma menjadi asas dalam sistem demokrasi konstitusional. Konsekuensinya, Pancasila
menjadi landasan etik dalam kehidupan politik bangsa Indonesia.
• Bagi warga negara yang berkiprah dalam Suprastruktur Politik (sektor pemerintah), yaitu lembaga-
lembaga negara dan lembaga-lembaga pemerintahan, baik di pusat maupun di daerah, Pancasila
merupakan norma hukum dalam memformulasikan dan mengimplementasikan kebijakan publik yang
menyangkut hajat hidup orang banyak.
• Di sisi lain, bagi setiap warga negara yang berkiprah dalam infrastruktur politik (sektor masyarakat),
seperti organisasi kemasyarakatan, partai politik, dan media massa, maka Pancasila menjadi kaidah
penuntun dalam setiap aktivitas sosial politiknya. Dengan demikian, sektor masyarakat akan berfungsi
memberikan masukan yang baik kepada sektor pemerintah dalam sistem politik. Pada gilirannya, sektor
pemerintah akan menghasilkan output politik berupa kebijakan yang memihak kepentingan rakyat dan
diimplementasikan secara bertanggung jawab di bawah kontrol infrastruktur politik. Dengan demikian,
diharapkan akan terwujud clean government dan good governance demi terwujudnya masyarakat yang
adil dalam kemakmuran dan masyarakat yang makmur dalam keadilan.
DINAMIKA PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA
• Dinamika Pancasila sebagai Dasar Negara mengalami banyak tantangan dan rintangan terutama dengan
dihadapkan dengan perubahan zaman.
• Namun yang harus selalu diingat adalah Pancasila merupakan sebuah kompromi dan konsensus nasional
karena memuat nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh semua golongan dan lapisan masyarakat Indonesia.
• Penetapan Pancasila sebagai dasar negara tak hendak menghapuskan perbedaan (indifferentism), tetapi
merangkum semuanya dalam satu semboyan empiris khas Indonesia yang dinyatakan dalam seloka
“Bhinneka Tunggal Ika”. Maka Pancasila merupakan intelligent choice karena mengatasi keanekaragaman
dalam masyarakat Indonesia dengan tetap toleran terhadap adanya perbedaan.
• Kirdi Dipoyudo menjelaskan: “Negara Pancasila adalah suatu negara yang didirikan, dipertahankan dan
dikembangkan dengan tujuan untuk melindungi dan mengembangkan martabat dan hak-hak asasi semua
warga bangsa Indonesia (kemanusiaan yang adil dan beradab), agar masing-masing dapat hidup layak
sebagai manusia, mengembangkan dirinya dan mewujudkan kesejahteraannya lahir batin selengkap
mungkin, memajukan kesejahteraan umum, yaitu kesejahteraan lahir batin seluruh rakyat, dan
mencerdaskan kehidupan bangsa (keadilan sosial).”
TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA (1)

• Pancasila kini tengah dihadapkan dengan berbagai tantangan, Globalisasi merupakan tantangan
utama yang harus dihadapi. Di era modernisasi seperti saat ini, dimana batas negara sudah tidak
tampak lagi dan semua ini menuntut adanya keterbukaan dan transparansi. Maka Pancasila sebagai
benteng terakhir bangsa, menghadapi tantangan yang cukup berat. satu tantangan terbesar yang
perlu segera dijawab bangsa yang besar ini, khususnya oleh para pemegang kekuasaan, adalah
menjawab tantangan atas lemahnya kesejahteraan rakyat dan penegakkan keadilan.  
• Globalisasi yang berbasiskan pada perkembangan teknologi informasi, komunikasi, dan transportasi,
secara drastis mentransendensi batas-batas etnis bahkan bangsa. Jadilah Indonesia kini, tanpa bisa
dihindari dan menghindari, menjadi bagian dari arus besar berbagai perubahan yang terjadi di dunia.
Sekecil apapun perubahan yang terjadi di belahan dunia lain akan langsung diketahui atau bahkan
dirasakan akibatnya oleh Indonesia. Sebaliknya, sekecil apaun peristiwa yang terjadi di Indonesia
secara cepat akan menjadi bagian dari konsumsi informasi masyarakat dunia. Pengaruh dari
globalisasi ini dengan demikian begitu cepat dan mendalam.
TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA (2)
• Rentang waktu yang begitu panjang dan dinamika perkembangan masyarakat Indonesia yang signifikan
menimbulkan beberapa pertanyaan baru di kalangan petinggi negara, akademisi, dan Masyarakat.
Apakah Pancasila masih relevan dengan kondisi negara dewasa ini? Apakah Pancasila masih mampu
menjawab setiap tantangan di era perkembangan teknologi serta Revolusi industry 4.0? serta Apakah
Pancasila masih bisa menjadi bintang pemandu bagi rakyat Indonesia, khususnya generasi milenial?
• Kondisi negara Indonesia sudah sangat jauh berubah dari semenjak awal kemerdekaan. Perkembangan
dan perubahan adalah hal yang tidak bisa dihindari sebagai prasyarat untuk mencapai kemajuan dan
tujuan kemerdekaan. Perkembangan teknologi yang begitu pesat telah mendatangkan manfaat sekaligus
dan dampak buruk bagi masyarakat. Kemudahan, kecepatan, dan efektivitas merupakan gambaran
umum dampak kemajuan teknologi.
• Kemajuan teknologi yang tidak dikendalikan dan dikontrol akan menghasilkan masalah baru yang dapat
menghambat atau merusak suatu negara. Generasi milenial adalah generasi yang sangat familier dengan
teknologi karena generasi ini lahir ke dunia di mana segala aspek fisik (manusia dan tempat) mempunyai
ekuivalen digital.
TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI DASAR
NEGARA (3)
• Di Indonesia pada Tahun 2020 ini populasi generasi milenial mencapai lebih dari 90 juta jiwa. Itu
menandakan kelompok milenial mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap perkembangan
dan kemajuan Indonesia. Ditambah dengan jumlah aktivitas warga negara di dunia maya didominasi
oleh anak muda milenial.
• Generasi milenial menjadi penyokong utama peredaran informasi di dunia virtual. Pada waktu yang
sama ancaman bangsa terus terus berkembang di setiap bidang. Bidang ideologi (ancaman
ekstremisme, paham radikal), bidang politik (permasalahan pemilu, pejabat negara yang terjerat
korupsi), bidang ekonomi (kesenjangan yang masih tinggi), bidang sosial budaya (pengangguran,
kekerasan dalam rumah tangga), bidang pertahanan dan keamanan (terorisme, konflik SARA, ilegal
fishing).
• Globalisasi dan Revolusi industri 4.0 juga membawa disruption and bridging generations. Terdapat
gap antargenerasi dalam sebuah pola komunikasi sehingga terjadilah disrupsi atau perubahan
mendasar terhadap suatu realitas.
MENJAWAB TANTANGAN (1)
• Pancasila sebagai dasar falsafah negara Indonesia merupakan sebuah sistem nilai kebaikan
universal yang bisa diterapkan dalam konteks apapun baik pada masa hari ini, besok, dan
masa yang akan datang. Itu artinya Pancasila dengan basis filosofinya yang mendalam
sebenarnya mampu untuk menjawab setiap problematika yang ada.
• Terdapat dua syarat agar Pancasila dapat beroperasi secara optimal dalam masyarakat.
Pertama, Pancasila harus terpahami dan terinternalisasi pada setiap individu. Kedua,
mampu menggunakan Pancasila sebagai alat penyelesaian masalah.
• Pancasila sebagai nilai universal masih sangat relevan dengan generasi hari ini. Pancasila
hanya perlu terinternalisasi dengan baik ke setiap generasi yang ada khususnya generasi
milenial yang akan menjadi salah satu tokoh pergerakan kemajuan negara yang kita cintai
ini.
MENJAWAB TANTANGAN (2)
• Nilai-nilai Ketuhanan, Indonesia adalah negara religius yang menjadikan nilai-nilai
religiusitas sebagai sumber etika dan spiritualitas dalam bersikap tindak termasuk sikap
tindak dalam kehidupan sehari-hari dan juga termasuk dalam dunia virtual. Menghargai
perbedaan agama dan kepercayaan dalam bermedia sosial akan menghantarkan
keharmonisan dalam kehidupan beragama. Tidak saling melontarkan penghinaan atau
menyudutkan agama dan kepercayaan tertentu membuat kehidupan beragama menjadi
tentram dan damai.
• Nila-nilai Kemanusiaan, memahami dan menghargai hak dan kewajiban setiap orang dalam
menjalani kehidupan sehari-hari ataupun dalam berselancar di dunia maya adalah salah
satu ciri netizen yang humanis. Tidak menyebarkan berita-berita hoax dan provokasi
karena hal tersebut merupakan tindakan yang tidak beradab.
MENJAWAB TANTANGAN (3)
• Nilai-nilai Persatuan, Persatuan merupakan keniscayaan penting dalam proses kemajuan suatu negara.
Dalam dunia digital seperti saat ini forum-forum dunia maya seharusnya dapat dijadikan media untuk
memperkuat semangat nasionalisme. Memprioritaskan persatuan dan kesatuan bangsa di atas
kepentingan golongan atau pribadi saat diskusi di forum-forum dunia maya. Selalu menjunjung tinggi
bhinneka tunggal ika dalam setiap perbedaan di dalam forum online.
• Nilai-nilai Musyawarah dalam hikmat kebijaksanaan, berlaku santun terhadap setiap pandangan politik
setiap orang. Ikut serta menjalankan setiap keputusan yang dihasilkan. Menyelesaikan setiap
perdebatan dengan mengedepankan musyawarah.
• Nilai-nilai Keadilan Sosial, setiap orang mempunyai hak dan kewajiban yang sama untuk mengakses
informasi dan berkumpul dalam kelompok-kelompok dunia maya dengan tetap menghargai hak asasi
manusia setiap orang.

You might also like