Professional Documents
Culture Documents
Manajemen Imitasi
Manajemen Imitasi
Jenis-jenis imitasi
1. Produk bajakan
Bajakan adalah tiruan yang membawa nama yang nama merek
atau merekdagang yang sama dengan aslinya. Kualitasnya
biasanya rendah. Bajakan merupakan bentuk terendah dari
imitasi.
2. Kloning
Kloning adalah produk yang menurut perusahaan pembuatnya
adalah legal, karena tidak adanya paten, hak cipta atau
trademark yang dimiliki oleh produk perusahaan yang dikloning.
Perusahaan itu juga membawa nama mereknya sendiri.
3. Design copies atau Trade Dress
Design copies mengkombinasikan aspek inovasi dan imitasi.
Contohnya mobil mewah Jepang (Lexus) yang dianggap meniru
design dari mobil Eropa (Mercedes).
Elemen imitasi
4. Adaptasi kreatif
Merupakan bentuk yang terinovatif dari meniru.
Mengambil sebuah produk dan meningkatkan fitur atau
hal lainnya untuk bisa berkompetisi dalam situasi yang
sama ataupun berbeda.
a. Technological leapfrogging
Berdasarkan teknologi yang dimiliki oleh pionir, pengikut
memiliki kesempatan untuk melampaui teknologi yang
dimiliki oleh pionir tersebut.
Watchful waiting
Perusahaan menunggu dan mendapatkan keuntungan dari bertindak secara
perlahan. Biasanya dilakukan oleh perusahaan yang memiliki keahlian kompetitif
yang lebih kuat (perusahaan besar), dimana mereka memiliki resource yang lebih
kuat, keahlian distribusi dan pengiklanan yang lebih baik, sehingga mereka
memanfaatkan hal itu untuk memenangkan persaingan.
Bayangkan para pendatang awal pada saat negara AS baru ditemukan, para
pendahulu tersebut memiliki resiko yang sangat besar pada saat mengeksplorasi
daerah baru tersebut, salah satunya adalah mereka harus membuka lahan pertanian
baru sehingga dapat terus mendapatkan sumber penghidupan. Sedangkan generasi
saat ini mendapatkan keuntungan ekonomi yang sangat besar setelah daerah di AS
tersebut tertata dengan baik. Para pionir mungkin mendapatkan kejayaan, namun
para pengikutlah yang mendapatkan keuntungan ekonomi terbesar. Analogi tesebut
menggambarkan efek “free-rider”.
Keunggulan First-Mover
Image dan reputasi
Mendapatkan image yang positif sebagai perusahaan yang inovatif dan progresif, sedangkan
pengikut dicap dengan image copycat.
Loyalitas merek
Konsumen akan lebih familiar dan bahkan dapat membentuk kebiasaan, terhadap produk
pertama yang mereka gunakan. Apabila inovasi produk tersebut didesign secara teapat dan
memiliki harga yang kompetitif, tidak ada alasan bagi konsumen untuk berekesperimen
menggunakan produk sejenis lainnya yang dibuat oleh para imitator dan pengikut. Didukung
dengan studi oleh Richard Schmalensee ‘ pada saat konsumen merasa yakin bahwa merek
pertama memiliki kinerja yang memuaskan, merek itu menjadi standar yang rasional bagi merek
lainnya yang dimiliki para pengikut ‘.
Akses distribusi
Dengan menjadi yang pertama, pionir memastikan bahwa produk mereka memiliki
akses distribusi yang lebih baik.
Efek pengalaman
Karena pionir adalah yang pertama yang memasuki pasar sangat mungkin mereka
memiliki pengalaman yang lebih baik dibandingkan pengikut.
Akses distribusi
Pionir harus meyakinkan bahwa produknya mendapatkan keutamaan dalam
distribusi.
Keunggulan First-Mover
Paten sebagai barrier memasuki pasar
Mengunci pengikut untuk memproduksi produk yang sama dengan mematenkan
produk tersebut, sehingga mereka akan mendapatkan keuntungan ekonomi yang
besar.
Survivor Bias
Banyak studi yang mendukung pionir hanya berfokus pada kondisi pasar yang
awalnya kecil kemudian menjadi besar, sedangkan kondisi pasar yang awalnya
kecil kemudian menjadi lebih kecil tidak banyak diteliti. Apabila dilakukan, studi
tersebut akan memperlihatkan berapa banyak uang yang telah disia-siakan untuk
produk yang tidak memiliki permintaan. Studi oleh Golder dan Tellis menyatakan
bahwa menjadi pionir telah terbukti beresiko, secara keseluruhan 47% pionir
gagal, selain itu hanya 11% dari 36 kasus dimana pionir mampu mempertahankan
posisinya sebagai pemimpin kategori produk.
Keunggulan Efek Free-Rider
Estimasi tingkat kegagalan produk baru
Banyak produk baru, terutama yang radikal, gagal menghasilkan ketertarikan pembeli.
Banyak pionir memproduksi produk yang tidak memiliki permintaan, yang berarti mereka
menghabiskan waktu, biaya, usaha untuk sebuah kesempatan yang tidak ada. Pengikut
dapat meminimalisir resiko inovasi ini yang notabene sepenuhnya ditanggung oleh pionir.
Kesempatan memilih posisi pasar terbaik Estimasi tingkat kegagalan produk baru
35mm cameras
Commercial jet aircraft
Microwave ovens
Videogames
Table 5.1 - How imitators surpasssed pioneers
Lower Imitate & Market
No Product
Price Improve Power
1 35mm cameras X X
2 ATM X
3 Ballpoint pens X X
4 Caffeine-free soft drinks X
5 CAT scaners X X
6 Commercial jet aircraft X
7 Computerized ticketing services X
8 Credit/charge cards X
9 Diet soft drinks X
10 Dry beer X
11 Food processor X
12 Light beer X
13 Mainframe computer
14 Microwave ovens X
Innovation
Imitator with
Much later entrant
superior product
with much lower prices
The pioneer enters
with innovative or later entrant
product with lower prices
STRATEGY 1: LOWER PRICES
Contoh kasus:
Inovasi Royal Crowned dalam industri
minuman ringan, termasuk untuk produk
diet cola, caffeine fre cola, dan cherry
cola, menarik minat Pepsi dan Coca Cola
untuk m engembangkan produk serupa.
Didukung dengan promosi dan jaringan
distribusi, produk Pepsi dan Coke
kemudian mendominasi pasar.
The opportunities for imitation are greatest
when one or some combination of the
following factor is present
• When small Firms Pioneer New Markets
– Small pioneers are further weakened by the
fact that they must grow rapidly to meet
surging demand.
– The pioneers must choose between two
course action (pioneers dilemma):
1. Manage internal growth in an attempt
to regulate how fast the firm grows
– It allows excess demand to fall easily into
the hands of later entrants
• Price Club Pioneers warehouse retailing
» Focused on the southern California market
» Later entrance, such as Walmart’s Sam’s club enter
other areas went on to dominate the industries
2. Grow quickly with the expanding
market
– Fast growth sometimes fatal, because
small firms couldn’t manage rapid growth.
The coldnt maintain internal control
• Reynolds and Evesharp, pioneers of ballpoint
pens expanded quickly to meet exploding
demand
– Quality suffered Both firms paid with their lives
• In the absence of Patents or When
Patents Can be Circumvented
– Only 21% of the pioneers claim a
significant benefit from product patent.
– There are three ways in which imitators
can enter emerging markets in the
presence of patent.
3. The defensive use of patents
– Patents can be used defensively
• Fonar sued GE for patent infringement
– But GE can show that it had accumulated 250
imaging patents over a twenty year periode
– Far from being an imitator, it was the inovator of
imaging technology
• When there is an opportunity for shared
experience
– Imitator chances improve when it has
experience in making and selling related
products
• Experience: manufacturing, distribution,
marketing
• When the pioneer is positioned only one
end of the market
– Cuisinart (food processors) stayed stuck at
the high end of the market.
– While later entrants dominated the larger mass
market for lower end models.
The following actions help improve the
chances of successful later entry
• Treat Unlikely Threats as Likely
– The only sensible course for incumbents is to
widen their net and hope to attend more quickly
to potential threatening innovations
• The importance of concurrent R&D
– Most successful imitators have ongoing R&D
projects of their own
• Boeing, entered commercial jet aircraft well
after deHavilland but had experience producing
military jets that aided its entry
• Slowing down the pioneer with legal and
regulatory challenges
– Safety issues offer one such avenue of attack
• Later entrance should study the pioneers
product, looking for safety problems
reported to authorities and the press to
tarnishing pioneers reputation.
• A conditional quick follower strategy
– The imitator reaction should be to market
potential not to the pioneers first move
• If the pioneer fail, the imitator would fall into
the same trap.
• Quick later entry is conditional upon the market
showing itself to have potential.
• Avoid to copying to closely
– Its okay to imitate, but do not come too
close
• The result of copying to close devastating
market position and negative publicity
• Selling out
– Pioneer that has establish a strong position in
a small but growing market can often reap a
handsome reward by selling out to a larger
firm with greater resources
• Atari sold out to a corporate giant, but kept
on as an executive, where he argued with his
corporate benefactors
• Licensing and Joint Ventures
– An intermediate step is form a joint venture
or to agree to license the technology
• The risk is partner or licensees will steal ideas
and leave the partnership
– Ampex gave Sony to access to its video technology
• Fighting off the Copycats
– Pioneer should establish clearly that it was the
first to develop the new product
– There are four devensive strategic alternative
• Cover the low end introducing low-end
generics of its own
• Cede the low-end to clones let later entrants
have the low-end of the markets and focus to
the more profitable top half
• Perpetually innovate Continually update the
products
• Set a proprietary standard It is possible for
the pioneer, once in the lead, to switch users to
a proprietary standard that cannot copied
Multi track digital recorder
8-bit Microcomputers
Flooded the market
Digital Research
established
CP/M
founded
Digital Era
Better quality & Greater Interactivity
Studi Kasus
Microsoft
Sistem operasi komputer mulai dikenal pada tahun 1973 oleh Gary Kidall, dalam bentuk
CP/M – Control Program for Microcomputers.
CP/M merupakan adaptasi dari sistem yang digunakan dalam sistem mikro komputer DEC
– Digital Equipment Corporation.
Kidall berusaha meyakinkan temuannya kepada Intel, namun tidak berhasil. Akhirnya
pada 1976 dia membuat perusahaannya sendiri yang dinamakan Digital Research.
Popularitas CP/M baru dimulai pada akhir 70an, pada saat mikro komputer membanjiri
pasar.
CP/M secara meyakinkan menguasai pangsa pasar sehingga akhirnya didaulat sebagai
standar bagi 8-bit mikro komputer, pada tahun 1981 lebih dari 200 pembuat komputer
menyertakan CP/M sebagai sistem operasinya.
‘Kompetitor’ CP/M adalah UNIX yang dikembangkan oleh AT&T Bell pada akhir tahun
60an. Secara teknis UNIX lebih superior dibandingkan CP/M namun memiliki 2 kelemahan
fatal – membutuhkan mikro komputer yang lebih canggih dari masa itu dan juga maha.
Walaupun tidak memiliki kompetitor, namun DR memiliki rekanan yaitu Microsoft, yang
memiliki kekuatan utama sebagai produsen program ‘Basic’.
Studi Kasus
Pada tahun 1981, IBM akan memperkenalkan salah satu produk fenomenalnya yaitu PC,
yang sangat tergantung pada supplier luar, termasuk penyedia software. IBM memilih 3
penyedia software untuk memasok paket aplikasi yang berbeda-beda : CP/M sebagai
sistem operasi terbaik, Microsoft untuk program Basic, FORTRAN dan COBOL, dan
Peachtree sebagai penyedia spreadsheets. Itu rencananya!
Terkadang kenyataan tidak sesuai dengan rencana, pada saat IBM mendekati DR,
terdapat pertentangan dikarenakan kesombongan DR (merasa sebagai market leader).
Microsoft akan mendapatkan kesempatan sekali seumur hidup.
Microsoft tidak memiliki sistem operasi komputer yang dapat digunakan di IBM PC,
mereka harus mendapatkan secepatnya apabila ingin me ‘leapfrog’ DR dan menjadi
supplier untuk IBM. Hal itu harus dilakukan pada 16-bit model, karena 8-bit model
sudah ‘kuno’ dan IBM PC sudah bisa mengakomodir untuk 16-bit.
Microsoft memutuskan untuk membeli sistem operasi dan mengembangkannya.
sebuah perusahaan kecil bernama Seattle Computer Products dengan programmernya
Tim Patterson sudah membuat chip 16-bit, dinamakan 86-QDOS ‘Quick and Dirty
Operating System’. Namun QDOS ini juga bukan merupakan produk original, karena
banyak meniru CP/M namun dimodifikasi sehingga bisa digunakan untuk mesin 16-bit.
Tim Patterson menyangkal telah men-copy CP/M.
Microsoft membayar Seattle $25,000 untuk lisensi QDOS, tidak lama
kemudian Gates membeli seluruh hak senilai kurang dari $50,000.
Pada waktu itu Microsoft tidak menceritakan niatnya untuk
menggunakan QDOS dalam IBM PC.
Microsoft menyempurnakan QDOS dan menamakannya MS-DOS,
karena negosiasi dengan DR tidak menemukan kesepakatan maka
IBM menggunakan Microsoft. MS-DOS dinamakan PC-DOS oleh IBM
untuk digunakan di PC, namun Microsoft mempertahankan hak
untuk menjual kepada vendor komputer lain dengan nama MS-DOS.
Kesuksesan PC membuat nama Microsoft meroket! Pada akhir 80an
lebih dari 100 juta kopi program yang-tidak-terlalu-inovatif telah
terinstall.
DR dan Seattle menuntut, DR menuntut bahwa Microsoft menjual
produk yang men-copy CP/M dan Seattle merasa telah dicurangi
dan Microsoft membayar terlalu sedikit untuk hal ini.
Seattle dan Microsoft berdamai di angka $1 juta, sedangkan IBM
menengahi konflik DR dan Microsoft dengan jalan menyetujui untuk
mengambil baik DOS ataupun CP/M dalam PCnya.
DR melakukan penyempurnaan pada CP/M nya sehingga akan lebih
superior dari PC-DOS (catch-up), sayangnya pengembangan itu
mengalami hambatan sehingga pada autumn 1981 pada saat IBM
mengapalkan Pcnya untuk pertama kali, CP/M-86 belum selesai.
PC-DOS sudah, dan itulah akhirnya. Pada saat CP/M-86 selesai
pada spring 1982 sudah terlambat bagi DR, terlalu banyak PC-DOS
yang sudah beredar di pasaran dan sudah dianggap sebagai
standar.
Pada tahun 1984 1,2jt pengguna PC-DOS berbanding dengan
200,000 CP/M (banyak yang tidak aktif menggunakan). DR berganti
posisi dengan Microsoft sebagai pemimpin pasar software mikro
komputer.
THANK YOU