You are on page 1of 21

Standar Penilaian

dan Standar
Kompetensi
Lulusan
KELOMPOK
7

Sabrina sari sahiddiah Devy Rahmawati A Lola lutfia


Standar Penilaian

Dasar hukum Standar Penilaian Pendidikan adalah Peraturan


Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 23 Tahun 2016
bahwa Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria mengenai
lingkup, tujuan, manfaat, prinsip, mekanisme, prosedur, dan
instrumen penilaian hasil belajar peserta didik yang digunakan
sebagai dasar dalam penilaian hasil belajar peserta didik pada
pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
Fungsi dan Tujuan
Standar Penilaian
a. Fungsi Standar penilaian
 Fungsi formatif
Evaluasi yang dilakukan selama pembelajaran berlangsung dapat memberikan informasi
yang berupa umpan balik baik untuk guru maupun siswa.
 Fungsi sumatif
Tes sumatif dalam pelaksanaan evaluasi hasil belajar biasanya dilakukan pada akhir
program pengajaran, misalnya pada akhir kwartal, akhir semester atau akhir tahun ajaran.
(Jihad, 2012:57)
 Fungsi Diagnosik
Evaluasi dapat pula untuk mengungkapkan kesulitan-kesulitan subyek didik.
 Fungsi selektif
Dengan fasilitas yang terbatas, maka evaluasi dapat dipakai untuk menyeleksi masukan
(Input) guna disesuaikan dengan ruangan atau fasilitas lain yang tersedia. (Jihad, 2012:57)
 Fungsi motivasi
Dengan evaluasi maka keinginan untuk belajar menjadi lebih tinggi, lebih-lebihlagi untuk
mereka yang akan menunjukan kemampuannya. (Jihad, 2012:58)
b. Tujuan standar penilaian
Dalam pedoman penilaian Depdikbud (1994),
dinyatakan bahwa tujuan penilaian adalah untuk
mengetahui kemajuan belajar siswa, untuk
perbaikan dan peningkatan kegiatan belajar siswa
serta sekaligus memberi umpan balik bagi
perbaikan pelaksanaan kegiatan belajar. Lebih
bersifat koreksi , bahwa tujuan penilaian untuk
mengidentifikasi kelebihan dan kelemahan belajar
siswa. (Jihad, 2012:63)
a. Aspek yang dinilai Ruang Lingkup
1. Proses belajar Standar Penilaian
2. Hasil belajar
b. Instrumen penilaian
1) jenis-jenis instrument penilaian
-Instrumen tes
-instrument non-tes
2) langkah membuat instrument penilaian
-menentukan tujuan
-menyusun kisi-kisi
-memilih bentuk instrument
Ruang Lingkup
Standar Penilaian

c. Penerapan penilaian kelas dalam pembelajaran


-kriteria penilaian kelas
a) validitas
b) reliabilitas
c) terfokus pada kompetensi
d) keseluruhan/komperehensif
e) objektivitas
f) mendidik
Standar Penilaian Pendidikan mengacu
pada Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
23 Tahun 2016 tentang Standar
Penilaian Pendidikan. Peraturan ini
merupakan pengganti dari Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar
Penilaian Pendidikan. Adapun ruang
lingkup penilaian yang diatur dalam
Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016
yaitu penilaian hasil belajar oleh
pendidik, Satuan Pendidikan, dan oleh
Pemerintah.
Penilaian sikap merupakan kegiatan
untuk mengetahui kecenderungan
perilaku spiritual dan sosial peserta
didik dalam kehidupan sehari-hari,
baik di dalam maupun di luar kelas
sebagai hasil pendidikan. Penilaian
sikapditujukan untuk mengetahui
capaian/perkembangan sikap peserta
didik dan memfasilitasi tumbuhnya
perilaku peserta didik sesuai butir-
butir nilai sikap dari KI-1 dan KI-2.
Penilaian pengetahuan adalah proses
pengumpulan dan pengolahan
informasi untuk mengukur proses dan
hasil pencapaian kompetensi peserta
didik yang berupa kombinasi
penguasaan proses kognitif
(kecakapan berpikir) mengingat,
memahami, menerapkan,
menganalisis, mengevaluasi, dan
mengkreasi dengan pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural,
maupun metakognitif.
Penilaian keterampilan adalah
penilaian yang dilakukan untuk
menilai kemampuan peserta didik
menerapkan pengetahuan dalam
melakukan tugas tertentu di berbagai
macam konteks sesuai dengan
indikator pencapaian kompetensi.
Penilaian keterampilan dapat
dilakukan dengan berbagai teknik,
antara lain penilaian praktik,
penilaian produk, penilaian proyek,
dan penilaian portofolio.
Standar Kompetensi
Lulusan

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan


Nomor 20 Tahun 2016, Standar Kompetensi Lulusan
(SKL) adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan
lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.
1) Standar kompetensi lulusan pada jenjang
pendidikan dasar bertujuan untuk meletakkan
dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian,
akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup
mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
2) Standar kompetensi lulusan pada satuan

Tujuan
pendidikan menengah umum bertujuan untuk
meningkatkan kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan
untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan
lebih lanjut.
3) Standar kompetensi lulusan pada satuan menengah
kejuruan bertujuan untuk meningkatkan
kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak
mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan
mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai
kejuruannya
1. Menjadi pedoman

Fungsi
penilaian untuk
menentukan kelulusan
peserta didik
Standar 2. Menjadi pondasi
kecerdasan, pengetahuan,
Kompetens kepribadian, akhlak, dan
keterampilan hidup

i Lulusan mandiri saat berada di


jenjang pendidikan dasar
dan menengah
umum/kejuruan
1. Standar Kompetensi Lulusan Satuan
Pendidikan (SKL-SP)
Standar Kompetensi Lulusan Satuan
Pendidikan (SKL-SP) adalah Standar
kualifikasi kemampuan lulusan yang
mencakup pengetahuan, keterampilan
dan sikap yang digunakan sebagai
Kompetensi
pedoman penilaian dalam menentukan
kelulusan peserta didik dari satuan
Lulusan
pendidikan, yang meliputi:
a. SD/mi/sdlb/paket A dalam
b. smp/mts/smplb/paket b
c. sma/ma/smalb/paket c
d. smk/mak
Permendikna
2. Standar kompetensi kelompok mata pelajaran (SK-
KMP)
Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran (SK-
KMP) adalah kualifikasi kemampuan minimal peserta
didik yang menggambarkan penguasaan sikap,
pengetahuan dan keterampilan yang diharapkan di
capai pada setiap tingkat dan atau semester untuk
kelompok mata pelajaran tertentu.
Thankyou.

You might also like