You are on page 1of 13

Sosioogi Masyarakat Kota

Dosen Pengampu: Ibu Citra Dwi


Palenti M. Pd
Nama Kelompok 8:
● Delfridawati Devita Simanjuntak (A1J09040)
● Jessy Lidia S. (A1J019015)
● Rana Mardiana (A1J019027)
● Robani Nofriansyah (A1J019044)
01.
“Batasan Pengertian
Kota”
Pada dasarnya aspek “manusia” dan “masyarakat” yang menciptakan lingkungan tempat
mukimnya, kemudian menjadi desa atau kota, sesuai dengan perkembangan budaya mereka. Jika dilihat
dari segi tersebut, maka kota adalah suatu ciptaan peradaban umat manusia.

Jika direnungkan dari sejarah masa lampau, “kota” itu tidak berbeda dengan “desa”, atau kota terjadi dari
desa, sebagai tempat pemukiman manusia. Berikut ini diutarakan bebarapa definisi dari para ahli tentang
kota, seperti dikutip oleh P.J.M. Nas, (1979:28-29 dan seterusnya) sebagai berikut:
1) Max weber berpendapat bahwa “ suatu tempat adalah kota apabila penghuni setempatnya dapat
memenuhi sebagaian besar kebutuhan ekonimonya di pasar lokal. Barang-barang itu harus dihasilkan
oleh penduduk dai pedalaman dan dijual belikan di pasar itu”.
2) Cristaller dengan “central place theory-nya” menyatakan kota berfungsi menyelenggarakan penyediaan
jasa-jasa bagi daerah lingkungannya.
“Sosiologi perkotaan adalah salah satu
cabang sosiologi yang mempelajari
tentang gejala sosial akibat adanya
interaksi sosial didalam kawasan
perkotaan.”
—Wikipedia
02 Karakteristik Kota
03 05
01 Dari aspek sosial Dari aspek hukum
Dari aspekmorfologi,

02 04
Dari aspek ekonomi
Dari aspek jumlah
penduduk
03. Perbedaan antara
kota dan desa
Dari definisi yang telah diajukan baik definisi kota maupun desa kita
dapat membuat perbedaan di antara kedunya. Dikutipkan di sini apa
yang dikemukakan oleh P.J.M. Nas, (1979 : 35 ) yang menguntip
pendapat Constandse, sebagai berikut :
● Kota bersifat besar dan memberikan gambaran yang jelas,
sedangkan pedesaan itu kecil dan bercampur-baur, tanpa
gambaran yang tegas.
● Kota mengenal pembagian kerja yang luas, desa
(pedalaman) tidak.
• Struktursosial di kota mengenal differensiasi yang luas sedangkan di pedesaan
relatif sederhana.
• Individualitas memainkan peranan penting dalam kebudayaan di kota,
sedangkan di pedesaan hal ini kurang penting; di pedesaan orang menghayati
hidupnya terutama dalam kelompok primer.
• Kota mengerahkan gaya-hidup pada kemajuan,sedangkan pedesaan lebih
berorientasikan pada tradisi, dan cenderung pada konservatisme.

Dasar dari perbedaan – perbedaan ini terletak pada perbedaan gaya hidup agraris di
pedesaan. Dan kegiatan non-agraris di pedesaan kota, seperti dari bidang jasa, industry
perdagangan, trasportasi, komunikasi dan lain-lain
Tentu saja masih banyak lagi pedesaan antara ciri kota dan desa yang lain, sesuai dengan titik
pandang masing – masing pengamat.

Sebagai contoh mengenai yang pertama, di bidang Sosiologi terdapat suatu tradisi yang
membedakan dua bentuk masyarakat sebagai, masyarakat tradisional dan modern; misalnya
Ferdinand Tonnies menggolongkan sebagai “gemeinsehaft dan gesellsehaft”; adalagi yang lain
“masyarakat folk dan urban” dari Robert Redfield, “solidaritasmekanis dan solidaritasorganis”
dari Email Durkheim, atau “status dan kontrak” dari Mains dan lain-lain.
 
a) Kota mempunyai fungsi-fungsikhusus( sehingga berbeda antara
kota denganfungsi yang berbeda ).
04. Simpulan tentang b) Mata pencaharian penduduknya di luar agraris( non-agraris).
karateristik kota dan c) Adanya spesialisasi pekerjaan warganya.
masyarakat d) Kepadatan penduduk .
e) Ukuran jumlah penduduk( tertentu yang dijadikan batasan ).
f) Warganya (relatif) mobility.
g) Tempat pemukiman yang tampak permanen.
h) Sifat-sifat warganya yang heterogen, kompleks, social relations
yang impersonal dan external, serta personal segmentation, karena
bagitu banyaknya peranan dan jenis pekerjaan seseorang dalam
kelompoknya sehingga seringkali orang tidak kenal satu sama lain,
seolah-olah seseorang menjadi asing dalam lingkungannya.
 
Thanks!
Ada pertanyaan?

You might also like