You are on page 1of 27

Ns. IGYP, S.Kep, M.

Kes

Intervensi Keperawatan
Gerontik
Intervensi

 Intervensi keperawatan adalah tindakan yang


dirancang untuk membantu klien dalam beralih dari
tingkat kesehatan saat ini ke tingkat yang
diinginkan dalam hasil yang diharapkan. (Gordon)
 Intervensi keperawatan adalah semua tindakan
asuhan yang perawat lakukan atas nama klien.
Tindakan ini termasuk intervensi yang diprakarsai
oleh perawat, dokter, atau intervensi kolaboratif.
(McCloskey & Bulechek)
Tujuan Intervensi

Tujuannya yaitu untuk mengantisipasi kemungkinan


munculnya kembali masalah dengan menganalisis
kondisi lingkungan internal maupun eksternal yang
mengacu pada upaya pencapaian tujuan (Mc Namara,
2010).
Tipe-Tipe Intervensi Keperawatan

1. Intervensi mandiri (independent intervention )


Tipe intervensi ini adalah tipe dimana perawat
diijinkan untuk meresepkan, melakukan atau
mendelegasikan intervensi berdasarkan pada
pengetahuan dan keterampilan perawat.
Tipe-Tipe Intervensi Keperawatan

2. Intervensi ketergantungan (dependent intervation)


 tipe dimana intervensi diresepkan oleh dokter dan
dilakukan oleh perawat. Medical order biasanya
meliputi order untuk pengobatan, terapi IV, tes
diagnostic, penanganan, diet dan aktifitas.
 Perawat bertanggungjawab untuk menjelaskan,
mengkaji, kebutuhan untuk intervensi ini, dan
melaksanakan medical orders.
Tipe-Tipe Intervensi Keperawatan

3. Intervensi saling ketergantungan (interdependent


intervention )
 Tipe intervensi ini juga disebut dengan collaborative
yang dilakukan secara berkolaborasi dengan
anggota tim kesehatan yang lain.
 Misalnya phsycal therapy, pekerja social, ahli gizi
dan dokter.
Syarat Intervensi

 Aman dan sesuai usia, kesehatan, dan kondisi


individu        
 Dapat dicapai dengan sumber yang tersedia.
 Sesuai dengan nilai, kepercayaan, dan budaya klien.
           
 Sesuai dengan terapi lain.             
 Berdasarkan pengetahuan dan pengalaman
keperawatan atau pengetahuan dari ilmu
pengetahuan yang relevan.
Tahapan dalam Intervensi

 Tahapan dalam intervensi (perencanaan) menurut


(Flores,2009) adalah:
1. Harus melakukan pengkajian terlebih dahulu
2. Memprioritaskan masalah
3. Menetapkan tujuan
4. Menganalisis hambatan dan keterbatasan
5. Membuat jadwal kegiatan (menetapkan
kegiatan,personil yanga terlibat, sarana dan
prasarana,dukungan financial, dan tahapan-
tahapan).
Menetapkan Tujuan

 Tujuan jangka panjang untuk mengatasi masalah


secara umum yg terjadi pada lansia
 Kriteria hasil dalam tujuan jangka panjang ditujukan
pada unsur “problem/masalah” dalam diagnosa
keperawatan.
 Misalnya : Setelah dilakukan tindakan keperawatan
selama 4 minggu diharapkan nyeri dada
berkurang/hilang.
 Tujuan jangka pendek untuk mengatasi etiologi
guna mencapai tujuan jangka panjang 
 Tujuan jangka pendek ditujukan pada unsur
E/S(etiologi, tanda dan gejala) dalam diagnosa
keperawatan aktual/resiko.
 Tujuan jangka pendek harus SMART
SMART

Tujuan Jangka pendek dianalisis :


S : Specific = Rumusan tujuan harus jelas 
M : Measurable = Dapat diukur           
A : Achievable = Dapat dicapai           
R : Realistic = Dapat tercapai dan nyata             
T : Timing = Harus ada target waktu
Prinsip ONEC dalam Intervensi

 O : Observation
 N : Nursing Treatment
 E : Education
 C : Colaboration
Format Intervensi
N0. Diagnosa Tujuan Tujuan Intervensi Rasional
Umum Khusus

1. Nyeri Kronis b/d Setelah SMART Lakukan Mengetahui


agen cera biologis diberikan pengkajian karakteristik
(…………………) asuhan nyeri secara nyeri yang
d/d…………………… keperawata komprehens dialami oleh
…. n selama 3 x if klien
24 jam
diharapkan
nyeri
berkurang/h
ilang
dengan
kreteria :
Ns. IGYP, S.Kep, M.Kes

Implementasi Keperawatan
Gerontik
Implementasi keperawatan

 serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh perawat


untuk  membantu klien dari masalah status kesehatan
yang dihadapi kestatus kesehatan yang  baik yang
menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan
 Ukuran intervensi keperawatan yang diberikan
kepada klien terkait dengan dukungan, pengobatan,
tindakan untuk memperbaiki kondisi, pendidikan
untuk klien-keluarga, atau tindakan untuk mencegah
masalah kesehatan yang muncul dikemudian hari.
Tipe Implementasi

 Cognitive implementation meliputi pengajaran/


pendidikan, menghubungkan tingkat  pengetahuan
klien dengan kegiatan hidup sehari-hari
 Interpersonal implementation meliputi koordinasi
kegiatan, menciptakan komunikasi terapeutik,
memberikan dukungan, bertindak sebagai advokasi
klien, role model, dan lain lain.
 Technical implementation meliputi pemberian
perawatan, melakukan aktivitas rutin keperawatan,
melakukan tindakan keperawatan mandiri, kolaborasi,
dan rujukan, dan lain-lain.
Jenis Implementasi Keperawatan

 Independent implementation : implementasi yang diprakarsai


sendiri oleh perawat untuk membantu klien dalam mengatasi
masalahnya sesuai dengan kebutuhan, misalnya: membantu
dalam memenuhi activity daily living (ADL), dll
 Interdependen/Collaborative implementation : tindakan
keperawatan atas dasar kerjasama sesama tim keperawatan
atau dengan tim kesehatan lainnya, seperti dokter.
 Dependent implementation : tindakan keperawatan atas dasar
rujukan dari profesi lain, seperti ahli gizi, physiotherapies,
psikolog dan sebagainya, misalnya : pemberian nutrisi pada
klien sesuai dengan diit yang telah dibuat oleh ahli gizi,
     Tahap Yang Perlu Diperhatikan Dalam
Implementasi

 Tahap Persiapan
 Tahap Orientasi
 Tahap Pelaksanaan
 Tahap Terminasi
Metode Implementasi

 Membantu Dalam Aktivitas Kehidupan Sehari-Hari


 Penyuluhan
 Konseling
 Memberikan asuhan keperawatan langsung
Prinsip Implementasi

 Berdasarkan ilmu pengetahuan, hasil penelitian keperawatan,


standar pelayanan  professional, hukum dan kode etik
keperawatan.
 Sesuai dengan tanggung jawab dan tanggung gugat profesi
keperawatan.
 Harus dapat menciptakan adaptasi dengan klien sebagai
individu dalam upaya meningkatkan peran serta untuk merawat
diri sendiri (Self Care).
 Menekankan pada aspek pencegahan dan upaya peningkatan
status kesehatan. Dapat menjaga rasa aman, harga diri dan
melindungi klien.
 Memberikan pendidikan, dukungan dan bantuan.
 Kerjasama dengan profesi lain.
 Melakukan dokumentasi
Format Implementasi
No Waktu/Tanggal D Implementasi Evaluasi Paraf
. x
1 10.00 wita 1 Melakukan Objetif : Yudi
15 April 2017 pengkajian nyeri Ps tampak meringis
secara menahan rasa sakit
komprehensif yang dialaminya
meliputi PQRST Ps tampak
memegang erat
area perut bagian
bawah

Subjektif :
P :
Q:
R:
S:
T:
Ns. IGYP, S.Kep, M.Kes

Evaluasi Keperawatan
Gerontik
Evaluasi

 Penilaian hasil dan proses.


 Penilaian hasil menentukan seberapa jauh
keberhasilan yang dicapai sebagai keluaran dari
tindakan.
 Penilaian proses menentukan apakah ada kekeliruan
dari setiap tahapan proses mulai dari pengkajian,
diagnosa, perencanaan, tindakan, dan evaluasi itu
sendiri. (Ali, 2009)
Langkah Evaluasi

1. Menentukan kriteria, standar dan pertanyaan evaluasi


2. Mengumpulkan data perkembangan pasien.
3. Menafsirkan (menginterpretasikan) perkembangan
pasien.
4. Membandingkan dengan keadaan sebelum dan
sesudah dilakukan tindakan dengan menggunakan
kriteria pencapain tujuan yang telah ditetapkan.
5. Mengukur dan membandingkan perkembangan
pasien dengan standar normal yang berlaku
6. Merangkum hasil dan membuat kesimpulan
Penafsiran Hasil Evaluasi

 Masalah teratasi
jika klien menunjukkan perubahan sesuai dengan
tujuan dan kriteria hasil yang telah ditetapkan.
 Masalah tidak teratasi
jika klien tidak menunjukkan sebagian atau tidak
menunjukkan perubahan dan kemajuan sama
sekali yang sesuai dengan tujuan dan kriteria
hasil yang telah ditetapkan dan atau bahkan
timbul masalah/ diagnosa keperawatan baru.
Model Evaluasi : Format S O A P

Format SOAP umumnya digunakan untuk pengkajian


awal pasen.
 S : Subjective = Pernyataan atau keluhan dari pasen
 O : Objective = Data yang diobservasi oleh perawat
atau keluarga.
 A : Analisys/Assesment = Kesimpulan dari objektif
dan subjektif
 P : Planning = Rencana tindakan yang akan
dilakuakan berdasarkan analisis
Format Evaluasi
N0. Dx Keperawatan Evaluasi Paraf

1 Nyeri Kronis b/d agen cera S: Yudi


biologis (…………………) …………………………………
d/d………………………. O:
…………………………………
A:
………………………………….
P:
…………………………………

You might also like