mendefinisikan pengendalian intern sebagai suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen dan personel lain entitas-yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini : Keandalan pelaporan keuangan Efektivitas dan efisiensi operasi, dan Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku Lanjutan
Sistem pengendalian intern
Pengendalian Intern Pengendalian
Akuntansi Administratif Komponen pengendalian intern 1. Lingkungan Pengendalian Lingkungan pengendalian mencakup hal-hal berikut ini: a. Integritas dan nilai etika b. Komitmen terhadap kompetensi c. Partisipasi dewan komisaris atau komite audit d. Struktur organisasi e. Pemberian wewenang dan tanggung jawab f. Kebijakan dan praktik sumber daya manusia 2. Penaksiran Risiko Risiko dapat timbul atau berubah karena keadaan berikut ini: a. Perubahan dalam lingkungan operasi b. Personel baru c. Sistem informasi yang baru atau yang diperbaiki d. Teknologi baru e. Lini produk, produk, atau aktivitas baru f. Restrukturisasi korporasi g. Operasi luar negeri h. Standar akuntansi baru 3. Aktivitas Pengendalian Umumnya aktivitas pengendalian yang mungkin relevan dengan audit dapat digolongkan sebagai kebijakan dan prosedur yang berkaitan dengan hal- hal berikut ini: Review terhadap kinerja Pengolahan informasi Pengendalian phisik Pemisahan tugas 4. Informasi dan Komunikasi Auditor harus memperoleh pengetahuan memadai tentang sistem informasi yang relevan dengan pelaporan keuangan untuk memahami :
a. Golongan transaksi dalam operasi entitas yang signifikan
bagi laporan keuangan b. Bagaimana transaksi tesebut dimulai. c. Catatan akuntansi, informasi pendukung, dan akun tertentu dalam laporan keuangan yang tercakup dalam pengolahan dan pelaporan transaksi. d. Pengolahan akuntansi yang dicakup sejak saat transaksi dimulai sampai dengan dimasukkan ke dalam laporan keuangan. 5. Pemantauan proses yang menentukan kualitas kinerja pengendalian intern sepanjang waktu. Pemantauan ini mencakup penentuan desain dan operasi pengendalian tepat waktu dan pengambilan tindakan koreksi. Hubungan Pengendalian Intern Dengan Ruang Lingkup Jika pengendalian intern suatu usaha lemah, maka kemungkinan terjadinya kesalahan, ketidakakuratan ataupun kecurangan dalam perusahaan sangat besar. jika auditor kurang hati-hati dalam melakukan pemeriksaan dan tidak cukup banyak mengumpulkan bukti-bukti yang mendukung pendapat yang diberikannya,hal tersebut dapat menimbulkan risiko yang sangat besar yaitu memberikan opini tidak sesuai dengan kenyataan Bagaimana Melakukan Pemahaman Dan Evaluasi Atas Pengendalian Intern Pemahaman dan evaluasi atas pengendalian intern merupakan bagian yang sangat penting dalam proses pemeriksaan oleh akuntan publik. Karena baik buruknya pengendalian intern akan memberikan pengaruh yang besar terhadap: 1.Keamanan aset perusahaan 2.Dapat dipercayai atau tidaknya laporan keuangan perusahaan 3.Lama atau cepatnya proses pemeriksaan akuntan 4.Tinggi rendahnya audit fee 5.Jenis opini yang akan diberikan akuntan publik Lanjutan Ada tiga cara yang bisa digunakan akuntan publik dalam mengevaluasi pengendalian intern : 1. Internal Control Questionnaires (ICQ) ICQ biasanya dikelompokkan sebagai berikut: 1) Umum 2) Akuntansi 3) Siklus penjualan-piutang-penerimaan kas 4) Siklus pembelian-utang-pengeluaran kas 5) Persediaan 6) Surat berharga 7) Aset tetap 8) Gaji dan upah 2. Bagan arus ( flow chart ) Flow Chart menggambarkan arus dokumen dalam sistem dan prosedur di suatu unit. 3. Narrative Dalam hal ini auditor menceritakan dalam bentuk memo, sistem dan prosedur akuntansi yang berlaku di perusahaan, misalnya prosedur pengeluaran kas Keterbatasan Pengendalian Intern Entitas Penting untuk dipahami bahwa Sistem Pengendalian Intern yang efektif tidak memberikan jaminan absolut akan tercapainya tujuan perusahaan. Secara sederhananya dapat dikatakan bahwa sistem pengendalian yang handal tidak bisa mengubah manajer yang buruk menjadi bagus. Akan tetapi Sistem Pengendalian Intern yang handal dan efektif dapat memberikan informasi yang tepat bagi manajer maupun dewan direksi yang bagus untuk mengambil keputusan maupun kebijakan yang tepat untuk pencapaian tujuan perusahaan yang lebih efektif pula Terima kasih