You are on page 1of 25

Latar belakang dibutuhkannya

akuntansi syariah

Khotibul Umam, M.E.I.


Point utama
• Ada 2 alasan utama mengapa akutansi syariah diperlukan:
1. Tuntutan dalam untuk melaksanakan syariah
2. Adanya kebutuhan akibat pesatnya perkembangan transaksi
syariah

• Akuntansi syariah: merupakan proses akuntansi atas


transaksi-transaksi sesuai dengan aturan Alloh SWT,
• sehingga ketika mempelajari akuntansi syariah
dibutuhkan pemahaman yang baik mengenai akuntansi
sekaligus juga tentang syariah islam
Al qur’an dan akuntansi
• Al qur’an merupakan kitab suci umat islam dan mengatur seluruh kehidupan ummat
manusia
• Al qur’an merpakan sumber nilai, norma dan etika
• Menurut dawam raharjo, pelaksanaan nilai (agama) tersebut, sengaja atau
tidakmembentuk dan mempengaruhi perkembangan islam sebagai masyarakat,
kebudayaan dan peradaban (I996:3)
• Nilai dalam nash2 tersebut kemudian dirasionalisasi dan diturunkan sebagai prinsip2 yang
mendasari praktek akuntansi syariah
• Berkenaan dgn ini, maka upaya untuk menafsirkan al qur’an terhadap perkembangan
dunia dan masyarakat sangat diperlukan
• Terdapat beberapa ayat yang menerangkan tentang akuntansi (pencatatan) dan
perhitungan (hisab)
• Kata hisab muncul dalam al qur’an 48 kali dan istilah hisab ditemukan I09 kali dalam al
Qur’an
• Hisab merupakan wujud akuntansi kita kepada Allah atas seluruh amal manusia (harus
jujur, amanah dan komitmet atas janji yg diucapkn kepada Alloh SWT)
• Ayat2 al-qur’an yang berkaitan dgn masalah
hisab, pada intinya mengandung nilai-nilai
yang dapat diterapkan dalam pelaksanaan
akuntansi syariah
• Misalnya dalam transaksi tidak tunai, disuruh
mencatat transaksinya, kemudian apakah jika
tunai tidak perlu mencatat?
Download
• Qur’an al baqarah 282
• An nisa’ I35
• Muthaffifin: I-3
• Berlaku adil: an nahl: 90
• Mengatakan sesuatu yang benar : al ahzab: 70
• Memenuhi hak orang lain: an nisa’:58
• Cepat hisab: al baqarah: 202
• Ibrahim : 5I
• Al mu’min I7
Falsafah berpasangan dalam al Qur’an
• Double entri bookeeping diturunkan dari ayat al Qu’an tentang
berpasang2an (siang-malam, suami-istri). Debet-kredit, kas
masuk-kas keluar.
• Dan segala sesuatu kami ciptakan berpasang-pasangan supaya
kamu mengingat kebesaran Alloh (QS: AsSariyaat: 49)
• Maha suci tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan
semuanya, baik apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri
mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui (QS:
Yasiin : 36)
• Teori berpasangan ini tidak akan ditemukan dalam konsep
wacana modernisme yang bersifat individualistik, keakuan, egois.
Dan kapitalis
Implikasi al qur’an terhadap akuntansi
• Takut kepada Allah harusnya dapat menghidarkan
manusia dari upaya menyajikan informasi yang
menyesatkan, khususnya informasi yang
bertentangan/dilarang menurut syariat Islam (halal-
haram)
• Takut kepada Allah harusnya membatu manusia
menyajikan laporan keuangan secara transparan dan
adil baik mengenai kondisi keuangan suatu entitas
maupun hasil operasi dalam bentuk laporan laba
rugi
Keberadaan intitusi LKS sebagai dasar
dibutuhkannya akuntansi syariah

• Saat ini umat islam dihadapkan dua pilihan, yakni menginvestasikan dananya
ke sektor perbankan atau lembaga keuangan lainnya.
• Lemahnya kepercayaan masyarakat terhadap LKS dapat mengakibatkan
masyarakat meninggalkan LKS tersebut
• Dalam membangun kepercayaan tersebut, LKS dituntut untuk dapat
menyajikan komunikasi informasi yang relevan yang mendorong
penggunanya melakukan evaluasi terhadap kepatuhan syariah, kemampuan
menjaga permodalan, dan merealisasikan keuntungan bagi pemegang
saham dan pemegang rekening investasi
• Akuntansi keuangan memiliki peranan penting dalam menyediakan
informasi yang dibutuhkan oleh pengguna laporan keuangan serta dapat
dijadikan sebagai bahan evaluasi terhadap kepatuhan prinisp-prinsip syariah
• Tidak dapat dipungkiri bahwa motor penggerak akuntansi adalah perbankan
kemudian lembaga keuangan lainnya
Perbankan syariah
Pasa modal
Lembaga zakat
Laporan wakaf
• Ditengah pesatnya perkembangan transaksi
tersebut, maka kebutuhan atas akuntansi
syariah semakin meningkat
• Akuntansi sebagai peroses untuk melaporkan
transaksi keuangan perusahaan tentu harus
dapat mengikuti seluruh perkembangan
transaksi yang terus berlangsung
Perkembangan akuntansi syariah di Indonesia
dan internasional
• Sejak adanya perbankan syariah sekitar I963 di mesir yang
kemudian terus berkembangan di Indonesia tentunya
membutuhkan akuntansi sebagai media pertanggungjawaban
sekaligus penyampaian informasi tentang kinerja dari bank
syariah tersebut
• Dengan dasar pemikiran ini maka masyarakat internasional
membentuk “Accounting and Auditing Organization for Islamic
Financial Institution (AAOIFI) yang sebelumnya bernama financial
Accounting Organization for Islamic bank and Financial Institution
(FAO-IFI) pada 1 shafar 1410 H, atau 26 Februari 1990 di Aljazair,
yang kemudian disahkan sbg lembaga non profit independen di
Bahrain pada 11 Ramadhan 1411 H atau 27 Maret 1991
indonesia
• Di Indonesia sendiri Ikatan Ahli Akuntansi (IAI)
pada I mei 2002 telah mensahkan PSAK 59
Akuntansi perbankan syariah dan kerangka
dasar penyusunan laporan Keuangan Bank
Syariah yang resmi berlaku sejak I Januari
2003.
Kronologis penyusunan standar akuntansi
syariah di Indonesia

1. Januari-juni I999, masyarakat mulai memberi usulan mengenai standar


akuntansi untuk bank syariah
2. Juli I999, usulan masuk agenda dewan konsultatif standar akuntansi
keuangan (SAK)
3. Agustus I999, dibentuk tim penyusun pernyataan SAK bank Syariah
4. Desember 2000, tim penyusun menyelesaikan eksposure draft
5. 1 juni 200I, eksposure draft disahkan mengenai kerangka dasar
penyusunan laporan Keuangan Bank Syariah (KDPPLKBS) dan PSAK
Akuntansi perbakan syariah
6. 1 mei 2002, pengesahan kerangka dasar penyusunan laporan Keuangan
Bank Syariah dan PSAK Akuntansi perbakan syariah
7. 1 Januari 2003, mulai berlaku kerangka dasar penyusunan laporan
Keuangan Bank Syariah dan PSAK Akuntansi perbakan syariah
• Selang 3 tahun banyak kalangan yang merasa bahwa PSAK 59 hanya dapat digunakan oleh
Bank umum Syariah (BUS), Bank Pembiayaan Syariah (BPRS) dan Unit Usaha Syariah (UUS)
• Akhirnya pada tanggal 18 Februari 2005, IAI merespon dengan membentuk komite
akuntansi syariah (KAS) yang bertugas untuk merumuskan standar akuntansi keuangan
syariah
• KAS berusaha membangun konsep akuntansi syariah yang berlaku umum, yakni kerangka
dasar penyusunan dan penyajian laporan Keuangan Syariah (KDPPLKS) dan enam
epksposure draft PSAK syariah
• 19 Februari 2006, Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) menyetujui untuk
menyebarluaskan eksp0sure draft PSAK Syariah yang terdiri dari:
1. kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan Keuangan Syariah (KDPPLKS)
2. PSAK I0I : Penyajian Laporan Keuangan Syariah
3. PSAK I02: Akuntansi Murabahah
4. PSAK I03 : Akuntansi Salam
5. PSAK I04 : Akuntansi Istishna’
6. PSAK I05 : Akuntansi Mudharabah
7. PSAK I06 : Akuntansi Musyarakah
• Selanjutnya pada tanggal 26 Februari 2008, IAI juga telah mengeluarkan 3 eksplosure
draft PSAK Syariah tambahan yaitu:
1. PSAK I07 : tentang Ijarah
2. PSAK I08 : tentang Akuntansi Penyelesaian Utang Piutang Murabahah
3. PSAK I09 : tentang Akuntansi Zakat dan sedekah/Infak
• Sekarang PSAK Syariah
PSAK 110 Akuntansi Sukuk tahun 2011
PSAK 111 Akuntansi Wa’d 2017
PSAK 112 Akuntasni Wakaf 2018
Sekian
Terima Kasih
Wassalamu’alaikum wr wb

aps-rizal, aji & ahim (2009)

You might also like