You are on page 1of 41

Kebutuhan Istirahat,

dan Tidur

Hj. Mardiana, S. Kep. Ns., M.Kep


Istirahat tidursangat penting bagi
kesehatan

Orang yang sakit seringkali


membutuhkan istirahat dan tidur
yang lebih banyak dari biasanya

Terganggu

Peran perawat
Konsep istirahat dan Tidur

 Istirahat berarti suatu keadaan tenang, rileks,


tanpa kesadaran emosional dan bebas dari
perasaan gelisah.
 Istirahat merupakan suatu keadaan dimana
kegiatan jasmani menurun yang dapat
mengakibatkan badan menjadi segar.
 Tidur adalah suatu perubahan kesadaran ketika
persepsi dan reaksi individu terhadap
lingkungan menurun.
 Tidur menurut Guyton adalah merupakan
kondisi tidak sadar dimana individu dapat
dibangunkan oleh stimulus atau sensoris yang
sesuai.
Karakteristik istirahat
Menurut Perry dan Potter ada 6 karakteristik
istirahat:
1. Merasakan segala sesuatu dapat diatasi
2. Merasa diterima
3. Mengetahui apa yang sedang terjadi
4. Bebas dari gangguan kenyamanan
5. Mempunyai sejumlah kepuasan terhadap aktivitas
yang mempunyai tujuan
6. Mengetahui adanya bantuan sewaktu memerlukan
Fungsi dan tujuan tidur
Fungsi dan tujuan tidur secara jelas tidak
diketahui, akan tetapi dapat digunakan untuk
menjaga keseimbangan mental, emosional,
kesehatan, mengurangi stres pada
paru, kardiovaskuler dan endokrin.
Fungsi istirahat tidur

1. Regenerasi sel-sel tubuh yang rusak menjadi baru


2. Menambah konsentrasi dan kemampuan fisik
3. Memperlancar produksi hormon pertumbuhan tubuh
4. Memelihara fungsi jantung
5. Mengistirahatkan tubuh yang letih akivitas seharian
6. Menyimpan energi
7. Meningkatkan kekebalan tubuh kita dari seragan
penyakit.
8. Menambah konsentrasi dan kemampuan fisik
Tanda tidur
 Aktivitas fisik yang minimal
 Tingkatan ketidaksadaran (masing-masing
orang berbeda)
 Menurunnya tanggapan terhadap ransangan
dari luar
Fisiologi Tidur
 Aktivitas tidur diatur dan dikontrol oleh dua sistem pada
batang otak, yaitu Reticular Activating System (RAS)
dan Bulbar Synchronizing Region (BSR).
 RAS memiliki sel-sel khusus yang dapat
mempertahankan kewaspadaan dan kesadaran, memberi
stimulus visual, pendengaran, nyeri, sensori raba, emosi
serta proses berpikir.
 Saat sadar RAS melepaskan katekolamin
 Saat Tidur terjadi pelepasan serum serotonin dari BSR
Tahapan tidur
1. Tidur NREM (Non Rapid Eye Movement)
-Tidur NREM ini disebut juga sebagai tidur
gelombang pendek karena gelombang alfa
dan beta yang ditunjukkan orang yang tidur
lebih pendek dari pada orang sadar.
-Tidur NREM terdiri atas 4 tahap : tahap(I-
II) disebut sebagai tidur ringan (Light sleep)
dan tahap (III-IV) disebut sebagai tidur dalam
(deep sleep)
Tanda dan gejala tidur NREM (Non
REM)
 Mimpi berkurang
 Keadaan istirahat (oto mulai berelaksasi)
 Tekanan darah menurun
 Kecepatan pernafasan turun
 Metabolisme turun
 Gerakan mata lambat
Karakteristik Tahapan Tidur NREM
• Tahap I
Merupakan tahap transisi antara bangun dan
tidur, individu cenderung rileks, masih sadar
dengan lingkungannya, dan mudah untuk
dibangunkan. Normalnya, tahap ini
berlangsung beberapa menit dan merupakan
5% dari total tidur.
• Tahap II
Individu masuk pada tahap tidur, namun masih
dapat bangun dengan mudah. Otot mulai
relaksasi, normalnya tahap ini berlangsung selama
10-20 menit dan merupakan 50%-55% dari total
tidur.
• Tahap III
Merupakan awal dari tahap tidur nyenyak. Tidur
dalam, relaksasi otot menyeluruh dan individu
cenderung sulit dibangunkan. Tahap ini
berlangsung selama 15-30 menit dan merupakan
10% dari total tidur.
• Tahap IV
Tidur semakin dalam atau delta sleep.
Individu menjadi sulit dibangunkan sehingga
membutuhkan stimulus. Terjadi perubahan
fisiologis yaitu tekanan darah, nadi dan tonus
otot menurun, metabolisme lambat temperatur
tubuh menurun. Tahap ini merupakan 10% dari
total tidur.
2. Tidur REM (Rapid Eye Movement)
Tidur REM biasanya terjadi setiap 90 menit
dan berlangsung selama 5-30 menit. Tidur
REM tidak senyenyak tidur NREM dan
sebagian besar mimpi terjadi pada saat ini.
Selama Tidur REM otak cenderung aktif dan
metabolismenya meningkat hingga 20%.
Tanda dan gejala tidur REM
 Mengigau atau bahkan mendengkur
 Otot-otot kendor (relaksasi total)
 Kecepatan jantung dan pernafasan tidak teratur
sering lebih cepat
 Perubahan tekanan darah
 Gerakan otot tidak teratur
 Gerakan mata cepat
 Sekresi lambung meningkat
 Ereksi penis pada pria
Siklus tidur
 Selama tidur individu melewati tahap tidur
NREM dan REM. Siklus tidur yang komplet
normalnya berlangsung selama 1,5 jam dan
setiap orang biasanya melalui empat hingga
lima siklus selama 7-8 jam tidur. Siklus
tersebut dimulai dari tahapan NREM hingga
REM.
 Tahap NREM I-III berlangsung selama 30
menit, kemudian diteruskan ke Tahap IV
selama ±20 Menit, setelah itu individu kembali
melalui tahap III dan II selama 20 menit.
Tahap I REM muncul sesudahnya dan
berlangsung selama 10 menit.
Mimpi
 Perbedaan antara mimpi-mimpi yang timbul
sewaktu tahap tidur NREM dan tahap tidur
REM adalah
 Mimpi yang timbul pada tahap tidur REM
dapat diingat kembali, sedangkan mimpi
selama tahap tidur NREM biasanya tidak dapat
diingat kembali.
Kebutuhan Tidur Manusia
 0-1 Bulan (Masa Neonatus) : 14-18 Jam/Hari
 1- 18 Bulan (Masa Bayi) : 12-14 jam/Hari
 18-13 Bulan (Masa Anak) : 11- 12 Jam/Hari
 3-6 Tahun (Pra sekolah) : 11 jam/ Hari
 6- 12 Tahun (Masa sekolah): 10 jam / hari
 12 – 18 Tahun (Masa Remaja): 8,5 jam/Hari
 18-40 Thn (Masa dewasa muda): 7-8 jam/Hari
 40-60 Thn (Masa paruh baya) : 7 jam/hari
 60 Tahun keatas (Masa dewasa tua): 6 jam / hari
Ada beberapa hal yang diperlukan untuk pola
hidup sehat

Olahraga Perhatikan
Disiplin secara kondisi
Usahakan
makan
waktu teratur ruang tidur sebelum tidur
Faktor yang mempengaruhi kualitas dan
kuantitas tidur
• Penyakit
Penyakit dapat menyebabkan nyeri atau
distres fisik yang dapat menyebabkan
gangguan tidur.
• Lingkungan
faktor lingkungan dapat membantu sekaligus
menghambat proses tidur
• Kelelahan
kondisi tubuh yang lelah dapat mempengaruhi
pola tidur seseorang.
• Gaya hidup
individu yang sering berganti jam kerja harus
mengatur aktivitasnya agar bisa tidur pada
waktu yang tepat
• Stres emosional
ansietas dan depresi sering kali mengganggu
tidur seseorang
• Stimulan dan alkohol
kafein yang terkandung dalam beberapa
minuman dapat merangsang SSP sehingga
dapat mengganggu pola tidur.
• Diet
Penurunan berat badan dikaitkan dengan
penurunan waktu tidur dan seringnya terjaga
di malam hari.
• Merokok
Nikotin yang terkandung dalam rokok memiliki
efek stimulasi pada tubuh.
• Medikasi
obat-obatan tertentu dapat mempengaruhi
kualitas tidur seeorang. Hipnotik dapat
mengganggu tahap III dan IV tidur NREM, beta
bloker dapat menyebabkan insomnia dan
mimpi buruk. Sedangkan narkotik dapat
menekan tidur REM dan menyebabkan terjaga
di malam hari
• Motivasi
Keinginan untuk tetap terjaga terkadang dapat
menutupi perasaan lelah seseorang.
Sebaliknya, perasaan bosan atau tidak adanya
motivasi untuk terjaga sering kali dapat
mendatangkan kantuk.
Kualitas Tidur
•Kualitas tidur adalah kepuasan seseorang
terhadap tidur . Kualitas tidur menacakup
kuantitas dan kualitas tidur.
•Kualitas tidur yang baik adalah bagaimana
seseorang mempersiapkan pola tidurnya
pada malam hari seperti kedalaman tidur,
kemampuan tinggal tidur dan kemudahan
untuk tertidur tanpa bantuan medis
Gangguan Tidur yg Umum Terjadi
• Insomnia
insomnia adalah ketidakmampuan memenuhi tidur, baik secara
kualitas maupun kuantitas.
Insomnia ada tiga jenis:
a. Insomnia inisial, kesulitan untuk memulai
tidur.
b. Insomnia intermiten, kesulitan untuk tetap
tertidur karena seringnya terjaga.
c. Insomnia Terminal bangun terlalu dini dan sulit
untuk tidur kembali.
• Parasomnia
parasomnia adalah perilaku yang dapat
mengganggu tidur atau muncul saat seseorang
tidur. Gangguan ini umum terjadi pada anak-anak.
• Hipersomnia
hipersomnia adalah kebalikan dari insomnia,
yaitu tidur yang berlebihan teriutama pada siang
hari. Gangguan ini dapat disebabkan oleh kondisi
tertentu, seperti kerusakan sistem saraf, gangguan
hati dan ginjal, atau gangguan metabolisme
(hipertiroidisme).
• Narkolepsi
Narkolepsi adalah gelombang kantuk yang tak
tertahankan yang muncul secara tiba-tiba pada
siang hari. Gangguan ini disebut juga sebagai
“serangan tidur” atau sleep attack.

• Apnea saat tidur / mendengkur


apnea saat tidur atau sleep apnea adalah kondisi
terhentinya napas secara periodik saat tidur.
Kondisi ini terjadi pada orang mengorok dengan
keras, sering terjadi di malam hari
insomnia,mengantuk berlebihan pada siang hari.
Asuhan Keperawatan Klien dengan Masalah
Tidur
Pengkajian
• Riwayat tidur
Pengkajian riwayat tidur secara umum dilakukan
segera setelah klien memasuki fasilitas perawatan.
Riwayat tidur ini meliputi:
- pola tidur yang biasa
- ritual sebelum tidur
- penggunaan obat tidur
- lingkungan tidur
- perubahan terkini pada pola tidur
• Catatan tidur
Catatan tidur sangatlah bermanfaat, khusunya
untuk klien yang memiliki masalah tidur sebab
catatan ini berisi berbagai informasi penting
terkait pola tidur klien. Catatan tidur dapat
mencakup keseluruhan atau sebagian dari
informasi berikut:
-Jumlah jam tidur total perhari
- aktivitas yang dilakukan 2-3jam sebelum
tidur (jenis, durasi, waktu)
- Ritual sebelum tidur (mis minum air putih, obat tidur).
- Waktu:
(a) pergi tidur,
(b) mencoba tidur,
(c) tertidur,
(d) terjaga di malam hari dan durasinya serta
(e) bangun tidur dipagi hari.
- Adanya masalah yang klien yang dapat
mempengaruhi tidurnya.
- Faktor klien yakini memberi positif atau negatif pada
tidurnya.
Pemeriksaan fisik
• Observasi penampilan mis: adanya lingkaran
hitam disekitar mata, konjungtiva kemerahan,
kelopak mata bengkak.
• Perilaku Mis: iritabilitas, gelisah, tidak
perhatian, bicara lambat, dan menguap.
• Lemah, letargi atau lelah akibat kekurangan
energi.
Pemeriksaan diagnostik
• Tidur dapat diukur secara objektif dengan
menggunakan alat yang disebut
polisomnografi. Alat ini dapat merekam
elektroensefalogram (EEG), elektormiogram
(EMG), elektro-okulogram (EOG). Dengan
alat ini dapat mengkaji aktivitas klien selama
tidur.
Diagnosa keperawatan
1. Gangguan pola tidur b/d :
• Kerusakan transpor oksigen
• Gangguan mobilitas
• kerusakan eliminasi
• Pengaruh obat
• Immobilitas
• Nyeri pada kaki
• Takut operasi
• Lingkungan yang mengganggu
2. Cemas b/d ketidakmampuan untuk tidur, henti
nafas saat tidur (sleep apnea) dan
ketidakmampuan mengawasi perilaku.
3. Koping individu tidak efektif b/d insomnia
4. Gangguan pertukaran gas b/d henti nafas saat
tidur
5. Potensial cedera b/d somnambolisme
6. Gangguan konsep diri b/d penyimpangan
tidur hipersomnia.
SI H
K A
M A
RI
T E
TUGAS INDIVIDU
Buat minimal 3 diagnosa keperawatan terkait
masalah gangguan tidur
a. Definisi
b. Batasan karateristik
c. Etiologi

Referensi Buku Diagnosa Keperawatan SDKI

You might also like