You are on page 1of 23

KONSEP PENGOBATAN

Dosen Pengampu : Vilma Humaira M. Farm


STANDART OBAT

1. The united states


pharmacopeia and 1. Dokter
national formulary (USP 2. Perawat
& NF) merupakan buku 3. Ahli farmasi
yang berisi standart obat
menggunakan
yang ada di amerika.
2. USP & NF menetapkan standart ini untuk
standart kekuatan, memastikan pasien
kualitas, kemurnian, menerima obat yang
pengepakan, keamanan, dalam dosis yang
pelabelan, dan bentuk
aman dan efektif
dosis obat.
UNDANG-UNDANG DAN
KONTROL OBAT
Di USA, perundang-undangan yang mengatur obat dimulai
dengan dikeluarkannya pure food and drug act pada UU ini
memfokuskan perhatian pada kemurnian makanan tetapi juga
menetapkan standart resmi obat

Pabrik harus melabel obat dengan akurat dan menjamin


bahwa kekuatan dan kemurnian obat sesuai dengan klaim
pabrik

Institusi perawatan kesehatan menetapkan kebijakan sesuai


dengan peraturan UU yang ada dan biasanya lebih ketat karena
mereka memusatkan perhatian untuk mencegah timbulnya
masalah kesehatan akibat penggunaan obat.
ASPEK LEGAL PEMBERIAN
OBAT

1. Perawat harus 2. Perawat harus


mengetahui peraturan tahu peran perawat
yang mempengaruhi
pelaksanaan
dalam pemberian
pengobatan di area obat
praktik mereka
DEFINISI ASPEK ETIK DAN LEGAL DALAM
KONTEKS KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

Etik merupakan istilah yang digunakan untuk


merefleksikan bagaimana seharusnya manusia
berperilaku , apa yang seharusnya dilakukan seseorang
terhadap orang lain.
Jadi kesimpulannya Etik merupakan prinsip yang
menyangkut benar dan salah, baik dan buruk dalam
berhubungan dengan orang lain
KODE ETIK KEPERAWATAN
KODE ETIK KEPERAWATAN GAWAT
DARURAT
ALASAN PENTINGNYA ASPEK LEGAL
DALAM KONTEKS PELAYANAN
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
 Membuat kontrak kerja  Melaksanakan tugas
(Memahami hak dan delegasi, sesuai dengan
kewajiban) kemampuan perawat
 Praktek yang kompeten yang akan diberikan
hanya dilakukan oleh delegasi.
seorang perawat yang  Pastikan semua data
kompeten didokumentasikan secara
 Tambahkan penyuluhan benar dan
kesehatan dan konseling dikomunikasikan secara
dalam pemberian asuhan jelas
keperawatan  Ketenagaan yang adekuat
CARA PEMBERIAN OBAT
CARA PEMBERIAN OBAT
SECARA ORAL

1. Cuci tangan.
2. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
1. ORAL 3. Baca obat, dengan berprinsip tepat
obat, tepat pasien, tepat dosis,
Tablet, sirup, kapsul tepat waktu.
atau puyer. 4. Bantu untuk meminumkannya
dengan cara: Apabila memberikan
obat berbentuk tablet atau kapsul
dari botol, maka tuangkan jumlah
yang dibutuhkan ke dalam tutup
botol dan pindahkan ke tempat
obat. Jangan sentuh obat dengan
tangan. Untuk obat berupa kapsul
jangan dilepaskan
KEUNTUNGAN PER ORAL
• Mudah, Murah, Aman dan nyaman
bagi pasien
• Untuk membantu absorbsi, maka
pemberian obat per oral dapat
disertai dengan pemberian air putih.
KEKURANGAN PER ORAL
 Aksinya yang lambat sehingga cara ini tidak dapat dipakai pada keadaan gawat (30
sampai dengan 45 menit sebelum diabsorbsi dan efek puncaknya dicapai setelah 1
sampai 1,5 jam.)

 Rasa dan bau obat yang tidak enak sering menganggu pasien

 Cara per oral tidak dapat dipakai pada pasien yang mengalami mual- mual, muntah,
semi koma, pasien yang akan menjalani pengisapan cairan lambung serta pada
pasien yang mempunyai gangguan menelan.
2. SUBLINGUAL KEUNTUNGAN
Yaitu dengan cara meletakkan obat di 1. Obat cepat, tidak
bawah lidah. Meskipun cara ini jarang diperlukan kemampuan
dilakukan, namun seorang perawat
harus mampu melakukannya. menelan
Contoh : 2. Kerusakan obat di
1. nitrogliserin yaitu obat vasodilator
saluran cerna dan
yang mempunyai efek vasodilatasi
metabolisme di dinding
pembuluh darah.
usus dan hati dapat
dihindari.
2. pasien yang mengalami nyeri dada
akibat angina pectoris. KEKURANGAN
1. Kepatuhan pasien
kurang
2. Membutuhkan kontrol
agar pasien tidak
menelan
 CARA PEMBERIAN OBAT
SECARA REKTAL

1. Cuci tangan, Jelaskan prosedur yang akan


dilakukan, Gunakan sarung tangan.
2. Buka pembungkus obat dan pegang dengan
3. REKTAL kain kasa.
3. Oleskan ujung pada obat suppositoria dengan
Merupakan cara pelicin.
memberikan obat dengan 4. Regangkan glutea dengan tangan kiri,
memasukkan obat kemudian masukkan suppositoria dengan
melalui anus atau perlahan melalui anus, sfingter anal interna
rektum, dengan tujuan dan mengenai dinding rektal kurang lebih 10
memberikan efek lokal cm pada orang dewasa, 5 cm pada bayi atau
anak.
dan sistemik.
5. Anjurkan pasien untuk tetap berbaring
telentang atau miring selama kurang lebih 5
menit.
Kelebihan per rektal :
• Dapat dipakai jika pasien
tidak bisa per-oral
• Pilihan terbaik pada
anak-anak

Kekurangan per rektal:


• Absorbsi tidak adekuat
• Banyak pasien tidak
nyaman / risih per-rektal
 CARA PEMBERIAN OBAT
SECARA VAGINA
4. PER VAGINA 1. Cuci tangan.
2. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
Dengan 3. Gunakan sarung tangan.
memasukkan obat 4.Buka pembungkus obat dan pegang dengan kain
melalui vagina, yang kasa.
bertujuan untuk 5.Bersihkan sekitar alat kelamin dengan kapas
mendapatkan efek 6.Anjurkan pasien tidur dalam posisi
dorsal recumbert.
terapi obat dan
7.Apabila jenis obat suppositoria maka
mengobati saluran buka pembungkus dan berikan pelumas
vagina atau serviks. pada obat.
• krim dan suppositoria 8.Setelah obat masuk, bersihkan daerah
sekitar orifisium dan labia dengan tisu.
9.Anjurkan untuk tetap dalam posisi
kurang lebih 10 menit agar obat bereaksi.
10.Cuci tangan.
11.Catat jumlah, dosis, waktu, dan cara
pemberian.
KELEBIHAN
PERVAGINAM
• Obat cepat bereaksi
• Efek yang ditimbulkan bersifat lokal

KEKURANGAN PERVAGINAM
• Kesulitan dalam melakukan prosedur terhadap
wanita lansia
5. INHALASI
• Merupakan pemberian obat ke dalam saluran
napas dengan cara inhalasi.
• menggunakan respirator atau alat penghasil
aerosol.
KELEBIHAN INHALASI
• absorpsi terjadi secara cepat karena permukaan
absorpsinya luas
• terapi inhalasi dapat menghantarkan obat langsung ke
paru-paru untuk segera bekerja
• efek samping dapat dikurangi
• jumlah obat yang perlu diberikan adalah lebih sedikit
dibanding cara pemberian lainnya.
KEKURANGAN INHALASI
• Diperlukan alat dan
metoda khusus yang agak
sulit dikerjakan
• sukar mengatur dosis
• obatnya sering
mengiritasi epitel paru
6. BUCCAL
• Dilakukan dengan menempatkan obat padat di membran
mukosa pipi sampai obat larut.
• Pasien harus diajarkan untuk menempatkan dosis obat secara
bergantian di pipi kanan dan kiri supaya mukosa tidak iritasi,
diperingatkan untuk tidak mengunyah atau menelan obat
atau minum air bersama obat.

KELEBIHAN BUCCAL : KEKURANGAN BUCCAL :


• onset cepat, • kepatuhan pasien
• tidak diperlukan kurang (compliance),
kemampuan menelan • mencegah pasien
menelan
7. INTRAVENA
• Tidak mengalami tahap absorpsi.
• Obat langsung dimasukkan ke pembuluh darah
sehingga kadar obat di dalam darah diperoleh dengan
cepat, tepat dan dapat disesuaikan langsung dengan
respons penderita.

KELEBIHAN IV :

• cepat mencapai
konsentrasi,
• dosis tepat
KEKURANGAN IV :
• Obat yang sudah diberikan tidak dapat ditarik kembali,
sehingga efek toksik lebih mudah terjadi.
• Jika penderitanya alergi terhadap obat, reaksi alergi
akan lebih terjadi.
• Pemberian intravena (iv) harus dilakukan
perlahan-lahan sambil mengawasi respons
penderita.
• Memerlukan keahlian.
1. First pass effect dan First pass metabolism adalah?
jawab : First pass effect = First pass metabolism ,
adalah keadaan dimana beberapa obat yang dapat
diambil oleh hati secara efisien dan dimetabolisme
secara cepat.

2. Perbedaan efek obat pervaginam dan rektal?


jawab : Perektal tidak bisa digunakan secara
pervaginam, tapi pervaginam bisa juga untuk perektal.
Misoprostol bisa dipakai perektal dan pervaginam.
Perektal untuk maag, Pervaginam untuk merangsang
kontraksi.

You might also like