Estimasi Statistika

You might also like

You are on page 1of 24

ESTIMASI STATISTIKA

Rachmawati Noviana Rahayu,S.Si,M.Si


ESTIMASI PARAMETER

Populasi Populasi
Namun dalam penelitian kita tidak
Populasi memiliki ukuran yang kita se-
01 but sebagai parameter. Adapun jenis
parameter antara lain adalah : rata-rata
02 mungkin untuk mengukur populasi
karena membutuhkan biaya dan waktu
yang lebih banyak sehingga kita dapat
(),simpangan baku () dan proporsi (p).
melakukan pengambilan sampel (sam-
pling) yang sifatnya deduktif.

Sampel Sampel
Dalam pengambilan sampel kita akan Yang perlu diingat dalam pengambilan
03 mendapatkan data statistik berupa rata-
rata(x), simpangan baku (s) dan pro-
04 sampel haruslah sama karakteristiknya
dengan populasi. Sampel yang mewakili
porsi () . populasi. Setelah kita menghitung statis-
tiknya barulah kita melakukan generali-
sai/induktif sebagai parameter populasi.
Statistika Inferensial : mengambil kesimpulan
populasi berdasarkan karakteristik pengambilan
sampel.
DEDUKTIF
POPULASI
Tujuan Utama pengambilan sampel
adalah untuk memperoleh informasi
mengenai parameter populasi.

PARAMETER SAMPLING
SAMPEL

STATISTIK
 x s 

GENERALISASI/
INFERENSI

Sifat Parameter : abstrak,sering tidak diketahui


Sifat Statistik : empiris, nyata karena dapat dihitung dari sampel INDUKTIF
KONSEP DASAR ESTIMASI (PENAKSIRAN)

ESTIMASI 01 02
Salah satu cara untuk mengetahui informasi
Menaksir harga PA-
mengenai parameter populasi.  Nilai parameter () dapat di-
RAMETER populasi
berdasarkan STATIS- hitung langsung, tetapi bi-
TIK sampel asanya () tidak diketahui.

Ditaksir dari statistik sampel

()
ˆ () digunakan untuk
 Statistik
menduga parameter ()
ESTIMASI
ˆ disebut Estimator = Penaksir/Penduga

Idealnya ˆ = 
Kenyataannya, dapat :
* Terlalu tinggi
  ˆ
Estimator yang
tidak baik
* Terlalu rendah
  
ˆ
Idealnya, estimator menaksir parameter populasi tanpa
kesalahan atau tidak menyimpang terlalu jauh.

CIRI-CIRI ESTIMATOR YANG BAIK :


1. Unbiased (Tidak bias)
2. Efisien
3. Konsisten
(Unbiased) Tidak Bias
ˆ = 
 Estimator yang tidak bias akan memiliki E ()
ˆ mendekati nilai 
 Artinya adalah kita mengharapkan ekspektasi nilai ()
 Cara menghindari bias  Sample at random

ˆ = 
 Bias = E ()
* E () >ˆ   Bias positif (Overestimate)
* E () <ˆ   Bias negatif (Underestimate)
UNBIASED BIASED

ˆ = 
E () ˆ ≠ 
E ()

BIAS

 sebenarnya   sebenarnya ˆ
E () 
ˆ
= E ()
EFISIEN
 Estimator yang efisien adalah estimator yang memiliki nilai variansi
terkecil
ˆ , ˆ , ... ,
 Bila ada beberapa penaksir (estimator) yang tidak bias (1 2
dst) terhadap po-pulasi ( yang sama), penaksir yang paling baik/
paling efisien adalah yang mempu-nyai VARIANS PALING KECIL
 Variansi merupakan alat ukur untuk melihat variasi suatu data
ˆ
 1

̂2

 
sebenarnya
Kurva ˆ
1 dan ˆ2  penaksir tidak bias terhadap 
ˆ ˆ2, karena varians-nya lebih kecil
1 penaksir lebih efisien daripada 
sebab keberagamannya lebih sedikit dari ˆ 2
KONSISTEN
 Estimator semakin baik sejalan dengan ukuran sampel yang semakin
besar.
 Sampel semakin besar maka variansinya semakin kecil, dan akan
menghasilkan estimator yang baik.
 Bila ukuran sampel diperbesar sampai  artinya n = 
n=200
Estimator Terbaik
n=50

n=10

n=5

 sebenarnya ˆ
LANGKAH-LANGKAH ESTIMASI
Estimasi Titik Estimasi Interval

 Nilai tunggal dari data sampel  Memperkirakan parameter  pada populasi


 Mengajukannya sebagai parameter yang akan
diduga menggunakan beberapa nilai statistik yang ada pada
suatu interval
misalkan :
ˆ1 <ˆ < ˆ2

 lebar interval, maka semakin besar tingkat


Semakin
kepercayaannya.
 Kelemahan Estimasi Titik : Tidak ada derajat
kepercayaan atas nilai estimasi yang diperoleh dari
sampel
PENAKSIRAN HARGA MEAN POPULASI ()
MELALUI HARGA X

1. Bila  diketahui

Sampling distribution of the mean :


x - 
Z = ----------
SE
 = x  Z . SE

tanda + dan - menyatakan batas atas dan batas


bawah penaksiran
• Untuk 95% kemungkinan kejadian akan terdapat :
- batas bawah - Z = -1,96
- batas atas +Z = +1,96

• Jarak kedua batas = Confidence Interval atau Confidence Level


• Confidence Level (Derajat Kepercayaan) 95% artinya dengan probabili-
tas 95% maka interval tersebut akan memuat mean populasi 

• Di luar batas-batas interval tersebut area ketidakpercayaan


* Derajat Kepercayaan 0,95 artinya :
bila percobaan dilakukan berulang-ulang (replikatif), maka dari tiap 100
percobaan akan ada 95 yang mengandung  populasi dengan interval
x  Z . SE , sisanya (5%) akan berada di luarnya dan tidak dapat ditaksir
LOWER UPPER
CONFI- CONFI-
DENCE LIMIT DENCE LIMIT

CONFIDENCE INTERVAL
= DERAJAT KEPERCAYAAN

-1,96 0 +1,9
CONFIDENCE INTERVAL 6
= (1- ) 100%
AREA KETIDAKPER- AREA KETIDAKPER-
CAYAAN = /2 CAYAAN = /2
RUMUS
(1-) 100% Confidence Interval untuk  :

x + Z/2 . /n <  < x + Z1-/2 . /n


Contoh :
Dari sampel random n = 100 diperolehx = 9,5 dan s = 0,5 .
Bila  = 0,25 , dengan Confidence Interval 95%, berapakah
taksiran untuk  ?

95% Confidence Interval untuk  :

9,5 + Z0,025 . 0,25/100 <  < 9,5 + Z0,975 . 0,25/100


9,5 - 1,96 . 0,25/10 <  < 9,5 + 1,96 . 0,25/10
9,451 <  < 9,549
2. Bila  tidak diketahui

- Kenyataannya sering  tidak diketahui


 digunakan SD sampel dan tabel t untuk menentukan
batas kepercayaan atas dan bawah sesuai dengan
Confidence Intervalnya

Rumus :
x - 
t = ---------
s/n
 < x + t1-/2 (df=n-1) . s/n
 < 12 + t0,975 (df=24) . 1,5/25
Contoh :
 < 12 + 2,064 . 1,5/5
 < 12,6192
PENAKSIRAN PROPORSI () DI POPULASI

* Sampel random (n) dipilih dari populasi (N) di


mana terdapat proporsi  untuk peristiwa A
dalam populasi.
Selanjutnya, terdapat sejumlah x peristiwa A di
sampel

p = x/n
q = 1 - p = 1 - x/n

Titik penaksiran  adalah x/n


Untuk (1-) 100% Confidence Interval

p + Z/2 .  p (1-p) / n <  < p + Z1-/2 .  p (1-p) / n


Contoh :

 < 0,2 + Z0,975 .0,2. 0,8/625


 < 0,231

You might also like