You are on page 1of 51

Lab/SMF Obstetri dan Ginekologi LAPORAN KASUS

Fakultas Kedokteran
Universitas Mulawarman

KISTA OVARIUM
Oleh
Chyntiananda Prabu Hening

Dosen Pembimbing Klinik


dr. I.G.A.A. Sri M. Montessori, Sp.OG
PENDAHULUAN
TERIMA KASIH
Ovarium merupakan sumber hormonal wanita yang
paling utama, sehingga mempunyai dampak
kewanitaan dalam pengatur proses menstruasi.
Gangguan pada ovarium dapat menyebabkan
terhambatnya pertumbuhan, perkembangan dan
kematangan sel telur.
LAPORAN KASUS
(Enter your own creative tag line above)
Anamnesis

Identitas Pasien
Nama : Ny. S
Usia : 28 thn
Alamat : Tenggarong
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan : SMA
Anamnesis
Keluhan Utama
Benjolan di bagian perut kanan bawah sejak ± 4 bulan

Riwayat Penyakit Sekarang


Benjolan di perut kanan bawah semakin lama
semakin membesar. Pasien sempat melakukan
pemeriksaan USG di RSUD Kudungga dan didiagnosis
kista ovarium. Pasien juga mengeluhkan nyeri perut di
sebelah kanan bawah sejak bulan April 2018.
Demam (-), perubahan siklus haid (+), nyeri berlebihan
saat haid (+), perdarahan berlebihan saat haid (+)
Anamnesis
Riwayat Penyakit Dahulu
Keluhan yang sama (-), alergi (-), hipertensi (-),
DM (-), keganasan (-)

Riwayat Penyakit Keluarga


Kista ovarium (+) ibu pasien, hipertensi (-), DM (-)
Anamnesis
Riwayat Haid
Menarche : 11 thn
Lama Haid: 5 hari
Siklus Haid : 20-30 hari, tidak teratur
Banyak Perdarahan: 4-5x ganti pembalut
Anamnesis
Riwayat Pernikahan
1 kali sejak usia 18 tahun. Lama pernikahan dengan
suami sekarang 10 tahun

Riwayat Kontrasepsi
Pasien pernah menggunakan pil mini selama 2 tahun

Riwayat Obstetri
1. 2009/Rumah/Aterm/Spontan/Dukun/3100 gr/Hidup
2. 2012/Klinik/Aterm/Spontan/Bidan/3500 gr/Hidup
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis /E4V5M6
TTV :
TD : 130/90 mmHg RR : 20x/ menit
N : 90x T : 36.5 oC
BB : 85 kg
TB : 162 cm
Pemeriksaan Fisik
Kepala/leher :
Anemis (-), ikterik (-), sianosis (-), pembesaran
KGB (-)

Toraks :
Suara napas vesikuler (+/+), rhonki (-/-),
wheezing (-/-)
S1 S2 tunggal reguler, tidar terdengar suara
tambahan pada jantung
Pemeriksaan Fisik
Abdomen :
I tampak protuberant, massa (+), striae (-),
venektasi (-)
A Bising usus + kesan normal
P timpani, shifting dullness (-)
P massa (+), nyeri tekan (+)

Ekstremitas :
Tidak terdapat edema pada ekstremitas bawah kiri
dan kanan, akral hangat
Status Ginekologi
Inspeksi
Protuberant (+), distensi (-), tampak massa di bagian perut kanan
bawah, bekas operasi (-), striae (-), venektasi (-)

Palpasi
Massa region kanan bawah (+) sebesar jeruk bali, permukaan teraba
halus, mobile, nyeri tekan (+)

Inspekulo
Vulva/vagina tidak tampak kista, kondiloma (-). Rugae vagina (+),
inflamasi (-), sekret (-)

VT
Tidak dilakukan
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium (20/10/2018)
Leukosit : 6.270 /mm3
Hb : 13,0 gr/dl
Hct : 39,5 %
Trombosit : 223.000 /mm3
BT : 2 Menit
CT : 9 Menit
Pemeriksaan Penunjang
Imuno-serologi
HbsAg : Non-reaktif
Ab HIV : Non-reaktif
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium (20/10/2018)
Berat Jenis: 1.009
Hemoglobin/darah : -
Warna : Kuning
Kejernihan: Agak Keruh
pH : 6.0
Glukosa: -
Epitel : +
Leukosit : 0-1
Eritrosit: 0-2
Pemeriksaan Penunjang
Diagnosis
Kista Ovarium Dextra

Penatalaksanaan
R/ Laparotomi elektif Jumat, 16 November 2018
- Biopsi Jaringan Ovarium
Tanggal Observasi
14-11-2018 S = Benjolan di perut sejak 4 bulan lalu, nyeri
09.30 perut bagian kanan bawah
O=
- TD = 120/80 mmHg, N= 80x/menit,
- RR = 19 x/menit, T = 36,8 0C,
- Palpasi : teraba massa di perut regio kanan
bawah, nyeri tekan (+), immobile.
A = kista ovarium dextra suspek keganasan
P = Laparotomi Elektif Jumat 16-11-2018+Biopsi
jaringan
Tanggal Observasi
15-11-2018 S = Benjolan di perut (+)
21.00 O=
- TD = 130/80 mmHg, N= 80x/menit,
- RR = 20 x/menit, T = 36,2 0C,
A = kista ovarium dextra suspek keganasan
P=
• Persiapan operasi laparatomi Jumat 16-11-2018
• Persiapan darah 2 kolf saat operasi
• Skin test ceftriaxone
• Inj. Ceftriaxone 2x1 gr/IV (diberikan ½ jam sebelum operasi)
• Pasien dipuasakan makan dan minum
• Diet bubur kecap
Tanggal Observasi
16-11-2018 S = Benjolan di perut (+)
07.00 O=
- TD = 110/700 mmHg, N= 80x/menit,
- RR = 20 x/menit, T = 36,5 0C,
A = kista ovarium dextra suspek keganasan
P = Pasien diantar ke IBS
Tanggal Observasi
16-11-2018 S = Benjolan di perut
08.40 O=
- TD = 110/70 mmHg, N= 72x/menit,
- RR = 20 x/menit, T = 36,5 0C,
A = kista ovarium dextra suspek keganasan
P = Operasi di IBS, durasi operasi ± 50 menit
Selesai operasi jam 09.30
Hasil PA 30-11-2018
Tanggal Laporan Operasi
16-11-2018 Dx Pre Op : Kista Ovarium Kanan
08.40-09.30 Dx Post Op : Torsi Ovarium Kanan + Perlengketan kista
dengan dinding abdomen
Tindakan : Salpingo ooforektomi dextra + adhenolysis +
biopsi

Terapi Post Op :
Injeksi Ceftriaxone 2x1 gram iv
Injeksi Asam Traneksamat 3x500mg iv
Injeksi Ketorolac 3x30mg iv
Injeksi Ranitidine 3x1 amp iv
Infus RL 30 tpm.
Mobilisasi bertahap
Evaluasi DL post op
Tanggal Observasi
17-11-2018 S = Nyeri luka operasi
15.00 O=
- TD = 120/90 mmHg, N= 78x/menit,
- RR = 20 x/menit, T = 36,7 0C,
A = Post Laparotomi a/I Kista Ovarium Hari ke-1
P = Injeksi Ceftriaxone 2x1 gram iv
Injeksi Asam Traneksamat 3x500mg iv
Injeksi Ketorolac 3x30mg iv
Injeksi Ranitidine 3x1 amp iv
Infus RL 30 tpm.
Mobilisasi bertahap
Evaluasi DL post op
Tanggal Observasi
18-11-2018 S = Nyeri luka operasi
09.00 O=
- TD = 120/90 mmHg, N= 78x/menit,
- RR = 20 x/menit, T = 36,7 0C,
A = Post Laparotomi a/I Kista Ovarium Hari ke-2
P = Injeksi Ceftriaxone 2x1 gram iv
Injeksi Asam Traneksamat 3x500mg iv
Injeksi Ketorolac 3x30mg iv
Injeksi Ranitidine 3x1 amp iv
Infus RL 30 tpm.
Mobilisasi bertahap
Evaluasi DL post op
Tanggal Observasi
19-11-2018 S = Nyeri luka operasi
09.00 O=
- TD = 120/90 mmHg, N= 78x/menit,
- RR = 20 x/menit, T = 36,7 0C,
A = Post Laparotomi a/I Kista Ovarium Hari ke-3
P=
Cefadroxil 3 x 1 Tab/ Oral
Asam Mefenamat 3 x 1 Tab/ Oral
Biosanbe 1 x 1 Tab/ Oral
Lepas infus
Lepas kateter urin
Diet TKTP
Kontrol kembali ke Poli Kandungan : 30/11/2018
TINJAUAN
(Enter your own creative tag line above)

PUSTAKA
Tinjauan Pustaka
Definisi Tumor Ovarium

Secara harfiah, Tumor adalah jaringan baru (neoplasma) yang timbul


dalam tubuh akibat pengaruh berbagai faktor penyebab dan
menyebabkan jaringan setempat pada tingkat gen kehilangan kendali
normal atas pertumbuhannya.
Tinjauan Pustaka

Epidemiologi
• Ditemukan saat pasien melakukan pemeriksaan USG baik abdominal maupun
transvaginal dan transrektal.
• Kista ovarium terdapat disekitar 18% yang sudah postmenopause.
• Sebagian besar kista jinak, dan 10% keganasan.
• Usia produktif
• Tidak ada persebaran umur yang spesifik mengenai usia terjadinya kista
ovarium.
Tinjauan Pustaka
Sifat Kista :
Kista Fisiologis
Sesuai siklus menstruasi, di ovarium timbul folikel dan folikelnya
berkembang, dan gambaranya seperti kista.
Biasanya kista tersebut berukuran dibawah 4 cm, dapat dideteksi
dengan menggunakan pemeriksaan USG, dan dalam 3 bulan akan
hilang.

Kista Patologis :
Kista ovarium yang bersifat ganas disebut juga kanker ovarium
Pada kista patologis, pembesaran bisa terjadi relatif cepat, yang kadang
tidak disadari penderita.
Bersifat jinak jika bisa berupa spot dan benjolan yang tidak menyebar
Tinjauan Pustaka
Tinjauan Pustaka
Etiologi
Penyebab terjadinya kista ovarium yaitu terjadinya gangguan pembentukan
hormon pada hipotalamus, hipofise, atau ovarium itu sendiri. Kista ovarium
timbul dari folikel yang tidak berfungsi selama siklus menstruasi.

Faktor resiko terjadinya kista ovarium


a.Riwayat kista ovarium sebelumnya
b.Siklus menstruasi yang tidak teratur
c.Meningkatnya distribusi lemak tubuh bagian atas
d.Menstruasi dini
e.Tingkat kesuburan
f.Hipotiroid atau hormon yang tidak seimbang
g.Terapi tamosifen pada kanker mamma
Tinjauan Pustaka
Klasifikasi Kista
Kista Folikel

Kista ini berasal dari folikel de graff yang tidak sampai berovulasi, namun tumbuh
terus menjadi kista folikel, atau dari beberapa folikel primer yang setelah bertumbuh
di bawah pengaruh estrogen tidak mengalami proses atresia yang lazim, melainkan
membesar menjadi kista. Umumnya jika diameter tumor tidak lebih dari 5 cm, dapat
di tunggu dahulu karena kista folikel dalam 2 bulan akan hilang sendiri.
Tinjauan Pustaka
Kista Korpus Luteal

Dalam keadaan normal korpus luteum lambat laun mengecil dan menjadi korpus
albikans. Kadang-kadang korpus luteum akan mempertahankan diri (korpus luteum
persisten); perdarahan yang terjadi di dalamnya akan menyebabkan kista, berisi
cairan berwarna merah coklat karena darah tua.
Tinjauan Pustaka
Kista Teka Lutein

Kista biasanya bilateral dan sebesar tinju. Pada pemeriksaan mikroskopik terlihat
luteinisasi sel-sel teka.Tumbuhnya kista ini ialah akibat pengaruh hormone
koriogonadrotropin yang berlebihan. Kista teka-lutein biasanya berisi cairan
bening, berwarna seperti jerami
Tinjauan Pustaka
Kista Inklusi Germinal

Terjadi karena invaginasi dan isolasi bagian-bagian terkecil dari epitel germinativum
pada permukaan ovarium. Biasanya terjadi pada wanita usia lanjut dan besarnya
jarang melebihi 1 cm. Kista terletak di bawah permukaan ovarium, dindingnya terdiri
atas satu lapisan epitel kubik atau torak rendah, dan isinya cairan jernih dan serous.
Tinjauan Pustaka
Kista Ovarium Serosum

Kista ini ditemukan dalam frekwensi yang hampir sama dengan kistadenoma


musinosum dan dijumpai pada golongan umur yang sama. Kista ini sering ditemukan
bilateral (10-20%) daripada kistadenoma musinosum.
Kista ini endometriosis yang berlokasi di ovarium. Akibat proliferasi dari sel yang mirip
dinding endometrium, umumnya berisi darah yang merupakan hasil peluruhan dinding
saat menstruasi. Endometriosis adalah gangguan ginekologi yang sering terjadi yakni
adalah
• Kistakelenjar endometrial dan stroma diluar tempat yang normal.
Endometrosis
Tinjauan Pustaka
Kista Endometroid

Terjadi karena lapisan didalam rahim (yang biasanya terlepas sewaktu haid dan
terlihat keluar dari kemaluan seperti darah); tidak terletak dalam rahim tetapi
melekat pada dinding luar ovarium. Akibat peristiwa ini setiap kali haid, lapisan
tersebut menghasilkan darah haid yang akan terus menerus tertimbun dan menjadi
kista. Kista ini bisa 1 pada dua indung telur. Timbul gejala utama yaitu rasa sakit
terutama sewaktu haid
Tinjauan Pustaka
Kista Ovarium Serosum

Kista ini ditemukan dalam frekwensi yang hampir sama dengan kistadenoma


musinosum dan dijumpai pada golongan umur yang sama. Kista ini sering ditemukan
bilateral (10-20%) daripada kistadenoma musinosum. Tumor serosa dapat membesar
sehingga memenuhi ruang abnomen, tetapi lebih kecil dibanding dengan ukuran
kistadenoma musinosum. Permukaan tumor biasanya licin, tetapi dapat
juga lobulated karena kista serosum pun dapat berbentuk multikolur, meskipun
lazimnya berongga satu. Warna kista putih keabuan.
Tinjauan Pustaka
Kista Dermoid

Tumor ini merupakan 10% dan seluruh neoplasma ovarium yang kistik,  dan paling
sering ditemukan pada wanita yang masih muda. 25% dari  semua kista dermoid
bilateral, lazimnya dijumpai pada masa reproduksi walaupun dapat ditemukan pada
anak kecil. Tumor ini dapat mencapai ukuran sangat besar, sehingga beratnya
mencapai beberapa kilogram.
Tinjauan Pustaka
• Kista Dermoid
 Kista ini tumbuh akibat proses yang kurang sempurna saat pembentukan lapisan
embrional.
 Lapisan ektoderm yang saat dewasa akan menjadi sel sel folikel rambut, tulang,
serta gigi secara tidak sempurna tumbuh di sekitar ovarium.
 Kista ini mempunyai ciri yang khas. Dinding kista kelihatan putih keabuan dan
agak tebal.
 Konsistensi tumor sebagian kistik kenyal, di bagian lain padat. Dapat ditemukan
kulit, rambut kelenjer sebasea, gigi (ektodermal), tulang rawan, serat otot
jaringan ikat (mesodemal) dan epitel saluran kista terdapat produk kelenjer
sebasea berupa massa lembek seperti lemak, bercampur dengan rambut
Tinjauan Pustaka
• Kista Dermoid
 Pada kista dermoid didapati gejala nyeri mendadak di perut bagian bawah.
 Ada kemungkinan terjadinya sobekan dinding kista dengan akibat pengeluaran isi
kista dalam rongga   peritoneum.

Secara mikroskopik, derivative endodermal atau mesodermal dapat ditemukan,


tetapi element ectodermal biasanya mendominasi Kista dilapisi dengan epitel
skuamos berkeratinisasi dan mengandung banyak kelenjar sebasea dan keringat.
Sekresi rambut dan lemak juga sering ditemukan. Banyak variasi jaringan ditemukan
pada protuberansi Rokitansky, yang juga merupakan tempat paling sering untuk
transformasi menjadi keganasan.
Tinjauan Pustaka
Transformasi menjadi keganasan hanya terjadi pada 1-3% kasus, biasanya pada
wanita dengan umur lebih dari 40 tahun, dan keganasan karena kista dermoid hanya
sekitar 1% dari seluruh keganasan ovarium. Karena epitel skuamosa adalah epitel
yang melapisi dari kista ini, maka karsinoma sel skuamos merupakan 80% dari
keseluruhan kasus keganasan.
Tinjauan Pustaka

Gejala Klinik
Unsur penyusun tumor terdiri dari sel-sel yang telah matur sehingga
kista ini juga disebut sebagai teratoma matur. Dalam ukuran kecil, kista
dermoid tidak menimbulkan keluhan apapun dan penemuan tumor
pada umumnya hanya melalui pemeriksaan ginekologi rutin. Rasa penuh
dan berat pada perut hanya dirasakan apabila ukuran tumor cukup
besar.

Terapi
Laparotomi dan kistektomi.
PEMBAHASAN
(Enter your own creative tag line above)
Teori Fakta

Kista Ovarium secara umum : - Benjolan di bagian perut kanan bawah sejak ± 4
- Nyeri perut jika terjadi peregangan atau bulan, semakin lama semakin membesar
penekanan daerah panggul - Nyeri perut bagian kanan bawah, hilang timbul,
- Nyeri saat bersenggama nyeri bertambah bila ditekan
- Gangguan haid - Nyeri saat haid
- Konstipasi atau sering berkemih jika sudah - Haid pasien tidak teratur. Perdarahan haid cukup
menekan rectum atau VU banyak.
- Gangguan nafsu makan - Perut terasa penuh
- Kembung, perut terasa penuh - Tidak mengalami penurunan berat badan sampai
Your Text Here
- Mual You can simply impress your audience and add a unique zing and appeal to
saat ini
your Presentations.
- Tidak ada gangguan BAK dan BAB
Your Text Here
You can simply impress your audience and add a unique zing and appeal to
your Presentations.
Teori Fakta

Kista ovarium secara umum : Tekanan darah : 130/90 mmHg


- Asites Frekuensi nadi : 90 x/menit

- Perut membuncit, kembung Frekuensi napas : 20 x/menit


Temperatur : 36.5º C
- Sesak napas akibat penumpukan cairan di rongga
 Inspeksi : abdomen protuberant (+), bekas operasi (-),
dada
massa sebelah kanan (+)
- Pada kista dermoid didapati gejala nyeri
 Palpasi : Teraba massa di perut regio kanan bawah
mendadak di perut bagian bawah.
kira-kira sebesar jeruk bali, massa dapat digerakkan,
- Ada kemungkinan terjadinya sobekan dinding permukaan teraba halus dan ada nyeri tekan.
kista dengan akibat pengeluaran isi kistaYour
dalam  Inspekulo : V/V tidak ada kista, kondiloma. Rugae
Text Here
rongga   peritoneum. You can simply impress
vaginayour
(+),audience and add
tidak ada a uniqueatau
inflamasi zing and appeal Tidak
laserasi. to ada
your Presentations.
sekret yang keluar.
Your Text Here
 impress
You can simply Pemeriksaan dalam
your audience and: tidak dilakukan
add a unique zing and appeal to
your Presentations.
Teori Fakta

1. Laboratorium  Darah lengkap  Hb: 13


- Beta-HCG HCT :39,5 %

- Darah Lengkap Leukosit : 6.270


 Urinalisis : Hemoglobin/darah : +1
- Urinalisis
 Kejernihan :Agak Keruh
- Tumor Marker
 pH : 6.0
1. USG
 Protein :-
2. Patologi Anatomi  Epitel :+
 Leukosit : 0-1
Your Text Here  Eritrosit : 0-2
You can simply impress your audience and add a unique zing and appeal to
 USG : Kista ovarium dextra. Tampak massa/
your Presentations.
lesi
hipoechoik, bersepta, multiple di abdomen atas dan
Your Text Here
bawah,
You can simply impress cairan
your (+),and
audience solid,
add aukuran 23,3cm
unique zing x 23,9cm
and appeal to 
your Presentations.
Kesan ganas.
Teori Fakta

1. Observasi dan Manajemen Gejala Pada tanggal 16 November 2018 dilakukan operasi
Jika kista tidak menimbulkan gejala, monitor Laparotomi + SOD + adhenolysis+ biopsy ovarium
selama 1-2 bulan, karena kista fungsional akan kanan.
menghilang setelah satu atau dua siklus haid. Hasil PA (+) : Dermoid cyst ovarii
Apabila terdapat nyeri, berikan obat simptomatik
 
seperti NSAID.
2. Operasi
Jika kista membesar, maka dilakukan tindakan
pembedahan, yakni laparoskopi atau laparotomi.
Your Text Here
Indikasi operasi melalui screening USG You can simply impress your audience and add a unique zing and appeal to
umumnya
your Presentations.
dilakukan apabila besar tumor melebihi 5 cm baik
Your Text Here
dengan gejala maupun tanpa gejala. You can simply impress your audience and add a unique zing and appeal to
your Presentations.
TERIMA KASIH

You might also like