You are on page 1of 48

KANKER SERVIKS

RENY INDRIYANI
1810029033

Pembimbing : dr. Andriansyah, Sp. OG (K) ONK


PENDAHULUAN

 Kanker  pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh yg tidak normal


 Perkiraan 14 juta kasus baru (WHO, 2012)
 Penyebab kematian nomor 2 (8,8 juta kasus pada 2015)
 Kanker serviks  kedua setelah kanker payudara
PENDAHULUAN

 Di dunia, 445.000 kasus baru


dan 270.000 kematian (2012)
 Indonesia  20.928 kasus /
tahun, 9.498 kematian.

 Berhubungan dengan : usia


melakukan seks, paritas,
perilaku seks yang berisiko,
dan HPV.
 Gejala  perdarahan
abnormal, keputihan, nyeri
panggul
LAPORAN KASUS

Identitas Pasien
Nama : Ny H
Usia : 49 tahun
Agama : Kristen
Suku : Dayak
Pendidikan : S2
Pekerjaan : Dosen
Alamat : Jl. Kalingu II

Masuk Rumah Sakit pada tanggal 12 oktober 2018, pukul


14.51 WITA
LAPORAN KASUS
Keluhan Utama:
Nyeri perut bawah sejak 5 bulan yang lalu

Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien datang dengan keluhan nyeri perut bawah sejak 5 bulan yang lalu, pasein juga kadang
mengeluhkan nyeri pada tulang kemaluan. Pasien juga mengeluhkan keluar darah dari jalan lahir,
darah yang keluar berwana merah segar. Banyak perdarahan sekitar 2 kali ganti pembalut
perharinya. Pasien juga mengeluhkan Keputihan yang berbau dan gatal pada kemaluan selain itu
pasien mengeluhkan ada nyeri pada area kemaluanya sejak 1 minggu yang lalu. Pasien juga
mengeluhkan mual dan muntah serta pusing. BAK dan BAB dalam batas normal. Riwayat
perdarahan setelah berhubungan seksual sebelumnya tidak diketahui. Pasien sebelumnya sudah
menjalankan pengobatan kemoterapi sebanyak 2 kali dan radiasi sebanyak 16 kali atas indikasi
kanker serviks.
LAPORAN KASUS

Riwayat Penyakit Dahulu


Hipertensi (-) Diabetes Mellitus (-) asma (-) alergi (-)

Riwayat Penyakit Keluarga


Keluhan serupa (-) Hipertensi (+) Diabetes Mellitus (-) asma (-) alergi (-)

Riwayat Pernikahan
Pasien 2 kali menikah, pertama kali menikah pada usia 27 tahun dan lama
pernikahan dengan suami sekarang 11 tahun.
LAPORAN KASUS

Riwayat Kontrasepsi
Pasien menggunakan pil KB selama 10 tahun

Riwayat Menstruasi
Umur Menarche : 12 tahun
Lama : 6-7 hari
Banyak darah : 3 kali ganti pembalut dalam sehari
Sakit waktu menstruasi: dalam batas normal
LAPORAN KASUS

Riwayat Obsetri

No. Tahun Tempat Usia Jenis Penolong Penyulit JK/BB Keadaan


Kehamilan Persalinan Lahir
1. 1996 RS Aterm Spontan dokter - 2700 gr Hidup
pervaginam

2. 1997 Rumah Aterm Spontan Bidan - 2700 gr Hidup


pervaginam

3. 2000 Rumah Aterm Spontan dokter - 3900 gr Hidup


pervaginam

4 2008 RS Aterm Spontan Bidan - 2800 gr Hidup


pervaginam
LAPORAN KASUS
Pemeriksaan
Fisik

Berat badan : 49 kg
Tinggi badan : 155 cm

Keadaan umum : Baik


Kesadaran : Komposmentis (E4V5M6)

Tanda vital
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Frekuensi nadi : 78 kali/menit
Frekuensi nafas : 20 kali/menit
Suhu : 36,2 0C
LAPORAN KASUS
Status Generalisata
Kepala / leher : konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-), pembesaran KGB (-)

Pulmo : bentuk dan pergerakan dinding dada simetris dekstra=sinistra, retraksi


(-/-), fremitus raba dextra=sinistra, sonor di seluruh lapangan paru, vesikuler, ronki (-/-),
wheezing (-/-)
Cor : ictus cordis tidak tampak dan tidak teraba, batas kanan ICS II parasternal line
dextra, batas kiri ICS V midclavicular line sinistra, S1S2 tunggal, reguler, murmur (-),
gallop (-)

Ekstremitas
Atas : akral hangat, edema (-/-)
Bawah : akral hangat, edema (-/-)
LAPORAN KASUS
Status
Ginekologi

Inspeksi : Tidak tampak massa abdomen, tidak ada


bekas operasi.

Palpasi : nyeri tekan suprapubik (+)

Inspekulo : Lesi (+) di labia mayor sinistra , massa


portio (+), fluksus (+)
LAPORAN KASUS
Status Ginekologi

Vaginal Toucher : Ostium uteri eksterna tertutup, portio teraba


kenyal, tidak rata dan kasar, teraba massa pada porsio,
konsistensi kenyal, berdungkul-dungkul, ukuran massa berukuran
kira-kira lebih dari 5 x 4 x 4 cm, teraba hingga ke 1/3 bawah
vagina anterior, adneksa parametrium kiri teraba tegang, cavum
douglas tidak menonjol. Nyeri tekan (+).

Handscoen: flek darah (+), warna merah segar, lendir (+).


LAPORAN KASUS
Pemeriksaan USG

Hasil USG tanggal 01 08 2018 di Poliklinik Obgyn.


LAPORAN KASUS
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
  Hasil Nilai rujukan
Leukosit 4.520 4.800-10.800
Hematokrit 40,8 % 37,0%-54,0%
Trombosit 270.000 150.000-450.000
Hemoglobin 13,0 12.0-16.0

  Hasil Nilai rujukan


Kreatinin 0,5 0,5-1,1 mg/dL
Ureum 20,0 19.3-49.2 mg/dL

GDS 100 70-100 mg/dL

  Hasil Nilai rujukan


HbsAg NR NR
Ab HIV NR NR
LAPORAN KASUS
Biopsi

Makroskopis : Diterima hancuran jaringan, jumlah 2cc, warna


coklat kehitaman

Mikroskopis : Tumor terdiri dari sel sel epitel yang tumbuh


tidak beraturan, inti sel bulat, kromatin kasar, mitosis dapat
ditemukan, sitoplasma tampak jerinh.

Kesimpulan : Clear cell carcinoma cervix uteri


LAPORAN KASUS

Foto Thorax : Cor dan pulmo tak tampak kelainan, tak tampak
nodul metastase

Echocardiography : Normal echocardiography


LAPORAN KASUS

Diagnosis

Ca servix stadium IIIB

Penatalaksanaan

Kemoterapi cisplatin-etopusid ke 3
LAPORAN
KASUS
WAKTU FOLLOW UP
12/10/18 Menerima pasien dari poliklinik dengan Ca servix stadium IIIB pro
14.51 WITA kemoterapi ke 3 di Ruang Mawar Nifas
  S : nyeri perut bawah
  O : KU sakit sedang, kesadaran composmentis
  TD : 110/70 mmHg N : 78 x/menit
  RR : 20 x/menit T : 36,2°C
  A : Ca servix Stadium IIIB
  P : pro cisplatin-etopusid ke 3
Tunggu resep kemoterapi dan jadwal kemoterapi
LAPORAN
KASUS
WAKTU FOLLOW UP
12/10/2018 S : nyeri perut bawah
21:30 WITA O : KU sakit sedang, kesadaran composmentis
TD : 120/80 mmHg N : 85 x/menit
RR : 18 x/menit T : 36,4°C
A : Ca servix Stadium IIIB
P : pro cisplatin-etopusid ke 3
Rencana kemoterapi besok (13/10/2018)
Dipasang IVFD NaCl 0,9% 20 tpm
Injeksi Dexamethason 10 mg (2 ampul) (i.v.)
 
LAPORAN
KASUS
WAKTU FOLLOW UP
13/10/2018 S : tidak ada keluhan, perdarahan (-)
09:15 O : KU baik, kesadaran CM
TD: 110/80 mmHg N : 83 x/menit
RR: 20 x/menit T : 36,3°C
A : Ca servix Stadium IIIB
P : pro kemoterapi cisplatin-etopusid ke 3
Hari ini pasien diantar ke ruang kemoterapi
LAPORAN
KASUS
WAKTU FOLLOW UP

13/10/2018s/d Pasien menjalani kemoterapi cisplatin-etopusid ke 3 di ruang


14/10/2018 kemoterapi selama 1 hari
LAPORAN
KASUS
WAKTU FOLLOW UP
14/10/2018 Pasien kembali dari ruang kemoterapi ke ruang Mawar Nifas
08.300 WITA S : nyeri seluruh tubuh, lemas, mual (+), muntah (-)
O : KU sedang, kesadaran CM
TD : 130/80 mmHg N : 88 x/menit
RR : 20 x/menit T : 36,5°C
A : Ca servix Stadium IIIB + post kemoterapi cisplatin-etopusid ke 3
P : Observasi KU dan tanda-tanda vital
Pasien rencana pulang setelah visite dr. Sp.OG
WAKTU FOLLOW UP
14/10/2018 S : lemas, mual (-), muntah (-)
10:00 WITA O : KU sedang, kesadaran CM
TD : 120/70 mmHg N : 90 x/menit
RR : 20 x/menit T : 36,7°C
A : Ca servix Stadium IIIB + post kemoterapi cisplatin-etopusid ke 3
P : Observasi KU dan tanda-tanda vital
dr. Sp.OG melakukan visite :
- KIE pasien dan keluarga bahwa keluhan adalah efek samping dari kemoterapi
- Pasien boleh pulang. Resep pulang :
Ondansentron 2 x 8 mg tab (p.o.)
Neurobion 5000 1 x 1 tab (p.o.)
Biosanbe 1 x 1 tab (p.o.)
Paracetamol 500 1 x 3 tab (p.o.)
Pasien diberikan surat kontrol dan dianjurkan kontrol lagi ke Poliklinik Obgyn tanggal 17/10/2018.
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI

Kanker serviks : tumbuhnya


sel abnormal pada serviks
uterus, daerah antara uterus
dan vagina

80-90% : SCC
10-20% : AdenoCa
Lain-lain : Small cell
EPIDEMIOLOGI

 Secara internasional, >500.000 kasus baru / tahun


 Menurut WHO (2012), ~445.000 kasus baru
kanker serviks & >270.000 kematian akibat
kanker serviks
 Di Indonesia, insidensi kasus baru kanker serviks
adalah ~20.928/tahun & ~9.498 kematian.3
ETIOLOGI
 Usia
 Usia pertama menikah
 Paritas
 Berganti-ganti pasangan seksual
 Penyakit menular seksual (HPV, risiko tinggi : 16,18)
 Pasangan suami yang tidak sirkumsisi
 Merokok
MANIFESTASI
KLINIS
Pada stadium dini kanker serviks  asimtomatik

Beberapa tanda dan gejala :


 keputihan
 perdarahan vagina yang abnormal
 nyeri
 anemia dan lain-lain.
PEMERIKSAAN

Pemeriksaan in spekulo: adanya portio ulseratif, fluor


albus, munculnya darah jika lesi tersentuh (lesi rapuh),
gambaran seperti bunga kol pada stadium lanjut

Pemeriksaan bimanual: fluor albus, serviks dapat


teraba membesar, ireguler, teraba lunak. massa
benjolan ataupun erosi ataupun ulkus pada portio uteri.
STADIUM KRITERIA

0 Lesi belum menembus membrane basalis

I Lesi tumor masih terbatas di serviks

IA1 Lesi telah menembus membrane basalis <3 mm, d < 7 mm

IA2 Lesi telah menembus membrane basalis > 3mm, < 5 mm, d = <7 mm

IB1 Lesi terbatas di serviks dengan ukuran lesi primer < 4 mm

IB2 Lesi terbatas di serviks dengan ukuran lesi primer > 4 mm

II Lesi telah keluar serviks (meluas ke parametrium dan 1/3 proksimal vagina)

IIA Lesi telah meluas ke 1/3 vagina proksimal

IIB Lesi telah meluas ke parametrium, tidak sampai dinding panggul


STADIUM KRITERIA

III Lesi telah keluar dari serviks (menyebar ke parametrium dan atau 1/3 vagina distal)

IIIA Lesi menyebar ke 1/3 vagina distal/bawah

IIIB Lesi menyebar ke parametrium sampai dinding pangul

IV Lesi menyebar keluar dari organ genitalia

IVA Lesi meluas keluar rongga panggul, dan atau mukosa VU

IVB Lesi meluas ke mukosa rectum dan atau ke organ jauh


PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Pemeriksaan Sitologi (Pap smear)
Setiap wanita yang telah aktif secara seksual sebaiknya menjalani pap
smear secara teratur yaitu 1 kali / tahun. Jika selama 3 kali berturut-
turut hasil pemeriksaan yang normal, maka pemeriksaan pap smear bisa
dilakukan setiap 2 atau 3 tahun sekali.
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Hasil pemeriksaan pap smear :
 Normal
 CIN I
 CIN II
 CIN III
DIAGNOSIS

 Biopsi

 Kolposkopi (pemeriksaan serviks dengan lensa pembesar)

 Konisasi serviks

 Tes IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat)


PENATALAKSANAAN

 Pencegahan primer  menghindari faktor yang


mempengaruhi,gaya hidup sehat, dan vaksinasi

 Pencegahan sekunder  deteksi dini pada kelompok populasi


berisiko tinggi dan pada individu asimtomatik.

 Pencegahan tersier  Rehabilitasi, terapi paliatif


PENATALAKSANAAN

Pengobatan pada kanker serviks dapat berupa:


 Pembedahan

 Terapi penyinaran (radioterapi)

 Kemoterapi
PROGNOSIS

Prognosis kanker serviks tergantung dari tingkatan klinik dan jenis


histologik tumor. Biasanya penyakit ini ditemukan dalam stadium lanjut,
maka angka harapan hidupnya tidak seberapa baik.

Harapan hidup selama 5 tahun pada pasien kanker serviks yaitu 100% pada
stadium prainvasif, 90% pada stadium I, 82% pada stadium II, 35% pada
stadium III dan 10% pada stadium IV.
PROGNOSIS

PEMBAHASAN
Anamnesis
TEORI KASUS
 Pada stadium dini tidak ada gejala khas, terkadang  Nyeri perut bawah
asimtomatik. Namun dapat ditemukan:
 Perdarahan dari jalan lahir yang abnormal, dialami
1. Keputihan atau keluar cairan encer dari vagina.
Getah yang keluar dari vagina ini makin lama makin selama kurang lebih lima bulan terakhir
berbau busuk karena adanya infeksi dan nekrosis  Keputihan, berlendir, berbau, dan gatal pada
jaringan. kemaluan.
2. Perdarahan abnormal, biasanya setelah senggama
 Nyeri pada jalan lahir dan tulang kemaluan.
(post coital bleeding), perdarahan diluar masa haid,
haid yang lama, dan timbulnya perdarahan setelah
masa menopause
3. Timbul gejala-gejala anemia akibat dari perdarahan
abnormal yang berulang.
4. Timbul nyeri pada daeah panggul (pelvis) atau pada
daerah perut bagian bawah bila terjadi peradangan
pada panggul dan infiltrasi sel tumor ke serabut saraf.
Pemeriksaan Fisik
TEORI KASUS
Tanda - Dari pemeriksaan fisik pasien, didapatkan tanda-tanda vital, dan
Pemeriksaan fisik fungsi jantung, paru dan hepar normal.
a. Serviks dapat teraba membesar, ireguler, teraba lunak Status Ginekologis
b. Bila tumor tumbuh eksofitik maka terlihat lesi pada porsio atau Inspeksi: Tidak tampak massa abdomen, tidak ada bekas operasi.
sudah sampai vagina.   Palpasi: nyeri tekan suprapubik (+)
Pemeriksaan in spekulo : Inspekulo: Lesi (+) di labia mayor sinistra , massa portio (+), fluksus
a) Adanya portio ulseratif (+)
b) Adanya fluor albus Vaginal Toucher: Ostium uteri eksterna tertutup, portio teraba kenyal,
c) Munculnya darah jika lesi tersentuh (lesi rapuh) tidak rata dan kasar, teraba massa pada porsio, konsistensi kenyal,
d) Terdapat gambaran seperti bunga kol pada stadium lanjut berdungkul-dungkul, ukuran massa berukuran kira-kira lebih dari 5 x 4
Pemeriksaan bimanual : x 4 cm, teraba hingga ke 1/3 bawah vagina anterior, adneksa
e) Adanya fluor albus parametrium kiri teraba tegang, cavum douglas tidak menonjol. Nyeri
f) Adanya massa benjolan ataupun erosi ataupun ulkus pada tekan (+).
portio uteri Handscoen: flek darah (+), warna merah segar, lendir (+).
 Diagnosis harus dipastikan dengan pemeriksaan histologi dan  
jaringan yang diperoleh dari biopsi.
Pemeriksaan Penunjang

TEORI KASUS
Diagnosis dapat ditegakkan dengan - Biopsi
bantuan beberapa pemeriksaan Kesimpulan : Clear cell
penunjang sebagai berikut: carcinoma cervix uteri
- Sitologi Pap Smear - Foto Thorax : Cor dan pulmo tak
- Biopsi tampak kelainan, tak tampak nodul
- Kolposkopi metastase
- Konisasi - Echocardiography :Normal
- Tes IVA echocardiography
- Laboratorium: dalam batas
normal
Penatalaksaan
TEORI KASUS
 Stadium IA : Konisasi, histerektomi  kemoterapi cisplatin-etopusid ke 3
ekstrafasial, radiasi
 Stadium IB-IIA : Histerektomi
radikal, radiasi
 Stadium IIB-IV : Radiasi,
kemoterapi
 
PENUTUP

Kanker serviks : tumbuhnya sel-sel abnormal yang pada daerah serviks uterus,
suatu daerah antara rahim (uterus) dan liang senggama (vagina)

Gejala kanker serviks  perdarahan pervaginam abnormal (44,8%), selanjutnya


diikuti dengan keputihan (23,8%) dan nyeri panggul (15,2%).
Terapi kanker serviks  pembedahan, terapi radiasi atau kemoterapi. Terapi
ditentukan berdasarkan stadium, ukuran dan lokasi kanker, usia dan kondisi
kesehatan pasien.

Prognosa kanker serviks tergantung dari tingkatan klinik dan jenis histologik
tumor. Biasanya penyakit ini ditemukan dalam stadium lanjut, maka angka
harapan hidupnya tidak seberapa baik.
S IH
KA
MA
TE RI

You might also like