You are on page 1of 62

GIGI TIRUAN

SEBAGIAN
LEPASAN
KELOMPOK L

PEMBIMBING
Drg. R. Rahardyan Parnaadji M.Kes. Sp. Pros
ANGGOTA KELOMPOK L

1. Nindita Cahya M (161610101111)


2. Yumnaina Nurhadi (161610101112)
3. Julia Eka Putri A (161610101113)
4. Nandita Nur Afifa (161610101114)
5. Dinda Virgatha Dea (161610101115)
6. Imania Zulfa (161610101117)
7. M. Nagara Salim Said (161610101118)
8. Rinda Puspa Safitri (161610101119)
9. Jevina Sicilia A (161610101120)
10. Annisa Syifa M (161610101121)
2
SKENARIO II

Seorang perempuan usia 50 tahun yang berprofesi sebagai


ibu rumah tangga ingin dibuatkan gigi tiruan. Pasien pernah
memakai gigi tiruan sejak 7 tahun yang lalu. Kesehatan umum
baik. Pemeriksaan intraoral : gigi 36 karies profunda perforasi,
35, 37, 38, hilang, 45, 46 memakai gigi tiruan. Ada oklusi. OH
penderita bagus. Kemudian dokter gigi melakukan rencana
perawatan dengan melakukan ekstraksi pada gigi 36,
membuatkan gigi tiruan sebagian lepasan menggunkan anasir
akrilik, basis akrilik. Dokter gigi membuat model studi, membuat
model kerja dan membuat desain dengan menentukan klasifikasi
berdasarkan Kennedy dan melakukan survey
STEP 1

1. Survei :
• Adalah analisis dimensional dari jaringan keras dan lunak untuk
menentukan desain dari GTSL.
• Alatnya adalah surveyor memiliki lengan vertikal yang akan bersentuhan
dengan permukaan gigi dan ridge dari cetakan gigi.
2. Gigi tiruan sebagian lepasan :
• Gigi tiruan yang menggantikan satu atau beberapa gigi pada RA atau RB,
yang dapat dibuka pasang oleh pasien.
• Dukungan dalam GTSL berupa jaringan lunak yang berada di plate dasar
dan gigi asli yg masih tertinggal dan digunakan sebagai pilar.
STEP 2
1. Apa dampak yg terjadi apabila terdapat satu atau beberapa gigi yang hilang
jika tidak diganti?
2. Apa saja klasifikasi menurut kennedy?
3. Apa yang dimaksud survey pada skenario ini?
4. Apa fungsi GTSL?
5. Apa saja syarat pemilihan gigi penyangga?
6. Apa saja indikasi dan kontraindikasi GTSL?
7. Apa saja jenis dari GTSL berdasarkan jaringan penyangganya?
8. Apa klasifikasi kennedy yang sesuai dengan skenario dan bagaimana
desain GTSL nya?
STEP 3
1. Apa akibat yang terjadi apabila ada gigi yg hilang jika tidak diganti?

GIGI MIGRASI
SPACE/DIASTEMA KE RUANG
GIGI HILANG
KOSONG

REGIO
ANTERIOR,
ESTETIK JELEK

FOOD
GIGI ANTAGONIS
GIGI IMPACTION
DARI GIGI YANG
HILANG TIDAK ADA ANTAGONIS
KONTAK EKSTRUKSI
Apa akibat yang terjadi apabila ada gigi yg hilang jika tidak diganti?

GIGI HILANG

Gigi tetangga menerima Penurunan fungsi kunyah Pada anterior gangguan


beban lebih besar tergantung pada letak fungsi bicara, sulit
kehilangan gigi melafalkan huruf F dan V
karena bertemunya bibir
bawah dan garis inisisal gigi
Mengunyah pada satu sisi anterior rahang atas.

Kelainan TMJ 7
2. Apa saja klasifikasi menurut Kennedy?

1. Klas I : daerah tak bergigi pada daerah posterior dari gigi yg masih ada pada
kedua sisi rahang (bilateral free end)
2. Klas II : daerah tak bergigi pada daerah posterior dari gigi yang masih ada tapi
pada satu rahang (unilateral free end)
3. Klas III: daerah tak bergigi terletak pada gigi yang masih ada di posterior atau
anterior (bonded saddle unilateral)
4. Klas IV: daerah tak bergigi pada daerah anterior dari gigi yg masih ada namun
telah melewati garis median
5. Modifikasi : hanya terjadi pada klas I, II, dan III.
3. Apa yang dimaksud survey pada skenario ini?

 Survei adalah langkah yang dilakukan untuk membantu dalam membuat


desain GTSL.
 Survei bertujuan:
1. Menentukan tempat cangkolan/clasp/cengkram pada gigi penyangga,
2. Melihat adanya hambatan atau tidak sehingga tidak mengganggu arah
pemasangan gigi tiruan.
3. Apa Yang Dimaksud Survey Pada Skenario Ini?

 Alat yang digunakan dalam melakukan survei adalah surveyor, komponennya adalah:
1. Analysing rod pada gigi penyangga : menggunakan metal rod, mengidentifikasi area undercut
pada gigi penyangga dan untuk menentukan kesejajaran pada permukaan gigi penyangga.
2. Graphite marker : penggunaannya digerakkan mengelilingi gigi dan sepanjang alveolar ridge
untuk mengidentifikasi dan menandai posisi maksimum dari kontur gigi, tujuan untuk memisahkan
undercut dengan daerah non-undercut pada gigi.
3. Undercut gauge : pengukuran undercut, tujuan agar saat dipasangkan clasp retentive.
4. Triming knife : awalnya diberi malam untuk memblock daerah undercut dan untuk mengeliminasi
undercut yang tidak diinginkan digunakan pisau dimana pisaunya sejajar gingiva mengitari gigi.
10
4. Apa fungsi GTSL?

1. Pencegahan migrasi gigi tetangga.


2. Pemulihan fungsi estetik khususnya pada gigi anterior.
3. Perbaikan dan peningkatan fungsi mastikasi.
4. Menghindari terjadinya food impaction.
5. Perataan distribusi beban kunyah.
6. Peningkatan fungsi bicara, agar intonasi jelas dalam pengucapan
huruf.
5. Apa saja syarat pemilihan gigi penyangga?

 Tidak ada kelainan periodontal.


 Tidak ada kelainan periapikal.
 Tidak ada kegoyangan patologis.
6. Apa saja indikasi dan kontraindikasi GTSL?

INDIKASI KONTRAINDIKASI
1. Pasien kehilangan satu atau sebagian gigi 1. Pasien riwayat alergi bahan GTSL,
2. Pasien tdk diindikasikan untuk menggunakan GTJ atau GTC seperti akrilik
(indikasinya tidak memiliki free end saddle) 2. Pasien dengan penyakit epilepsi
3. Tidak memiliki syarat hukum ante (luas area permukaan akar takut tertelan
gigi penyangga harus sama atau lebih luas dari permukaan akar
gigi yg hilang)
4. Pasien yang membutuhkan estetik yg lebih baik
5. Memiliki dukungan sisa gigi asli cenderung kurang sehat, gigi
sisa harus vital dan sehat  gigi penyangga.
6. Keadaan prossesus alveolar baik
7. Kesehatan umum baik
7. Apa saja jenis dari GTSL berdasarkan jaringan penyangganya?

 Tooth borne : gigi tiruan hanya mendapatkan dukungan dari gigi


aslinya.
 Mucosa borne : gigi tiruan hanya mendapatkan dukungan dari jaringan
mukosa dan tulang alveolar yg ada dibawahnya.
 Tooth and Mucosa borne : gigi tiruan mendapatkan dukungan dari
mukosa dan gigi yang masih ada.
8. Apa klasifikasi kennedy yang sesuai dengan skenario dan bagaimana desain
GTSL nya?

 Klas II modifikasi Klas I  bagian posterior regio kiri dan kanan (bilateral)
 Klas II modifikasi Klas III  klas II (karena gigi 35, 36, 37, 38 sudah hilang), klas
III (karena diantara gigi yg masih ada). Jika dianggap pada skenario pada gigi 47
dan 48 masih dapat digunakan sbg gigi penyangga
 Desain: Bilateal (kedua regio kehilangan gigi posterior), cengkeram akers / 3 jari
(retensi dan stabilitas yg tinggi untuk kasus free end bilateral.
MIND PEMERIKSAAN
MAPPING
Subjektif Objektif

DIAGNOSA
Gigi 36 Karies profunda
Partial edontulous ridge RB

RENCANA PERAWATAN
Ekstraksi gigi 36
GTSL RB

Klasifikasi Cetakan Survey Desain


GTSL Anatomis dan GTSL
Fungsional
STEP 5

1. Mahasiswa mampu memahami Cetakan anatomis dan fungsional


2. Mahasiswa mampu memahami Klasifikasi kennedy
3. Mahasiswa mampu memahami Survey (pengertian, tujuan, cara)
4. Mahasiswa mampu memahami Desain (desain sesuai skenario)
STEP 7
CETAKAN ANATOMIS
DAN CETAKAN
FUNGSIONAL
CETAKAN ANATOMIS

20
ADD A FOOTER
• Cetakan yang berasal dari pasien berdasarkan batasan
Definisi: anatomis dari anatomical landmark dengan tujuan untuk
mendapatkan model studi

Tujuan • Membantu menegakkan diagnosis kondisi yang tidak dapat


dilihat secara visual pada rongga mulut

model studi:
1. CETAKAN ANATOMIS
• Membantu menentukan rencana perawatan
• Pembuatan individual tray
 Bahan Cetak: reversible dan irreversible hydrocoloid
 Bahan pengisi cetakan: Plaster of paris
 Sendok cetak yang digunakan stock tray:
 Perforated
 Non-perforated
 Sendok cetak khusus agar
 Pemilihan sendok cetak:
Disesuaikan dengan ukuran rahang pasien
Terdapat retensi untuk bahan cetak
Terdapat jarak 4mm-5mm antara flange sendok cetak dengan permukaan labial /
bukal gigi
 Modifikasi sendok cetak  diperlukan pada khasus” tertentu
 Teknik: Mukostatis
MODIFIKASI SENDOK CETAK DENGAN
IMPRESSION COMPOUND
SYARAT CETAKAN ANATOMIS YANG
BAIK:

 Batasan anatomis dari anatomical landmark terlihat dengan jelas


 Gigi yang masih ada di rongga mulut tercetak dengan jelas
 Bagian residual ridge tercetak dengan jelas
 Permukaan cetakan halus dan tidak berlubang
 Dasar sendok cetak tidak boleh terlihat
 Cetakan rahang atas harus mencapai hamular notch sedangkan pada
rahang bawah harus mencapai retromolar pad
CETAKAN FUNGSIONAL
CETAKAN FUNGSIONAL
 Cetakan Fungsional
 Merupakan cetakan yang dilakukan pada pasien berdasarkan batasan fungsional
dan anatomical landmark.
 Alat yang digunakan:
 individual tray
 stock tray
 Bahan cetak:
 Stock tray : irreversible hidrokoloid
 Individual tray : elastomer
 Bahan pengisi sendok cetak gypsum tipe III
 Cetakan fungsional  model kerja
KAPAN PAKAI INDIVIDUAL TRAY ATAU
STOCK TRAY?
MODEL KERJA
KLASIFIKASI
KENNEDY
KLASIFIKASI KENNEDY

Klasifikasi yang dikemukakan oleh Dr. Edward Kennedy,


1925 didasarkan dari frekuensi dan peristiwa.
• Kelas I Kennedy (Bilateral-Free End Saddle)
Daerah tak bergigi pada daerah posterior dari
gigi yg masih ada pada kedua sisi rahang.

 Kelas II Kennedy (Unilateral-Free End Saddle)


Daerah tak bergigi pada daerah posterior dari gigi
yang masih ada tapi hanya pada satu sisi rahang.
• Kelas III Kennedy (Bounded Saddle)
Daerah tak bergigi terletak pada gigi
yang masih ada dibagian posterior atau
anterior.

 Kelas IV Kennedy (Anterior Saddle)


Daerah tak bergigi pada daerah anterior
dari gigi yang masih ada namun telah
melewati garis median.
Modification Spaces
Apabila terdapat daerah tidak bergigi (diastema) tambahan kecuali dalam
klasifikasi utama, oleh Kennedy disebut sebagai modifikasi. Semua klas
dapat dimodifikasi kecuali klas IV.
Penamaan modifikasi didasarkan oleh berapa jumlah area kehilangan gigi
(diastema), bukan oleh berapa jumlah gigi yang hilang.

Klas III modifikasi 2 Klas II modifikasi 1


37
ADD A FOOTER
SURVEY
SURVEY

Definisi Surveyor :
Sebuah instrumen peninjau kesejajaran permukaan yang digunakan
dalam konstruksi gigi tiruan sebagian lepasan untuk menemukan dan
menggambarkan kontur dan posisi relatif dari gigi penyangga yang
berhubungan dengan gigi serta struktur yang terkait.

 
SURVEY

Kegunaan Surveyor :
1. Menemukan undercut jaringan lunak, yang dapat memengaruhi tingkat basis
gigi tiruan, jenis direct retainer dan jalur pemilihan insersi
2. Mengkonturing pola wax untuk restorasi cekat yang akan menjadi abutment
gigi tiruan sebagian.
3. Memblokir undercut yang tidak diinginkan pada master cast.
4. Menempatkan retainer intrakoronal
5. Merekam posisi cast sehubungan dengan pemilihan jalur insersi (tripoding)
40
Keterangan :
Surveyor
A Screw to lock spindle
B Surveying tool holder
C Moveable vertical arm
D Vertical upright column
E Surveyor table
Surveying Table
A model lock nut
B model table lock nut
C model clamp
Keterangan :
A. Carbon marker in metal sheath
B. Wax knife
C. 0.01 inch undercut gauge (silver)
D. 0.02 inch undercut gauge (bronze)
E. 0.03 inch undercut (black)
F. Analyzing rod
PROSEDUR SURVEY

1) Tempatkan analyzing rod pada


removable arm
2) Tempatkan model studi pada table
survey
a. Mengamankan model di atas tabel
survey menggunakan knob A
b. Mengatur posisi awal tabel sejajar
dengan bidang oklusal dan setalah itu
kunci model agar tidak bergerak dengan
knob B
3) Tempatkan tabel dan model di bawah surveyor

a. Pegang surveyor seperti yang ditunjukkan,


tangan kanan tidak digunakan untuk menaikkan
dan menurunkan stylus sementara sisi lain
memanipulasi tabel survey. Tangan kanan juga
digunakan untuk menyesuaikan model untuk
miring secara lateral atau anterior-posterior
b. Jalur Penempatan.
Di posisi awal menggunakan analyzing rod
sebagai acuan dan miringkan posisi model
sampai permukaan gigi yang akan disiapkan
sebagai bidang penuntun sejajar
Bidang penuntun (guiding plane) :
Ideal : jalur penempatan didapatkan dengan kecocokan kemiringan
anteriorposterior untuk menyediakan area gabungan terbesar dari
kesejajaran permukaan proksimal yang dapat bertindak sebagai bidang
penuntun

45
c. Retensi
Arah clasp memiliki jalur yang berbeda dari pada
Model dimiringkan ke arah lateral untuk bidang penuntun dan karenanya harus fleksibel
mempertahankan keseragaman tinggi kontur yang wajar
ketika gigi tiruan dilepas. Ini memberikan retensi
pada semua gigi penyangga, ini harus dilakukan tanpa
untuk gigi tiruan.
mempengaruhi kemiringan anterior-posterior yang telah
ditentukan sebelumnya. Ketika desain clasp benar retensi clasp saling
Posisi kontur yang ideal adalah persimpangan 1/3 berlawanan satu sama lain. Retensi gigi penyangga
tengah dan 1/3 gingiva gigi. Jika ketinggian kontur harus seimbang padagigi sisi yang berlawanan dari
terlalu tinggi, gigi harus dimodifikasi untuk lengkungan (sama besarnya dan berlawanan pada
menurunkannya. Jika ketinggian kontur terlalu rendah lokasi).
maka mahkota harus dipertimbangkan untuk
menaikkannya.
d. Interference (Hambatan)

  Beberapa bagian model ada yang memiliki undercut tetapi tidak mempengaruhi pemasangan dan
pelepasan protesa. Namun ada juga area undercut yang mempengaruhi prostesa. Dalam hal ini undercut
dapat dimodifikasi atau diblokir (proses menghilangkan prosthesis kontak intim).
Area gangguan meliputi:
1. Permukaan proksimal yang dilintasi oleh guiding line atau konektor minor
2 Gigi posterior rahang atas yang cenderung miring yang mengganggu bagian rigid dari clasp arm atau
bagian proksimal circumferensial clasp arm.
3. Penonjolan tulang dan kecenderungan gigi mandibula ke lingual mengganggu lingual bar mayor
konektor
4. Sudut garis distal premolar dan sudut garis mesial dari molar yang berfungsi sebagai penyangga.
Daerah-daerah ini sering mengganggu circumferensial clasp arm.
e. Estetika.
Periksa estetika survei. Area retensi harus ditunjukkan sedikit mungkin;
penempatan dasar gigi tiruan dan gigi harus baik. Faktor-faktor ini harus
dipertimbangkan dalam menentukan survei akhir.
TRIPODING

Rekam posisi para pemeran ini dengan


melipatgandakan pemeran.
1. Prosedur tripod
a. Fiksasi analyzing rod pada posisi dengan setscrew.
b. tandai tiga titik yang menyebar pada model dengan
pensil tanpa mengangkat analyzing rod untuk
mempertahankan alat (lingkaran dengan pensil merah
untuk identifikasi)
c. Teknik lain, groove titik tripod yang diletakkan di
pinggiran model dan ditandai sebagai groove untuk
reproduksi model refraktori
 Posisi yang dihasilkan adalah posisi yang paling
menguntungkan yang menunjukkan permukaan
proksimal terbaik yang dapat disiapkan untuk
bertindak sebagai guiding plane dan area retensi pada
gigi penyangga. Gabungan informasi dari survei
diagnostik bersama dengan hasil pemeriksaan klinis
dan radiografi desain dengan modifikasi gigi yang
diperlukan dapat ditentukan.

ADD A FOOTER
50
DESAIN SESUAI
SKENARIO
KOMPONEN GIGI TIRUAN
SEBAGIAN LEPASAN

•Basis

•Saddle

•Elemen gigi
•Cengkram
1. Basis
Basis adalah bagian dari gigi tiruan sebagian lepasan yang menutupi
mukosa mulut.
Fungsi basis
meneruskan tekanan kunyah ke mukosa dan tulang alveolar
dibawahnya
memberi retensi dariprotesa karena adanya gaya adhesif antara basis
dan mukosa
tempat melekatnya cengkeram
MACAM MACAM BASIS
Metal Akrilik
 Proses pembuatannya lebih susah  Proses pembuatannya lebih mudah
 Digunakan pada penderita yang  Warnanya menyerupai jaringan mukosa
memiliki alergi resin  Relatif lebih ringan
 Kekuatan : kuat  Kekuatan : kurang
 Biayanya lebih mahal  Harganya lebih murah
2. Elemen gigi tiruan
adalah bagian dari gigi tiruan yang merupakan bentuk gigi tiruan dari
gigi asli yang hilang.

Akrilik Porselen

• Perlekatan dengan basis akrilik •Perlekatannya dengan basis secara


merupakan perlekatan secara kimia mekanik
•Lebih ringan dibanding dengan gigi •Tidak dapat dislicing dan grinding
tiruan yang terbuat dari porselen •Tidak dapat berubah warna
• Dapat meredam daya kunyah •Pada umumnya dipakai pada kasus
• Dapat dislicing dan grinding yang memiliki interridge yang cukup
•Dapat berubah warna •Lebih berat dari akrilik
3. Saddle
Saddle adalah bagian dari gigi tiruan yang menutupi mukosa diatas prosesus
alveolaris dan mendukung elemen gigi tiruan
Macam berdasarkan letak
a. Antara gigi asli disebut bounded saddle
b. Posterior dari gigi asli disebut free end saddle
4. Cengkeram/Klamer
adalah bagian dari gigi tiruan yang memeluk gigi pada bagian bukal, mesial,
dan lingual atau seluruh gigi yang berfungsi sebagai retensi terhadap gigi yang
masih ada.
Fungsi:
a. Untuk retensi
b. Untuk stabilisasi
c. dan untuk meneruskan beban kunyah ke gigi penjangkaran
BAGIAN CENGKERAM

a. Body untuk stabilisasi yaitu menahan gaya e b


anteroposterior c
a d
b. Bahu untuk stabilisasi yaitu menahan gaya
bukolingual
c. Lengan untuk retensi dan stabilisasi
d. Jari/terminal untuk retensi
e. Rest untuk meneruskan beban kunyah ke gigi
penjangkaran
TAHAP PENENTUAN DESAIN GTSL

 Tahap 1
Menentukan Klas kennedy untuk desain setiap rahang
Pada skenario: Klasifikasi Kennedy Klas II modifikasi 1
 Tahap 2
Menentukan support yang dapat digunakan sebagai desain saddle
Pada skenario: pada regio 3 menggunakan the all tooth tissue support,
sedangkan pada regio 4 adalah tooth borne
 Tahap 3
Menentukan retensi atau retainernya.
Terdapat 2 macam retainer
Direct retainer : bagian dari cangkolan GTS yang berguna untuk menahan
gigi tiruan secara langsung. Dapat berupa klamer/cengkeram yang berkontak
langsung dengan permukaan gigi pegangan.
Indirect retainer : bagian dari GTS yang berguna untuk menahan terlepasnya
gigi tiruan secara tidak langsung.
 Tahap 4
Menentukan Konektor yang akan digunakan sesuai desain
Permasalahan yang mungkin muncul pada
DESAIN GTSL SESUAI desain kennedy klas II modifikasi 1
SKENARIO
1.Tidak boleh ada Resorbsi Residual Ridge,
maka pada desain kami saddle dibuat seluas
mungkin pada bagian free end karena
semakin luas permukaan maka semakin kecil
tekanan yang diterima per unit area
2. Tidak boleh terjadi tipping, maka pada
desain kami support oklusal rest menjauhi
gigi anasir
3. Tidak boleh terjadi ungkitan, maka pada
desain kami diletakkan tag padabagian
mesial gigi 34
THANK YOU

You might also like