You are on page 1of 14

Integrasi Praktik Teknologi Pendidikan Dengan

Pembelajaran di Kelas
(Teori Belajar Behavioristik dan Kognitif)
Kelompok 1
Anggota:

Mei Farikhatul Maulida (2017405011)


Fitri Eka Purindarti (2017405014)
Syahida Fitria Al Isnaini (2017405015)
Regita Septiani (2017405019)
Azmi Arya Imamuddin (2017405023)
Muhammad Zaan Ittaqullah (2017405031)
Zakiyah Nurafifah (2017405045)
● Belajar merupakan suatu tindakan dan perilaku siswa yang sangat kompleks dalam
mencari dan menerima suatu ilmu pengetahuan. Dalam belajar terdapat interaksi
antara guru (pendidik) dengan siswa (peserta didik) untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
● Selama ini proses belajar hanya bertumpu kepada pendidik sebagai sumber utama,
sehingga peserta didik kurang terlibat dalam pembelajaran.
● Seiring kemajuan zaman dan teknologi, dibutuhkan SDM (Sumber Daya Manusia)
dengan karakteristik yang baik. Yaitu yang memiliki kepekaan, kemandirian, tanggung
jawab terhadap risiko dalam mengambil keputusan, dan mengembangkan segenap
aspek potensi melalui proses belajar untuk menemukan diri sendiri dan menjadi diri
sendiri
TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK
Gredler menjelaskan bahwa teori behavioristik (tingkah laku)
adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat dari interaksi
stimulus dan respon. Gredler (2011:73) juga menjelaskan
behaviorisme mendefinisikan belajar sebagai perubahan perilaku
dan mengidentifikasi stimuli dan respon spesifik sebagai fokus
riset.

Konstribusi untuk psiklogi (deskripsi neuroses dan faktor dalam


kecanduan obat), pengkondisian klasik juga membahas aspek-
aspek dari situasi sehari-hari.
Menurut Gredler ada 3 asumsi dasar tentang belajar, yaitu:
a. Fokus studi adalah perilaku yang dapat diamati
b. Perilaku harus dipelajari melalui elemennya yang paling
sederhana (stimuli spesifik dan respon spesifik).
c. Proses belajar adalah perubahan behavioral.
d. Skinner mendeksripsikan bahwa peristiwa dan kondisi
yang melahirkan pola perilaku.
Skinner mendefinisikan belajar sebagai perubahan perilaku.
Skinner juga mendefinisikan variabel terikat sebagai
perubahan dalam kemungkinan atau probabilitas dari emitted
response. Karena perilaku itu sulit diukur, maka yang diukur
terlebih dahulu adalah rata-rata atau frekuensi respon yang
merupakan langkah awal dalam analisis perubahan perilaku
Skinner Bekerja dengan Tiga Asumsi Dasar, Sebagai Berikut:

a. Tingkah laku itu mengikuti hukum tertentu


(Behavior is lawful).
b. Tingkah laku dapat diramalkan (Behavior can
be predicted).
c. Tingkah laku dapat dikontrol (Behavior can be
controlled).
Teori Kognitif

Menurut Gredler teori kognitif focus pada terbentuknya pemikiran


manusia yang berada di peringkat yang tertinggi, serta mendeskripsikan
peristiwa dan kondisi yang dibutuhkan untuk mencapai peringkat
tersebut. Berdasarkan teori ini, ilmu pengetahuan dibangun dalam diri
seorang individu melalui proses interaksi yang berkesinambungan
dengan lingkungan. Dalam proses ini tidak berjalan terpisah-pisah tetapi
selalu mengalir dan bersambung-sambung secara menyeluruh
Asumsi dasar teori ini adalah setiap orang telah mempunyai
pengalaman dan pengetahuan dalam dirinya. Pengelaman dan
pengetahuan ini tertata dalam bentuk stuktur kognitif.

Menurut teori ini proses belajar akan berjalan baik bila materi
pembelajaran yang baru beradaptasi secara sempurna dengan struktur
kognitif yang telah dimiliki oleh siswa.
Ada 4 Faktor yang Diperlukan Untuk
Transformasi Perkembangaan Penalaran, yaitu:

a. Lingkungan fisik
b. Kematangan
c. Penagruh sosial
d. Proses yang disebut sebagai equilibrium
(penyeimbangan).
Tahap-tahap Perkembangan Kognitif
Menurut Jean Piaget

a. Tahap sensorimotor (usia 0-2 tahun).26 individu memahami sesuatu atau


tentang dunia dengan mengkoordinasikan pengalaman-pengalaman
sensoris, (seperti melihat, dan mendengar) dan dengan tindakan-tindakan
motorik fisik.
b. Tahap pra-operasional (usia 2-7 tahun). Pada usia ini individu mulai
memiliki kecakapan motorik untuk melakukan sesuatu dari apa yang
dilihat dan didengar, tetapi belum mampu memahami secara mental
(makna atau hakekat) terhadap apa yang dilakuaknnya tersebut.
c. Tahap operasional konkret (usia 7-11 tahun). Individu mulai berpikir
secara logis tentang kejadian-kejadian yang bersifat konkret.
Individu sudah dapat membedakan benda yang sama dalam kondisi
yang berbeda.
d. Tahap operasional formal (11 tahun ke atas). Pada masa ini individu
mulai memasuki dunia “kemungkinan” dari dunia yang sebenarnya
atau individu mengalami perkembangan penalaran abstrak. Individu
dapat berpikir secara abstrak, lebih logis dan idealis.
Implikasi Teori Kognitif Piaget dalam Pembelajaran

a. Individu dapat mengembangkan pengetahuannya sendiri:


pengetahuan yang dimiliki oleh setiap individu dapat
dibentuk dan dikembangkan oleh individu sendiri
melalui interaksi dengan lingkungan yang terus-menerus
dan selalu berubah
b. Individualisasi dalam pembelajaran: Dalam proses
pembelajaran, perlakuan terhadap individu harus
didasarkan pada perkembangan kognitifnya..
Prinsip-prinsip Belajar menurut J. S. Bruner
a. Fase pra-operasional, sampai usia 5-6 tahun, disebut masa pra sekolah:
Uses are...
Tahap ini disebut juga dengan tahap enaktif, seseorang melakukan
aktivitas-aktivitas dalam upayanya untuk memahami lingkungan
sekitar atau dunia sekitarnya dengan menggunakan pengetahuan
motorik
b. Fase operasi kongkrit: Tahap ini disebut juga dengan tahap ikonik,
seseorang memahami objek-objek atau dunianya melalui gambar-
gambar atau visualisasi verbal.
c. Fase operasi formal: Tahap ini disebut juga dengan tahap simbolik,
seseorang telah mampu memilki ide-ide atau gagasan-gagasan abstrak
yang sangat dipengaruhi oleh kemampuannya dalam berbahasa dan
logika
Tahap-tahap dalam Proses Pembelajaran

Ada 3 proses kognitif dalam belajar, yaitu:


a. Proses pemerolehan informasi baru.
b. Proses mentransformasikan informasi yang
diterima.
c. Menguji atau mengevaluasi relevansi dan
ketepatan pengetahuan.

You might also like