You are on page 1of 12

AL-QUR’AN

HADITS

KELAS
X
SEMESTER
GENAP

NAMA : AYU LUTFIATUL AZIZAH

KELAS : X IPA 2
BAB 1 PENGERTIAN HADITS, SUNNAH,
KHABAR, DAN ATSAR

 Pengertian hadits
Hadits menurut bahasa berarti baru, dekat, dan berita. Sedangkan
menurut ulama’ muhadisin : sesuatu yang disandarakan kepada nabi saw.
Berupa ucapan, perbuatan, ketettapan khusus setelah kenabian.
Menurut ushuliyin, hadits adalah segala sesuatu yang disandarakan
kepada nabi saw. Setelah beliau diangkan menjadi nabi, oleh karena itu ddi
sebut hadits.
Menurut Fuqaha, Hadits adalah segala sesuatu yang ditetpkan pada nabi
saw. Yang tidak ada kaitannya dengan masalah-masalah fardu atau wajib.
 Pengertian Sunnah
Sunnah menurut bahasa kata sunnah berarti cara, jalan yang
ditempuh, ketetapan, tradisi yang baik atau buruk. Sedangakan menurut
istilah adalah semua yang disumberkan dari nabi saw. Yang berupa
ucapan, perbuatan, ketetapan, sifat, perilaku, sebelum atau sesudah
kenabian.
Menurut ahli usul fiqih sunnah adalah sesuatu yang bersumber
dariNabi Muhammad saw. Selain al-qur’an baik berupa perkataan,
perbuatan, maupun ketetapannya yang bisa dijadikan sebagai dalil syar’i
Menurut ahli usul fiqih segala sesuatu yang bersumber paa nabi
muhammad dan bukan termasuk bab fadhu dan wajib
Perbedaan sunnah dan hadits adalah kalau sunnah terjadinya baik
sebelum maupun setelah kenabian sedangkan hadits khusus setelah
kenabian. Dari sini dapat dipahami bahwa sunnah lebih luas dari pada
hadits
 pengertian khabar
Khabar menrut bahasa berarti warta atau berita baikbersumber
dari nabi atau selain nabi . Sedangkan menurut istilah adalah berita
yang dianggap sumbernya dari selain nabi (pada saat nabi masih
hidup/ sahabat).
Sebagaian ulama’ berpendapat bahwa atsar, khabar, hadits dan
sunnah sama. Dan ada ulama’ yang membedadakan bahwa khabar
lebih umum daripada sunnah atau hadits, karena mareka
mendefinisikan khabar adalah: segala sesuatu yang disandarkan
atau barasal dai nabi saw. Atau dari selain nabi.
Pengertian Atshar

 Pengertian atshar
Atshar menurut bahasa atsar artinya bekas sesuatu atau sisa sesuatu. Atsar
berarti pula nukilan (yang nukil). Sedangkan pengertian atsar menurut istilah
muhadisin aalah semua yang disandarkan kepada tabiin atau orang yang generasi
setelah tabiin yang berupa ucapan, perbuatan, atau ketetapan.
Menurut ulama’ ahli tafsir bahwa atsar mempunyai pengertian yang sama
dengan khabar, hadits, dan sunnah. Dari sini maka istilah “tafsir bi al-ma’tsur”
artimya menafsirkan ayat al-qur’an dengan menggunakan ayat, sunnah, khabar,
dan qaul ulama’ salaf yang diriwayatkan secara turun temurun.
BAB 2 SEJARAH
PERKEMBANGAN HADITS

 Hadits Pada masa Rasul Saw


Rasullah Saw merupakan prhatian utama para sahabat dalam
menjalankan kehidupan keagaam dan keduniawian. Sehingga apa yang
disaksikan oleh para sahabat baik berupa perkataan, perbuatan, maupun
taqrir nabi merupakan landasan bagi amaliyah sehari-hari mereka yang
wajib diikuti dan ditaati.
Para sahabat tidak ada yang berani menuliskan hadits karena khawatir
bercampur dengan al-qur’an, dan juga karena nabi muhammad saw
melarang secra tegas larangan menulis hadits yakni sabda nabi
MUHAMMAD SAW :
‫ب َعنِّى َشيَْئا‬ َ َ‫ َو َم ْن َكت‬،‫ن‬5 َ ‫الَتَ ُكتُب ٌْوا َعنِّى َشيْئاًاِالَّ ْالقُرْ آ‬
‫ْأ‬
ِ َّ‫ن‬5‫ي ُمتَ َع ِّم ًدافَ ْليَتَبَ َّو َم ْق َع َدهُ ِم َن ال‬
‫ار‬ َ ‫ فَ ْليَحْ ُك ُمهُ َو َح ِّدثُ ْوا َعنِّي ِوالَ َح َر َج َو َم ْن َك َّذ‬،‫آن‬
َّ َ‫ب َعل‬ َ ْ‫قُر‬5‫َغ ْي َرا ْل‬
Artinya: “jangan kamu tulis sesuatu yang telah kamu terima dari selain al-
qur’an. Barangsiapa yang menuliskan ynag ia terima dariku selain al-qur’an
hendaklah ia hapus. Ceritakanlah saja yang kamu terima dariku, tidak
mengapa. Barangsiapa yang sengaja berdusta atas namaku, maka
hendklah ia menduduki tempat duduknya dineraka.” (Riwayat Muslim).
 Sepeninggalan nabi , para sahabat sangat berhati-hati didalam
meriwayatkan hadits, khalifah Abu Bakar dan Umara bin Khatab
mengambil kebijakan untuk mempersedikit riwayat nabi hadits (taqlilu
ar-riwayah), sedangakan masa khalifah usman dan ali karena keadaan
telah berubah sehinggah hadits mulai dibutuhkan sehinggah usman dan
ali memperbolehkan periwaytan hadts tersebut terdapat saksi yang
dikenal dengan istilah (tatsabbut li khabari al-wahid).

Secara umum pada penjagaan hadits pada masa al-khulafa’ al-rasidum


dikenal dengan masa al-tasabbut wa al-iqlal min al riwayah, yakni priode
membatasi hadits dan menyedikitkan riwayat.
BAB 3 UNSUR-UNSUR HADITS

 SANAD
Pengertian sanad menurut bahasa berarti al-mu’tamadu (yang dipedomani).
Sedangkan menurut istilah muhadditsin adalah: “jalan yang ditemouh menuju
matan”.
 MATAN
pengertian matan secra bahasa : punggung jalan, tanah gersang atau tandus,
memebelah mengeluarkan, megikat. Sedangakan menurut istlah ahli hadits
yaitu : perktaan yang disebut pada akhir sanad, yakni sabda nabi saw yang
disebut sesudah hadits
AR-RIJAL
 pengertian rijal al-hadits menurut bahasa berasal dari dua kata
yaitu rijal dan hadits . Rijal adalah bentuk jama’ dari dari kata
rajulun yang artinya orang laki-laki. Kemudian kata rijal dalam
istilah hadits adalah orang yag menerima hadits dari seseorang
dan menyampaikan riwayat hadits yang telah diterimanya
kepada orang lain
Pengertian Rawi

 Rawi menurut bahsa berarti orang yang menriwayatkan, sedangkan


rawi menurut istilah muhaditsin adalah orang yang memindahkan
hadits dari seorang guru kepada orang lain atau membukukannya ke
dalam suatu kitab
SEKIAN
TERIMAH KASIH

You might also like